Bismillahirrahmanirrahim Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil alamin Assalatu wassalamu ala ashrafil anbiya wal mursalin wa ala alihi wa sahbihi ajma'in Apa kabar para peserta di kurs ilmu waris daftar Sehat ya semuanya Alhamdulillah, jadi tidak terasa kita sekarang masuk ke sesi yang keempat ya. Pada sesi yang keempat ini kita akan melanjutkan kembali pembahasan kita. Masih dalam pembahasan ilmu waris, kita akan melanjutkan pembahasan yang kemarin, yang sebelumnya, yaitu tentang religian asobah.
Jadi, kita sudah menuntaskan. membahas tentang Ashabul Gurut maka pada sesi kali ini kita akan coba merinci tentang Asobah apa itu Asobah? Asobah itu adalah bentuk jamat dari Asyik jadi secara bahasa itu artinya kekerampatan seorang laki-laki dengan ayah nah dalam istilah ilmu Farohid Para ulama mendefinisikan asobah itu sebagai ahli waris yang mendapatkan seluruh harta jika sendirian saja dan mendapatkan sisa harta waris setelah ashabul hurud diberikan bagian.
Jadi seperti yang sudah kami jelaskan, ashabul hurud itu jatah warisnya atau porsi warisnya sudah ditentukan oleh dalil, oleh nas. Adapun asobah ini tidak ditentukan porsi warisnya. Tapi nanti kalau dia sendiri, semua sisa untuk dia. Jadi kalau dia bersama dengan Ashabul Qurud, maka Ashabul Qurud diberikan dulu bagiannya, nanti sisanya itu diberikan kepada Asobah.
Nah Asobah itu ada dua jenis, ada yang disebut dengan Asobah. Nasabiyah dan Asobah Sababiyah Jadi Asobah Nasabiyah itu Asobah karena hubungan Nasab Ada pun Asobah Sababiyah Itu disebut juga dengan Al-Qurab Al-Qubniya Itu adalah orang yang menjadi ahli waris Dan mendapatkan si sahabat Karena sebab pembebasan budak Jadi dahulunya muwaris itu atau maibnya itu adalah seorang budak Lalu dibebaskan oleh apa namanya seseorang, ketika si budak tadi itu wafat, mantan budak tadi wafat, mendingan maka hatta wafat itu jatuh kepada yang membebaskan realitas seperti ini, sekarang ini sudah tidak kita jukai lagi mungkin ada di beberapa tempat bisa jadi ya, tetapi secara umum tidak lagi kita dengar ada seperti ini, tapi kalau ada maka hukum ini tidak pernah Nah, karena itu kita sekarang fokus membahas tentang asobah karena nasab. Nah, asobah nasabiyah ini ada tiga jenis. Yang pertama, asobah bin nafsi. Jadi, asobah bin nafsi ini adalah semua ahli waris laki-laki, kecuali suami dan saudara seibu yang laki-laki.
Nah, ini yang sudah kita tandai. Jadi, kalau kemarin kita... membahas tentang asobah di bagian waris yang dimaksud itu adalah asobah bin naksi. Jadi semua ahli waris laki-laki yang ada di bagian ini kecuali suami dan saudara seibu yang laki-laki. Ini disebut dengan asobah bin naksi.
Artinya jika disombat disebut asobah saja tanpa engel-engel, maka yang dimaksud itu adalah asobah bin naksi. Untuk memudahkan kita buat kodenya itu A. Nah, kaedahnya, kaedah dalam pembagian warisan itu bahwa tidak ada yang mendapatkan lebih dari satu asobah dalam satu pembagian warisan.
Jika lebih dari satu, maka dipilih dengan prioritas sebagai berikut. Jadi prioritasnya itu adalah yang pertama dari furuk dulu. Itu yang paling pertama. Prioritasnya itu dari furuk yang paling dekat dengan main. Furuk yang paling dekat dengan main itu adalah anak laki-laki dulu yang pertama.
Berikutnya baru turun ke cucu laki-laki dari anak laki-laki. Setelah itu baru naik ke atas ke usul. Yaitu ke bapak, lalu kemudian ke kakek. baru pindah ke kanan ke saudara yaitu saudara sekandung laki-laki baru saudara sebapak laki-laki kemudian anak laki-laki dari saudara sekandung laki-laki baru pindah ke anak laki-laki dari saudara sebapak yang laki-laki ini maksudnya yang laki-laki ya kurang tepat harusnya posisinya dibawa saudara sekandung laki-laki tapi dipahami saja ya Hai berikutnya baru naik ke atas ke paman itu saudara sekandung paman sekandung baru pindah ke paman sendapak pindah ke anak laki-laki dari paman sekandung 11 baru kemudian anak laki-laki dari paman sembabak baru terakhir ke yang membebaskan budak jadi maksudnya kalau Anak laki-laki ada, maka yang lain ini tidak mendapatkan asobat. Kalau ada anak laki-laki, maka anak laki-laki yang pertama mendapatkan asobat.
Jadi kalau tidak ada anak laki-laki, maka yang mendapatkan asobat itu adalah cucu laki-laki dari anak laki-laki. Berarti kalau cucu laki-laki dari anak laki-laki yang mendapatkan asobat, yang lainnya ini tidak dapat asobat. Jadi asobat itu mengikuti urutan. Mana yang... lebih dahulu ada maka angka setelah itu tidak mendapatkan asobat.
Nah urutan ini itu juga mengikuti urutan perwalian. Jadi kalau misalnya ada seorang yang mau menikah, walinya itu mengikuti urutan ini. Kecuali yang urutnya ya.
Jadi kalau ada yang mau menikah, urutan walinya itu dari bapak, kakek, kemudian pindah. ke saudara sekandung laki-laki baru saudara sebab laki-laki baru kemudian pindah ke keponakan dari saudara sekandung dan seterusnya baru naik ke paman dan seterusnya itu juga memaklumi urutan seperti ini ini kita kasih beri contoh ya misalnya ada sebuah kasus kewarisan Seorang wanita wafat lalu meninggalkan ahli waris, suami, kemudian satu orang anak laki-laki, lalu kemudian ada bapaknya, seorang saudara sekandung laki-laki, dan seorang paman sekandung. Nah, yang menjadi pertanyaan itu, coba kita uraikan siapa saja yang mendapatkan warisan.
Kalau untuk membahasnya, pertama kita buat dulu tabel seperti ini. Kita buat tabel ahli warisan siapa saja. Lalu bagiannya dan keterangan.
Nah, kita sudah, pertama kita buat inventarisin dulu siapa saja yang menjadi akibat. Itu suami, anak laki-laki, bapak, saudara sekandung laki-laki, dan paman sekandung. Nah, suami bagiannya berapa?
Bagiannya, ya, seperempat. Kenapa? Karena ada buruk. Kemudian anak laki-laki tadi kan sudah kita bahas bagiannya adalah asobah. Kemudian bapak bagiannya seperenam.
Kenapa? Ya pembahasan yang sebelumnya karena ada furul laki-laki. Kalau ada furul laki-laki bapak seperenam. Kemudian saudara sekandung laki-laki dan paman itu mendapatkan asobah.
Nah seperti ini pembahasan. Kita lihat di tabel ini. Di tabel ini ada tiga yang mendapatkan asol.
Anak laki-laki, saudara sekandung laki-laki, dan paman sekandung. Sementara kita sudah bahas tadi aturannya dalam sebuah perhitungan warisan. Perhitungan pembagian warisan hanya boleh ada satu asol.
Jadi tidak boleh lebih dari satu asol. Oleh karena itu kita harus pilih yang mendapatkan asol. Siapa yang...
yang urutan yang paling atas urutan paling atas itu adalah anak laki-laki, mereka itu urutan setelahnya, baik saudara sekandung laki-laki maupun paman itu tidak mendapatkan asobar, bisa dibahami ya gampangnya seperti itu Oke, baik. Berikutnya, jenis asobah berikutnya itu ada disebut dengan asobah bilgoir. Asobah karena mengajak yang lainnya.
Kurang lebih kayak gitu lah. Apa yang disebut dengan asobah bilgoir? Asobah bilgoir itu adalah semua ahli waris perempuan yang mendapatkan jatah waris atau porsi waris setengah dan dua berpikir. Siapa yang mendapatkan porsi setengah dan dua berpikir? Ya, itu siapa?
Anak perempuan. kemudian cucu perempuan, lalu saudara sekandung. Ini perempuan harusnya, bukan laki-laki. Saudara sekandung perempuan, lalu kemudian saudara sebapak yang perempuan.
Misalnya ini. Saudara sebapak, saudara sekandung perempuan di sini. Itu ketika bersama pasangannya yang sejajar, maka jatah warisannya berubah dari ashabul hurut menjadi asobah.
Bill Goyer Jadi kita tadi sudah bahas bahwa Anak perempuan itu setengah dan dua per tiga Kalau tidak ada anak laki-laki Kalau ada anak laki-laki maka Jatah setengah atau porsi waris setengah dan dua per tiga itu menjadi fatal Fatal menjadi, berubah menjadi asobah Kemudian demikian juga cucu perempuan dan cucu laki-laki porsi warisnya itu ketika ada cucu laki-laki yang tadi 2,5 2,3 lalu kemudian 1,6, kalau ada cucu laki-laki itu batal semua berubah menjadi asobah bil goyil demikian juga saudara sekandung dan saudara sembabak ini semuanya berubah menjadi asobah bil goyil kalau ada pasangan sejajarnya Saudara sekandung laki-laki, maaf ini harusnya perempuan, saudara sekandung perempuan, kemudian saudara sebapak laki-laki, kemudian ini yang perempuan. Kalau ada semuanya lengkap berpasangan, maka polsiwaris mereka menjadi asobah gilboy. Asobahnya barengan dengan saudara.
Nah, rasio pembagiannya itu adalah 2 banding 1. Jadi yang laki-laki 2, yang perempuan 1. Sama dengan pembagian asobah dinaksi tadi, ketika ada pembagian warisan, perhitungan warisan, maka hanya boleh ada satu asobah. Oleh karena itu diurut berdasarkan prioritas. Urutannya seperti ini.
Jadi asobah bilgueri dari anak dulu, kemudian asobah bilgueri dari cucu, kemudian saudara sekandun dan saudara sebapak. Artinya kalau yang nomor satu ini ada anak laki-laki dan anak perempuan, maka dua, tiga, dan empat tidak mendapatkan asobat. Kita kasih contoh ya. Misalnya, ini untuk memudahkan pemahaman.
Misalnya, seorang pria itu wafat, meninggalkan ahli waris, katakanlah ada istri, seorang anak laki-laki, kemudian seorang anak perempuan, lalu ada... seorang saudara sekandung laki-laki seorang saudara sekandung nah pertanyaannya siapa saja yang mendapatkan warisan coba kita uraih ya pertama kita buat dulu tabel sama seperti sebelumnya kita rinci dulu siapa saja ahli waris lalu kita rinci berapa bagian ahli warisan atau porsi warisnya nah istri itu mendapatkan bagian seperlapan Kenapa laki-laki? Iya betul, karena ada purut.
Kalau tidak ada purut berarti yang porsi yang besar, yaitu seber keempat. Kemudian anak laki-laki dan anak perempuan ketika dua-duanya ada maka berubah menjadi asobah bil koiri. Termasuk saudara sekandung laki-laki dan saudara sekandung perempuan juga mendapatkan asobah bil koiri. Nah, di sini ada dua asoba bilgoir, maka kita pilih berdasarkan prioritasnya. Prioritasnya itu adalah anak, baru cucu, baru saudara sekandung, laki-laki, baru saudara sekandung, baru saudara sebab.
Nah, anak itu adalah prioritas yang pertama. Oleh karena itu, saudara sekandung tidak mendapatkan asoba. Jadi, tidak mendapatkan warisan karena apa?
Karena asobah bilgoiri adalah untuk anak laki-laki dan pembua. Yang ketiga ada yang disebut dengan asobah ma'al goyiri. Jadi asobah ma'al goyiri ini adalah posisinya terjadi kalau seperti ini.
Jadi pas saudara sekandung perempuan atau saudara sebapak perempuan, saudara sekandung perempuan atau saudara sebapak perempuan, itu ketika bertemu dengan hanya puruk perempuan. Ketika... bertemu dengan hanya kurut perempuan, jadi anak perempuan dan cucu perempuan dari anak laki-laki cucu perempuan dari dari anak laki-laki kemudian tidak ada saudara sekandung laki-laki dan juga tidak ada saudara sebapak yang laki-laki itu dia posisinya jadi ketika Saudara ada anak perempuan dan saudara sekandung perempuan ini bertemu maka posisi mereka disebut sebagai asobah Maalwairi atau saudara sebab perempuan saudara sekandung perempuan ini bertemu dengan salah satu ini ya anak perempuan atau cucu maka posisi mereka adalah asobah Maalwairi juga ditambah ke tidak ada bapak karena kalau ada bapak ini nanti yang lain ini terhalangi ditambah tidak ada bapak dan juga kalau kakek ini nanti terjadi istilah jadi intinya tidak ada bapak nah saudara-saudara kanan perempuan ini ketika ketemu dengan anak perempuan dan juga cucu perempuan maka posisinya adalah asobah ma'al goyiri atau bisa juga Ketika saudara sebapak perempuan ini ketemu dengan anak perempuan atau cucu perempuan. Ini disebut dengan asobah ma'alwayo.
Nah, penjelasannya yang mendapatkan asobah itu hanya saudara sekandung perempuan saja atau saudara sebapak yang perempuan saja. Nah, adapun anak perempuan dan cucu perempuan ini hanya sebagai penyebab Hanya sebagai penyebab saja Sehingga saudara sekandung perempuan atau saudara sebapak perempuan ini mendapatkan asobah Jadi anak perempuan dan cucu perempuan itu tetap kembali kepada porsi waris asli Kita beri kode HN Kalau misalnya ketemu dua-dua ini Dua ada asobah mahal gue, saudara sekandung perempuan dan saudara sebapak perempuan Maka kita buat urutan prioritas saudara sekandung perempuan yang pertama, saudara sepapak perempuan yang kedua. Itu prioritasnya. Nah, untuk memudahkan pemahaman, kita buat contoh. Contohnya itu, misalnya seorang pria wafat, lalu meninggalkan ahli waris, seorang istri, kemudian seorang anak perempuan, seorang cucu perempuan dari anak laki-laki, lalu ada seorang saudara sekandung perempuan, dan seorang...
Saudara sebab perempuan Nah, coba kita uraikan siapa saja yang menjadi ahli warisnya Nah, seperti biasa kita buat dulu tabelnya Kemudian kita rinci siapa yang menjadi ahli waris Yaitu istri, anak perempuan Lalu kemudian cucu perempuan Lalu saudara sekandung perempuan Dan saudara sebab perempuan Nah, kalau posisi seperti ini kira-kira istri bagiannya berapa? Oke, betul. Ya, seber delapan. Kenapa? Ya, karena ada furuk.
Kalau tidak ada furuk, berarti porsi yang besar. Seber empat. Kemudian anak perempuan.
Anak perempuan mendapatkan... Setengah. Karena jumlahnya hanya satu orang.
Lalu cucu perempuan mendapatkan berapa? Cucu perempuan kan porsinya ada tiga. Bisa setengah, bisa dua per tiga, dan seperenam. Akhirnya di antara tiga ini, mana porsi waris untuk cucu perempuan dari anak laki-laki? Ya, betul.
Jadi seperenam. Kenapa? Karena... anak perempuan hanya satu orang nah, saudara sekandung perempuan dan saudara sebab perempuan nah ini yang disebut tadi posisinya adalah asobah ma'al goyiri jadi yang mendapatkan asobah hanyalah saudara sekandung perempuan dan saudara sebab perempuan nah ada pun anak perempuan dan cucu perempuan itu hanya menjadi penyebab asobah sementara dia sendiri itu tetap kembali kepada posi waris aslinya Jadi anak perempuan setengah, cucu perempuan sepernam. Polsi warisnya tetap seperti biasa.
Yang mendapatkan asoba itu adalah saudara sekalian perempuan dan saudara sebapak perempuan. Nah, kita lihat di tabel ini ada dua yang mendapatkan asoba. Seperti biasa dalam kaedah, hanya boleh ada satu asoba. Bagaimana?
Berarti harus ada yang diambil dan ada yang dibuang. Hai siapa yang diambil berdasarkan klorida 2 bahasa darah sekandung perempuan sudah saudara sebab perempuan itu tidak mendatangkan kenapa karena asobahma al-qurri adalah untuk saudara sebab pak perempuan ya tampaknya soalnya mudah jadi sesi ini pembahasan itu semakin lama semakin mudah yang membutuhkan agak sedikit bergerut itu hanya di pembahasan tentang rincian ashabul furud asobah ini agak sedikit setelah ini insya Allah semakin lama semakin mudah baik silahkan kita kerjakan latihan apa latihan? itu adalah membuat bagan waris yang lengkap dengan asobah seperti ini Kita buat yang lengkap. Yang pertama kita buat dulu bagian warisnya secara lengkap.
Lalu kemudian diberikan porsi warisnya, suami berapa, istri berapa. Lalu kemudian setelah itu baru kita buat tanda mana yang asobah bilgoiri. Asobah bilgoiri, ada empat tadi ya. Jadi anak, cucu, saudara sekandung, dan saudara saudara.
Lalu kemudian kita buat tanda mana asobah. mahal goyeri untuk memisahkannya silahkan digunakan pulpen yang berwarna supaya bisa membedakan mana yang asobah bil goyeri asobah mahal goyeri dan asobah yang biasa asobah bin nafsi nah ini latihannya silahkan dikerjakan lalu kemudian setelah jadi silahkan nanti dipoto dan Di upload atau dikumpulkan sesuai dengan petunjuk dari panggilan Baik, demikian saja untuk materi kita pada sesi kali ini Kami ucapkan selamat mengerjakan latihan Kita senantiasa berdoa Semoga Allah SWT memudahkan kita dalam menuntut ilmu ini Kita niatkan semata-mata dalam langkah untuk kita mudah dalam memahami syariat agama Allah ini sehingga bisa kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari dan juga semoga bisa membantu saudara kita yang lain sesama muslim baik, dan begini saja saya ucapkan terima kasih Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh