Intro Kegiatan pembelajaran adalah suatu bentuk upaya dalam bidang pendidikan yang perlu dilakukan dengan terencana, terprogram, terarah, dan berorientasi kepada tujuan yang telah ditentukan. Ada perbedaan prinsip yang perlu diperhatikan pada saat Anda akan melakukan kegiatan belajar-mengajar, bila kita menghubungkannya dengan peserta didik. Peserta didik yang telah menginjak masa usia remaja, dan dewasa memerlukan penanganan yang berbeda dengan peserta didik yang berada pada kategori anak prasekolah dan sekolah dasar. Pada anak usia prasekolah dan sekolah dasar, faktor perhatian, bimbingan, pembiasaan, dan latihan adalah hal-hal yang sangat memerlukan penanganan serius untuk dapat mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan seperti pengembangan moral, sosial, emosi, bahasa, seni, kognitif, dan fisik atau jasmani.
Sedangkan untuk anak usia remaja dan dewasa, besar kemungkinan hal itu telah dikuasai. Namun, yang perlu ditekankan adalah pada aspek kematangan emosi, pengembangan potensi pribadi, dan kebutuhan untuk mendapatkan keterampilan hidup. Kemampuan seorang guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran memerlukan penguasaan serangkaian kompetensi dasar mengajar. Strategi pembelajaran yang diperlukan di Taman Kanak-Kanak terdiri dari tiga tahap. tahapan utama yaitu perencanaan pengelolaan atau proses dan evaluasi Hai untuk memperdalam pemahaman Anda pada tahapan perencanaan dan evaluasi silakan pelajari tentang perencanaan dan evaluasi pembelajaran pada modul mata kuliah Strategi Pembelajaran Taman Kanak-Kanak dengan kode PGTK2202.
Pada tahapan kegiatan pengelolaan atau proses pembelajaran di Taman Kanak-Kanak, ada empat langkah yang perlu dilakukan oleh seorang guru, yaitu kegiatan pembukaan, kegiatan inti, kegiatan istirahat, dan kegiatan pembelajaran. dan kegiatan penutup. Tahapan kegiatan pengelolaan atau proses pembelajaran ini adalah bagian yang tak terpisahkan dari strategi pembelajaran dan sekaligus merupakan implementasi dari apa yang telah dituangkan dalam menyelidiki. penyusun perencanaan pembelajaran kegiatan pengelolaan atau proses pembelajaran ini adalah fase penerapan berbagai strategi yang telah ditentukan untuk dapat mencapai kemampuan keesokan yang telah ditentukan Pada tayangan ini, Anda akan menyaksikan kegiatan pembelajaran di Taman Kanak-Kanak yang disajikan secara utuh, diantaranya meliputi penerapan strategi pembelajaran yang berpusat pada anak, belajar melalui bermain, bernyanyi, bercerita, dan pembelajaran terpadu.
Strategi pembelajaran yang berpusat pada anak sangat menekankan bahwa belajar bagi anak harus dimulai dari kemampuan anak dan dari apa yang diminati anak. Jika kita mampu menyediakan lingkungan yang baik, dan bermakna bagi anak, maka anak akan berkembang secara optimal. Hal itu terjadi karena pada dasarnya anak bersikap aktif dan memiliki kemampuan untuk membangun pengetahuannya sendiri. Sudah siap?
Siapa yang mau ikut main kereta-keretaan? Nah sekarang semuanya berdiri. Yang barisan depan di belakang Bu Ira. Pegang kundak temannya, ingat sambil bernyanyi, suaranya yang keras biar keretanya jalannya kencang.
Siapa yang mau berhenti di stasiun melukis? Jalan! Sebentar, Rakan, Vena, Fani, Tasak, dan Brian.
Pada tahap perencanaan, guru perlu memberikan kesempatan untuk memilih kegiatan sesuai kemauannya. Dan guru berupaya menyediakan media yang diperlukan. Pada tahap bekerja, guru perlu melakukan pengawasan secara intensif, memberi dukungan, dan siap memberikan bantuan kepada seluruh seswa di kelompok masing-masing.
Waktunya sudah habis, sekarang kita bereskan mainannya, bukunya taruh di raknya masing-masing. Anak-anak semuanya, tadi kita sudah main di stasiun Melukir. stasiun baca kemudian stasiun boneka stasiun balok pasti anak-anak tadi sudah pada main sendiri-sendiri ya iya Bu Ira pengen tahu deh ceritanya tadi anak-anak membuat apa sih di stasiun masing-masing siapa yang mau cerita? mau cerita Briand sini coba Brian kita dengarkan Briand anaknya ya tadi berian itu membuat apa sih di sana di stasiun melukis tadi membuat apa sih dia juga ngeceritain ceritain sama temen-temennya aku tadi mau Membuat mula dari apa? Pada tahap akhir, guru sebaiknya memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan pengalamannya secara langsung.
Pada tahap ini, guru dapat melakukannya melalui diskusi, tanya-jawab, serta memotivasi anak untuk berani mengungkapkan perasaannya. Halo anak-anak, sekarang kita mau belajar di luar kelas. Hari ini kita mau belajar bermain pasir.
Nah, anak-anak hari ini bisa bermain pasir membuat segala macam bentuk. Ya, hari ini ceritanya kita mau membuat menara. Anak-anak tahu menara? Terus ada juga nanti kita mau membuat jembatan. Siapa yang pernah lewat jembatan?
Saya. Terus juga kita mau membuat menara jembatan istana. Siapa yang pernah melihat istana? Saya. Sebelum anak melakukan aktivitas bermain, guru perlu membangun pijakan atau scaffolding agar anak memiliki gambaran pada pola pikirnya atau yang akan dilakukannya.
Bijakan yang dapat dilakukan guru, antara lain bercerita secara singkat tentang seorang putri yang hidup di istana dan bagaimana kehidupan di dalam istana dan sebagainya. Pada tahap ini, guru juga dapat menjelaskan aturan bermain agar anak bermain sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Kegiatan bermain memiliki manfaat yang besar.
Melalui bermain, anak belajar mengendalikan diri sendiri, memahami kehidupan dan dunianya. Pada tahap kegiatan bermain, Akan muncul aktivitas belajar anak secara nyata seperti motorik, kognitif, dan moral, yaitu ketika anak aktif bermain baik sendiri maupun berkelompok. Sebelum kegiatan bermain selesai, guru perlu melakukan bentuk kegiatan pendukung seperti menanamkan sikap bertanggung jawab, menghargai karya teman, dan menciptakan ketertiban serta kebersihan melalui kegiatan nyata. Anak-anak sekarang Bu Ira mau cerita.
Sebelum Bu Ira cerita, Bu Ira mau pertunjukkan gambar. Kira-kira ini gambar apa? Ada anak sedang apa?
Nangis. Nangis kenapa? Karena kelaparan.
Karena kelaparan? Sakit. Perutnya sakit.
Betul kah? Kenapa sakit? Gak makan.
Gak makan. Apa lagi? Diketuk-ketuk salam. Gak minum. Gak minum.
Pengen tahu ceritanya? Pengen. Iya, ini cerita. Sebenarnya Sinta sedang pulang sekolah, dia berjalan kaki karena rumahnya dekat tidak naik jemputan. Metode bercerita adalah salah satu strategi pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar.
bagi anak taman kanak-kanak. Agar metode ini mencapai tujuan yang diharapkan, Anda perlu memperhatikan hal-hal seperti cerita yang dibawakan guru harus menarik dan mengundang perhatian anak, serta tidak terlepas dari tujuan yang ingin dicapai. Strategi pembelajaran melalui metode bercerita sangat tergantung pada kemampuan penguasaan teknik bercerita yang dibawakan guru. membawakan guru itu sendiri tadi ceritanya tentang apa cinta Sinta sedang sakit perut. Kenapa tadi Sinta sakit perut?
Siapa yang mau seperti Sinta? Tidak. Kalau anak yang jajan sembarangan, makan sembarangan bisa sakit perut. Ada juga yang bisa menyebabkan sakit perut.
Apa? Malas makan. Iya, lalat tadi.
Siapa yang bisa menceritakan kembali tentang Sinta sakit perut? Ya, coba. Setelah guru bercerita, anak-anak perlu diberi kesempatan menceritakan kembali cerita guru agar kemampuan berpikir anak berkembang, terutama daya ingatnya. Selain itu, anak belajar mengungkapkan pikirannya sehingga kemampuan berbahasanya juga akan meningkat.
Ternyata Fari pinter sekali, tepuk tangan. Siapa yang berani cerita lagi di depan kelas seperti Fari? Pinter loh Fari, berani bercerita.
Kegiatan menceritakan kembali ini dapat dilakukan bergiliran pada beberapa siswa. Di akhir kegiatan, guru dapat merangkum cerita dan menjelaskan makna atau taulah dari cerita tersebut. Bernyanyi dan anak adalah dua sisi realita kehidupan yang tidak dapat dibisahkan.
Karena sejak lahir, bayi manusia telah mulai mengenal suara, ritme atau melodi melalui orang terdekat ketika bersenandung dan bernyanyi. Di Taman Kanak-Kanak, kegiatan bernyanyi merupakan sebuah strategi pembelajaran yang dapat diintegrasikan ke dalam pencapaian tujuan pendidikan sesuai dengan perkembangan anak. Dengan pendekatan bernyanyi, anak merasa senang dan jauh dari rasa cemas, mampu memunculkan rasa percaya diri, menumbuhkan kreativitas, serta sebagai salah satu sarana untuk mengungkapkan emosi dan perasaan anak. Jauh ditembak, jauh!
Gajah, gajah, silahkan duduk. Silahkan duduk Sekarang yang datang seekor buru Kegiatan bernyanyi yang baik memerlukan bimbingan Contoh yang benar dan variasi gerak Yang sesuai dengan karakter lagu yang dibawakan Dengan hal-hal tersebut, para siswa dengan sendirinya akan dengan mudah mengikutinya. Bahkan lebih jauh, anak akan menikmatinya dengan antusias. Hal ini tentu saja akan membuat anak menjadi senang, bersemangat, dan bahagia. Ada beberapa hal yang esensial dalam menerapkan pembelajaran melalui bernyanyi.
Di antaranya adalah, usahakan guru memiliki vokal yang cukup baik atau standar. Berikan contoh lagu dengan baik dan benar. Pilih dan ajarkan lagu dengan memperhatikan kemampuan siswa.
Pembangunan Anak semuanya sekarang kita ada di luar kelas Kita mau mengenal lingkungan alam yang ada di sekitar TK Ananda Coba anak-anak lihat ke atas Di atas ada apa sih? Ada matahari, ada apa lagi? Ada awan, awannya sedang gelap. Apa lagi?
Bintang! Bintang, apa lagi? Bintang!
Apa? Koneknya kelihatan tidak? Helikopter!
Helikopter ada enggak? Tidak, anak-anak semuanya di atas, coba perhatikan lagi di atas, ada matahari, ada langit, ada nggak bintang? Ada. Coba kita lihat di belakang anak-anak, di belakang anak-anak ada apa itu?
Sari. Nggak, yang ini, ini. Pemah.
Apa ini? Pohon. Pohon, pohon apa ini?
Pemah. Pendekatan pembelajaran terpadu adalah salah satu pendekatan yang sesuai dengan perkembangan dan pola berfikir anak usia prasekolah. Pembelajaran terpadu melihat bahwa pola berfikir adalah pola berfikir. Setelah berpikir anak usia taman kanak-kanak bersifat holistik sehingga memerlukan pendekatan pembelajaran yang terintegrasi secara nyata dan dapat dirasakan sebagai suatu yang menarik diri.
untuk dapat mengikuti kegiatan. Pada saat guru menerapkan pendekatan pembelajaran terpadu, akan muncul berbagai dampak pengiring yang bersifat positif atau disebut nurturing effect, yaitu adanya perluasan materi kajian dari satu tema ke tema lainnya yang secara logis memang masih mempunyai keterkaitan. Hal lain yang juga merupakan keunggulan dari penerapan pembelajaran terpadu adalah sekali kita melakukan proses belajar-mengajar, namun sesungguhnya kita akan mendapatkan banyak keunggulan dan pencapaian tujuan yang baik.
Seperti kita menargetkan adanya pencapaian dalam kemampuan daya pikir, namun di saat yang bersamaan, kita pun akan dapat mencapai kemampuan anak dalam bidang motorik, bahasa, dan pengalaman. pengembangan agama secara sekaligus pada kegiatan pembelajaran terpadu terlihat adanya perpaduan berbagai kemampuan yang diajarkan secara utuh dan sekaligus dapat dipelajari dengan mudah oleh siswa seperti bernyanyi konsep perbedaan berjalan antara binatang dengan manusia motorik kasar dan sikap bersyukur kepada Allah subhanahuwata'ala salah satu keunggulan atau kelebihan dari penerapan pembelajaran terpadu adalah pendekatan ini akan mampu membuat para siswa menjadi antusias merasa senang dan tertentu Terima kasih.