Ekspor Pasir Laut dan Dampaknya

Sep 23, 2024

Catatan Kuliah tentang Ekspor Pasir Laut

Pengenalan

  • Diskusi mengenai rencana ekspor pasir laut oleh pemerintah Indonesia.
  • Pembicara: Muhammad Al-Amin, Direktur Eksekutif Walhi Sulawesi Selatan.
  • Hadir juga Bang Hafiz, Ahmad Subhanafid, dan perwakilan dari berbagai daerah.

Masalah yang Dihadapi

  • Kebijakan Presiden Joko Widodo terkait ekspor pasir laut dianggap buruk dan berbahaya.
  • Dikhawatirkan akan muncul lebih banyak kebijakan yang merugikan rakyat.
  • Ekspor pasir laut akan mengganggu ekosistem dan kehidupan masyarakat pesisir.

Pengalaman Masyarakat Pesisir

  • Masyarakat Sulawesi Selatan menolak keras kebijakan ini.
  • Penolakan telah terjadi sejak 10 tahun lalu, dengan aksi demonstrasi.
  • Dampak nyata dari tambang pasir laut termasuk:
    • Kerusakan habitat perikanan.
    • Abrasi yang merusak pemukiman.
    • Ribuan nelayan kehilangan mata pencaharian.

Dampak Ekonomi

  • Ekspor pasir laut hanya menguntungkan pemegang konsesi dan perusahaan penggeruk.
  • Total kerugian nelayan di Kodingareng mencapai 80 miliar rupiah, sementara perusahaan meraih keuntungan hingga 258 miliar rupiah.
  • Masalah ini menyebabkan nelayan kehilangan akses terhadap tempat tangkap ikan.

Dampak Sosial

  • Ketidakadilan dalam distribusi hasil dari aktivitas tambang.
  • Banyak nelayan terpaksa migrasi ke daerah lain untuk mencari pekerjaan.
  • Masyarakat kehilangan identitas dan tradisi karena pergeseran ekonomi.

Kegiatan Penolakan

  • Masyarakat pesisir, termasuk perempuan dan anak, melakukan protes untuk menghentikan tambang pasir laut.
  • Harapan untuk menekan pemerintah agar mereview kebijakan PP26 tahun 2023 dan Permendag.
  • Penandatanganan petisi yang menargetkan lebih dari 3.000 tanda tangan.

Kesimpulan

  • Kegiatan ekspor pasir laut berpotensi merusak kesejahteraan masyarakat dan lingkungan.
  • Kebijakan pemerintah harus mencerminkan kepentingan rakyat dan keberlanjutan lingkungan.
  • Perlunya solidaritas antara masyarakat pesisir untuk melawan kebijakan yang merugikan.