Kegiatan pembelajaran merupakan upaya pendidikan yang harus terencana, terprogram, terarah, dan berorientasi pada tujuan.
Perbedaan penanganan antara peserta didik remaja dan dewasa dengan anak prasekolah dan sekolah dasar.
Untuk anak prasekolah dan SD, perhatian pada pengembangan moral, sosial, emosi, bahasa, seni, kognitif, dan fisik sangat penting.
Untuk remaja dan dewasa, fokus pada kematangan emosi dan keterampilan hidup.
Kompetensi Dasar Mengajar
Guru perlu menguasai kompetensi dasar mengajar dan strategi pembelajaran.
Strategi di Taman Kanak-Kanak terdiri dari perencanaan, pengelolaan proses, dan evaluasi.
Tahapan Pengelolaan Pembelajaran
Kegiatan Pembukaan
Kegiatan Inti
Kegiatan Istirahat
Kegiatan Penutup
Strategi Pembelajaran
Berpusat Pada Anak: Berawal dari kemampuan dan minat anak.
Belajar Melalui Bermain: Bermain menjadi sarana belajar.
Bernyanyi dan Bercerita: Dapat diintegrasikan dalam pembelajaran.
Pembelajaran Melalui Bermain
Guru perlu membangun pijakan atau scaffolding sebelum bermain.
Manfaat bermain: anak belajar mengendalikan diri dan memahami dunia.
Selama bermain, ada pengembangan motorik, kognitif, dan moral.
Metode Bercerita
Cerita harus menarik dan sesuai tujuan pendidikan.
Anak diberi kesempatan menceritakan kembali cerita guru untuk meningkatkan daya ingat dan kemampuan berbahasa.
Bernyanyi Sebagai Pembelajaran
Bernyanyi dapat meningkatkan rasa percaya diri, kreativitas, dan ekspresi emosi.
Guru harus membimbing dan memberikan contoh yang benar.
Pembelajaran Terpadu
Sesuai dengan perkembangan berpikir anak prasekolah yang holistik.
Menawarkan dampak positif berupa pengayaan materi dan pencapaian beberapa tujuan sekaligus.
Menyebabkan antusiasme anak dan memberikan pembelajaran efektif.
Kesimpulan
Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak harus dirancang sedemikian rupa untuk merangsang berbagai aspek perkembangan anak melalui metode yang interaktif dan menyenangkan.