Transcript for:
Teori Fungsionalisme Dalam Antropologi

Kembali lagi di kelas online teori antropologi klasik Mari kita meneruskan pembicaraan kita mengenai fungsionalisme Minggu yang lalu kita sudah membahas tentang fungsionalisme fungsionalismenya Emil Durkheim kali ini kita akan perdalam mengenai fungsionalismenya Bronislaw Malinovsky mungkin kemudian baru minggu depan kita mencoba menghasilkan dan akhirnya dengan fungsionalisme strukturalnya Redcliffe-Brown. Oke, sebelum kita melangkah lebih jauh, kita perlu mengetahui sekali lagi standing point dari setiap teori atau Posisi pembedaan setiap teori terhadap atau dibandingkan dengan teori-teori sebelumnya Bahwa kita harus ingat setiap teori yang muncul itu merupakan respon atau reaksi terhadap pemikiran-pemikiran sebelumnya. Di antropologi pemikiran sebelumnya seperti evolusi budaya, difusionisme budaya, cultural behavior, atau partikularisme historis, itu yang kemudian juga direspon oleh fungsionalisme sebagai jalan kemunculan teori itu. Nah. Kritik fungsionalisme terhadap pemikiran-pemikiran sebelumnya itu, itu ada beberapa. Jadi, baik Malinowski maupun Radcliffe Brown nantinya, itu memiliki kesamaan pandangan melihat kelemahan-kelemahan dari pemikiran sebelumnya itu tadi. Yang pertama bahwa ada kecenderungan kebudayaan selalu dilihat secara diakronis. Diakronis itu adalah melihat atau mengkaji proses sejarah atau perkembangan atau melihat secara waktu itu linier. Dari dulu sampai sekarang kemudian nantinya gimana. itu dalam rentang waktu yang lama itu adalah kajian atau penelitian yang bersifat diakronis yang kedua bahwa pemikiran-pemikiran sebelumnya seperti evolusi, difusi dan lain-lain itu bertendensi mengkaji kebudayaan dalam level makro sangat luas, sangat besar dalam level global dunia bagaimana kebudayaan asal-usul kebudayaan manusia itu seperti Seperti apa, bagaimana perkembangannya seluruh dunia, mana masyarakat yang berada pada taraf yang rendah, mana yang sudah mencapai taraf yang paling maju, bagaimana persebarannya, bagaimana karakteristiknya secara universal, secara umum ada berapa saja, dan lain-lain. Nah, ada kecenderungan itu bahwa penelitian kemudian dilakukan melulu secara makro. Dari karakter diakronis dan makro ini Itu yang kemudian dikritik oleh Baik Malinovsky atau Radcliffe Brown Pernitian diakronis itu akan sangat efektif ketika dilakukan pada masyarakat-masyarakat yang memiliki sumber-sumber sejarah, catatan-catatan sejarah yang bisa merekonstruksi bagaimana kehidupan masa lalu. Terutama pada... masyarakat-masyarakat yang sudah mengalami pengayaan budaya tulis mereka atau sudah memiliki tradisi tulis-menulis sejak masa lalu bagaimana ketika kita ingin melakukan melakukan penelitian pada masyarakat-masyarakat tradisional tribal yang tidak ada data-data historis tidak ada data-data valid tentang sejarah mereka karena belum ada pengayaan budaya tulis dalam waktu yang lama nah ini akan menghambat penelitian yang bersifat diakronis memang kemudian kita melihat evolusi difusi cultural behavior partikularisme historis itu Tetap melakukan proses diakronis itu, tetap menggali aspek-aspek sejarah pada masyarakat-masyarakat yang juga sederhana, tetapi dalam pandangan Radcliffe Brown maupun Malinowski, itulah tindakan yang spekulatif, itulah tindakan yang menduga-nduga karena tidak ada data empiris, tidak ada data yang meyakinkan. Maka itu yang kemudian ditolak. oleh Malinowski dan Radcliffe Brown. Yang kedua adalah penelitian secara makro. Bahwa penelitian yang bersifat makro berupaya mengungkap postulat-postulat umum, teori-teori general, gagasan-gagasan abstraksi universal, itu yang gagal dalam mengamati kebudayaan secara mikro. Maksudnya seperti apa? Bahwa pemikiran sebelumnya gagal menjelaskan bagaimana kebudayaan sebuah masyarakat itu bekerja Sistem sosialnya seperti apa? Sistem budayanya seperti apa? Bagaimana implementasinya dalam tingkat keseharian? Bagaimana konsep-konsep ini semua bisa menjalankan fungsinya? bisa berperan dalam kehidupan masyarakat dalam penelitian-penelitian sebelumnya nuansa-nuansa itu yang tidak muncul ini yang kemudian ingin bantah atau diubah oleh fungsionalisme maka fungsionalisme kemudian menekankan pertama kajian yang bersifat sinkronis sinkronis itu berlawanan dengan diakronis sinkronis itu kajian yang bersifat right here, right now Sekarang dan di tempat ini dan di tempat kita melakukan penelitian Sekarang maka tidak berpretensi mengkaji masa lalunya seperti apa Tapi melihat bagaimana kebudayaan itu berlangsung bekerja berjalan pada saat ini Nah disini maka kemudian peneliti itu harus melakukan penelitian lapangan harus datang ke tempat di mana ia meneliti, mengkaji secara mendalam. Datang ke tempat penelitian lapangan tertentu dan mengkaji secara mendalam, maka tidak mungkin penelitian itu dilakukan dalam lanskap yang sangat luas. Akan efektif penelitian mendalam itu dilakukan pada wilayah yang terbatas, yang kecil, tapi bersifat mendalam. Itulah kenapa kemudian penelitiannya bersifat mikro. Jadi, Gagasan menaik kajian sinkronis, penelitian lapangan bersifat mikro, dan kemudian mengungkap cara atau fungsi kerja dari budaya, itulah yang menjadi dasar kita untuk memahami bagaimana kerja fungsionalismenya Malinowski maupun nantinya Radcliffe Brown. Malinowski adalah sarjana yang berasal dari Polandia, tapi dia menuntut ilmu di London School of Economics. Pada tahun 1910-an, dia mendapat kesempatan penelitian di Kepulauan Trobrian, Pasifik. Pada saat dia di sana melakukan penelitian, Kebetulan di Eropa waktu itu meletus Perang Dunia Pertama yang membuat Malinowski tidak bisa meninggalkan Pulau Terobian dan pulang ke Inggris. Itu membuat dia terpaksa atau terjebak di Kepulauan Terobian dan meneruskan penelitiannya. Tapi justru karena kondisi itu terjebak selama bertahun-tahun, dia menemukan formula atau metode penelitian lapangan yang kemudian menjadi metode yang khas sekali di antropologi, yaitu partisipasi observasi. Nah, ia melihat bahwa Kemahan penelitian antropologi sebelumnya, para antropolog ini mengabaikan dunia masyarakat yang diteliti. Dalam arti peneliti antropologi itu cenderung Menekankan pada pemikiran sebelumnya pandangan-pandangan mereka sendiri atau yang kemudian kita sebut sebagai etik, pandangan etik. Bahwa sudut pandang dari masyarakat itu tidak terlalu tergali dengan baik. Nah Malinowski Ketika ia meneliti di terobrian itu Dia mengemukakan bahwa untuk mengatasi pandangan etik yang terlalu dominan, ada dua cara yang harus dilakukan. Pertama adalah wajib untuk menguasai bahasa lokal dari masyarakat yang diteliti. Dan yang kedua, penelitian minimal itu satu tahun. Penelitian lapangan, partisipasi, observasi itu adalah minimal sel tahun. Yang pertama, kenapa kemudian kita harus mengetahui bahasa lokal? Ya tentunya... Bahasa itu membangun dunia dari manusia, dari masyarakat. Bahasa itu mencerminkan bagaimana masyarakat itu memandang dunia. Ketika kita gagal untuk memahami bahasa dari masyarakat yang kita teliti, maka kita gagal untuk memahami dunia yang sedang kita ingin teliti. Dunia kebudayaan dari masyarakat yang sedang kita ingin teliti. Yang kedua, kenapa penelitian minimal itu satu tahun? Dalam waktu satu tahun ini, siklus kehidupan masyarakat selalu berulang. Masyarakat dimanapun dalam waktu satu tahun itu selalu ada perulangan baik itu ritualnya atau siklus tanamnya atau ulang tahun atau dalam hal pendidikan dan lain-lain. Nah, ketika peneliti itu meneliti waktu selama satu tahun, maka diharapkan Gambaran aktivitas masyarakat itu bisa terekam dengan utuh. Nah tentunya kalau misalnya teman-teman sedang belajar ya tidak perlu satu tahun. Latihan satu bulan, beberapa minggu sudah cukup. Tapi kalau sudah profesional maka penelitian satu tahun itu adalah kewajiban. Oke, dengan bahasa, penguasaan bahasa lokal dan waktu penelitian yang cukup maka asumsinya antropolog dapat merekam kebudayaan masyarakat yang diteliti dengan baik mencapai pemahaman apa yang masyarakat pikirkan lakukan dan katakan tentang kehidupannya dalam bahasa Malinowski yang sangat terkenal adalah true to grasp the native point of view atau kemudian melihat antropolog melihat dari sisi masyarakat yang diteliti atau dari sisi emik Atau peneliti itu going native, menjadi masyarakat yang diteliti. Dengan cara-cara itu, maka antropolog diharapkan dapat mengungkap kebudayaan suatu masyarakat itu secara menyeluruh atau holistik. Holistik adalah konsep yang sangat penting hingga hari ini di antropologi yang dimunsulkan oleh Malinowski. Penelitiannya di Kepulauan Trobriand itu kemudian dituliskan dalam etnografinya di buku yang sangat terkenal berjudul Argonauts of the Western Pacific. Oke, mari kita menyelami teorinya Malinowski tentang fungsionalisme. Bagaimana formulasinya? Formulasi dari teori fungsionalisme Malinowski berangkat dari beberapa asumsi dasar. Pertama-tama, bahwa Malinowski melihat manusia itu adalah makhluk psikobiologis. yang memiliki kebutuhan untuk dipenuhi oke, jadi manusia adalah makhluk yang memiliki kebutuhan psikologis maupun biologis yang perlu dipenuhi oke, kemudian cara pemenuhan kebutuhan tersebut berbeda dengan cara binatang memenuhi kebutuhan biologisnya binatang memenuhi kebutuhan biologisnya secara immediate, secara langsung Nah manusia dengan keadaan fisik yang terbatas seperti yang saya jelaskan dalam kuliah-kuliah sebelumnya bahwa fisik manusia berdasarkan proses evolusi mengalami keadaan fisik yang terbatas. hingga pemenuhan kebutuhan-kebutuhan dasar, baik itu biologis maupun psikologis, itu harus dilakukan secara berkelompok, secara kolektif, atau dengan kerjasama. Itulah yang kemudian disebut manusia sebagai makhluk sosial. Ketika manusia perlu bekerjasama, berkelompok, atau secara kolektif memenuhi kebutuhan dasarnya, maka diperlukan tata aturan. Norma Peranata, organisasi Nilai-nilai Yang mengatur perilaku Individu Dengan individu yang lain, setiap individu Agar kemudian Dapat bekerja secara Efektif Dapat memenuhi kebutuhan dasarnya Secara efektif Nah, tata aturan, norma, mekanisme pengaturan perilaku individu untuk memenuhi tujuan bersama itulah yang kemudian disebut sebagai kebudayaan atau adat istiadat. Oke, jadi kebutuhan manusia untuk memenuhi Hasrat biologis maupun psikologisnya secara bersama-sama dan kemudian diatur dengan tata aturan, norma-norma, nilai-nilai tertentu itulah yang kemudian disebut sebagai kebudayaan atau istiadat kalau itu menurut Malinowski maka dengan memandang kebudayaan yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan psikobiologis manusia Kebudayaan itu semacam alam kedua, bukan alam secara literer, tapi alam atau lingkungan kedua bagi manusia atau mekanisme sosial yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan psikologis individu manusia. Itu artinya bahwa berbeda dengan hewan yang memenuhi kebutuhan secara instinktif baik manusia secara tradisional maupun modern hari ini segala kebutuhan-kebutuhan dasarnya baik itu makan, minum buang air dan lain-lain itu tidak dipenuhi secara instinktif tapi secara kultural segera segala kebutuhannya itu kemudian dipenuhi dengan mekanisme-mekanisme budaya tertentu Oke lalu pertanyaannya adalah kebutuhan psikobiologis apa yang kemudian perlu dipenuhi secara budaya hai hai Ada kebutuhan psikologis maupun biologis apa dari manusia yang perlu dipenuhi secara kultural? Menurut Malinowski bahwa Mekanisme budaya adalah pemuasan kebutuhan manusia paling dasar atau pada tingkat minimum. Jadi yang kemudian dipenuhi oleh budaya. Kebutuhan-kebutuhan manusia yang kemudian terlembagakan, terpenuhi melalui mekanisme kebudayaan itu adalah kebutuhan manusia atau kelompok dalam tingkat minimum atau dalam tingkat survival. Nah, menurut Malinowski ada tujuh kebutuhan dasar manusia atau basic Human needs dari manusia kebutuhan dasar pada tingkat minimum pertama adalah nutrition makan, minum agar kemudian tubuh itu bisa beraktifitas kembali dengan baik memenuhi kebutuhan metabolisme kemudian kedua ada reproduction termasuk seks juga berkembang biak merilis kebutuhan libido dan lain-lain kemudian Kemudian nomor tiga ada bodily comfort, kenyamanan tubuh. Kenyamanan ini termasuk kita perlu tinggal dalam tempat tinggal tertentu, menggunakan baju biar hangat, menggunakan baju biar tidak panas, dan lain-lain. Untuk membuat tubuh ini merasa nyaman. Keempat adalah safety. Keamanan atau keselamatan Keselamatan ini bisa berarti fisik Bisa berarti mental Bisa secara spiritual Bisa ketakutan akan serangan musuh Atau bisa kegelisahan karena ketakutan hidup setelah mati Dan lain-lain Nah kelima adalah relaxation atau rilis dari ketegangan-ketegangan psikologis dari manusia ini adalah kebetulan dasar juga keenam adalah movement, pergerakan bahwa kita perlu beraktifitas kemudian kita perlu merilis energi yang kita dapatkan dari makan Ketujuh, growth, pertumbuhan. Bahwa kemudian manusia itu tumbuh, kemudian perlu ada pembekalan-pembekalan kebudayaan, cara hidup, dan lain-lain. Nah, ada tujuh itu kebutuhan dasar menurut Malinowski, basic human needs, yang kemudian dipenuhi secara kultural. dimodifikasi secara sosial budaya tidak secara langsung dipenuhi seperti hewan ada filter-filter tertentu yang membuat manusia tidak seenaknya makan manusia tidak seenaknya kawin dengan orang lain tidak seenaknya memenuhi kenyamanan tubuh tidak seenaknya memenuhi rasa kenyamanan, keamanan, dan lain-lain. Bahwa kemudian juga, misalnya makanan, manusia tidak kemudian bisa makan apapun yang ia lihat. Selalu saja ada pengaturan mana yang boleh dimakan, mana yang tidak boleh dimakan, mana yang dianggap pantas untuk dimakan, mana yang tidak secara budaya tidak pantas untuk dimakan, mana yang dianggap... menjijikan, mana yang tidak dianggap menjijikan, itu berbeda-beda dalam setiap kebudayaan begitu juga dengan cara pengolahannya sebaiknya ayam itu diapakan, sebaiknya sapi itu cara menghidangkannya gimana, itu berbeda-beda berbeda juga mana yang dianggap enak mana yang tidak dianggap enak Hai ada waktu-waktu tertentu untuk makan sebaiknya makan itu pagi hari siang hari dan malam hari dan lain berbeda dengan hewan yang bisa makan kapanpun atau Makanan itu dimakan sesuai tidak dengan status sosial kita, sesuai tidak dengan adat kita, sesuai tidak dengan agama kita. jadi ada filter-filter budaya dalam memenuhi kebutuhan biologis maupun psikologis begitu juga dengan reproduksi kita tidak boleh memaksakan ingin kawin dengan siapa kalau terjadi pemaksaan maka kemudian dianggap sebagai pemarkosaan apa yang dibayangkan tentang penyamanan tubuh itu berbeda-beda apa yang dianggap proses-proses pertumbuhan growth itu berbeda berbeda-beda dan lain sebagainya mengapa kemudian kebudayaan seperti itu memenuhi dalam aturan-aturan tertentu karena memang fungsi budaya itu memenuhi Hai putuhan tidak hanya untuk individu tetapi secara kelompok Hai untuk orang banyak untuk eh memenuhi kebutuhan secara kolektif. Jadi, aturan-aturan yang kemudian sebagai bentuk pembatasan atau pembolehan tertentu itu karena alasan-alasan yang secara kultural dimunculkan. Alasan-alasan yang dianggap baik, yang dianggap bernilai oleh kebudayaan tertentu yang berbeda dengan kebudayaan yang lain juga. Nah, bahwa kemudian kebudayaan itu bersifat conditioning atau conditional dalam memenuhi kebutuhan manusia itu tidak serta-merta kemudian kebutuhan psikobiologis itu berdasar pada keinginan instinktif tapi keinginan manusia kebutuhan psikobiologis itu itu dianggap penting secara kultural, dianggap perlu secara budaya sehingga Budaya itu pada tingkat pertama adalah instrumen atau alat yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan psikobiologis, itu kalau menurut Malinowski. Maka di sini kita belajar bahwa pemenuhan kebutuhan dasar manusia itu melalui proses alami menuju proses budaya atau from nature to culture. Budaya menurut kata-kata dari Malinowski adalah The condition which must be fulfilled if the community is to survive atau kondisi yang perlu dipenuhi agar kelompok manusia atau komunitas itu dapat bertahan hidup Bagaimana caranya kemudian memenuhi kebutuhan itu? Mekanismenya seperti apa? Menurut Malinowski, pengorganisasian pemenuhan kebutuhan itu dalam budaya itu kemudian terlembagakan. Dilembagakan. dengan apa yang kemudian disebut sebagai institution atau institusi atau lembaga sosial atau peranata institusi yang dimaksud institution itu adalah konsep utama dari fungsionalismenya Malinowski bukan dalam arti institusi yang kita pahami hari ini seperti apa kantor, lembaga, dan lain-lain tetapi institution itu lembaga sosial atau peranata loh teman-teman pernah mendengar peranata sosial yang biasanya bisa diartikan sebagai seperangkat penataan normatif tentang posisi dan peran sosial individu yang bekerja dalam struktur tertentu untuk memenuhi kebutuhan dasar anggota kelompoknya jadi kira-kira seperti ini bahwa manusia memiliki kebutuhan psikobiologis dimana kebutuhan psikobiologis ini terpenuhi secara budaya Dalam mekanisme pemenuhan kebutuhan psikobiologi secara budaya ini, itu tidak secara... Menyeluruh satu kebudayaan itu kemudian memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang berbeda-beda seperti tujuh tadi, tapi terbagi menjadi peranata-peranata atau institusi-institusi sosial tertentu. Dalam konsep yang disebut institusi itu ada beberapa komponen atau unsur. Dalam setiap institusi, pertama ada yang disebut sebagai personal atau sekelompok individu atau anggota yang ada di dalamnya. Kemudian ada material kalimat. Ada tarikat dalam lingkungan tertentu memproduksi, menggunakan perkakas, menciptakan material tertentu. Kemudian knowledge atau pengetahuan memiliki cara-cara tertentu, memiliki istilah-istilah tertentu dalam institusi itu. Kemudian rules atau aturan atau norma-norma yang mengatur perilaku dalam setiap institusi. Kemudian beliefs memiliki kepercayaan atau nilai-nilai tertentu dalam institusi tersebut. Yang terakhir adalah charter. Charter adalah tujuan setiap institusi itu. Kesepakatan yang menjadi tujuan akhir dari setiap institusi. Nah teman-teman mungkin bingung, institusi ini semacam apa? Contohnya apa? Nah, tadi kita sudah melihat bahwa ada tujuh kebutuhan pokok dasar dari manusia. 7 kebutuhan pokok dasar ini dipenuhi melalui beberapa institusi tidak hanya satu kebudayaan utuh ini tapi dipenuhi melalui beberapa institusi-institusi atau peranata-peranata yang berbeda peranata ini ada yang kemudian peranata keluarga atau institusi keluarga, institusi ekonomi, institusi agama, institusi politik, institusi kesehatan, institusi ritual, institusi adat Hai coba kita lihat misalnya kebutuhan nutrisi atau kebutuhan memenuhi metabolisme pemenuhan metabolisme tubuh itu akan dipenuhi oleh ya institusi keluarga atau ekonomi bahwa kemudian kita perlu makan-makan disediakan oleh ayah ibu disediakan oleh apa Angga anggota keluarga yang lain atau kita memenuhi makan dari anggota keluarga kita dan juga tidak hanya ini istitusi itu saja bahwa kemudian pemenuhan kebutuhan itu juga berkaitan dengan istitusi ekonomi kita harus bekerja orang harus apa memiliki profesi sebagai petani sebagai pekerja dan lain-lain untuk memenuhi ujungnya salah satunya memenuhi kebutuhan nutrisi itu tadi kemudian reproduksi atau seksual institusi apa atau peranata apa yang memenuhi kebutuhan itu kalau Malinowski mengatakan disitu juga keluarga peranata keluarga memenuhi kebutuhan itu tapi keluarga ini bisa luas ada yang kemudian kita sebut sebagai kinship atau kekerabatan, sistem kekerabatan affinity sama juga itu sepertinya seperti sistem kekerdapatan juga atau customary atau institusi adat dan lain-lain. Bodily comfort. Kebutuhan untuk pemukiman, rumah, dan lain-lain, pakaian, dan lain-lain itu tentunya juga disini keluarga lagi. Keluarga hampir memenuhi, institusi keluarga hampir memenuhi segala kebutuhan dasar ini karena keluarga adalah kelompok manusia paling awal sebelum menyebar pada institusi-institusi yang lain. Barley Comfort juga berkaitan dengan institusi ekonomi. Safety, safety keamanan itu bisa disebut protection, perlindungan, pertahanan atau kesehatan juga Disini juga keluarga, institusi seremonial untuk mengelar ritual-ritual tertentu Untuk mengeluarkan kegelisahan-kegelisahan tertentu Akhirnya kemudian juga berkaitan dengan institusi keagamaan Kita beribadah untuk mengurangi rasa takut dan lain-lain Tapi juga politik juga misalnya ini berhubungan dengan ketakutan secara secara fisik konflik dan lain-lain ada pengaturan-pengaturan politik militer dan lain-lain relaxation yang kelima bahwa ada release perasaan lega ketika kita bermain dan merespon tertentu, merespon kebutuhan permainan tertentu atau kita ingin bersantai pada aktivitas-aktivitas tertentu tentunya ini kebetulan juga institusi keluarga, seni, permainan, dan juga pendidikan pergerakan atau movement itu disediakan oleh institusi keluarga, ekonomi, atau ketika ada institusi teknologi seperti hari ini. Pertumbuhan, growth, itu membutuhkan latihan dan membutuhkan kebutuhan-kebutuhan kita untuk belajar kehidupan tertentu, tentunya ini adalah seperti institusi pendidikan. pendidikan, institusi keagamaan, institusi upacara-upacara ada tertentu karena kemudian misalnya pertumbuhan-pertumbuhan manusia dalam setiap jenjang ada ritus-ritus inisiasi ritual-ritual untuk menunjukkan bahwa kita sudah menapaki pada fase kehidupan yang lebih tinggi maka Peran yang dimainkan satu institusi itu dapat terkait dengan institusi lain Membentuk kepaduan sosial budaya secara holistik Ingat seperti yang tadi saya katakan Bahwa kebudayaan itu adalah kesatuan holistik yang saling terkait satu sama lain institusinya Misalnya institusi keluarga itu saling berkait dengan institusi ekonomi, berkait dengan institusi pendidikan institusi pendidikan dan ekonomi berkait dengan institusi kesehatan agama, politik, dan lain-lain dalam kehidupan masyarakat yang sederhana apalagi institusi-institusi ini saling berkait dan terintegrasi dan satu individu itu bisa memiliki peran-peran yang bermacam-macam, memiliki status posisi yang bermacam-macam tidak hanya satu institusi saja misalnya saya dalam institusi keluarga itu sebagai ayah dan ketika di institusi ekonomi saya sebagai buruh ada majikan Ketika saya di institusi keagamaan, saya menjadi pemimpin agama, jadi satu individu itu bisa berada dalam beberapa posisi dalam peranata-peranata sosial atau lembaga-lembaga sosial dalam satu kehidupan. Nah, pada intinya, fungsionalisme Malinowski itu mengatakan bahwa fungsi budaya itu memenuhi kebutuhan psikologis maupun biologis dari manusia yang termanifestasikan secara kolektif atau secara kultural ini yang Secara sederhana perlu teman-teman ingat ketika membayangkan secara awal bagaimana argumentasi dari fungsionalisme Malinowski. Ketika teman-teman ingin menerapkan teori ini atau melihat membaca sebuah tulisan fungsionalisme dari perspektif Malinowski, ini sebenarnya mudah untuk kita. identifikasi, misalnya dalam soal pembahasan agama agama bukan seperti durheim yang berfungsi untuk menjaga kolektivitas sosial, struktur sosial Tetapi lebih memenuhi fungsi untuk menghilangkan rasa kegelisahan Agama berfungsi untuk menekan rasa frustasi Bahwa ibadah itu menghilangkan kegelisahan, anxiety, ketakutan kita terhadap hari esok, dan lain-lain Kalau kita membahas soal korupsi konflik bahwa konflik itu jangan-jangan ada kebutuhan dasar dari manusia yang hilang atau teranggut yang kemudian memunculkan konflik apakah itu kebutuhan ekonomi, apakah itu kebutuhan kenyamanan, apakah itu kebutuhan kesehatan, dan sebagainya. Ketika kita membahas politik, Bahwa politik bukan mekanisme interaksi sosial tertentu Dalam kacamata Malinowski, politik adalah hasrat untuk memenuhi keinginan berkuasa misalnya Keinginan untuk menaklukkan, keinginan untuk ada semacam pride dari komunitas tertentu Misalnya juga ketika kita membahas tentang seni dari kacamata Malinowski, seni adalah hasrat untuk memenuhi rasa keindahan secara mental. secara psikologis kita perlu untuk terpenuhi rasa apa estetika dan lain-lain Nah jadi bisa terbayang bahwa ujung dari analisis Malinowski selalu pada kebutuhan biologis maupun psikologis dari individu manusia meskipun itu kemudian terpenuhi secara kolektif dan dimaknai secara kultural atau kolektif juga Oke, saya kira pembahasannya itu dulu. Teman-teman bisa mengembangkan pembacaan tentang teori-teori Malinowski di berbagai jurnal atau buku. Bisa kontak saya untuk... minat untuk mendalami, saya memiliki beberapa buku dalam membahas itu atau jurnal tentang itu oke, saya kira sampai disini pergulian kita minggu depan kita lanjutkan tentang fungsionalisme struktural dari Radcliffe Brown oke, terima kasih