Catatan Ceramah tentang Tauhid dan Syirik
Pendahuluan
- Ceramah ini membahas aspek dasar Tauhid (monoteisme) dan Syirik (menyekutukan Allah) berdasarkan ajaran Sheikh Muhammad bin Abdul Wahab.
- Tauhid adalah tentang memurnikan ibadah hanya untuk Allah, tanpa bentuk syirik apa pun.
- Menekankan pentingnya memahami Tauhid seperti yang diperintahkan oleh para nabi dan rasul Allah.
Pentingnya Tauhid
- Tauhid menuntut pengabdian total kepada Allah tanpa menyekutukan apapun dengan-Nya.
- Syirik, baik besar (Syirik Akbar) maupun kecil (Syirik Asghar), merusak Tauhid.
- Allah memerintahkan ibadah murni dan pengabdian hanya kepada-Nya.
Hidup Seorang Mukmin Sejati
- Kehidupan yang diberkati adalah kehidupan yang penuh manfaat, memberikan keuntungan bagi diri sendiri dan orang lain.
- Pilar Kebahagiaan:
- Rasa Syukur saat mendapatkan karunia
- Kesabaran selama cobaan
- Istighfar (memohon ampun) ketika berbuat dosa
- Kebahagiaan sejati dicapai melalui hati yang tulus dan luas, eksklusif bagi orang beriman.
Memahami Tauhid
- Tauhid melibatkan kesatuan Rububiyyah (Ketuhanan), Asma wa Sifat (Nama dan Sifat), dan Uluhiyyah (Ibadah) Allah.
- Menekankan bahwa Tauhid tidak bisa dicapai hanya dengan mengakui Rububiyyah Allah saja, seperti yang terlihat dalam keyakinan kaum Quraisy.
Prinsip Kedua: Syirik dan Pemahamannya
- Syirik di kalangan Quraisy bukan karena mereka percaya berhala mereka memiliki kekuatan ilahi, tetapi sebagai perantara untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mendapatkan kemurahan-Nya.
- Mereka percaya berhala mereka bisa memberikan syafaat (Shafa’ah) atas nama mereka.
- Kesalahpahaman ini masih ada di antara beberapa Muslim yang mengunjungi makam, percaya itu sebagai cara untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Kesalahpahaman Tentang Syafaat (Shafa’ah)
- Ayat-ayat Al-Quran menjelaskan bahwa syafaat tertinggi hanya milik Allah.
- Tidak ada entitas yang bisa memberikan syafaat tanpa izin Allah.
- Syafaat hanya mungkin untuk mereka yang diridhai Allah; oleh karena itu, Syirik membatalkan klaim apa pun atas syafaat.
Wasail (Cara Memperoleh Syafaat) yang Diperbolehkan
- Cara-cara diperbolehkan untuk mencari kemurahan Allah meliputi:
- Menggunakan nama dan sifat Allah dalam doa.
- Melakukan perbuatan saleh.
- Meminta doa dari orang saleh yang masih hidup.
- Cara-cara yang tidak diperbolehkan termasuk mencari syafaat melalui orang yang sudah meninggal atau menjadikan mereka perantara dalam ibadah.
Kesimpulan
- Pemahaman yang benar tentang Tauhid dan Syirik sangat penting untuk menghindari jebakan halus yang mengarah pada Syirik seperti yang dilakukan oleh umat masa lalu dan sekarang.
- Pentingnya Tauhid yang tulus terletak pada kepatuhan yang ketat terhadap ajaran Al-Quran dan Sunnah, serta menghindari inovasi dan praktik yang tidak diajarkan oleh Allah.
Ceramah ini menekankan bahwa praktik Tauhid yang tulus sesuai dengan Al-Quran dan Sunnah sangat penting untuk mencapai ridha Allah dan mencapai kesuksesan dalam kehidupan ini dan akhirat.