Sekolah Hewan di Hutan: Pengalaman Beragam

Aug 23, 2024

Catatan Kuliah: Sekolah Hewan di Hutan

Pendahuluan

  • Hutan adalah rumah bagi berbagai hewan dan makhluk hidup lainnya.
  • Raja hutan mengumumkan pendirian sekolah untuk semua anak hewan.

Tanggapan Masyarakat Hutan

  • Masyarakat hutan merespon dengan keriuhan dan mendiskusikan kurikulum yang akan diterapkan.
  • Ada beragam pendapat tentang kurikulum tersebut.

Pendaftaran Sekolah Hewan

  • Warga hutan mengantar anak-anak mereka untuk mendaftar ke sekolah.
  • Jerapah sebagai kepala sekolah menjelaskan tentang kurikulum yang akan diterapkan:
    • Kegiatan: berlari, memanjat, berenang, dan terbang.
    • Semua hewan diwajibkan mengikuti semua mata pelajaran.

Pengalaman Bebek

  • Bebek sangat bagus dalam berenang tetapi mendapat nilai pas-pasan dalam terbang.
  • Nilai buruk dalam berlari membuatnya sedih, walau telah berlatih keras.
  • Akibat berlatih terlalu keras, bebek mengalami cedera dan tidak bisa menunjukkan hasil baik di ujian.

Pengalaman Kelinci

  • Kelinci sebelumnya selalu mendapat nilai bagus dalam berlari, tetapi semangat belajarnya menurun karena harus mengikuti remedial berenang.

Pengalaman Tupai

  • Tupai mahir memanjat tetapi mengalami kesulitan saat pelajaran terbang.
  • Mengalami kram akibat kelelahan, mendapat nilai C dalam memanjat dan D dalam berlari.

Pengalaman Elang

  • Elang disebut sebagai anak bermasalah dalam disiplin dan sering dihukum.
  • Menolak mendengarkan instruksi guru dan memiliki gangguan perilaku (oppositional defiant disorder).
  • Tidak lulus meski ada rencana modifikasi perilaku untuknya.

Ular dan Keberhasilan

  • Ular yang bisa sedikit berenang, berlari, memanjat dan terbang memiliki nilai rata-rata tertinggi di antara hewan lain.
  • Mewakili hewan lain dalam pidato akhir tahun.

Keputusan Anjing

  • Anjing padang rumput tidak bersekolah karena tidak ada kurikulum menggali.
  • Memilih mengirim anak-anaknya untuk magang dengan orang tua mereka sambil mengkritisi kebijakan sekolah hewan.