Bismillahirrahmanirrahim Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Alhamdulillah Teman-teman mahasiswa semuanya dan mahasiswi semuanya ketemu lagi dalam pembahasan dasar-dasar ekonomi islam kali ini kita akan membahas tentang harta dan kepemilikan dalam islam harta kalian punya harta? apa itu sebenarnya harta? Apa saja harta itu? Apakah milik kita? Atau milik orang tua kita?
Atau milik siapa? Dan kemana harta itu akan lari? Kita akan membahas perihal tentang harta.
disini sudah banyak contoh-contoh harta dari rumah emas uang dan sebagainya dalam bahasa Islam harta itu istilahnya adalah almal disini almal almal berasal dari kata mala yamilum mailan condong miring atau cenderung Dikatakan condong, cenderung, dan miring karena secara tabiat. Tabiat seseorang, tabiat manusia, nurani manusia itu ingin memiliki dan menguasai harta. Harta atau almal menurut kamus adalah ma malak tuhu min kulisai ma malak tuhu min kulisai segala sesuatu yang engkau kunyai jadi segala sesuatu yang kamu punya apa yang dipunya menurut istilah syari harta diartikan sebagai segala sesuatu yang dimanfaatkan pada sesuatu yang legal menurut hukum syarak, hukum islam seperti jual beli pinjaman, konsumsi hibah wakaf dan yang lain semuanya dan ini pengertian ini ada yang dikatakan Oke, tadi ini ama ya, pengertiannya saja ya, baru pengertiannya. Sekarang, apa tuh kesimpulan dari pengertian tadi?
Harta adalah segala sesuatu yang dapat diambil, disimpan, atau dikuasai. dan dapat dimanfaatkan itulah harta dapat diambil, kemudian disimpan, dan dimanfaatkan itulah harta, di dalam Al-Quran kata Alma dengan berbagai bentuknya disebutkan 87 banyak sekali kan jadi Al-Quran itu ada kata-kata almal, harta itu ada sebanyak 87 dalam 79 ayat dalam 38 surat jadi banyak sekali membahas tentang harta karena harta itu sangat penting penting bagi kehidupan manusia itu sendiri Tanpa harta manusia mungkin tidak bisa hidup kan? Berdasarkan pengertian tersebut, harta meliputi segala sesuatu yang digunakan manusia dalam kehidupan sehari-hari mereka seperti uang, tanah, kendaraan, kemudian perhiasan, perabotan baik hasil laut, hasil hutan, hasil bumi, hasil teknologi dan sebagainya masuk dalam kategori al-emwal harta jadi apa yang kita miliki coba yang kita pakai sekarang mungkin emas jam tangan itu juga harta kemudian hp itu juga harta bahkan anggota tubuh kita itu juga harta karena bermanfaat juga Pemilik mutlak, segala sesuatu di bumi adalah Allah Jadi harta milik siapa? Nah disini pertanyaan Manusia hanya sebagai pemegang amanah Ini konten yang harus dipegang oleh seorang ummin Apalagi mahasiswa-mahasiswi muslim Harus memegang, harus teringat disini, harus hafal ini Pemilik mutlak, segala sesuatu di bumi adalah Allah Manusia hanya sebagai pemegang amanah Kalau lupa kalimat ini, nanti dia akan menjadi orang yang tomat. Nah, makanya Allah berfirman.
Amanu billahi wa rasul wa anfiku mimma ja'alakum ustakhlifina fihi falladzina amanu minkum wa anfiku lahum ajaran kabir Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasulnya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasanya Jadi kita mempunyai harta, berapapun itu yang ngasih adalah atas kendak Allah Kalau Allah tidak berkendak kita tidak mempunyai harta itu Maka orang-orang yang beriman diantara kamu Dan menafkahkan sebagian dari hartanya memperoleh pahala Jadi berapapun harta kita Itu adalah titipan dari Allah Harus kita pandai memanfaatkannya Untuk mengembangkan, dikeluarkan di dalamnya Mungkin ada sodakoh dan sebagainya nanti kita bahas Nah sekarang status harta yang dimiliki manusia Dalam Al-Quran sudah dijelaskan juga Harta sebagai kebutuhan dasar Zujinalin nasi khubus sahwa diminan nisai wal banina wal konatiril mu'ad mukantari minadzahabi walfirdhati walkhayli walmusawwamati walanami walharsi zalika matah walkhayati dunya wabahu indahu husnul maaf ini katakan semua dari apa itu Zahab Zafak itu emas Kemudian vidah perak dijadikanlah indah pada pandangan manusia Kecintaan kepada apa-apa yang diingini Yaitu para wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kemudian ladang dan sebagainya Itulah kesenangan hidup duniawi Dan di sisi Allah lah tempat kembalinya Jadi manusia manusia itu ingin memiliki semuanya itu semaksimal mungkin wanita yang cantik aduh hai dan sebagainya kemudian punya kriteria masing-masing emas jam tangan emas dan sebagainya woi ingin merahut namanya harta semaksimal mungkin sebanyak mungkin tetapi kita harus ingat itu hanya sebuah titipan tadi kan amanah dari Allah Kenapa karena sewaktu-waktu akan diambil oleh Allah, karena Allah lah tempat kembali yang baik kalau dia bisa memanfaatkan semaksimal mungkin tadi, yaitu surga tadi yang akan didapatkan oke, harta sebagai perhiasan hidup sesungguhnya dalam surat Al-Kahfi ayat 7 dikatakan juga sesungguhnya kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan ini menekankan tentang ayat yang sebelumnya tadi... bahasanya apa itu Harta itu adalah sebagai ujian bagi manusia Manusia ingin diayat tadi ingin merangkup semuanya Dan sudah dikasih peringatan Itu akan kembali Karena disini adalah bahwasannya Harta itu juga sebagai ujian Untuk menguji manusia ini Dalam mengoperasikannya Dalam bermuamalah sehari-hari Sesama manusianya Kemudian ada ayat tambahan, harta berfungsi selain dia hiasan, kemudian sebagai ujian, dia juga sebagai menentukan tingkat keimanan. Dan sebagai bekal dia untuk mendapatkan poin-poin pahala.
Nah itu diterangkan dalam anfal, wa lamu innama amwalakum wa awladakum fitnatun. Wa anna wa inna wajarun alim Ini ujian Sebagai ujian Kalau kita bisa memaksimalkan Insya Allah akan bagus Maksimal gimana? Ya nanti dalam produksi, konsumsi, distribusi Maksimal enggak?
Yang dikatakan maksimal itu bagaimana? Nanti ada apa tuh Perdoman-perdoman ada tuntunan-tuntunannya Dalam produksi, konsumsi, dan sebagainya Harta sebagai bekal ibadah Tadi Inna hu ajurun kabir Karena kembali kepada Allah Waktu dia memiliki harus bisa digunakan Untuk ibadah Ibadah itu apa? Ya itu, hartanya kalau sudah nyampe nisob Dalam pelajaran fikir nanti juga Dipelajari, nisob harus dikeluarkan Di zakat Punya kelebihan dapat rezeki Harus bersodako dan sebagainya karena dalam ayat itu hitungan dalam matematika Allah itu beda dengan ekonomi pada umumnya 10 dikurang 1 kalau dalam beribadah itu hasilnya bisa 1000 berlipat ganda kalau duit kita Hitung-hitungan matematika kita kan 10 kurang 1 ya 9 Tapi dalam beribah, dah tidak Dia bukan berkurang tapi akan bertambah Nah itulah kehebatan Islam Pemilih harta dapat dilakukan antara lain melalui usaha yang halal Nah kita langsung menuju harta itu untuk apa sih?
Bagaimana kita mendapatkan harta? Yaitu dengan melulai usaha. Inna waha layuqa yurumma biqaumin.
Allah itu tidak akan merubah statu seorang kaum. Kalau dia mau berusaha, dia akan dapat rezeki atau almal atau harta. Kalau dia malas-malasan, ya, gak mungkin dapat. Ini diserangkan dengan surat Al-Muluk Firman Allah dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu maka berjalanlah di segala penjuru ya ini maksud kata berjalan sini berusaha keluarlah dari rumah dan mencari nafkah bergerak karena dengan pergerak bergerakan itu ada keberkahan taharraku bergeraklah lainnya silahkan kati barokah karena dengan bergerak itu akan menjadi keberkahan mendapatkan rezeki Oke langsung saja kita ke selanjutnya Kemudian dalam mencari harta jangan sampai melupakan Allah kalau dalam mencari harta itu kita melupakan Allah maka yang terjadi segala cara akan ditempuh Ini juga sudah diperingati dalam banyak surat Al-Munafikun Kemudian Al-Kausar juga ada dan sebagainya Dikatakan Sampai kamu masuk ke dalam kubur Bermegah-megalah Telah melahirkan kamu Di dalam bermegah-megahan Atau berlebih-lebihan sampai kamu ke dalam kubur kalau sudah masuk kubur sudah bermanfaat itu janganlah begitu kalau kamu akan mengetahui akibat perbuatanmu akhir tadi jadi apapun usaha kita untuk mendapatkan harta itu semua ada catatannya akan mendapat bah rasanya apabila kita mendapatkan dengan cara tidak baik maka akan mendapatkan hasil ya apa tuh imbalan yang tidak baik juga kemudian juga dalam ayat selanjutnya itu ya'yuladzina amanu la tulhikum amwalakum wa'alawadakum an dikri lai wa min af'al dhalika wa walika humul khasirun ini rugi siapa yang merugi itu dalam harta orang-orang yang beriman janganlah Janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melailakan kamu. Malayan dari tugas apa?
Di awal tadi kita kan punya tiga aspek kan Yaitu akhlak, ibadah syariah dan tauhid Keimanan, perbuatan, bersembayang Beriman kepada Allah, Malay, dan sebagainya Membaca Al-Quran dan sebagainya Kalau kita arta dan anak-anak itu melarikan kita dalam pelaksana tugas yang lain Maka kita akan menjadi orang-orang yang rugi Jadi setelah itu Selain cara mendapatannya kita dinilai, perbuatan kita dalam mentasarufkan atau mempanjangkan harta juga dinilai. Dan juga harta-harta ini jangan sampai melalaikan kita ingat kepada Allah atau melalaikan kita untuk menjalankan syariat-syariat Allah. Oke, langsung saja disini tadi banyak sekali ayat-ayat mendukung kita, langsung kita ke kepemilikan tadi.
Sudah memiliki, pemilikan itu terbagi dari beberapa aspek. Kemilikan pribadi. di umum dan negara kepemilikan al-milkiyah itu ada tiga, yaitu individu milkiyah fardiyah kepemilikan umum milkiyah ammah dan kepemilikan negara, daulah daulah itu negara Jadi ada benda-benda yang dimiliki kita atau perorangan Ada juga milik umum dan milik negara Harta-harta itu harus dimanfaatkan Untuk apa? Untuk bisa berkembang, bermanfaatkan Penggunaan harta, harus kita gunakan. Dan dengan penggunaan itu, juga kita kembangkan harta itu.
Dalam pendistribuan pengembangan ini, memanfaatkan harta ini, baik milik pribadi, umum, bahkan milik negara, itu terbagi menjadi dua distribusinya. Yaitu distribusi secara ekonomis dan non-ekonomis. Yang dimaksud...
Dengan ekonomis itu dia menghasilkan profit, hasil. Kalau non-ekonomis itu ya tidak mendapatkan, nggak bertambah seperti bantuan PLT negara. Itu non-ekonomis bagi negara. Tapi bagi masyarakat dia mendapat tambahan. Kalau ekonomis ya mungkin dalam perindustrian dan sebagainya.
Kalau perorangan, yang ekonomis, ya kita untuk berdagang untuk jual beli dan sebagainya tapi non ekonomis, ya kita sedahkan dan sebagainya itu maksudnya dalam penggunaannya dalam penggunaan atau pemanfaatannya bisa kalau dalam kita ada yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan kalau diperbolehkan disebut dengan haram kemudian kalau diperbolehkan dengan halal jadi dalam penggunaan kepemilikan ini, harta ini ada dua aspek yang dibolehkan dan tidak yang dibolehkan dan tidak dibolehkan yang tidak dibolehkan disebut dengan haram termasuk golongan haram itu isyraf berlebihan tabzir, mubadir, dibuang-buang kemudian tarif takdir, risuah buah Seperti riswa Riswa itu adalah menyokok dan sebagainya Hal-hal inilah 5 poin ini adalah Perlaki yang tidak boleh Atau haram dilakukan dalam memanfaatkan hartanya Kita punya uang untuk menyokok pejabat Supaya kita bisa jadi JPNS Atau kalau waktu persidangan Kita kasih uang supaya kita tidak dihukum dan sebagainya Nah itu tidak bagus Tidak boleh Haram Kalau haram Hal itu ada empat aspek Bisa mubah, bisa sunnah, bisa wajib, makro Tingkatan paling tinggi adalah wajib Kemudian sunah, mubah, dan makruh. Jadi wajib dulu. Ini pahala yang sangat tinggi sekali.
Sunah, mubah, dan makruh. Sunah itu apa? Mungkin contohnya sodako. Wajib, nafkah, zakat.
Itu wajib. Mubah, seperti belanja kebutuhan. Kemudian untuk belanja kebutuhan, bisa untuk berdagang, atau kita memberikan seseorang. Kemudian banyak sekali. Yang penting berkembang di sini.
Seperti tadi, dalam bermuamalah ini, kita boleh berinovasi sebanyak mungkin. Yang penting tidak haram tadi. Yang penting halal. Maka kita bisa berinovasi sebanyak mungkin. Demikianlah kita membahas tentang harta.
Yaitu dalam pemanfaatan harta, kita harus hati-hati. Ini dibolehkan, diharamkan, atau dihalalkan. yang dihalalkan ini mungkin kategori wajib kalau wajib itu harus kita tinggalkan dosa sunnah kita kerjakan dapat pahala kita tinggalkan gak apa-apa kalau mubah ini berarti bebas, kita tinggalkan wak papah, kita kerjakan juga kalau ingatkan ibadah juga akan mendapatkan pahala, demikian pembahasan tentang harta dan kepemilikan sampai disini pertemuan kita mencuba lagi dalam pertemuan pembahasan tentang Apa itu akad dan transaksi?
Sekian, sampai jumpa. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.