Peran Para Habib dalam Proklamasi

Aug 9, 2024

Catatan Kuliah: Proklamasi Kemerdekaan dan Peran Para Habib

Penentu Hari Proklamasi

  • Siapa yang memberikan instruksi kepada Bung Karno untuk membuat bendera merah putih?
    • Fatwa dari Al Habib Idrus bin Salim al-Jufri, Palu Alkhairat.
  • Klaim Bahar bin Smith
    • Bahar bin Smith mengklaim bahwa Al Habib Ali Bin Abdurrahman Al Habsyi adalah penentu hari proklamasi kemerdekaan.
    • Fakta: Ini tidak benar, narasi ini mengagungkan keturunan Baalawi.

Kontroversi Sejarah

  • Klaim Para Habaib
    • Beberapa Habib dari Yaman mengklaim memiliki jasa luar biasa dalam kemerdekaan Indonesia.
    • Ada upaya untuk mengusulkan nama mereka sebagai pahlawan kemerdekaan.
    • Klaim ini berbahaya dan dapat merusak sejarah.

Proses Penetapan Kemerdekaan

  • Pendiri Bangsa
    • Keputusan tentang hari kemerdekaan dirumuskan oleh tokoh pendiri bangsa, bukan oleh para Habib.
    • Proses sudah berlangsung sejak 15-16 Agustus sebelum proklamasi pada 17 Agustus.

Bendera Merah Putih

  • Asal-usul bendera
    • Bendera merah putih sudah digunakan jauh sebelum proklamasi, contohnya pada perang Ponegoro dan masa Majapahit.
    • Panitia yang dibentuk untuk lambang negara, dipimpin oleh Ki Hajar Dewantara.
    • Sultan Hamid dan Yamin adalah anggota panitia, tetapi Bung Karno meminta seniman Dullah untuk memperbaiki desain.

Garuda Pancasila

  • Desain Garuda Pancasila
    • Sultan Hamid dan M Yamin terlibat dalam lomba desain lambang negara, tetapi hasil akhir adalah karya Dullah atas perintah Bung Karno.
    • Proses desain Garuda Pancasila melalui beberapa tahap dan tidak hanya melibatkan satu orang.

Kontroversi Sultan Hamid I

  • Pengkhianatan atau Tidak?
    • Sultan Hamid I dianggap kontroversial, terlibat dalam pemberontakan dan memiliki hubungan dengan Belanda.
    • Menerima penghargaan dari Belanda pada saat perjuangan melawan penjajahan.

Dampak Klaim Para Habib

  • Bahaya dari Klaim Sepihak
    • Klaim sepihak dapat merusak sejarah dan memunculkan perpecahan di masyarakat.
    • Sejarah dicatat oleh banyak orang; pengakuan sepihak tidak mencerminkan kebenaran.

Kesimpulan

  • Sejarah kemuliaan tidak lahir dari pengakuan sepihak, tetapi dari penerimaan masyarakat luas.