Ceramah Tentang Nikmat, Rasa Syukur, dan Bahaya Hasad
Puji Syukur dan Hidayah Allah
- Pembukaan: Mengucapkan puji syukur kepada Allah atas segala nikmat, terutama nikmat hidayah yang membawa kita ke rumah Allah (masjid).
- Pentingnya Hidayah: Penekanan bahwa kita bisa berada di masjid karena izin dan hidayah dari Allah.
- Perumpamaan Rumah: Seperti kita tidak bisa masuk rumah orang sembarangan tanpa izin, begitu pula masuk masjid tanpa izin dari Allah.
Tafakur dan Rasa Syukur
- Merenung: Banyak orang yang sukses secara duniawi tetapi tidak pernah menginjak masjid karena tidak mendapat taufik dari Allah.
- Rasa Syukur: Orang yang bisa masuk masjid dan beribadah sebaiknya merasa bersyukur atas kesempatan tersebut.
- Perumpamaan Fans: Fans bisa menangis bahagia ketika bertemu idolanya, tetapi kita sering biasa saja ketika bisa bolak-balik ke masjid.
Pentingnya Ilmu untuk Kebahagiaan
- Suguhan Ilmu di Masjid: Ketika di masjid, kita disuguhkan ilmu yang merupakan kunci kebahagiaan di dunia dan akhirat.
- Kata Imam Syafi'i: Siapa yang ingin dunia dan akhirat, maka harus dengan ilmu.
- Konsistensi dalam Kebaikan: Rutinitas dalam berbuat kebaikan penting meski sering membosankan; kebanyakan orang gagal karena tidak konsisten.
- Perjuangan Ulama: Ulama yang konsisten dalam kebaikan akan tumbuh dan sukses.
Bahaya Hasad (Iri Hati)
- Definisi Hasad: Orang yang hasad melawan keputusan Allah, hidupnya sedih, capek hati, dan tersiksa.
- Tidak Memengaruhi Objek: Hasad tidak akan memengaruhi orang yang dihasati jika orang tersebut bertakwa kepada Allah.
- Solusi Menghadapi Hasad: Orang yang dihasati harus mendekatkan diri kepada Allah dan tetap bersabar.
Pembahasan dari Ulama Tentang Hasad
- Contoh Ulama: Beberapa ulama merasa iba ketika dizalimi orang karena tahu orang tersebut tersiksa dengan hasadnya.
- Sejarah Hasad: Hasad pertama dilakukan oleh Iblis terhadap Nabi Adam serta oleh anak-anak Nabi Adam, Qabil dan Habil.
- Hasad Merusak Diri Sendiri: Hasad itu misi bunuh diri, merusak diri sendiri bukan orang lain.
Menghadapi Hasad dengan Iman dan Tauhid
- Kuatkan Iman dan Zikir: Orang yang kokoh iman dan tauhidnya tidak akan terganggu oleh hasad orang lain.
- Ujian dalam Interaksi Sosial: Interaksi kita dengan orang lain adalah ujian kesabaran dari Allah.
- Contoh dari Para Ulama: Ulama menghadapi hasad dan fitnah dengan tetap beriman dan bersabar, memahami bahwa ujian adalah bentuk kasih sayang Allah.
Pertanyaan dan Diskusi
Pertanyaan dari Teman Tuli
- Perbedaan Akses dan Pahala: Menuntut ilmu dengan kondisi tuli yang memerlukan fokus lebih dibanding teman dengar. Teman dengar bisa melakukannya sambil melakukan hal lain, apakah pahala mereka sama?
- Jawaban: Teman tuli akan dinilai sesuai kemampuan mereka, dan sulit bagi mereka dalam memahami tetap mendapat pahala besar dari Allah.
- Hasad Kepada Orang Sukses: Apakah berpikir ingin sukses seperti orang lain merupakan hasad?
- Jawaban: Memiliki keinginan sukses seperti orang lain tidak termasuk hasad selagi tidak ada keburukan dalam niat.
Hikmah Menghadapi Kekurangan
- Kekurangan Mendengar: Tanpa pendengaran, tidak perlu mempertanggungjawabkan dosa dari apa yang didengar di akhirat.
- Kehidupan Dunia dan Akhirat: Kekurangan dunia membawa keuntungan di akhirat, selagi kita beriman dan bertakwa.
- Mengamalkan yang Mampu: Allah menilai kita sesuai dengan kemampuan kita (Surah At-Taghabun: 16).
Pentingnya Tidak Memiliki Hasad
- Dosa Pertama: Iblis hasad kepada Nabi Adam; Qabil hasad kepada Habil.
- Merusak Fisik dan Agama: Hasad merusak fisik dan agama seseorang.
- Contoh dari Muhammad bin Sirin: Tidak pernah hasad kepada orang dalam perkara dunia, karena tidak berguna.
Kesimpulan: Hasad itu merusak diri sendiri dan tidak berguna, fokuslah pada nikmat dari Allah dan syukurilah apa yang kita miliki.
Doa Penutup
- Mendoakan agar Allah memberikan taufik, memperbaiki urusan, dan memberkahi masjid dan jamaah.