TikTok dan Dampaknya di Indonesia
Peringkat Pengguna dan Dampak
- Indonesia: Negara dengan pengguna TikTok terbanyak di dunia dan pengguna terlama di perangkat Android.
- Bahaya: Dapat mempengaruhi tingkat IQ dan pendidikan pengguna.
- Platform dengan Pengguna Tingkat Pendidikan Rendah: TikTok memiliki banyak pengguna dengan tingkat pendidikan rendah yang mudah dimanipulasi.
Pengaruh Sosial Media
- Manipulasi dan Propaganda: Platform ini bisa digunakan untuk menggiring opini publik, mempengaruhi pilihan politik, dan menyebarkan nilai-nilai yang salah.
- Korelasi Pendidikan dan Emosi: Pendidikan rendah dikaitkan dengan emosi yang mudah dipancing, membuat manipulasi lebih mudah.
Konten di TikTok
- Konten Tidak Bersubstansi: Banyak pengguna menyukai konten drama atau tidak beredukasi, yang memperparah kebodohan.
- Moderasi Konten: TikTok mengklaim memiliki moderasi konten, namun masih banyak konten yang tidak bermanfaat yang viral.
- Keberadaan Buzzer: Banyak akun tidak asli yang digunakan untuk memanipulasi opini publik.
Tanggung Jawab Platform
- Moderasi Akun: Pentingnya memoderasi akun selain konten untuk memastikan tidak ada penyalahgunaan.
- Pengaruh Pemilu: TikTok digunakan secara masif dalam kampanye politik, menimbulkan risiko penyalahgunaan dalam kampanye hitam.
Dampak Kesehatan Mental
- Kesehatan Mental Remaja: Penggunaan TikTok berkorelasi dengan stres, gangguan kecemasan, dan pikiran negatif pada remaja.
- Dampak Kognitif: Penggunaan berlebihan dapat mempengaruhi kesehatan kognitif otak.
Kesimpulan
- Penggunaan Bijak: Mengingat bahaya, disarankan untuk menggunakan TikTok secara bijak dan memprioritaskan konten edukatif.
- Pengamatan Pribadi: Pengalaman pribadi menunjukkan bahwa komentar di TikTok dapat bersifat menurunkan IQ.
Dampak TikTok terhadap penggunanya, khususnya di Indonesia, memerlukan perhatian untuk memastikan platform ini tidak merugikan masyarakat secara keseluruhan.**