Transcript for:
Pedoman Transliterasi dan Penyerapan Kata

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Di sini kami dari kelompok 5 akan mempresentasikan materi mengenai Pedoman Transliterasi dan Penyerapan Materi yang akan kami bahas yang pertama pengertian transliterasi Yang kedua penyerapan kata dalam transliterasi Dan yang ketiga prinsip pedoman transliterasi Arab Materi-materi tersebut akan dibahas oleh Alfian Ridwan, Dwi Solehah, dan Gina Septia Baiklah untuk mempersiapkan waktu kepada Alfian kami persilahkan untuk menyampaikan materi yang pertama A. Pengertian transliterasi Secara bahasa, transliterasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu transliteration yang artinya lambang bunyi, ponem, atau kata dalam sistem penulisan atau lambang yang ditentukan menurut aturan Tata Bahasa Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Transliterasi diartikan sebagai Penyalinan dengan pergantian Huruf abjad Satu ke abjad yang lain Dalam pengertian ini Transliterasi transliterasi hanyalah pengganti sebuah update saja bukan pengganti lambang bunyi disimpulkan bahwa transliterasi adalah penulisan atau pengucapan lambang bunyi bahasa asing yang dapat mewakili bunyi yang sama dalam sistem penulisan suatu bahasa tertentu B penyerapan kata dalam transliterasi kata dari bahasa Arab yang diserap ke dalam bahasa Indonesia mengalami penyederhanaan atau perubahan baik dalam hal penulisan maupun pengucapannya sebagai contoh huruf kaf pada iraq, yakub, ahlak, iki, kacat, dan kaidah Telah diserap menjadi K Sedangkan pada Al-Quran dan Masjidil Aqsa Tetap tentunya dialih Aqsa Rakan sebagai Q C. Prinsip Pedoman Transliterasi Ditulis berdasarkan alih aksara, transliterasi dan alih bunyi, transkripsi. Transliterasi ini mengikuti gaya penulisan dalam bahasa Inggris atau atau untuk keperluan pengurutan abjad. Sedangkan transkripsi, lebih banyak penggunaannya dalam bahasa Indonesia yang cenderung memerlukan kata sebagaimana pengucapannya.

Prinsip pedoman transliterasi yang pertama, sadat atau tasjid. Sadat atau tasjid dilambangkan dengan menggandakan huruf yang dibari tanda sadat tersebut. Akan tetapi, hal ini tidak berlaku jika huruf yang berlaku adalah sadat.

Huruf yang menerima tanda sadat itu terletak setelah kata sandal yang diikuti oleh huruf-huruf samsiyah. Misalnya, al-daftar tetapi al-daftar. Yang kedua, ta margun.

Tamar butoh diatur dalam tiga kategori Yang pertama, jika huruf tamar butoh berdiri sendiri, huruf tersebut ditransliterasikan menjadi H Contohnya, mahkamah Yang kedua, jika huruf tamar butoh diikuti oleh kata benda, isim Huruf tersebut ditransliterasikan menjadi H Misalnya, al-ma'idah, al-munawaroh Yang ketiga, jika huruf ta Marbuta diikuti oleh kata benda isim Huruf tersebut ditransliterasikan menjadi Habisannya Raktal Al-Fatah Baiklah, saya akan melanjutkan pemamparan materi dari Rinsi Pedoman Transliterasi. Yang ketiga, Oka Pente. 4H ditulis A, contohnya Doroba. 0 ditulis I.

Contohnya pahima. Doma ditulis u. Contohnya tiba.

Yang keempat, kata sandang alif lam. Kata sandang dalam bahasa Arab dilambangkan dengan ditransliterasikan menjadi al. Bila didukung huruf Komaria, ditulis Tal Contohnya Al-Quran Bila didukung huruf Syamsiyah, ditulis dengan mengganteng huruf Syamsiyah yang mengikutinya Serta menghilangkan huruf L-nya, contohnya As-Sama Yang kelima, penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat ditulis penulisannya Setiap kata ditulis terpisah, contohnya Ahlu As-Sunnah Terima kasih 6. Huruf Kapital Dalam bahasa Arab tidak dikenal adanya aturan huruf kecil dan kapital. Aturan huruf kapital dalam transliterasi Arab Latin mengikuti pedoman kejahatan yang disempurnakan, atau disingkat reyede, seperti untuk menulis nama diri, bulan, dan tahun.

Penulisan nama diri, diri yang didahului oleh kata santan atau artikel al-bukan kata santannya yang menggunakan huruf kapital, melainkan huruf awal nama tersebut, seperti al-ghajali dan al-farabi. 7. Pemakaian transliterasi dalam kalimat bahasa Indonesia Penulisan transliterasi dalam bahasa Arab harus menggunakan huruf miring atau vitalik. Hal ini dikarenakan kata bahasa Arab tersebut belum disesuaikan dengan kejaan dan lapalnya dalam bahasa Indonesia.

Demikianlah materi yang dapat kami sampaikan. Dari materi yang tersebut dapat kita simpulkan bahwa Transliterasi atau alikuni Transkripsi Transliterasi ini mengikuti gaya dan dalam bahasa atau untuk keperluan pengumuman ajar Demikian tadi materi dari kelompok kami Saya sebagai moderator Mohon maaf apabila ada kata-kata yang salah Dan kepada Allah saya mohon maaf Ampun Wabillahitaufiq wal hidayah Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh