Perbedaan Tari Tradisional dan Tari Kreasi Daerah
Pendahuluan
- Pembicara: Kak Mega, channel Edukasi Exis
- Topik: Perbedaan tari tradisional dan tari kreasi daerah
Tari Tradisional
- Definisi: Tari yang dibawakan secara turun-temurun, mempertahankan keaslian daerah setempat.
- Kategori:
- Tari Rakyat:
- Berkembang di masyarakat.
- Digunakan untuk mengucap rasa syukur (contoh: hasil panen).
- Contoh tari: tari kecah, tari kuda lumping.
- Tari Klasik:
- Berkembang di lingkungan keraton dan keluarga bangsawan.
- Contoh tari: tari serimpi, tari bedoyo.
Tari Kreasi
- Definisi: Tari tradisional yang gerakannya telah dikembangkan oleh koreografer, menciptakan gerakan baru.
- Ciri-ciri:
- Gerakan lebih variatif dan modern.
- Dapat dikembangkan sesuai tema (contoh: kegembiraan panen, pesta desa, pesta nelayan).
Contoh Tari Kreasi Daerah
- Tari Merak:
- Asal: Jawa Barat.
- Diciptakan oleh: Raden C.C. Sumantri (1955), dikemas ulang oleh Irawati Durban Arjo (1965).
- Melambangkan gerakan burung merak jantan yang ingin memikat betina.
- Jumlah penari: 6-10 perempuan, menggunakan selendang dan mahkota berbentuk kepala burung merak.
- Menceritakan kehidupan burung merak (keindahan, keagungan, gerak-gerik).
- Digunakan dalam acara sambutan tamu, pernikahan, acara adat, dan memperkenalkan budaya Indonesia secara internasional.
- Pertama kali diperkenalkan di Konferensi Asia Afrika (1955) di Bandung.
Penutup
- Pentingnya menjaga kebudayaan Indonesia di era modern.
- Kebudayaan sebagai kekayaan yang tidak tergantikan.
- Ajak untuk like, komen, share, dan subscribe channel Edukasi Exis.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.