Halo Fitness Mania, jadi hari ini di Dunia Dera kita akan membahas tentang 5 alasan kenapa berat badan kita gak turun-turun ya. Kita akan membuat satu investigasi, ada satu keunikan ketika kalau sebenarnya kalau kita buat satu investigasi perilaku kita kita akan kaget kalau seandainya masyarakat di Indonesia ternyata kalau berbicara yang namanya pre-diabetes atau yang dikenal dengan namanya sel tidak sensitif lagi terhadap insulin atau yang dikenal namanya resistance insulin, yang menjadi akar permasalahan daripada berbagai permasalahan penyakit yang berhubungan dengan jantung dan pembuluh darah, atau yang menjadi profil daripada klaim BPJS kesehatan di Indonesia, itu lebih dari 50% kita akan masuk di dalam kategori tersebut. Nah jadi bagaimana caranya saya langsung aja lebih kepada kalau kita berbicara 95% profil daripada kesakitan itu karena perilaku, berarti sebenarnya ada good newsnya ketika seandainya saya bersedia merubah perilaku saya maka saya punya chances peluang 95% itu penyakit tersebut saya bisa balikan atau saya bisa reverse jadi kita bisa mereverse yang namanya resistensi insulin yang menjadi penyebab daripada berbagai penyakit-penyakit yang selama ini teman-teman akhirnya jadi harus tergantung dengan ujung permasalahan yang tujuannya ingin menekan gejalanya Seperti misalnya tekanan darah, makan obat buat menurunkan tekanan darah.
Gula darahnya tinggi, bukannya akar permasalahannya diselesaikan, tapi mencari obat buat menurunkan tekanan darah atau meningkatkan sensitivitas insulin. Belum lagi akhirnya liver harus memproduksi kolesterol hadir untuk mengatasi anti-inflammasi peradangan disebabkan karena perilaku kita, tapi yang ada kita malah pakai obat buat menurunkan kolesterol. Terjadinya inflamasi peradangan. peradangan di pembuluh darah, akhirnya terjadi pengentalan darah, akhirnya kita pakai pengencer darah, ketimbang daripada menyelesaikan akar permasalahannya nah berikut, kita buat satu investigasi alasan kenapa berat badan kita gak turun-turun, nomor satu mulut kita sumber kesehatan dan sumber kesakitan kenapa kita masukkan nomor satu paling banyak adalah karena kebanyakan tepung terigu dan turunannya, nih teman-teman pasti paham, apa aja tuh turunannya tepung terigu yang paling populer yaitu adalah kalau kita ngomongin roti ... Tiap kali roti kadang kita ngomongin apa.
Misalnya bisa jadi kalau kita ngomongin apa ya. Burgers. Kita ngomongin apa lagi. Ngomongin sandwich. Kita ngomongin appetizer pada saat kita baru pada makan.
Atau mungkin something yang relate sama mungkin pagi-pagi ya. Kita makan roti sama apa lagi dan sebagainya. Jadi kita ketemu roti itu dimana-mana teman-teman ya.
Jadi ini bukannya nggak boleh sekali lagi teman-teman. Tapi saya cuma mau. mau bilang kepada teman-teman adalah kebanyakan, ya kan? Ketika kebanyakan, makan nanti akan disimpan di dalam sel lemak. Paham ya teman-teman sekalian?
Nah, biasanya datangnya dari roti kedua, orang kita datangnya dari mie, ya. Nah, mie yang paling populer adalah mie instan. Ya, udah paling populer tuh kita kena.
Nah, kita akan kena juga di sana, ya. Satu mie instan tuh kurang lebih sekitar 300-600 kilokalorinya, ya. Nah, kadang-kadang juga datang dari pasta, misalnya, ya. Terlepas daripada pasta dari ganas.
gandum mie instan dari tepung terigu gitu ya. Tapi tetap aja, kalau teman-teman bisa lihat di sini, kalau seandainya ada satu strategi yang saya mau coba kurangi gitu, saya coba melakukan untuk mengurangi, yang saya mau kurangi adalah saya kurangi karbo dari tepung terigu, maksudnya itu ya. Lalu selain itu tentunya adalah, ya udah kita paling gampang ya. Nah ini kalau kita ngomongin kue-kue ini, mirip kayak kalau saya tanya misalnya sama Desi, Desi hari makan berapa kali?
Makannya cuma 3 kali. itu makan 3 kalinya makanan besar beratnya, nah tetapi kalau kita mau libatkan ini sama libatkan ini, maka sehari kita kadang-kadang makan berapa antara 7 sampai 9, bahkan sebagian ada yang sampai 12 kali isinya apa ya, ini isinya kue basah, kue kering, ya, lalu kue-kue yang mungkin baked foods, ya, kayak misalnya kue tart, kayak apa lagi, teman-teman ngopi sambil makan kue gitu ya, atau mungkin apalah lagi. Disini ada kruesang atau apa gitu ya semua. Lalu juga termasuk juga kalau kayak pagi hari kadang-kadang kita makan yang pop tarts atau siril atau apa yang kayak gitu ya. Belum ditambah lagi sama susunya lagi teman-teman.
Jadi bisa bayangin teman-teman disini kita lihat kita tanpa kita Kita sadari, kita tuh kebanyakan konsumsi ini. Makanya kenapa kalau kita bersedia mengurangi, apalagi kita cut down dulu, sementara aja teman-teman. Nah itu beneran pasti akan mendapatkan kebermanfaatannya.
Makanya berat badannya bisa turun, ya. Kita langsung, ada satu lagi. Yang paling populer, nggak boleh lupa. Itu adalah kerupuk-kerupuk dan keripik-keripik. Tapi Mas Ade, saya kerupuknya itu disangrai loh.
Nggak dipakai minyak goreng dan sebagainya. Tapi problemnya adalah bukan olahannya, bukan penyajiannya. Tapi problemnya adalah... sumber karbohidratnya yang terlalu banyak, yang kebanyakan datang dari sini, teman-teman sekalian. Jadi ini semua pasti nggak turun berat badan karena karbo lagi.
Nggak turun berat badan karena karbo lagi. Yang kedua, yaitu adalah gula. Nah ini gula pasir biasanya yang tersembunyi.
Nah jadi kalau ini glukosa, ini fruktosa. Nah fruktosa datangnya dari mana aja? Biasanya kebanyakan dari makanan-makanan kemasan atau olahan.
Ya, jadi segala sesuatu yang di-pack up, yang di-packet ya, kayak kita makan mungkin snack-snack gitu ya, atau kita makan apa terlepas daripada snack-nya, dibilang katanya sehat dan sebagainya, nanti kalau dicek pasti nanti akan kena ada apa di sana. Karena akan ada gula dan akan ada minyak disana ya Tapi kalau kita berbicara gula pasir yang tersembunyi Atau hidden sugar biasanya adanya di makanan kemasan Tapi kita gak baca ingredientnya makanya kita kena disana Selain itu juga gula kita kenanya juga di minuman with calories. Jadi segala minuman kadang-kadang tanpa kita sadari ternyata kandungan gulanya besar. Bisa datang dari mana aja. Bisa dari soda?
Bisa. Kopi salah? Nggak salah.
Teh salah? Nggak salah. Jamu salah? Nggak salah.
Tapi begitu teman-teman lihat packaging kemasan daripada kopi, teh, jamu dan soda kebanyakan adalah mengandung gula yang ter sembunyi. Nah pada saat itu makanya kenapa berat badannya nggak turun Turun-turun padahal mungkin bisa jadi ininya udah dikurangi nih di sini. Tapi kenanya di sini ya.
Jadi teman-teman paham ya. Nah selain itu juga tentunya saya masukkan juga adalah alkohol ya. Teman-teman tuh suka terutama kaum milenial ya gitu mengkonsumsikan. Alkohol-alkohol itu kalorinya juga kurang lebih sekitar 7 kilokalori ya per gramnya.
Dan pasti gemuknya kenanya ke sana. Dan problemnya sama alkohol dan fruktosa itu hanya bisa diproses oleh... oleh liver kita, makanya kenapa fatty liver disease terjadi karena ini ya, karena banyaknya exposure kita terpapar dengan apakah non-alkoholik fatty liver disease karena ini atau alkoholik fatty liver disease ya, jadi semuanya banyak yang terjadi penumpukan lemak di organ, itu yang dikenal dengan namanya fatty liver disease ya, atau visceral fats, ya, lanjut lagi nah, gula Gula selain yang tersembunyi juga yang nggak tersembunyi tapi yang kita makan.
Benar-benar kita tahu, emang kita mau makan gula manisan. Yaitu adalah dari permen, dari coklat, dari biskuit, atau maupun dari bars. Nah, teman-teman paling sering kalau anak-anak fitness, makannya, oh protein bar, bagus gitu.
Jadi proteinnya bagus, tapi kandungan-kandungan lainnya itu ada, it's all hidden sugar semua. Banyak di sana. Jadi makanya pas makan bars, berat badannya nggak turun.
hati-hati disana aja, teman-teman pasti tau ya urusan ini ya lanjut lagi yang nomor 3 kita masuk lagi, yaitu adalah nah ini juga sama, sama gula pasir yang tersembunyi yaitu adalah minyak goreng, apakah yang tersembunyi maupun yang tidak tersembunyi tersembunyi, termasuk juga margarin. Apa alasan kenapa minyak goreng bukan hal yang baik buat tubuh kita? Sekali lagi, teman-teman, di satu sisi, keterlengkaan minyak goreng menjadi sebuah seolah-olah musibah, ya. Tapi di sisi lain, sesungguhnya menjadi berkah. Kenapa?
Karena kita tidak terpapar dengan berbagai racun yang ada. Jadi kalau teman-teman kita lihat di sini, ini yang disebut namanya vegetable oils. Ada corn, ada soy, ada sunflower, safflower, grape seeds, ada canola, ada minyak, apalagi samin dan sebagainya. Teman-teman kita bisa lihat di sini, ini sebenarnya nggak ada vegetable-nya sama sekali ya di sini, tapi secara umum teman-teman bisa lihat di sini proses dalam pembuatan minyak itu yang melalui proses yang sangat panjang dengan pemanasan yang tinggi akhirnya terjadi kerusakan di makanan tersebut. Sehingga makanya terjadi yang namanya keracunan atau toxicity.
Makanya kenapa kalau kita cut minyak goreng maka otomatis berat badan kita akan turun dengan sendirinya. Bukan berarti nggak makan minyak, nggak. Kita bisa minyak dari tempat lain. Bisa dari olive oil, bisa dari apukat, bisa dari kuning telur, bisa dari minyak ikan, bisa dari minyak kelapa. Tapi tidak dari minyak goreng yang kita paling sering terpapar.
Dan ini semua ada di makanan kemasan. Ada lagi kena dia disini. Makanan kita sehari-hari, bahkan waktu kita makan sayur, pakai minyak goreng juga. Makan ayam, pakai minyak goreng juga.
Nah yang lebih uniknya, kita combine dengan karbo-karbo, akhirnya kita jadikan snack sehari-hari. Jadi goreng-gorengan, ya kan? Pisang goreng, apalagi ubi goreng Lalu apalagi tahu goreng Tempe goreng, lalu goreng-gorengan semuanya ya Jadi teman-teman bisa lihat disini Makanya kenapa akhirnya seolah-olah Nanti yang salahnya adalah gorengnya Padahal yang salah adalah pisang Pilihan minyaknya ya.
Karena pilihan minyaknya ini yang sebenarnya yang sangat tidak stabil. Makanya kenapa racun. Lanjut lagi nomor empat.
Nah ini adalah yang kita sering suka salah. Yang kita sebut sebagai yang namanya rebus-rebusan. Mas Ade saya nggak makan goreng-gorengan kok. Saya udah makan rebus-rebusan.
Tapi rebus-rebusannya. Ada baso, tahu, baso, ya, ada somai, ya. Ada otak-otak semua, ada pempek, ada dimsum, kan, rebus semuanya, ya, gitu, ya. Nah, jadi bahkan mie, mie juga saya makan, mie rebus, tapi ya, makan mie instan, rebus, loh, bukan yang goreng, loh, ya.
Nah, jadi teman-teman bisa lihat di sini, sebenarnya penyajiannya nggak salah, bagus doang direbus, ya. Tapi apa coba yang menjadi kesalahannya di sini? Sumbernya. Itu adalah, balik lagi, adalah karbo yang dirubah jadi gula.
Kelebihan oleh tubuh kita, badan kita tidak punya kemampuan gitu untuk menampung yang terlalu besar di pembuluh darah kita, makanya harus diturunkan. Makanya untuk menurunkan gula darah kita untuk yang normal di 90-100an gitu, sampai 110 mg per desiliter darah, atau kandungan kalorinya juga nggak bisa lebih dari 20-an kilokalori, makanya kenapa harus disimpan di dalam tempat. penyimpanan gula kita atau yang dikenal dengan yang namanya molekulnya adalah yang disebut namanya glikogen. Apakah di liver maupun di otot.
Nah, ototnya nggak pernah dilatih. Livernya terbatas, makanya disimpan di dalam sel lemak. Terjadilah yang namanya denovolipogenesis. Proses pembentukan lemak baru yang materialnya diambil dari karbo. Padahal udara busu-busan.
Oke, lanjut lagi. Dan nomor lima, yaitu adalah nah, kecenderungan kita kadang-kadang sering mengkonsumsikan suplementasi. Banyak.
Apa aja semua dikonsumsikan. Apalagi suplementasi yang dalam bentuk misalnya liquid kadang-kadang. Nah, akhirnya di sana kadang-kadang ada tambahan-tambahan gula atau tambahan kalori. Bukan salah suplementnya loh teman-teman ya. Tapi kadang-kadang teman-teman suka sering mengkonsumsikan suplement karena merasa suplement itu sehat dan baik.
Akhirnya teman-teman over indulgence atau over kompensasi gitu ya. Akhirnya makannya yang banyak. Oh ini kan sehat. Gak apa-apa. Ini kan sehat.
Gak apa-apa ya. Akhirnya teman-teman otomatis Kalau yang mau naikin berat badan, makannya whey protein atau protein drinks apa, nggak masalah ya. Tapi kalau yang mau turun berat badan, akhirnya nggak turun-turun. Gara-gara mengkonsumsikan ini terlalu berlebihan.
Paham ya teman-teman sekalian? Jadi 1, 2, 3, 4, 5 itu adalah beberapa hal yang menjadi alasan kenapa teman-teman nggak turun berat badannya. Ya kita mulai analisa atau investigasi kembali. Sebagai bonus tips saya cuma mau bilang adalah... Ada satu jenis olahraga yaitu adalah latihan beban yang kadang-kadang teman-teman yang mau nurun belakang teman-teman nggak lakukan.
Padahal latihan beban adalah sebenarnya adalah inti daripada kemampuan tubuh untuk bisa apa? Punya toleransi untuk apa? Untuk supaya bisa membakar kalori lebih optimal, bisa punya CC mobil lebih besar, sehingga jatah makan kita menjadi lebih tinggi. Karena otot rangka atau skeletal muscle adalah kalau istilahnya yang disebutnya is the largest site of glucose disposal tempat penampungan gula sampah gula yang ada di badan kita itu salah satu tempat penampungan terbesar itu ada di otot kita bisa sampai 1500-1800 kilokalori di otot kita nah menyenangkan kalau teman-teman bisa punya otot yang banyak kedua otot juga apa teman-teman membantu kerja pankreas untuk tidak terlalu overproduksi sehingga kalau terlalu terjadinya hyperinsulinemia kelebihan produksi hormon insulin maka otomatis akan terjadi yang namanya resistensi tensi insulin yang menjadi akar permasalahan daripada permasalahan ini semua nah jadi oleh sebab itu justru dengan latihan beban kita meningkatkan yang namanya sensitivitas insulin justru otot malah menjadi blood sugar sucker gitu ya menarik sehingga jadi akhirnya kerja insulin jadi lebih ringan, produksi gak terlalu besar, resistensi insulin berubah menjadi sensitivitas insulin yang lebih tinggi nah jadi teman-teman itu sangat baik dan latihan beban yang terakhir adalah apa?
membakar gula paling efektif dalam waktu yang paling singkat. Jadi terbanyak dan tercepat. Dalam hal kita berbicara, permasalahan daripada kenakan berat badan hampir disebabkan rata-rata karena kelebihan karboidrat. Makanya kenapa solusi low-carbo, low-carbs, itu bisa di sekitar kurang lebih 10 gram per hari menjadi proposal rekomendasi yang paling umum. Kalau seandainya bisa turun dari 50 gram, ya lebih baik lagi.
Kalau seandainya teman-teman masuk ke dalam yang namanya state of metabolic yang dikenal namanya state of ketosis. Makanya kenapa ada pendekatan yang namanya ketogenics. Pendekatan loka ketosis.
Plus puasa, fasting menjadi salah satu proposal kombinasi yang terbaik untuk menurunkan berat badan. Jadi puasanya juga pas di jendela makan kita kontrol karbohidratnya. Kurang lebih demikian teman-teman, semoga bermanfaat ya. Dadah!