Transcript for:
Peran Para Habib dalam Proklamasi

penentu hari proklamasi siapa Al Habib Ali Bin Abdurrahman Al Habsi kitang bendera merah putih Siapa yang memberikan instruksi kepada Bung Karno untuk membuat bendera merah putih sebagai bendera Indonesia itu adalah fatwa Al Habib Idrus bin Salim aljfri Palu alkhairat Garuda Pancasila itu adalah hasil karya seorang Habib Sultan Hamid I marganya alqadri ternyata narasi untuk mengagung-ngagungkan klaim baalawi sudah dibangun sejak lama bahkan beberapa narasi yang dibangun itu jelas-jelas bertentangan dengan sejarah para habaib dari Yaman diklaim memiliki jasa yang luar biasa atas kemerdekaan Indonesia peran sentral mereka bahkan membuat nama mereka hendak diusulkan sebagai pahlawan kemerdekaan klaim semacam ini tentu berbahaya pertama hal itu bisa mengacaukan sejarah yang sebenarnya di media online banyak tersebar narasi beberapa Habib memiliki peranan penting dalam proses kemerdekaan Selain itu marak Juga beredar ceramah para Habib dari Yaman yang mengagungkan leluhur mereka di Indonesia misalnya Bahar bin Smith yang dengan penuh keyakinan mengatakan dalam dalam ceramahnya bahwa penentu hari proklamasi kemerdekaan adalah Habib Ali Bin Abdurrahman alhabsyi Kwitang faktanya ternyata tidak demikian mungkin Bahar ingin mengagungkan nama keturunan baalawi itu untuk meninggikan derajat para Habib dengan harapan masyarakat akan menganggap mereka sebagai bagian dari pejuang kemerdekaan karena selama ini muncul Tudingan para Habib itu tidak ikut berjuang dalam kemerdekaan Indonesia menurut ahli sejarah profor Anhar gonggong keputusan tentang hari kemerdekaan itu dirumuskan oleh tokoh pendiri bangsa tidak ada kaitannya dengan para Habib bahkan proses perumusannya sudah berlangsung sejak tanggal 15 dan 16 kemudian baru diproklamirkan sebagai bangsa pada tanggal 17 dan Merdeka sebagai negara pada tanggal 18 [Musik] Agustus yang pertama Benarkah bendera merah putih itu konsepnya Habib Ali Kang gak benar suu yang penting bagi negeri kita hanya untuk kepentingan diri kita kelompok kita yang kedua Benarkah kemerdekaan 17 Agustus itu perintah Habib Ali Kang gak ada itu itu suatu itu justru antara tanggal 15 sampai tanggal 16 terjadi persoalan diantara p kita itu menyebabkan maka pada tanggal 17 Agustus Kemerdekaan itu diadakan dan itu adalah kemerdekaan bangsa belum ada negara besoknya baru ada negara yaitu tanggal 18 Agustus Terima kasih dan yang kekang bur gar pertanyaan itu sebenarnya pertanyaan yang sederhana jawabnya jadi ketika itu diperlukan lambang negara lalu dibentuk panitia panitianya ketuanya Ki Hajar Dewantara lalu anggota panitianya ada Yamin ada Sultan Hamid nah Lalu ada dua dari sekian banyak ee eh Apa bahannya masuk dua yang diterima Sultan Hamid sama Yamin tapi kemudian setelah dilihat bahwa Yamin sedikit ada ada kecenderungan ke jepang-jepangan maka kemudian diterima Sultan hami tetapi ada tetapinya diterima tetapi begitu Bung Karno melihat maka dia melihat berbagai hal yang kurang tepat maka dia panggil seorang seniman namanya dulla lalu dia katakan dulla perbaiki itu maka diperbaiki jadi yang kita lihat sekarang itu bukan asli dari Sultan Hamid tetapi itu adalah perbaikan dari kehendak presiden Soekarno yang ditugaskan kepada seorang Seniman yang bernama dulla faktanya seperti itu itu yang pertama yang kedua saya menolak Sultan Hamid sebagai pahlawan nasional karena pada tahun 1947 pangkatnya dinaikkan dari Kolonel menjadi Mayor Jenderal di negeri Belanda pada tahun itu kita diburu-buru oleh Belanda ditembakin dan sebagainya dia tidur di negeri Belanda semua itu tidak ada kaitannya dengan Habib manaun orang yang mengklaim bahwa penentu hari kemerdekaan adalah Habib Ali itu berarti sedang membelokkan sejarah dan ini tindakan yang sembrono serta berbahaya karena kalau ada banyak orang yang meyakini kabar bohong tersebut akan menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat kemudian lahirlah narasi bahwa penguasa sengaja menghilangkan nama-nama tokoh Habib tersebut atau tokoh Islam sengaja dipinggirkan padahal faktanya tidak begitu ada Habib lain yang menyebut bahwa yang memberikan instruksi pada Bung Karno untuk menetapkan bendera merah putih sebagai bendera negara itu adalah Habib Idrus bin Salim aljufri Palu alkhairat faktanya klaim itu juga bohong bendera merah putih juga merupakan kesepakatan para pendiri bangsa pada tanggal 12 September 1944 ketuanya waktu itu juga Bung Karno yang disuruh mengambil kain di gudang namanya Khairul Basri sementara yang menjahitnya adalah istri Bung Karno yaitu Fatmawati tapi sebelum itu bendera merah putih sebenarnya juga sudah digunakan misalnya pada perang di Ponegoro bendera merah putih sudah digunakan saat itu atau jauh sebelumnya di zaman Majapahit benderanya juga berwarna merah putih namanya gula Kelapa ada lagi klaim dari seorang Habib yang mengatakan Garuda Pancasila adalah hasil karya seorang Habib yaitu Sultan Abdul Hamid alqadri klaim ini juga menyesatkan faktanya saat itu dilakukan lomba desain lambang negara pemenangnya dua orang Hamid alqadri dan M Yamin tapi keduanya juga tidak dipakai karena Bung Karno akhirnya menyuruh Seorang pelukis bernama Dullah untuk membuat lambang baru dari para pemenang lomba itu artinya sebenarnya yang merampungkan rancangan lambang negara ya Soekarno Hatta dan dieksekusi oleh dulla bahan inspirasinya dari rancangan Hamid dan yamin tadi rancangan Hamid masih terlalu mirip garuda dalam mitos sementara rancangan Yamin lebih mirip bendera Jepang akhirnya Garuda Pancasila versi final putuskan oleh Bung Karno jasa Sultan Hamid memang perlu dicatat tapi harus digaris bawahi Bukan hanya dia yang merancang lambang Garuda Pancasila karena Garuda Pancasila yang sekarang ada itu telah melalui proses desain empat kali waktu itu memang Sultan Hamid I bertindak sebagai menteri negara RIS yang diberi tugas tersebut bahkan kalau mau jujur Sultan Hamid I itu juga penuh kontroversi karena dia dianggap sebagai pengkhianat istrinya Sultan Hamid I itu adalah orang Belanda ketika terjadi pemberontakan Westerling yang mendirikan milisi bernama Angkatan Perang Ratu Adil atau APRA Sultan Hamid disebut terlibat pada pemberontakan itu dan berencana membunuh Menteri Pertahanan RI Sri Sultan hamengkbowono 9 dia akhirnya nya diadili dan dihukum 10 tahun penjara ada yang menyebut Sultan Hamid i bukan pengkhianat dia hanya tidak setuju jika Indonesia menjadi negara kesatuan dan tetap ingin menjadi negara serikat namun ada fakta bahwa Sultan Hamid I menerima penghargaan dari Belanda sebagai ajudan dalam pelayanan luar biasa kepada Paduka ratu Belanda pangkatnya dinaikkan dariol el menjadi Mayor Jenderal pada saat para pejuang di tanah air sedang berjuang menghadapi serangan militer Belanda poin penting dari bantahan Profesor Anhar gonggong terhadap klaim sepihak para Habib itu adalah klaim tersebut salah bahkan kalau kita pahami dampaknya klaim para Habib tersebut sangat berbahaya karena merusak sejarah dan memunculkan bibit perpecahan para habaib yang mengeluarkan klaim sepihak itu mungkin ingin mengagung-ngagungkan leluhurnya tapi mereka lupa sejarah itu dicatat oleh banyak orang pengakuan sepihak itu lebih mirip orang halu yang haus penghormatan dari orang lain semoga saja mereka yang mengaku-ngaku itu segera bertaubat dan sadar sejarah kemuliaan tidak lahir dari pengakuan sepihak tapi penerimaan dari masyarakat luas