Teori Pembelajaran Sosial (Social Learning Theory)
Pendahuluan
- Keterangan tentang kebiasaan anak yang mengumpat jika permintaannya tidak dituruti.
- Hubungan perilaku anak dengan perilaku ayahnya.
- Teori yang menjelaskan bahwa perilaku dapat dipelajari melalui lingkungan dan observasi terhadap orang lain.
Alfred Bandura
- Ahli psikologi dari Kanada (lahir 1925).
- Menyajikan kritik terhadap teori Skinner yang lebih fokus pada hewan.
- Menciptakan teori Social Learning Theory.
Penelitian Bobo Doll
- Anak usia awal sekolah disuruh menonton video perilaku agresif terhadap Bobo Doll.
- Anak tersebut meniru perilaku agresif setelah menonton.
- Kesimpulan: Perilaku dipelajari melalui imitasi atau modeling.
- Ungkapan Bandura: "If what we see is what we become."
Lima Asumsi Dasar Teori Pembelajaran Sosial
-
Plasticity
- Manusia memiliki fleksibilitas untuk belajar berbagai perilaku.
- Penekanan pada vicarious learning (pembelajaran melalui pengamatan).
-
Triadic Reciprocal Causation Model
- Interaksi antara tiga variabel:
- Behavior: perilaku individu.
- Environment: lingkungan yang mempengaruhi.
- Person: faktor internal individu (kognitif, persepsi).
-
Variable tidak selalu sama kuat
- Aspek kognitif sering kali lebih berpengaruh.
-
Algen Perspektif
- Manusia dapat mengontrol lingkungan dan kualitas hidup.
- Manusia adalah produk sekaligus pencipta sistem sosial.
- Konsep self-efficacy: keyakinan individu terhadap kemampuannya.
-
Self-Regulation
- Regulasi tindakan melalui faktor internal dan eksternal.
- Faktor internal: observasi diri, proses mental, reaksi diri.
- Faktor eksternal: lingkungan fisik dan sosial.
Moral Agency
- Pengaturan perilaku melalui standar perilaku moral.
Observational Learning
- Proses belajar dari memperhatikan orang lain.
- Bukan hanya meniru, tetapi juga melibatkan proses kognitif.
Faktor yang Mempengaruhi Observational Learning
- Karakteristik model: Semakin mirip model, semakin mudah dipengaruhi.
- Karakteristik observer: orang dengan kepercayaan diri rendah lebih mungkin meniru.
- Konsekuensi dari perilaku: reward mendorong imitasi, punishment mengurangi kemungkinan imitasi.
Proses Modeling
- Attentional Process: Memperhatikan dan memahami perilaku model.
- Retention Process: Mengingat perilaku model untuk ditiru nanti.
- Production Process: Mengubah gambaran mental menjadi perilaku nyata.
- Incentive and Motivational Process: Memahami konsekuensi dari perilaku yang diimitasi.
Strategi Modifikasi Perilaku
- Overt or Vicarious Modeling: Mengamati model dalam situasi yang menakutkan.
- Covert or Cognitive Modeling: Memvisualisasikan model yang menghadapi ketakutan.
- Inactive Mastery: Melakukan perilaku yang ditakuti dengan teknik systematic desensitization.
Kesimpulan
- Proses imitasi melibatkan kognisi, bukan sekedar mekanis.
- Fenomena anak yang mengumpat dapat dijelaskan melalui teori pembelajaran sosial.
- Bandura: "Virtually every phenomenon that occurs by direct experience can occur vicariously as well, by observing other people and the consequences for them."
Terima kasih telah menyaksikan. Sampai jumpa di video selanjutnya.