Pengantar Farmakoterapi Asma

Nov 12, 2024

Farmakoterapi Asma

Definisi Asma

  • Asma berasal dari bahasa Yunani yang berarti penting atau terengah-engah.
  • Merupakan penyakit kronis inflamasi pada jalur pernafasan.
  • Melibatkan banyak sel imun seperti sel mas dan dendritik.
  • Gejala: mengi (bunyi khas saat bernafas), sulit bernafas, sesak nafas, batuk.

Fakta Fisiologi Asma

  1. Inflamasi
  2. Obstruksi Saluran Nafas
  3. Hiperplasia Otot Polos

Anatomi Saluran Nafas

  • Lapisan mukus, sel epitel, sel goblet, kelenjar mukus.
  • Lamina propria: mengandung fibrin, kolagen, dan sel imun.
  • Otot polos yang mengalami hiperplasia.

Patofisiologi Asma

  • Reaksi Alergi: Dimulai dari paparan antigen yang ditangkap oleh sel dendritik, diperkenalkan ke sel T helper, menghasilkan interleukin 4 dan 5.
  • Paparan Pertama: IgE dihasilkan oleh sel B, berikatan dengan sel mas.
  • Paparan Kedua: Alergen berikatan dengan IgE, mengeluarkan mediator inflamasi seperti histamin dan prostaglandin.
  • Mediator Inflamasi: Menyebabkan peregangan sel epitel, memicu saraf vagus, dan menghasilkan asetilkolin yang menyebabkan bronchokonstriksi.

Diagnosis Asma

  • Spirometri: Menilai aliran udara dan fungsi paru.
  • FEV1/FVC Ratio: Normalnya 70-80%, pada asma terjadi penurunan.
  • Faktor Risiko: Infeksi virus, stres, GERD, obesitas, lingkungan.
  • Pengaruh Obat: NSAID dapat memperparah asma.

Pengobatan Asma

Klasifikasi Obat

  • Pengontrol: Menurunkan inflamasi dan risiko kekambuhan.
  • Pelega: Meredakan gejala saat serangan.
  • Add-on: Digunakan pada asma berat, termasuk antibiotik dan imunoterapi.

Golongan Obat

  • Beta 2 Agonis: Sabutamol (short acting), formoterol (long acting).
  • Kortikosteroid: Oral (dexamethasone) dan inhalasi (budesonide).
  • Antikolinergik: Ipratropium bromida.
  • LTRA: Montelukast.

Guideline Terapi (GINA 2021)

  • Mempertimbangkan riwayat gejala, faktor risiko, dan fungsi paru.
  • Terapinya bisa "stepping up" atau "stepping down".
  • Dewasa & Remaja: ICS dengan formoterol sebagai pengontrol dan pelega.
  • Anak-anak: Mirip jalur dewasa, disesuaikan dosis.

Efek Samping

  • Kortikosteroid: Imunosupresan, risiko kandidiasis oral, suara serak.
  • Montelukast: Risiko gangguan neuropsikiatrik.
  • Ibu Hamil: Aman digunakan, mencegah hipoksia pada bayi.

Non-Farmakologi

  • Hindari merokok, perbaiki pola makan, hindari alergen, dan kontrol berat badan.

Evaluasi dan Kontrol

  • Penggunaan spirometri untuk menilai fungsi paru.
  • Edukasi mengenai teknik inhaler dan kepatuhan obat.

Kesimpulan

  • Terapi asma harus disesuaikan dengan kondisi pasien, termasuk riwayat dan faktor risiko.
  • Penggunaan ICS sangat dianjurkan untuk mengontrol peradangan dan mencegah eksaserbasi.

Bagian ini adalah rangkuman materi mengenai farmakoterapi asma yang mencakup definisi, diagnosis, pengobatan serta panduan terapi sesuai dengan update GINA 2021. Materi ini penting untuk memahami mekanisme asma dan pilihan terapi yang tepat untuk pasien.