Transcript for:
Pemahaman Stakeholder dan Komunikasi Efektif

Selamat siang, selamat malam, selamat pagi. Semoga apa yang nanti akan saya sampaikan dapat bermanfaat bagi kita semua. Di pertemuan pertama ini, mata kuliah Stakeholder dan Human Relations, kita akan membicarakan tentang konsep dasar stakeholder dan hubungan manusia. Stakeholder Stakeholder adalah individu atau kelompok dengan kepentingan dalam keputusan atau kegiatan organisasi. Mereka termasuk pelanggan, karyawan, investor, pemasok, dan masyarakat luas. Stakeholder merupakan publik dari lembaga, usaha, perusahaan, atau kegiatan organisasi-organisasi kita. Stakeholder merupakan bagian terpenting dari berjalannya roda komunikasi dari sebuah organisasi, lembaga, usaha, atau perusahaan. Oleh karena itu, sebagai orang komunikasi, kita harus bisa memberikan pesan yang relevan dengan kebutuhan dari stakeholder. Sehingga pesan tersebut dapat dipahami oleh dia. Selain itu, pesan juga harus disampaikan tepat waktu dan jelas untuk menghindari miskomunikasi. Serta pesan yang disampaikan itu juga harus menghindari kata-kata yang mengandung multimakna. Sehingga bisa ditapsirkan berbeda oleh stakeholder. Akibatnya apa? Kalau pesan yang kita sampaikan itu ditapsirkan dengan poin yang positif, maka itu akan baik bagi kita. Tapi kalau pesan itu ditapsirkan negatif oleh stakeholder karena penyampaian pesan kita yang tidak relevan, itu akan berakibat negatif pada perusahaan kita. Oleh karena itu, komunikasi harus dilakukan secara dua arah. dengan mendengarkan umpan balik dari step 1. Ingat, dalam komunikasi, who says what? In which channel to whom we put? Effect. Hal terpenting dalam komunikasi untuk menciptakan efek yang kita inginkan adalah bagaimana kita memahami apa yang dipahami oleh komunikan. Sehingga kita sebagai komunikatornya dapat menyampaikan pesan sesuai dengan pemahaman dari komunikan. Dalam hal ini komunikannya adalah stakeholder. Stakeholder itu bermacam-macam, berbagai macam pemahaman yang memiliki berbagai macam pengetahuan, sehingga kita harus memahami apa yang dia pahami untuk bisa menyampaikan pesan yang ralafan sesuai dengan pemahamannya. Oleh karena itu, kita bisa menyesuaikan komunikasi. Dengan latar belakang budaya stakeholder contohnya, atau dengan pemahaman stakeholder tentang sesuatu, semua hal itu dianggap untuk menghindari kesalahpahaman dan memastikan pesan diterima dengan baik. Penerimaan pesan yang baik oleh stakeholder akan membuat mereka memahami apa yang kita inginkan. Dan kita juga bisa memahami apa yang mereka butuhkan. Hal terpenting dalam menjaga komunikasi efektif dengan stakeholder adalah kita sama-sama memahami apa kebutuhan kita, kita memahami kebutuhan stakeholder, dan stakeholder pun memahami apa yang kita butuhkan. Sehingga komunikasi yang tercipta di sini adalah komunikasi dua arah. Dengan adanya digitalisasi komunikasi, Salah satu hal yang bisa kita lakukan adalah dengan menjawab komen dari para stakeholder yang bisa dilakukan dengan komentar-komentar di media-media digital. Mungkin receh, tapi terkadang hal raja itu dapat menimbulkan hal baik bagi perusahaan. Contohnya, kok keran di kamar mandi ini jelek terus ya? Nah, itukah recekan sebenarnya. Tapi, dengan hal itu, kita bisa memahami, oh, ternyata ada yang rusak nih, ada yang memberikan kekurangan. kenyamanan dari karyawan kita. Nah, dari kita memahami apa yang mereka sampaikan, kita juga dapat memberikan feedback. Feedbacknya apa? Misalnya, kita perbaiki dulu karangnya, terus kita informasikan karang baru di kamar mandi yang baru. Jadi, pesan yang disampaikan efektif dan terlaku sesuai dengan kebutuhan dari stakeholder kita. baik, lanjut membangun dan memelihara hubungan yang positif tujuan dari komunikasi efektif itu adalah membangun dan memelihara hubungan yang positif dengan para stakeholder hubungan yang baik antara individu atau kelompok meningkatkan efektivitas komunikasi dan kolaborasi sebaliknya hubungan yang buruk dapat menimbulkan konflik dan menghambat komunikasi. Berikan informasi yang jelas dan terbuka tentang keputusan dan tindakan organisasi untuk membangun kepercayaan dan dukungan dari stakeholder. Keterbukaan informasi itu harus disesuaikan dengan pemahaman dan pengetahuan dari stakeholder. Ingat, tetap prinsip besar komunikasi adalah menyesuaikan pesan dengan kebutuhan pemahaman dan pengalaman dari komunikannya. Artinya, Agar komunikasi itu diserahkan efektif sampainya dan dipahami sama oleh komunikan seperti apa yang kita inginkan dan kita sampaikan, kita harus memahami dulu apa yang dibutuhkan oleh sektor modal. Contohnya gini, orang yang menyukai produk susu, yang suka produknya, sebagai konsumen akan beda keterbukaan informasinya dengan investornya. Karena keduanya memang publik dari perusahaan susu, misalnya. Tapi sebagai sesama stakeholder, kebutuhan keterbukaan informasinya berbeda-beda. Kalau untuk yang konsumen, dia akan lebih mengarahkan pada bagaimana produk ini bermanfaat bagi dia, komposisinya seperti apa, punya efek samping atau tidak. Tapi untuk investor, itu berbeda informasi yang bisa kita sampaikan. Investor membutuhkan apa? Membutuhkan hasil dari keuangan perusahaan kita seperti apa, bagaimana pertumbuhan dari keuangan perusahaan, bagaimana info-info positif yang dimiliki perusahaan dari publiknya, prestasi perusahaan yang bisa mendukung. Hal positif bagi perusahaan. Nah, jadi keterbukaan informasi itu harus tetap disesuaikan dengan kebutuhan dari stakeholder-nya. Kemudian selanjutnya adalah identifikasi siapa sih stakeholder serta memahami kepentingan dan pengaruh mereka untuk menyusun pesan yang tepat dan memilih saluran komunikasi yang efektif. Seperti tadi ya, analisis dulu tuh. stakeholder itu siapa? Konsumen, investor, karyawan, atau sebagainya. Sesuaikan komunikasi sesuai dengan kebutuhan, pengalaman, dan apa yang diinginkan oleh stakeholder dan dibutuhkan oleh dia. Sesuaikan strategi komunikasi dengan dinamika dan perubahan situasi. Lakukan penilaian dan penyesuaian berkala untuk menjaga relevansi dan efektivitas dari komunikasi. Ini tadi sudah. Prinsip komunikasi yang transparan dan terbuka mendibayangkan penyampaian informasi secara jujur dan jelas kepada stakeholder. Ini membantu membangun kepercayaan dan memastikan bahwa semua pihak merasa dilibatkan dan diinformasikan tentang keputusan dan kebijakan organisasi. Contohnya kayak tadi ya, investor membutuhkan informasi ini, kita berikan. Konsumen membutuhkan informasi ini kita berikan, karyawan membutuhkan informasi ini kita berikan. Jadi berikan komunikasi atau pesan sesuai dengan kebutuhan dari stakeholder masing-masing. Dalam situasi krisis, komunikasi yang efektif sangat penting untuk mengurangi dampak negatif. Organisasi perlu berkomunikasi dengan cepat dan relevan, memberikan informasi akurat, dan mengelola persepsi publik untuk menjaga reputasi dan kepercayaan stakeholder. Nah, publik itu memiliki... Hak untuk mempersepsi apapun yang diinginkan oleh dia, karena dia punya pengalaman dan pemahamannya sendiri. Oleh karena itu, kitalah yang harus menyesuaikan dengan pemahaman dan... Pengalaman dari publik itu sendiri. Agar pesannya sesuai dengan apa yang mereka pahami. Dan sesuai dengan apa yang kita inginkan maknanya. Komunikasi yang efektif dapat meningkatkan reputasi organisasi dengan membangun citra positif, meningkatkan loyalitas pelanggan melalui interaksi yang memuaskan dan memperkuat hubungan dengan mitra bisnis melalui komunikasi yang baik dan koheren. Hubungan yang baik memperkuat saluran komunikasi, sehingga pesan disampaikan dan dipahami dengan lebih baik. Kalau tak, hubungan memperluas sejumlah mana. Pesan diterima dan dimengerti secara mendalam. Oleh karena itu, hubungan yang positif, individu cendang lebih terbuka dan jujur, percayaan dan saling pengertian memungkinkan dialog yang lebih jelas dan umpan balik yang lebih efektif. Oke, sekarang kepentingnya mempelajari stakeholder dan hubungan manusia. Memahami stakeholder dan hubungan manusia membantu meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasional organisasi dengan memfasilitasi komunikasi yang lebih baik dan manajemen ekspektasi. Artinya, kita bisa lebih relevan lagi, lebih efektif lagi, membuat pesan yang benar-benar dibutuhkan oleh stakeholder kita masing-masing. Kita tidak membuat pesan-pesan yang kurang dipahami oleh dia, dan kita bisa menyesuaikan pesan yang memang benar dibutuhkan oleh para stakeholder kita. Identifikasi stakeholder melibatkan pemetaan siapa saja yang memiliki kepentingan terhadap organisasi kita. Sehingga analisis ini meniputi pemahaman dampak keputusan organisasi terhadap stakeholder dan sebaliknya. Terima kasih atas perhatiannya. Semoga apa yang saya sampaikan dapat bermanfaat. Kurang lebihnya saya mohon maaf, semua yang saya sampaikan di sini adalah untuk contoh perkuliahan. Ingat baik-baik, kerjakan quiz-nya, baca dulu modulnya, semoga apa yang saya sampaikan dapat bermanfaat. Terima kasih semuanya. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.