Transcript for:
Dampak Energi Batubara di Indonesia

Kita semua tahu adegan selanjutnya. Yang tidak kita lihat sehari-hari adalah bagaimana listrik bisa sampai ke ruangan ini. Semua berawal dari sebuah ledakan di dalam tanah. Bumi dikupas untuk diambil batu baranya.

Meski disebut batu, sesungguhnya ia adalah sisa tumbuh-tumbuhan yang mengendap dan tertimbun selama 200 hingga 300 juta tahun. Dari sungai-sungai di pedalaman, tongkang-tongkang bermuatan rata-rata 8.000 ton ini dibawa melintasi sungai yang lebih besar. Di lautan, sebagian dipindahkan ke kapal vessel dengan kapasitas hingga 50 ribu ton.

Ada yang diekspor, ada yang langsung dikirim ke pembangkit listrik tenaga uap atau PLTU di dalam negeri. Di sini, batu bara dibakar dan uapnya digunakan untuk membangkitkan turbin yang akan menghasilkan listrik. Listrik lalu dialirkan hingga ke kamar-kamar kita. Tapi ini semua baru bagian kecil dari cerita besar tentang bagaimana sesungguhnya sumber energi ini dihasilkan.

Dan jalan ceritanya jauh berbeda dengan pasangan yang sedang berbulan madu. Setelah berjalan sejak Januari, di awal Oktober 2015, kami tiba di Kalimantan atau Borneo. Sejumlah petani di pinggiran kota Samarinda, Kalimantan Timur selama 20 tahun hidup bertetangga dengan tambang batubara. Dan di kampung ini, air bersih sudah lama jadi sejarah.

Salah satunya bagi keluarga Komari. Oh ini ya? Iya.

Jadi ini air untuk minumnya pak? Iya. Keruh gini pak ya? Ya begitu lah. Ini ambilnya dimana?

Di sumur. Jauh dari sini? Jauh. Ini kehabisan air terus, sudah lama, berapa bulan tidak ada hujan ini. Ke jalan besar tadi?

Di sana itu, ada setengah kilo ya, Pur. Semula ini adalah gunung yang mengalirkan air untuk sawah dan kebun komari, serta para petani transmigran yang datang dari Jawa tahun 1970-an. Kini mereka hanya mengandalkan air hujan atau air bekas tambang yang membawa serta endapan lumpur.

Dulu sebelum ada bangunan batu bara, sawah enggak rusak, enggak amburadul. Sekarang ada bangunan batu bara, rakyat kecil masih sara. Ya enak lihat yang besar, ungkang-ungkang kaki terima uang. Kalau kita terima apa? Terima imbatnya lumpur.

Oh ya, modelnya kayak alum-alum gitu loh. Kalau ada lumpur. Nah itu yang di sana yang kena lumpur kan nggak mau tinggi.

Lumpur ini, licin lho. Lumpur dari tambang. Protes bukannya tak dilakukan. Salah satunya Nyoman Derman dari desa Kertabuana, Kabupaten Kutai, Kertanegara. Dia pagi bisa panen nih Pak ya?

Dua hari sekali. Dua hari sekali ya? Tahun 1980, ia mengikuti program transmigrasi dan pindah dari kampung halamannya di Kaupaten Negara, Bali. Tapi 10 tahun kemudian, perusahaan tambang batubara mulai masuk dan menghancurkan jalur air untuk sawah-sawah mereka.

Nyoman protes dengan menghadang alat berat. Ia ditangkap dan dipenjara selama tiga bulan dengan alasan mengganggu operasional perusahaan. Setelah Nyoman dibui, perusahaan makin leluasa beroperasi, hingga wajah desa Kertabuana menjadi seperti hari ini.

Nyoman lalu berkebun timun bersama Ketut, anak lelaki tertuanya. Ini kita lihat yang sudah berubah fungsi ini sawah semua. Waktu kamu kecil ini masih sawah? Ini sawah, itu batas pohon kelapa itu, itu sawah juga. Sampai pinggir gunung itu sawah Ini hanya sebagian kecil aja Sebelah mana sawahnya?

Saya tempatan sebelah situ ada sawah Nah ada jalan hauling Jadi ditutupi oleh jalan hauling itu yang menutupi jalur irigasi itu Manis Petani yang lain itu karena takut melihat ayah saya ditangkap, jadi sampai saat ini desa Kertabuana ibaratnya tidak berani kembali melawan perusahaan karena adanya rasa jerah saat itu. Jadi sekarang warga Kertabuana sudah bukan petani lagi, mayoritasnya? identik orang Bali atau warga transmigrasi adalah pertanian sebenarnya, dari keturunan kedua itu bercocok tanam atau bertani ketika sudah datangnya pertambangan tingkat kegengsian atau hilangnya minat mereka untuk bertani itu muncul. Termasuk ketut?

Ya, kalau saya karena pendidikan sekolah. Tapi kalau saya tetap bertani dengan bapak saya kalau saya pulang. Tapi tani kebun kalau saya. Tanam apa? Tanam timun.

Ketut memang berkuliah di fakultas hukum karena mendapat beasiswa. Kasus yang menimpa ayahnya adalah alasan utama ia ingin menjadi sarjana hukum. Bawa oleh pemerintah supaya membuka sawah di sini. Setelah dibuka, pemerintah juga yang menghancurkan. Ya, termasuk itulah.

Karena memberikan izin kan pemerintah. Perusahaan itu kan izin dari pemerintah. Sebenarnya, ke sini itu diantar pemerintah.

Nah, karena... Tahun 1982 bapak ke sini kan? Tahun 1980. Tahun 1980. Bapak masuk penjara, 2005?

  1. 2005 ya. Dua orang, dua orang. Jadi, Gak ada, angin, angin gak ada pun. Sore itu, angin sedang berpihak kepada bapak dan anaknya. Tapi tak semua anak di Kalimantan beruntung bisa bermain layang-layang.

Sebagian diantaranya mati muda akibat tenggelam di bekas kalian tambang batubara yang seharusnya direklamasi atau ditimbun kembali. Jatah siap? Jatah siap.

Jatah siap? Baik di... Jatah. Baik diangkat. Hai Antara tahun 2011 hingga 2018, tercatat setidaknya 32 jiwa melayang akibat tenggelam di lubang bekas tambang, hanya di Provinsi Kalimantan Timur.

Secara nasional, antara tahun 2014 hingga 2018, jumlah yang tewas mencapai 115 jiwa. Kalau saya bangun, suruh pergi di masjid, saya nangis-nangis di masjid, kuingat anak saya semua. Kalau saya kayak yatim-yatim, susah betul. Di situ saya lebih besar dengan aku.

Susah betul Orang tua namanya ibu itu kan Kalau ditinggal anak itu pasti sedih Sampai sekarang pun ya sedih Teringat terus Kalau aku ya sudah Memang anakku itu sudah kuitas kan Rehan mah enggak ada punya cita-cita Rehan cuma besar Bilangnya pingin cari uang banyak Supaya mama bisa naik haji Sama bapak bikinkan mama rumah Empat tahun setelah kematian Raihan Saputra, Rahmawati masih memendam kecewa dengan reaksi pemerintah dan perusahaan yang menganggap perkara ini sebagai kasus kemalangan biasa. Padahal salah satu penyebabnya adalah lokasi penerbangan. penambangan yang berdekatan dengan permukiman warga bahkan persis di belakang sekolah terus janjinya Bapak pemerintah katanya pingin ditutup daerah lubangnya taunya ditutup dengan seng bekas cuma berapa lembar ininya saya lihat tuh seng bekas baru ditulis itu dilarang dilarang apa itu kemarin tuh dilarang bermain ke apa peke deko gitu aja hai hai Menanggapi kasus-kasus tersebut, Gubernur Kalimantan Timur membuat Ya, pasti upaya kan.

Itu kan petanggung jawabannya dunia akhirat. Pus pada masyarakat tahu ada lubang, kita sudah sampaikan, sebarkan ke seluruh jubah. Dan itu kan sudah ditandai, jangan sampai ada yang, pasti aja lagi. Jangan juga, jangan-jangan ada hantunya itu. Banyak orang korban.

Ghost town. Ghost town. Ghost town. Saat ini diperkirakan.

bahkan terdapat 3.500 lubang bekas tambang. Menurut aturan, lubang-lubang ini seharusnya diuruk kembali atau direklamasi. Perusahaan bahkan telah diminta menyetor sejumlah uang jaminan untuk biaya reklamasi. Namun, ini bukan semata tentang perusahaan yang melanggar aturan atau korupsi uang jaminan. Melainkan aturan pasca penambangan sendiri yang juga bermasalah.

Tetapi dijadikan seperti reservo air. Simaklah jalannya rapat antara Komisi 7 DPR dan Pejabat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, serta 290 pemilik tambang batu bara ini. Cukup itu saja yang saya tanya. Tanah yang dikorek untuk mendapatkan batu bara, setelah batu baranya diambil, berapa tanah dikembalikan ke tambang tersebut? Itu saja.

Nanti soal benar atau tidak, biarkan kementerian lingkungan yang mengecek. Karena pasca tambang itu. Itu saya lihat yang saya lihat setelah kami mengunjungi, hanya kebuangan air, hanya kesepakatan antara Pemda yang nanti dibilang akan dibuat taman rekreasi lah, tempat mandi-mandi hantu di sana. Saya enggak tahu. Itu yang saya lihat Pak.

Tapi enggak ada yang memberi jaminan bahwa ini lingkungannya baik. Nah itu, jadi jelaskan aja sama saya. Memang tergantung dari... Ya Bapak cukup nilainya aja, saya perlu angkanya saja.

Kalau tambang itu 60 meter ke dalam, berapa harus dikembalikan tanahnya ke sana? Kan tergantung... seperti yang diangkat mungkin ada penyusutan mungkin penambahan pusutan itu saya rumus itu berarti kalau tanah yang dikorek 5 diambil nilainya satu tanahnya berarti harus kembali lima kembali betul mengembalikan nilai tambang yang diambil harus diganti dengan tanah iya jadi Pak mohon maaf ya Pak eh di tambang di luar negeri pun kalau void itu tidak diuruk kembali tetapi dijadikan ini tadi seperti Reservo air yang kami lihat kemarin di gunung penumbayan itu hanya kubangan air di tengah hutan ini Pak nanti akan kami buat pariwisata hantu yang pariwisata disitu dalam hutan itu yang ketemu sama saya dari atas Heli kita lihat terus kita tanya untuk apa ini kubangan air sebesar ini jawab dong kan bapak yang ngasih izin saya minta jawabannya Pertanggung jawabannya seperti ini, yang jaminan yang diberikan kepada negara setelah diambil hasilnya, terus lokasinya dirusak dan ditinggalkan seperti itu. Sampai tahun 2018 terdapat kurang lebih 8 juta hektare lubang tambang belum direklamasi yang terdiri dari perusahaan besar, tambang rakyat dan 500 ribu hektare terindikasi. areal tambang tanpa izin.

Pertanyaannya, bagaimana langkah konkret Bapak-Bapak untuk mengatasi masalah lingkungan dan sosial ekonomi yang ditimbulkan oleh lubang-lubang bekas tambang tersebut? Silakan. Siapapun nanti kita harus lebih galak lagi untuk mengejar pelanggar-pelanggar pencemaran lingkungan hidup dan yang tidak mentaati ketentuan-ketentuan yang dia harus melaksanakan. Terima kasih.

Baik, silakan. Langsung saja Pak. Jadi selain penghutanan kembali, kita juga melihat di beberapa tambang juga telah melakukan reklamasi kembali. Ada yang menjadi misalnya pantai wisata ada, ada juga yang lubang galian yang telah dikerjakan, tambang juga menjadi sebuah kolam ikan besar. Saya kira banyak hal.

Memang ada satu, dua, tiga yang memang belum dikerjakan. Tetapi sekali lagi dengan pengawasan pemerintah daerah, dengan pengawasan Kementerian Lingkungan Hidup, saya meyakini ini bisa diperjelas. Di satu persatu bisa diselesaikan.

Sekali lagi, bukan pekerjaan mudah, tetapi yang saya lihat di lapangan itu bisa dikerjakan oleh kementerian, oleh provinsi, maupun oleh kabupaten dan kota. Baik, silakan langsung Pak. Tidak tenang. Langsung saja Pak.

Saya kira cukup ya masalah ini. Untuk apa bertele-tele lagi. Baik masih ada Pak waktunya.

Saya kira dalam hal ini kita sama. Kita ingin memberantas pencemaran lingkungan. Kan begitu Pak.

Jadi begini ya, kalau kita berbeda jangan kita dibikin diadu-adu terus. Baik silahkan Pak, ada tanggapan lain? Jadi kalau tidak ada terlalu banyak perbedaan untuk apa kita ribut lagi Pak?

Silahkan Pak ada tanggapan lain? Ada tanggapan? Yalah, saya setuju saja. Oke baik, boleh tepuk tangan dulu?

Tepuk tangan dulu. Energi batubara terus menuntut pengorbanan dari warga sekitarnya. November 2018 di sanga-sanga Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, setidaknya lima rumah hancur, sebelas lainnya rusak, dan jalan utama amblas akibat aktivitas penambangan yang terlalu dekat dengan permukiman dan fasilitas umum. 41 jiwa terpaksa mengungsi.

Lokasi tambang ini adalah milik PT Adimitra Baratama Nusantara, salah satu anak perusahaan PT Toba Barat Sejahtera yang sebagian sahamnya dimiliki Letnan Jenderal Purnawirawan Luhut. Panjaitan. Menurut laporan jaringan advokasi tambang atau JATAM, empat perusahaan terkait keluarga Luhut Panjaitan memiliki 50 lubang tambang, masing-masing dikelola PT Ademitra Barataman Nusantara, PT Trisena Mineral Utama, dan PT Indomining.

Juga ada PT Kutai Energi yang merupakan anak perusahaan dari Induk Grup Toba Sejahtera. Total lahan konsesi yang dikuasai perusahaan yang terafiliasi dengan Menteri Koordinator Kemaritiman di Kabinet Presiden Joko Widodo ini adalah 14.000 hektare. Ratusan ribu hektare, saya punya lahan tambang, betul. Tapi ya nggak ratusan ribu hektar lah.

Bukan RKU juga ya? Nggak juga. Ya, Anu, Tambang Batubara.

Menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Peraturan Daerah Kutai Kartanegara, jarak minimal antara aktivitas seperti ini pertambangan dengan permukiman atau fasilitas umum adalah 500 meter. Namun aturan ini tak selalu berlaku di lapangan. Gambar ini kami rekam di Desa Mula Warman, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara.

sampai ke sana putus apalagi di dalamnya kalau di dalam luar biasa kita masuk kalau rumah mas ya lihat ya rumah ini ini ini bukan ini ini Kenapa biar dilihatkan? Itu dalam juga ya itu? Tuh! Bisa ini, lihat nih. Nggak bisa ditutup.

Kenapa? Nggak bisa tutupnya kenapa? Ya karena geser semua.

Ini rusak ini rumah. Nggak geser semua. Ini sama ini, nggak bisa ditutup ini. Nih. Desa yang dibangun para transmigran dari Jawa sejak 1981 ini semula berpenduduk 3.000 jiwa.

Kini satu persatu warganya pergi setelah tanah mereka jatuh ke tangan perusahaan tambang. Kepala Desa Mula Warman, Mulyono, memprihatinkan kondisi warganya yang hidup dalam ancaman dan ketidakpastian. Kalau keinginan pemiliknya sendiri ya? Mungkin bisa langsung.

Kalau keinginannya gimana? Pertama ya harus dibebaskan. Masalahnya rumahnya sudah rusak. Rumahnya rusak, pekarangannya sudah banyak retak-retak. Mau bertahan juga gak mungkin ya?

Iya, lama-lama ini rumah saya ini nanti bisa dilihat patahannya ini, kemeringannya semakin hari semakin turun. Padahal tahun 1991, desa ini ditetapkan sebagai lumbung padi dengan produksi 2.600 ton gabah setiap panen. Namun, kini ia terancam punah. Terima kasih.

Semua kisah di Borneo ini adalah harga yang harus dibayar untuk menerangi rumah-rumah dan menggerakkan industri di pulau lain, terutama Jawa. Mereka yang meninggalkan tanah leluhurnya di Jawa dan Bali untuk mengadu nasib sebagai transmigran di Kalimantan, kini justru menghadapi kehidupan yang tak pasti. Selamat datang di Kepulauan Karimun, Jawa. Salah satu daerah tujuan wisata di Jawa Tengah.

Tapi kepulauan ini tak hanya milik turis. Ada nelayan seperti Mat Juri dan ribuan kawannya yang menggantungkan hidup pada laut dan terumbu karang. Ketika para wisatawan beristirahat, Mat Juri mulai bekerja.

Tapi tak hanya mat juri dan para turis yang sibuk di kepulauan ini. Tongkang pengangkut batubara juga hilir mudik dalam perjalanannya dari Kalimantan menuju PLTU-PLTU di Jawa atau Bali. Padahal sebagian perairan ini masuk kawasan taman nasional yang dilindungi. Ketika cuaca buruk atau alasan gangguan mesin, bahkan kekurangan bahan bakar, tongkang-tongkang parkir dan membuang jangkar di sini. Rekaman foto dari komunitas akar atau alam Karimun ini menunjukkan bagian terumbu karang yang hancur akibat digilas tongkang.

Kerusakan lain juga diakibatkan oleh jangkar yang kerap disangkutkan ke terumbu karang. Itu belum termasuk tumpahan bagian-bagian batubara yang jatuh dan mencemari laut. Tongkang berlabuh, putus tali buwinya, ada empat tongkang, akhirnya terdampar di tas sekarang semua. Itu yang pernah dilakukan oleh teman-teman untuk protes itu.

Mungkin penanganan dari pemerintah atau bagaimana kurang begitu agresif atau bagaimana, mungkin kurang tahu juga. Karena kita ya namanya orang awam ya, kita mau ke pretes kemana, bingung. Disini adanya pemerintah begitu, disini ada pemerintahannya, ya kita pretesnya ke pemerintahan disini, setempat aja. Bapak ambil motor aja dulu, Pak.

Ini saya gini masukkan. Masalah yang dialami mat juri di Karimun Jawa juga menjadi kegelisahan para begiat wisata setempat. Melalui jaringan dan perkawanan, kabar ini lalu terdengar oleh sebuah organisasi lingkungan hidup internasional. Bersama para nelayan lokal, kelak mereka akan datang dalam rombongan besar dan melancarkan protes dengan cara mereka sendiri. Sementara itu, Mat Juri masih harus menunggu dan bersabar sembari tetap melaut.

Namun tongkang-tongkang yang dihadapi mat juri dan para nelayan Karimun Jawa tampaknya akan bertambah. Sebab tak jauh dari mereka, sebuah pembangkit listrik tenaga uap atau PLTU sedang dibangun di Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Pada siang Presiden Joko Widodo resmikan proyek pembangkit listrik tenaga uap PLTU di Batang, Jawa Tengah. PLTU yang berlokasi di pinggir pantai ujung negoro ini direncanakan menjadi PLTU terbesar di Asia Tenggara.

Pembangunan PLTU Batang akan selesai pada akhir tahun. akhir 2018 namun dijanjikan sudah bisa digunakan lebih cepat 20 bulan terkait permasalahan lahan karena penolakan warga presiden menyatakan telah diselesaikan oleh Gubernur Jawa Tengah ada warga yang meminta kesemarataan Pak apa juga harga-harga gitu Pak Bagaimana Pak banyak media yang merekam kegiatan atau pernyataan presiden Pelosok di Jawa dan di Bali, apa yang akan kita lihat sama seperti tadi yang saya sampaikan. Anak-anak bisa belajar, sehingga pintar, nelayan bisa membeli freezer dan bisa mendapatkan alien restrict. Toko-toko kecil di desa malam hari bisa.

PLTU ini disebut-sebut salah satu yang terbesar di Asia Tenggara dengan kapasitas 2000 MW atau setara kebutuhan listrik 1 hingga 2 juta rumah tangga. Dengan kapasitas 2.000 MW, Kepasitas sebesar itu, setiap bulan PLTU Batang membutuhkan 600 ribu ton batu bara atau rata-rata akan ada 2 hingga 3 tongkang per hari yang hilir mudik di perairan ini. Maka tak hanya petani, nelayan pun melancarkan protes karena khawatir pencemaran dan terganggunya habitat ikan akibat kesibukan PLTU jika telah beroperasi.

PLTU kalau berdiri, anakku juga dikombolkan. Bisa orang-orang tempat mana Indonesia, Pak. Kejauh-jauh wilayah Madan, Pak. Teman-teman.

Gara-gara apa? Wangsing pintar, kuy. Gunungnya tidur, dengar-dengar. Lalu apa segera ditandiri, Wesi?

Dengan PLTU pabrik berang-berang. Salatnya, wakil timah, kumuk-kumuk, kocok. PLTU berdiri.

Nah, berdiri, ngaku-ngaku, diujur, dikandung. ganti wes wetan PLT ukulan-ukulan pelto mana dipikir Indonesia kisah tanah kisik bakal tinggal nih PLT ukabe sampai makbudona kugi asli diwakili jadi kiawakuti mati wingan ada di manjal dunia Pak tolak beli juga manjal dunia asli kodora mikir malah putih peletunya wakulta ya ampun rasanya ditutup Pertama, Pak Cayadi sama Pak Carman. Hari ini sesuai dengan keputusannya dari Mahamaku. Mei 2014, dua warga yang menolak menjual tanahnya, Carman dan Cayadi, dikriminalisasi dengan delik telah melakukan kekerasan. Warga pun melampiaskan kekecewaan.

Siapakah sesungguhnya di belakang perusahaan setrum ini? PLTU Batang dimiliki oleh konsorsium perusahaan Indonesia dan Jepang. Dari Indonesia adalah PT Adaro Power, anak perusahaan Adaro Energy, yang juga menambang batu bara di Kalimantan. PT Adaro Energy mulai didirikan sejak 2004 oleh lima pengusaha, yaitu Sandiaga Uno yang menjadi...

calon wakil presiden, pengusaha Edwin Surya Jaya, Teddy Rahmat, Benny Subianto, dan Geri Baldi atau Boy Tohir. Ada pun jurubicara tim kampanye nasional Joko Widodo dalam pemilihan presiden 2019 adalah Erik Tohir. Yang tak lain adalah saudara kandung Geri Baldi Tohir, sang pemilik Adaro.

Erick Tohir juga kawan dekat Sandiaga Uno sejak sekolah dasar hingga bergabung dalam jaringan investor yang disebut Angel EQ Network. Desember 2018, meski berbeda kubu politik, perusahaan milik Sandiaga Uno, PT Saratoga Investama Sedaya, menjual asetnya kepada perusahaan milik Luhut Panjaitan, PT Toba Bara, senilai 130 miliar rupiah. Yang dijual adalah saham di sebuah perusahaan PLTU di Paiton, Jawa Timur.

500 miliar rupiah sudah melayang, termasuk saham-saharnya di Saratoga Investama, perusahaan beliau dijual. Betul ya? Bukan milik saya juga, kan milik Allah semuanya.

Kan ini kita semuanya niatkan. Dengan transaksi ini, seperti halnya Adaro, Toba Barah kini tak hanya mengelola tambang batu bara di Kalimantan, juga menguasai pembangkit listriknya di Pulau Jawa. Ini konsep kepentingan Pak.

Di satu sisi Pak Pak sebagai pemegang saham PLTU dan sebagai pemilik tambang batu bara. Apa komentar Bapak? Bagaimana Bapak mengatur konflik kepentingan Bapak? Di Cirebon, Jawa Barat, PLTU juga bersinggungan dengan petani garam. PLTU berkapasitas 600 MW ini dimiliki oleh Indica Energi yang juga memiliki tambang batubara dan sedang membangun tambahan 1000 MW.

Mau digusur, nah mau digusur kata saya tuh ya jangan ini kan penghasilan itu tetap kan kalau itu kan katanya bilangnya programnya pemerintah. Katanya menggusur itu program pemerintah? Iya, itu kan untuk kepentingan semua. Apa alasannya Pak?

Mau dibikin apa itu lautnya? Dibikin jeti, diurung. Diurung dibikin jeti. Tahun 2016, para aktivis lingkungan menggelar aksi di PLTU ini dan berhasil menghentikan kegiatan operasi perusahaan selama 12 jam sebelum akhirnya dihentikan polisi.

Karena sudah diambil PLTU? Diambil PLTU itu, itu rancang. Berapa orang yang tergusur itu Pak?

Ya hampir 100 lebih. 100 petani? Petani lebih.

Sekarang mereka kerja apa Pak? Ya biasa kerja tuh. Ada yang menggul garam, ada yang kuli tuh. Manggul karung, di kompet. Setelah tergosur hidupnya lebih sejahtera apa lebih susah?

Lebih susah. Oh lebih susah ya? Iya. Mau naik? Boleh gak?

Apa ini mau ngacara? Enggak, enggak, enggak. Kita ngobrol-ngobrol aja. Jadi di belakang kami ini adalah batubara yang dibawa dari Kalimantan. Ini dari, kalau yang tertulis ini dari Samarinda ini.

Yang kita tahu juga menjadi salah satu wilayah terbesar. Kalian tambang di Indonesia. Mereka adalah para santri yang sedang mengumpulkan fakta sosial ekonomi dan lingkungan terkait industri batubara dan PLTU di pesisir Jawa Barat. Khususnya di Cirebon dan Indramayu. Pak Yudi tau PLTU Indonesia apa?

Hah? Ya nggak tau. Padahal kan miliknya swasta, pengusaha juga. Nah sedangkan ibaratnya kita juga memaksakan diri kan itu usaha, kita juga usaha. Dia cari untung, kita cari untuk napkari anak istri, cari mapkat.

Cuman karena dia kan uangnya banyak, tapi dia kan dilindungi sama intansi-intansi. Kalau masyarakat kan nggak ada. Buang. Iya. Selain Kabupaten Batang dan sejumlah PLTU di pesisir Jawa, salah satu tujuan akhir dari tongkang batubara ini adalah pesisir utara Bali.

Batubara ini dibongkar di salah satu PLTU di Celukan Bawang, Kabupaten Buleleng. PLTU ini berkapasitas 400 MW atau membakar setidaknya satu tongkang batubara setiap hari. PLTU yang beroperasi sejak 2015 ini akan membangun pabrik baru tahap 2 dengan kapasitas lebih besar, yakni 600 MW.

Pemiliknya adalah konsorsium perusahaan Cina dan Indonesia dengan dana pinjaman 9 triliun rupiah dari Bank Pembangunan Cina. Tapi lagi-lagi energi batubara menuntut pengorbanan besar dari warga sekitar. Dapat ikannya pak?

Gak ada. Dapat berapa? Dua aja udah dapat.

Pulang dengan tangan hampa belakangan ini kerap dialami nelayan di perairan celukan bawang. Tapi nelayan seperti Supri tetap harus melaut. Beres ya Sekarang kenapa saya bilang menurun Karena ya Pasang rumpun kita gak bisa maksimal Karena banyak lalu lalang kapal, tak bisa sampai ke arah barat sana. Paling enggak ya di jalur aman lah lepas dari PLTU ini.

Kalau di sana sudah tidak aman lagi. Dengan aktivitas tongkang batu bara ini. Susah.

ini berapa kilo ini pak? sekitar 25, eh 20 kilo 20 kilo ini kecil nih bang 1 kilonya berapa sekarang? 30 ribu ini kecil ini kecil tuh ya ini dan jangan berindah saya sekintal 12 kilo pernah dapat sehari-hari biasanya di sekuriti PLTU juga ya?

iya iya banyakan mana hasil di laut apa di sekuriti? banyakan hasil di laut lah ayo daya mari mari 8 hari aja tuh hanya di sekuriti dia yang menjikan saya 8 hari kenapa? 13 juta saya dapat 13 juta 8 hari? kalau di PLTU berapa gajinya?

2,5 2,5 per bulan? menjikan kesejahteraannya di sana pak oke nanti dibakar nih bawa aja pak buat pancing ah, saya raya dokumentasi Hei! Tak hanya nelayan, petani kelapa yang bertetangga dengan PLTU juga punya persoalan sendiri.

Untuk membangun pabrik tahap dua, rumah, pekarangan, dan kebun warga telah dibebaskan. Namun sebagian memilih bertahan dan tidak melepas tanahnya. Di antara yang bertahan adalah sepetak kebun kelapa milik ketut Mangkuwiana. Apa hubungannya PLTU dengan kualitas kelapa Bapak sekarang? Kalau hubungan PLTU dengan kualitas kelapa sekarang kan sudah menurun buahnya.

Dari segi jumlah ini sudah menurun. Karena setelah operasinya PLTU ini, termasuk juga... kecil buahnya sekarang.

Sebelumnya, Mangku mendapatkan 9.000 butir kelapa setiap kali panen. Namun kini ia mengaku hanya dapat memanen 2.500-an butir saja. Yang jelas dengan adanya pembangunannya perubahan ada.

Mungkin tidak ada-ada perubahannya. Sebenarnya dulu tidak pernah seperti ini. Sebelum pembangunan itu tidak ada seperti ini. Sehat-sehat semua.

Sekarang itu contohnya ada, itu mati. Janurnya masih ada. Kalau misalnya dimakan kumang kan janurnya berarti itu ada janurnya.

Itu yang sebelahnya sudah jemplat. Itu sudah menunggu butirnya. Batu bara yang dibakar untuk diambil panas dan uapnya mengeluarkan zat sisa pembakaran di udara. Sisa pembakaran ini akan menyebar ke tanaman, perairan, atau masuk ke paru-paru seseorang.

Teorinya, semua ini telah disaring sehingga asap yang keluar konon tidak berbahaya. Tapi teori bisa berbeda dengan kenyataan. Polutan ini mengandung senyawa berbahaya seperti merkuri dan senyawa lain yang disebut PM2,5.

Partikel ini bertahan di udara dalam jangka panjang dan bisa terbang ratusan kilometer. Jika manusia terpapar, lapar merkuri atau PM2,5 terus-menerus akan timbul asma, infeksi saluran pernafasan, hingga kanker paru-paru, bahkan kerusakan otak, ginjal, dan jantung. Menurut penelitian yang dilakukan Greenpeace, polusi udara dari PLTU di Celukan Bawang akan memengaruhi ekosistem lumba-lumba di Lovina hingga Taman Nasional Bali Barat.

Tentu saja berikut 650 ribu jiwa populasi manusia yang mendiami kawasan ini. Kebun kelapa milik ketut Mangku kini ibarat kerikil di dalam sepatu PLTU. Kebun ini adalah ganjalan yang memisahkan areal PLTU tahap pertama yang sudah beroperasi dan tahap kedua yang akan dibangun dan lahannya telah disiapkan.

Tapi pemenangnya hampir dapat ditebak. Jika pencemaran terus terjadi, kualitas tanah ini akan turun dan tak ada tanaman yang bisa tumbuh. Saat itu, tak akan banyak pilihan bagi petani seperti Ketut Mangku. Namun, tak semua orang di Bali berada dalam posisi tak punya pilihan. Sebagian listrik di gedung ini menggunakan energi matahari dan berhemat jutaan rupiah per bulan.

Beli ini mungkin kalau untuk skala kantor atau rumah. mungkin yang dilakukan ini sebuah solusi in situ lah ya atau solusi yang ada di lokasi tapi kalau kita pikirkan kebutuhan massal seperti ini, Blie 200 ribu, 1 juta, 10 juta, rumah tangga apa solusi energi untuk? saya pikir ya in situ nya ya di situ tersebar di para pengguna itu dan besarnya Area pembangkitan karena tenaga surya selalu terkait dengan area luas area pembangkitan, ya harus kita proporsionalkan dengan yang mereka gunakan. Bagi Gung Kayon, tak perlu ada pusat pembangkit dengan lahan luas yang mendistribusikan listrik ke setiap rumah dengan jaringan dan kabel-kabel panjang atau interkoneksi.

Setiap rumah cukup menyediakan ruang 1 meter persegi untuk setiap 10 ribu rupiah biaya listrik per bulan. Jika biaya listrik bulanan Anda 300 ribu rupiah, berarti butuh setidaknya 30 meter persegi untuk memasang panel surya. Bahkan bidang vertikal pun dapat digunakan. Bagi Gung Kayon, jika lembaga keuangan bisa memberikan kredit motor, mestinya juga mudah memberikan kredit panel surya untuk setiap rumah. Bahkan jika perlu, negara mensubsidi bunganya.

Jadi Blie tinggal di Tabanan, naiknya ini ya? Iya. Ini berarti listrik ya Blie?

Listrik. Normalnya charging di pak heli biasa, tapi ini saya tambahin solar panel fleksibel, lumayan untuk saat berjalan siang hari atau efektifnya saat parkir. Kapal yang membawa Gung Kayon ini berlayar menggunakan tenaga angin. Karena itu kecepatan rata-ratanya hanya 7-8 knot atau setara 12 km per jam. Namun untuk instrumen kapal, AC atau pompa air, mereka masih membakar 70 liter bahan bakar setiap jam.

Meski demikian, kapal ini tetap paling hemat energi dibanding kapal manapun di dunia. Hong Kong. Hong Kong was in January.

Wow. So it's more than three months already. But again it depends, because if we sail or move all the time.

Selain ketut mangku dan sepetak kebun kelapanya, ekspansi PLTU Celukan Bawang di Buleleng terganjal kerikil yang lain. Pasangan ini memilih bertahan dan tidak melepas rumah, pekarangan, serta kebunnya. Namun pilihan ini bukannya tanpa konsekuensi. Surat keterangan dokter ini menyatakan bahwa Suraya atau yang biasa dipanggil Nenek Karimun menderita batuk menahun atau bronchitis kronis akibat alergi debu. Emang sudah lama Nek punya asma?

PLTU Oh sudah ada PLTU? Sebelum ada PLTU enggak asma? Ya, namanya sakit sih sakit Tapi enggak lah seperti sesudah ada PLTU Itu cucunya nenek kan Mulai PLTU dulu Sama Ke dokter itu, sampai 4 kali satu bulu.

Belum ada pembuktian medis yang mengaitkan secara langsung antara penyakit suraya alias nek Karimun dengan debu PLTU. Namun tetangganya telah memilih pergi. Di Jepara, Jawa Tengah, seorang bidan bernama Rina Anjarwati bertugas di Desa Tubanan yang berdekatan dengan PLTU. Menurut kesaksiannya, kasus sesak nafas atau batuk dan pilek di desa ini seperti tak kenal musim.

Pasiennya datang silih berganti, terutama anak-anak. Namun ia tak berani menyimpulkan ada kaitannya dengan PLTU. Memang yang berdekatan dengan PLTU. Saya pun berpikir ke arah apa karena memang berdekatan dengan PLTU.

Tapi saya nggak berani kalau harus bilang ini gara-gara PLTU ya, nggak berani. Memang belum ada bukti atau screening khusus. Membuktikan antara kasus-kasus kesehatan masyarakat dan aktivitas PLTU memang bukan tugas bidan RINA. Namun di Palu, Sulawesi Tengah, gambarannya akan jauh lebih gamblang. Anda sedang menatap PLTU Panau yang beroperasi sejak 2007 dengan kapasitas 66 MW atau sepersepuluh lebih kecil dari PLTU Celukan Bawang di Bali.

PLTU ini memasok sebagian kebutuhan listrik di kota Palu dan Donggala. Meski kapasitasnya kecil, bagi keluarga Arsyad yang berjarak 100 meter dari pagar PLTU, dampaknya sangat serius. Hasil ronsennya, katakan bahwa saya termasuk menderita alergi debu. Kalau bicara tentang debu, Pak, tidak ada debu lain di sini, Pak. Karena rumah kami jauh dari jalan raya.

Jadi yang ada ini debu yang kami rasakan, kalau kami aleskan debu, ya debu PLTU saja, Pak. Di rumah tangga yang lain, Mahdaleta menunjukkan apa yang ia hirup sehari-hari. Kemarin ini masih habis bersihkan, hari ini sudah sehitam ini lagi. atau di rumah Rusli Talib yang juga bersebelahan pagar dengan PLTU. Ini kan, ini kan mengandung.

Sementara keluarga Niswanti punya cara menunjukkan jumlah rata-rata debu yang mereka kumpulkan setiap hari. Ini tentu belum semua, sebab sebagian telah masuk ke paru-parunya. Seperti ispa, penyakit paru-paru, itu banyak sebenarnya yang mengidap. Hanya mereka tuh anggap sepele saja.

Padahal itu saya kira memang itu akibat dari debu PLPU. Kemarahan arsyad dan warga juga dipicu pembuangan abu terbang atau fly ash yang seharusnya dikapalkan dan dibuang di tempat khusus limbah B3 atau bahan berbahaya dan beracun. Dan posisi TPS ini sangat dekat sekali dengan pemukiman masyarakat.

Bisa kita lihat ke sebelah timur sana, sisa terpal ini sebenarnya awalnya Berupa janji pihak PLTU untuk menutup keseluruhan tumpukan pleas di sini dengan geomimbran. Namun pada kenyataannya itu tidak dilakukan seperti janji. jadinya akan menutup dengan geomimran tapi hanya dengan terpal biasa dan inilah kenyataannya bahwa setelah ditutup dengan terpal ditutup lagi dengan pleas yang baru Pada Januari 2017, PT Pusaka Jaya Palu Power telah dinyatakan bersalah oleh Mahkamah Agung.

Namun putusan lembaga hukum tertinggi ini tak terlalu membawa pengaruh bagi masyarakat. Selama tujuh tahun antara 2009 hingga 2016, PLTU ini dimiliki oleh PT Toba Sejahtera milik Luhut Panjaitan. Sebelum akhirnya berpindah tangan, termasuk 5 persen sahamnya kini dimiliki oleh pemerintah Kota Palu. Selain jalur hukum, aksi protes hingga memblokade jalan juga sudah dilakukan. Tak terhitung audiensi dengan para pejabat dan politikus lokal.

Di antara poster-poster yang digelar, yang satu ini cukup menarik perhatian. Menurut catatan kami Pak, sudah ada sekitar 20-an warga panau, baik yang sudah, sebagian besar sudah meninggal Pak. Sebagian besar sudah meninggal, dan kemudian masih ada beberapa lagi yang... Kondisi sekarang ini masih berobat, ada atas nama Ibu Novi Yanti, warga Kelurahan Penau RT2 RW2, itu sementara menjalani jadwal kemoterapi yang ke-8 kalinya, kalau tidak salah sekarang ini, di Rumah Sakit Termais Jakarta. Selamat datang di Ibu Kota Negara yang bermandikan cahaya.

Saat beban puncak, kebutuhan dayanya mencapai 5.000 MW untuk 12 juta warga. Novianti yang dimaksud Arsyad, kini tinggal di sebuah kosmologi. di Jakarta Barat.

Kangker nasofaring atau bagian atas tenggorokan memaksanya berobat ke rumah sakit rujukan khusus kangker. Suaminya, Abdul Samad, bercerita bahwa ia sesungguhnya pernah bekerja membawa limbah batubara. Dulu saya batubara juga, makanya saya dulu perasanku kalau limbah-limbah batubara itu saya masukin ke Ano, ke Tongkang, kami bawa ke Ano. Itu uban ya, uban kan ada semen bersih, kolkim itu, mereka aduk campuran buahan baku semen yang dipalu itu kayaknya enggak.

Itu ada udah habis ya? Tidak ada Sudah 8 bulan, Novi dan Samad indekos di belakang rumah sakit kanker darmais. Secara teori, kanker nasofaring memang banyak ditemukan di Asia Tenggara. Penyebabnya mulai dari virus, faktor keturunan, dan terpapar polusi udara, dari asap rokok, asap tungku dapur tradisional, hingga polusi bahan kimia lainnya.

Ini, bangunnya biar jalan merdeka, biar lah. Kamu ini banyak, kamu mau kemana? Mau ngasih masalah, angkat. Selain telah menjalani 9 kali kemoterapi, Novi juga harus melakukan penyedotan cairan hitam di belakang rongga hidungnya. Menurut penelitian Universitas Harvard dan Greenpeace yang dipublikasikan tahun 2015, PLTU Batubara di Indonesia menyebabkan kematian prematur hingga 6.500 jiwa setiap tahunnya.

Atau jika dirata-rata, maka... ada 17 kematian setiap hari akibat terpapar polusi batubara. Sejak beroperasi tahun 2007 hingga 2017, hanya di satu kelurahan panau ini saja dilaporkan setidaknya 8 orang telah meninggal akibat kematian batubara.

kanker dan penyakit paru. Sementara enam orang lainnya, termasuk Novianti, sedang menjalani perawatan dan kondisinya semakin memprihatinkan. Namun belum ada instansi pemerintah atau otoritas kesehatan yang melakukan penelitian dan mengumumkan kaitan antara aktivitas PLTU dengan kasus-kasus kematian akibat kanker di Panau. Sementara peristiwa demi peristiwa yang mengancam keselamatan umum terus terjadi. Kejadian ini direkam 29 Agustus 2018 di lokasi Stockpile Batubara di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.

Aktivitas penambangan yang terbuka dan datangnya angin kencang membuat warga di dua desa, yakni Kali Orang dan Selangkau, yang akan membayar semua dampaknya. Di sisi lain, listrik telah menjadi kebutuhan pokok dan vital bagi peradaban kita hari ini. Dari mulai rumah tangga, ruang operasi di rumah sehat, hingga untuk menggerakkan mesin-mesin.

Warga yang mengeluh atau marah akibat pemadaman atau nyala bergilir setiap hari menghiasi media sosial kita. Biar pet, biar pet, biar pet. Suara yang saya dengar biar pet, biar pet terus.

Nggak mau saya seperti itu. Semuanya harus diantisipasi sebelum kejadian harus sudah dihitung sekarang. Dan untuk itu, batu bara adalah energi yang paling murah dan cepat dibandingkan sumber energi lainnya. Biaya memproduksi listrik dari bahan bakar batubara hanya Rp600 per kWh atau per satu KWH.

Sedangkan bahan bakar gas sekitar Rp1.000 dan BBM bisa Rp1.600 per KWH. Ada pun energi terbarukan seperti matahari bahkan mencapai 2.900 rupiah setara per KWH. Lantas mengapa batubara paling murah? Jawaban singkatnya karena ongkos lingkungan.

sosial ekonomi, dan bahkan keselamatan umum serta kesehatan masyarakat dibebankan kepada mereka yang terdampak. Menurut Rencana Usaha Penjediaan Tenaga Listrik atau RUPTL, hingga tahun 2027, 54 persen listrik kita masih dari batubara. Sementara energi terbarukan seperti angin, matahari, dan air hanya sekitar 22 persen.

Dari dokumen tentang kepemilikan perusahaan di Departemen Hukum dan HAM, Putra Sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, pernah tercatat sebagai pemegang saham dan komisaris PT Rakabu Sejahtera, yang saat ini telah digantikan adiknya, Kaisang Pangarap. Namun saham perusahaan mebel ini tidak hanya dimiliki keluarga Jokowi. Juga ada saham PT Toba Sejahtera milik keluarga Luhut Bin Sar Pancaitan. Grup Toba Sejahtera sendiri adalah induk perusahaan PT Toba Bara yang memiliki tambang batu bara dan PLTU dan baru saja membeli saham Sandiaga Uno di PLTU Paiton, Jawa Timur.

Tapi apa kepentingan perusahaan induk seperti Toba Sejahtera dengan sebuah perusahaan mebel asal Solo? Dalam dokumen perusahaan, bidang usaha PT Rakabu Sejahtera sesungguhnya tidak hanya mebel, namun juga meliputi pembangunan atau konstruksi, pembebasan lahan, real estate, properti, pengerjaan beton, instalasi mesin, jaringan telekomunikasi, multimedia, hingga reklama dan periklanan, bahkan pengembangan wilayah transmigrasi. Mebel dan furniture hanya salah satu dari bidang usaha terkait kehutanan.

PT Rakabus Jatra juga bergerak di bidang industri pengolahan kayu, pengangkutan, hingga industri kebutuhan rumah tangga seperti sabun, sampo, pasta gigi, atau tisu yang semua terkait dengan produk turunan kelapa sawit atau kayu. Dengan cakupan bidang usaha sebanyak itu, modal awal perusahaan yang berdiri pada 2009 ini adalah Rp31 miliar. Selain sebagai Menteri Koordinator Kemaritiman, Lieutenant General Purnawirawan Luhut Panjaitan adalah bagian dari tim sukses Jokowi yang disebut Tim Bravo V. Tim Bravo 5 sendiri diketuai oleh Jenderal Purnawirawan Fahrul Razi, mantan wakil Panglima TNI di masa Presiden Abdurrahman Wahid. Fahrul Razi juga menjabat komisaris di Induk Perusahaan PT Toba Sejahtera, selain di Perusahaan Tambang Pemerintah PT Antam. Pensiunan jenderal yang lain di Tim Bravo 5 Kubu Jokowi adalah Suwaidi Marasabesi, mantan Kepala Staf Umum TNI.

Ia tercatat sebagai komisaris PT Kutai Energi yang menambang batubara di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. PT Kutai Energi adalah anak perusahaan PT Toba Sejahtera yang sahamnya dimiliki keluarga Luhut Panjaitan. Tanpa melihat afiliasi politik, inilah sebagian jenderal TNI dan Polri yang jejaknya sedang dan pernah berada di perusahaan tambang batubara.

Sementara dari kalangan sipil, ada pengusaha Osman Sabtaodang yang menjadi Dewan Penasehat Tim Kampanye Nasional Joko Widodo. Ia memiliki kaitan dengan perusahaan tambang batubara di bawah bendera PT Total Orbit Prestasi di Barito Utara dan Tanah Bumbu di Kalimantan Selatan. Nama lain adalah Andi Syamsuddin Arsyad alias Haji Isam dari Kalimantan Selatan. Pengusaha yang namanya pernah muncul sebagai wakil bendahara di tim kampanye nasional Jokowi-Ma'ruf ini adalah pemilik tambang batubara di bawah bendera grup John Lynn. Perusahaan ini memiliki konsesi dan menambang di tiga kaupaten di Kalimantan Selatan.

Berikutnya adalah Hari Tanu Sudibyo, Dewan Penasehat Tim Kampanye Nasional Jokowi dan juga Ketua Umum Partai Perindo. Selain memiliki tiga televisi nasional, Haritanu juga berbisnis batubara lewat induk perusahaan bernama MNC Energy and Natural Resources. Di bawahnya terdapat sembilan perusahaan yang diantaranya menambang di Kalimantan Timur dan Sumatera Selatan.

Pengusaha batubara di kubu Joko Widodo berikutnya adalah Yusuf Kala yang juga wakil presiden. dan sekaligus Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional. Pengusaha asal Sulawesi Selatan ini berbisnis batubara dan listrik lewat bendera Grup Kala dengan setidaknya dua anak usaha yaitu Kala Arebama dan PT Kala Electrical System yang bekerjasama dengan PLN.

Lewat perusahaan yang lain, Yusuf Kala juga mengembangkan membangkit listrik tenaga air di Sulawesi Tengah. Lalu bagaimana dengan kubu Prabowo dan Sandiaga Uno? Prabowo Subianto tercatat sebagai pemilik Nusantara Energy Resources yang menaungi 17 anak perusahaan. Adapun Sandiaga Uno adalah pemegang saham Grup Saratoga yang juga pernah menjadi direktur tambang batubara PT Multiharapan Utama di Kutai Kartanegara.

Lubang tambang perusahaan ini ikut menelan korban jiwa. Jejak Sandiaga Uno juga muncul di PT Adaro Energi yang merupakan tambang batu bara terbesar di Indonesia saat ini yang juga memiliki saham di proyek PLTU Batang, Jawa Tengah. Kubu Prabowo Sandi memiliki tim sukses yang disebut Badan Pemenangan Nasional atau BPN di mana Direktur Komunikasi dan Media dijabat oleh adiknya sendiri, Hasim Joyohadi Kusumu.

Hasim adalah pemegang saham PT Batu Hitam Perkasa yang memiliki PLTU di Paiton, Jawa Timur sebelum dijual kepada PT Saratoga Investama milik Sandiaga Uno. Dan oleh Sandiaga Uno, akhirnya dijual kembali kepada PT Toba Bara Energi milik Luhut Panjaitan. Nama lain di kubu Prabowo adalah Ferry Mursidan Baldan yang menjabat sebagai Direktur Relawan untuk Badan Pemenangan Nasional. Keluarga Ferry melalui istrinya memiliki tiga izin usaha penambangan batu bara di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, yaitu PT Syahid Berau Bestari, PT Rantau Panjang Utama Bakti, dan PT Syahid Indah Utama. Bahwa yang 35.000 MW di seluruh Indonesia dari Sabang sampai Merauke itu harus dengan cara apapun harus dikejar.

Jika sebagian besar dari 35.000 MW yang disebut Presiden Jokowi adalah batubara, maka ini adalah kabar baik bagi setidaknya 10 perusahaan batubara terbesar di Indonesia. Sebab 60% dari seluruh bisnis batubara dikuasai oleh 10 perusahaan ini. Selain menambang batubara di hulu, di industri hilir mereka juga para pemilik PLTU. Jumlah PLTU dan kapasitas yang dimiliki bervariasi, dan sebagian... dalam tahap perencanaan, perluasan, konstruksi, atau komitmen investasi.

Sebagian besar mereka memang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Bahkan juga tercatat sebagai perusahaan bersaham syariah seperti Adaro Energy, Bayan Resources, Harum Energy, Indica Energy, Indo Tambang Raya Megah, Bukit Asam, hingga Toba Bara Sejahtera. Saham syariah adalah saham yang dianggap tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah di pasar modal. Lembaga yang menentukan perusahaan-perusahaan tambang berstatus syariah ini adalah Dewan Syariah Nasional yang dibentuk oleh Majelis Ulama Indonesia atau MUI. Lantas siapa yang memimpin Dewan Syariah Nasional MUI?

calon wakil presiden Ma'ruf Amin yang juga ketua MUI. Ma'ruf juga tercatat sebagai Dewan Pengawas Syariah di sejumlah bank seperti Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, Bank Mega Syariah, dan Bank Muamalat. Itu belum termasuk Dewan Pengawas Syariah di tiga perusahaan asuransi Mega Insurance, Bringing Life, dan BNI Life Insurance.

Di Bank Muamalat, di mana Ma'ruf tercatat sebagai Dewan Pengawas Syariahnya, Baru-baru ini hendak mendapat bantuan modal dari sebuah konsorsium yang salah satunya bernama Lynx Asia. Tiga nama di perusahaan investasi asal Singapura itu sendiri juga tidak jauh dari lingkaran bisnis batu bara. Rizal Rishad pernah tercatat sebagai pendiri PT Brau Coal Energy yang menambang di Kalimantan Timur. Jamal Atamimi adalah komisaris di PT Toba Bara Sejahtera, sementara Diki Yordan adalah direktur di Toba Bara.

Terima kasih. Selamat datang kembali di Bali. Dari Teluk Benoa, kapal legendaris milik Organisasi Lingkungan Internasional ini sedang menuju lokasi PLTU Celukan Bawang di Kabupaten Buleleng.

Konflik yang terjadi jika kita salah memilih energi. Ya, begitu lah. Jika kita bisa memilih sesuatu yang lebih bersih, tentunya akan lebih berkelanjutan dan lebih baik untuk bumi, lebih baik untuk kita semua. Kapal ini bersama Gung Kayon lalu bertolak ke Karimun Jawa di mana mat juri dan kawan-kawan nelayannya sedang bergulat dengan tongkang-tongkang batu bara. Beberapa hari kemudian, mereka tiba di Laut Jawa dan mendapati kesibukan tongkang-tongkang batu bara.

Dari kejauhan, Mat Juri dan kawan-kawannya telah melihat kedatangan kapal ini. Harlima berada di kawasan konservasi Taman Nasional Karimun Jawa yang terlarang untuk dilewati. Kapal-kapal tongkang batu balat telah membuat perusakan perumbu karang di Karimun Jawa dan kami meminta Anda untuk segera keluar dari kawasan konservasi.

Kami akan melakukan... Kita akan melakukan aksi damai tanpa kekerasan untuk menunjukkan betapa berbahayanya lalu lintas kapal tongkang batubara terhadap terumbu karang yang ada di kawasan konservasi ini. Kami akan beraksi mengecat lambung kapal Anda dengan cat air. Kami tidak akan melakukan kerusakan apapun terhadap kapal Anda. Kami tidak akan melukai kru Anda dan kami harap kapal Anda bisa segera keluar dari kawasan konservasi ini.

Kami bersama media dan jurnalis akan mendokumentasikan seluruh kegiatan ini. Intro Hai berani kondisi ini yaitu warga Tuhan Bawang dan mahasiswa-mahasiswa mahasiswi yang ikut bergabung dalam hal menolakkan pende undang kedua ini ya terima kasih banyak menawar saya yang teman-teman saya, saya mau salam dulu walaupun dia kalah, tetapkan Terima kasih. Terima kasih. Terima kasih.

Dan dibantu oleh yayasan IBK juga. Salah satunya kita ada sumber airnya, ada juga istilahnya hutannya. Jadi warga juga menjaga hutan dan bisa menikmati hasil alamnya, termasuk listriknya sendiri yang dihasilkan dari alam ini, dari hutannya sendiri. Ini hasil mengutin.

...pint, barang-barang bekas orang. Pint-pint, kemudian dimodifikasi lagi. Dan ini menjadi alat untuk energi untuk televisi lokal kita. Ini di-save di baterai ini.

Terima kasih. ...nalai atas unuk, atas unuk-unuk pula.