Catatan Kuliah: Keutamaan Beriman dan Berbicara Baik
Pembuka
Ucapan syukur dan doa: Memuji Allah atas segala nikmat, shalawat kepada Nabi Muhammad, keluarganya, sahabatnya, dan semua yang mengikuti sunnahnya hingga hari kiamat.
Doa: Meminta ilmu yang bermanfaat dan perlindungan dari ilmu yang tidak bermanfaat.
Hadits dari Abu Hurairah
Rasulullah SAW bersabda:
Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka jangan sakiti tetangganya.
Muliakan tamunya.
Berkatalah baik atau diam.
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim.
Pesan Nabi SAW tentang Berbicara Baik atau Diam
Pesan ketiga: Berkata baik atau diam.
Kaitan Iman dan Akhlak: Nabi SAW mengaitkan iman dengan akhlak mulia. Orang beriman harus yakin bahwa Allah maha mendengar dan mengetahui setiap ucapan kita.
Contoh perilaku: Ada orang yang berbicara baik di luar rumah tapi tidak di rumah, atau sebaliknya. Hal ini menunjukkan standar ganda yang dipengaruhi oleh iman.
Pentingnya Iman dalam Berbicara Baik
Iman yang menentukan ucapan baik: Orang dengan iman yang kuat akan berbicara baik di mana pun, baik di rumah maupun di luar rumah.
Masalah standar ganda: Kurangnya iman membuat orang memiliki standar ganda dalam berbicara baik, karena didasari oleh kepentingan duniawi bukan keimanan.
Peran Malaikat dalam Mencatat Ucapan
Pengawasan Malaikat: Setiap ucapan dicatat oleh malaikat Raqib dan Atid.
Ayat Al-Quran: QS. Qaf: 18 - Tidak ada ucapan kecuali ada pengawas Raqib dan Atid.
Berpikir Sebelum Berbicara
Pelajaran dari Imam Syafi’i: Berpikir sebelum berbicara untuk memastikan ucapan kita baik dan tidak mengarah ke hal yang haram atau makruh.
Empat standar bicara baik: 1) Tidak haram, 2) Tidak makruh, 3) Tidak mubah yang buang waktu, 4) Tidak mengarah ke haram atau makruh.
Belajar Diam
Ucapan Abu Darda: Belajarlah diam sebagaimana belajar bicara.
Diam itu belajar penting: Diam harus dipelajari, karena perintah Nabi SAW adalah berkata baik atau diam.
Sesi Tanya Jawab
Pertanyaan 1: Bagaimana menyampaikan keluhan pada tetangga yang hewan peliharaannya mengotori rumah kita?
Jawaban: Sampaikan dengan baik dan sopan, ingatkan tetangga dengan kasih sayang karena kita tidak ingin mereka mendapatkan konsekuensi negatif.
Pertanyaan 2: Bagaimana mengantarkan ibu agar husnul khotimah?
Jawaban: Doakan, bacakan rukiah, rawat dengan baik, dan ikuti saran dokter serta herbalis.
Pertanyaan 3: Bagaimana menahan lisan agar tidak terlalu banyak bicara terutama dalam kondisi emosional?
Jawaban: Belajar diam, meningkatkan iman, dan terus belajar ilmu untuk menjaga lisan.
Penutup
Doa untuk ulama: Jangan lupa mendoakan ulama, terutama Imam Nawawi yang karya-karyanya banyak memberi ilmu.
Tips menjaga lisan: Beriman dulu sebelum belajar teknik berbicara, berpikir sebelum bicara, dan belajar untuk diam demi menjaga lisan.
Informasi Tambahan
Kabar gembira bagi yang sakit: Banyak kebaikan dan pahala bagi yang diuji sakit.
Dukungan untuk saudara yang sakit: Informasi tentang cara memberikan dukungan finansial melalui rekening yayasan.