Catatan Kuliah: Sharing Perjalanan Trinity Land

Pengantar

• Ini adalah video kedua yang direkam setelah video pertama dibatalkan karena alasan kerahasiaan.
• Pembicara berbagi pengalaman dan tantangan dalam industri properti, khususnya tentang Trinity Land.

Latar Belakang

• Tahun ini menandai 15 tahun sejak pendirian Trinity Land.
• Pembicara memulai karir di industri properti pada usia 20 tahun.
• Menjelaskan kesulitan entry level bisnis properti dibandingkan dengan bisnis lain.

Awal Perjalanan (2009)

• 2009: Bertemu dengan Pak Matius Yusuf, berpengalaman 20 tahun di properti.
• Memulai proyek properti dengan pembebasan lahan seluas 4,8 hektar.
• Memperoleh tanah dengan pembayaran fleksibel (5% DP).

Pengalaman di Proyek Pertama

• Proyek pertama: Ubud Village, diluncurkan pada 2012 dan sold out.
• Menggunakan profit untuk reinvest, bukan untuk konsumsi pribadi.
• Keputusan untuk reinvest mendatangkan hasil yang lebih baik.

Tantangan dan Belajar dari Kesalahan

• Dari 2012 hingga 2014, mengalami kegagalan di tiga proyek berbeda.
• Pentingnya melakukan due diligence dalam memilih lahan.
• Mempelajari pentingnya memiliki lahan yang bersih dan jelas.

Pivot dan Proyek Baru

• 2014: Membeli lahan di Alam Sutra dengan harga 11 juta per meter.
• Memutuskan untuk bangun apartemen meskipun awalnya ragu.
• Strategi pemasaran yang inovatif: menyewa atrium mall untuk pameran produk.

Masa Sulit Akibat COVID-19

• Kehilangan pendapatan selama 2,5 tahun akibat pandemi.
• Memutuskan untuk tidak menggunakan pasal Force Major dan melanjutkan pembangunan.
• Menggunakan dana pribadi untuk menyelesaikan proyek selama lockdown.

Kebangkitan Pasca Pandemi

• Pemerintah memberikan subsidi PPN untuk pembelian properti.
• Penjualan properti meningkat setelah subsidi, berhasil menutup kerugian.

Shift ke Proyek Landed

• 2022: Memulai proyek landed di Sekoya Hills, Sentul.
• Menghasilkan pendapatan sekitar 850 miliar dalam setahun.

Program Baru: Build with Trin

• Merayakan 15 tahun dengan meluncurkan program "Build with Trin".
• Proyek baru di NTT, Tanamori, yang menjadi bagian dari destinasi wisata kelas dunia.
• Ajak partisipasi dalam pembangunan proyek dengan format non-capital partnership.

Penutup

• Program akan berlangsung selama dua bulan dan mencakup pertemuan online dan offline.
• Peserta tidak perlu modal untuk bergabung dalam program partnership.