Transcript for:
Strategi Sukses Kursus Bahasa Inggris

Hai video ini dipersembahkan oleh Mister Caps sneker bikin lagi Terima kasih telah menonton Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh kembali lagi di channel saya Filsa Budi Ambyar hari ini saya mau mengulas bisnis jasa yaitu bisnis English course disamping saya telah hadir Miss Ari Halo Miss Ari Halo Filsa Senang bertemu kamu. Akhirnya sampai sini juga ya. Ya, akhirnya. Saya sangat senang kamu mengundang saya ke sini. Ini adalah saat yang sangat bagus untuk saya. Saya menunggu ini selama bertahun-tahun. Apa artinya? Ikut les ya. Bukan bahasa Inggris. Di sini tuh harus pakai bahasa Jawa atau bahasa Indonesia. Oke, kalau gitu saya pakai bahasa. Jawa apa nih? Jawa kem Inggris? Ngapak aja ngapak. Jawa ngapak. Ya, Miss Ari ini adalah pemilik Britannia English Tours. Kursus bahasa Inggris yang bersalah. satu kertsar di Purwokerto. Mis, misalnya ini kan punya kursusnya bahasa Inggris nih, jadi sudah terkenal banget nih, ceritanya English course. Pengen tahu sih sejarahnya itu seperti apa? Itu brand baru ya? Brand baru, iya. Belum lama ya? Belum lama. Tapi kok sebegitu ramainya, setelah antusiasmenya apa ya, mahasiswa ya? Kebanyakan mahasiswa, iya. Apa begitu rame itu, awal mulia itu gimana? Jadi ini sebenarnya bermula dari sekitar 10 tahun lalu yang feel saya. 10 tahun yang lalu Kami membeli sebuah franchise Bahasa Inggris Tapi sebenarnya itu gak tiba-tiba Karena sebelumnya saya juga Ngajar bahasa Inggris Ngajar bahasa Inggris Jadi guru gitu ya Di kursusan Kursus bahasa Inggris Kebetulan saya ngajar jadi guru kursus bahasa Inggris Kemudian saya dikasih kesempatan Untuk jadi Marketing di sebuah Franchise juga Nah Itu franchise-nya besar sekali gitu ya, the biggest in Indonesia lah ya, gitu. Saya nggak perlu sebut merek ya, tapi... Gak usah, gak usah. Iya, jadi itu salah satu franchise terbesar di Indonesia, saya kebetulan jadi marketingnya. Nah, ada yang menarik nih, Filsa. Itu kan terbesar di Indonesia. Saya dari Jakarta. Saat saya di Jakarta, everybody knows this English course gitu ya. Semua tahu kursusan ini. Tapi menarik ketika saya di Purwokerto, tidak banyak yang tahu lembaga. Jadi ternyata ketika orang luar Purwokerto itu tahu lembaga ini, dia di Purwokerto nggak banyak orang yang tahu. Sehingga saya sebagai marketing itu kita melakukan marketing yang benar-benar marketing. Itu kan sudah besar ya, dulu mungkin anggapannya kalau kursusan sudah besar tinggal buka outlet saja. Ternyata nggak seperti itu. Jadi pada saat kita pertama kali membuka kita bikin perencanaan marketing. Dan kita melakukan marketing grill ya. Jadi ke Ibu-Ibu Arisan kita masuk, ke perkumpulan kita masuk. Jadi dimana ada kesempatan kita bercerita itu kita masuki. Dan ternyata gak banyak orang tahu tempat ini, tahu kursusan ini. Padahal itu sudah besar. Jadi pre-nasional sebenarnya. Pre-nasional, itu the biggest lah gitu. Tapi ternyata ketika dia masuk prokerto, kita tetap harus melakukan pendekatan personal. Iya, pendekatan personal. Nah kebetulan karena saya latar belakangnya guru bahasa Inggris, Saya lebih mudah untuk bercerita Kursus bahasa Inggris kan banyak ya, tapi ketika sang marketer itu memprospek klien atau mengadakan presentasi, ternyata marketer yang punya latar belakang bahasa Inggris itu jauh lebih dipercaya, lebih trusted gitu. Jadi saya bisa bercerita pengalaman saya mengajar bahasa Inggris. Kemudian saya kaitkan dengan lembaga yang sedang saya bekerja saat itu. Orang lebih percaya, kayak gitu. Jadi kadang-kadang mereka tuh nggak manggil saya Ari gitu. Tapi Mbak, ee, ee. Jadi saya dikenalnya Mbak nama kursusan saya Yang sebelumnya Jadi oh mbak-mbak ini ya Yang terjadi itu Malah gak nyebut Dikiranya nama saya itu Jadi ternyata orang itu Lebih gampang akrab Ketika kita benar-benar Membawa brand itu Ada personal yang melekat Ini kan produk jasa Beda dengan produk barang Kalau produk barang kan Produk barang itu harus ada Kalau Filsa bawa pekepiting, orang ini pekepiting gitu ya. Dibuka, bisa dipegang, bisa dilihat, bisa digigit gitu ya. Tapi kalau Jasa nggak kayak gitu. Jadi Jasa itu sebenarnya kalau menurut saya produk yang menjual diri kita. Terutama marketingnya. Pertama marketing, kemudian orang-orang yang di sana. Mulai dari staffnya sampai gurunya. Termasuk OB juga. Oke, gitu loh. Iya, jadi pada saat ini ya, saya cerita lagi kilas balik ya, gak apa-apa ya. Jadi setelah saya selesai bekerja di lembaga pendidikan itu, kemudian saya dikasih kesempatan untuk membeli sebuah franchise. Beda lagi franchise? Beda lagi, beda lagi. Jadi yang tadi pertama bekerja di franchise juga. Iya, iya. Sekarang keluar, beli franchise lagi, dan kerja lagi di situ. Iya, saya disana 10 tahun beli franchise itu. Jadi kalau franchise itu kan ada kontrak ya. Jadi setiap 5 tahun. selesai, kemudian kontrak diperbaharui selesai, kayak gitu dan ternyata hal yang serupa sama terjadi juga ketika kita menjual sesuatu apalagi itu hal yang baru itu kita gak cuma jual produk, jual kursusan, tapi kita menjual diri kita gitu, jadi di tempat saya kerja sebelumnya itu kan saya jualan diri saya ya kayak gitu, jadi jual diri ya ini bener-bener jual diri gitu ya, karena orang membeli itu kadang-kadang karena terasa sama gitu Jadi kalau misalnya mereka sudah trust sama kita, mereka itu yakin. Jadi artinya untuk bisnis jasa itu harus ada trust ya? Harus ada trust. Untuk itu memang harus antarpersonal ya? Harus ada. Engagementnya itu mesti kuat. Jadi ketika kita membeli franchise, di kontrak pertama yang kita lakukan adalah membuat marketing. Memang itu kursusnya tidak sebesar yang sebelumnya. Jadi itu belum begitu banyak lah. Pada saat itu kalau nggak salah saya cabang ke delapan. Jadi ada banyak orang yang membeli franchise juga. Dan waktu itu saya pikir bisnis jalan, bos jalan-jalan gitu ya. Jadi kepikiran, oh nanti kita tinggal duduk manis gitu. Semua sudah ada sistem, sudah berjalan. Tinggal panen gitu ya. Tidur ATM bertambah gitu ya. Ternyata nggak kayak gitu filsafat. Ternyata memang untuk bisnis seperti ini kita mesti terjun. Tergantung memang sistemnya sih. Jadi mungkin kalau... beli supermarket yang si owner tinggal duduk manis tapi kalau sistem seperti ini nggak bisa seperti itu. Jadi kita tetap harus menjual. Apalagi di kota sebelumnya mereka sudah punya karakteristik tertentu, pasar tertentu kemudian masuk ke Purwokerto dengan pasar yang sedikit berbeda Kalau bicara Purwokerto Purwokerto kan kota kecil kota kecil, adiknya Jogja nggak banyak jauh di bawah Jogja jauh di bawah Jogja ya Kota itu paling berapa penduduknya? Gak banyak sih, Filsa. Mungkin ya sepertiganya Jogja. Kota kecil. Apalagi di sana juga termasuk kota pendidikan. Iya, kota pendidikan. Nah, terus tingkat ekonominya juga ya tergolong masih di bawahnya Jogja. Murah-murah. Nah, apabila bisnis jasa, tentunya harus punya kemelekatan antarpersonal, antar-antar si owner dengan konsumen. Ini yang bikin menarik ya. Jadi, Kok bisa sustain ya Bisa sustain bisnis di Purwokerto Apalagi bisnis jasa Bisnis jasa itu sangat sensitif Dengan pelayanan Orang kecewa sedikit tinggal Gak cuma tinggal Dia gembar-gembur sana sini Di sana gak bagus Nah Miss Ari gimana Bisa lolos dari Jebakan bisnis jasa Jadi ini sebenarnya Berkah ya Kita bisa bertahan lebih dari 10 tahun Gue bukan karena kita hebat, karena Memang kita tidak sendirian, jadi sejak awal kita berdiri, kita didukung oleh banyak orang. Jadi kebetulan saya kan senang ikut komunitas, jadi saya ikut komunitas ini, ikut komunitas itu. Jadi kita tahu nih... Kursusan itu masih kecil Untuk besar dia perlu dibantu banyak orang Perlu dibantu yang namanya Komunitas gitu jadi Karena saya ikut komunitas Saya bilang sama teman-teman komunitas Yuk kalau mau pertemuan tempat saya aja yuk gratis, saya kasih pinjam LCD, gratis, gak usah bayar jadi sebenarnya itu tempat kursus ya? semua tempat kursus, itu ya tempat franchise yang baru ini iya, jadi karena saya tergambung di komunitas mereka kan sering ada kumpul-kumpul untuk pembelajaran ya sudah, belajar di tempat saya aja kumpul-kumpul di tempat saya aja, dan menurut saya, ketika mereka datang ke tempat kita, itu sebenarnya adalah iklan gratis iya, jadi saya ikut komunitas, mereka datang ke tempat saya iya Paling tidak mereka sudah tahu kursusnya dulu. Jadi, oh tempatnya kayak gini ya. Terus ketemu sama staff saya. Yang kita lakukan edukasi staff. Oh staffnya ramah ya. Enak ya. Dan biasanya nanti kita akan memperkenalkan guru-guru kita juga. Oh ya ini kenalkan Miss ini. Nanti kalau mau belajar bahasa Inggris sama Miss ini aja. Gitu. Nah, tamu-tamu itu sebenarnya pada saat datang. Kita tuh ada dalam tanda kutip ya. Touring ya. Touring. Kunjungan bisnis. Kunjungan bisnis sebenarnya. Gitu. Jadi itu buat kita adalah marketing. Cara kita memarketingkan diri kita. Dengan cara gratis. Itu usahanya franchise. Seharusnya franchise kan tinggal jalan. Nah ini kok masih marketingin lagi. Ataukah franchise-nya itu di prokerto itu. Kalau misalnya secara begitu buka. Ongkang-ongkang kaki ya. Itu gak jalan atau gimana? Kok memarketingin sendiri? Gak bisa seperti itu ya. Jadi pengalaman saya di kursus franchise yang terbesar sebelumnya. Itu sang owner pun setiap buka. bulan itu masih datang ke prokerto untuk melakukan evaluasi rencana marketing artinya walaupun ini franchise mereka tidak 100% meninggalkan mereka tetap ada ikhtiar untuk berjualan gitu saya juga akhirnya mau gak mau kan bikin perencanaan marketing usaha marketing itu franchise besar ya ketika saya mengambil franchise lain yang memang tidak sebesar yang sebelumnya artinya effort saya harus jauh lebih besar ketimbang sebelumnya kalau saya sebelumnya saya cuma datang ke pertemuan ke pertemuan ibu-ibu kayak gitu ya. Nah di tempat yang baru ini yang memang kita beli itu upaya marketingnya harus besar. Sebenarnya harapan orang kan kalau ngambil franchise tinggal duduk manis ya. Tapi kalau dari pengalaman saya kayaknya belum pernah ada yang seperti itu. Kalaupun owner duduk manis biasanya om set juga duduk manis sih. Gak ada yang datang gitu. Kedua itu pantesan waktu itu saya pernah ngisi disana ya. Jadi suruh ngisi gratis tepatnya. Ternyata itu ya, ada udang di balik batu Ada udang di balik batu Ya saya ingat, kenal-kenal Wissari dulu Dia lagi buka Punya-punya kursus Marknya terkenal juga ya Tapi disana dia menyediakan tempat gratis Untuk seminar Ini ada apa gitu ya Kok gratis? Mungkin lagi pengek kali ya Jadi gitu Jadi itu sebenarnya adalah Kalau kata guru saya, malekat-malekat yang membantu kita Kita gak hebat, tapi kebetulan Kita punya banyak malekat Salah satunya filsa Jadi ketika filsa datang ke tempat kita Jadi pada saat filsa datang Untuk berbagi ilmunya Itu kan acara gratis Nah kemudian orang datang Datang ke tempat kita dengan suka cita Karena gratis sih Mereka merasakan manfaat dari tempat itu Dan pada saat mereka merasakan manfaat Mereka happy Pada saat mereka happy Kita bercerita itu jauh Lebih bisa diterima sama mereka Jadi ketika Kita bercerita, ya nanti lesbos yang bisa Disini saja, kalau mau ambil tuvel Disini saja, mereka jauh Lebih bisa menerima Jadi sama kalau kita Ini ya, belajar ya Suasana kan harus happy Marketing juga sama, pada saat kita Menjual sesuatu, itu Konsumen itu harus happy dulu, mereka itu harus Seneng dulu, kalau misalnya mereka seneng Oh iya, kita bercerita Mereka jadi lebih bisa menerima Itu nanti kalau les Disini saja, dan Kalau menurut Filsa nih ya Misalnya ada 20 orang datang Masa iya sih 20% nya aja Menceritakan tentang diri kita gitu Iya kan? Pasti ada seperti itu ya Oh udah les di tempatnya Miss Ari aja Disana enak Staffnya ramah, gurunya bagus kayak gitu Itu buat membranding lewat komunitas Lewat komunitas juga Lewat mahasiswa Lewat mahasiswa ya kebetulan kan Setelah kita Bertahun-tahun ya kita Mas melihat ternyata ada kecenderungan pasar. Kalau dulu semua level pasar kita mainkan, dalam perjalanan ternyata ada pangsa pasar yang tidak digarep terlalu serius oleh kursusan lain gitu. Nah kebetulan itu pangsa pasar kita, class conversation untuk mahasiswa. Untuk mahasiswa, untuk orang kerja. Jadi produk ini memang kalau menurut saya adalah jawaban dari dua-dua orang yang sudah frustasi untuk ngomong Inggris. Gak bisa-bisa. Tapi udah keluar. kan ada google translate ada google translate jadi ada orang-orang yang mereka sudah frustasi belajar bahasa Inggris bertahun-tahun, tetapi masih jadi penganut Inggris kebatinan maksudnya apa itu? jadi kalau ada orang ngomong jadi nyong paham, nyong ngerti udah ngomong apa, tapi sepertinya lidah itu kaku ke lu untuk berkata orang-orang seperti ini sebenarnya adalah orang yang bisa kita bantu Dengan program kita Jadi kita ada program Namanya Conversation Jadi itu niche market yang Tidak ada di lirik ya Padahal itu banyak banget Jadi Miss Ari ngambil disitu Tapi dengan bendera Franses yang sedang Dijalanin Jadi Miss Ari ini all out banget ya Jadi harus all out Gak bisa bisnis jalan Bos jalan-jalan Gak bisa Kalaupun jalan-jalan jalan-jalan kita itu harus jalan-jalan dalam rangka bekerja. Jadi, brain Miss Ari-nya itu kan, banyaknya taunya Miss Ari. Khusus di sana, karena ada Miss Ari. Ya, seperti itu. Jadi, kalau misalnya kan gak ada Miss Ari, responnya pada gimana? Kecewa atau gimana? Jadi, yang sudah-sudah ya, ketika orang datang itu, kalau bisa dibilangnya lebih dari 70% itu kita dapat dari referensi. Referensi. Referensi Misalnya humble Misalnya enakan Karena yang ingin kita bangun adalah Jadi kalau Konsumen itu kan ada yang 75% 20% 5% ya Yang 75% itu kan kita berdarah-darah Jadi Sayangan harga lah Sayangan macem-macem gitu Nah Kita main yang di 20% aja Gitu Jadi 20% kita perbesar engagement Mereka les disana Seneng Seneng karena Biasanya Kalau ada anak-anak les itu Saya nyapa mereka secara personal Cintanya Jadi ngobrol secara personal. Kemudian biasanya setelah habis les, mereka kita minta report, laporan. Laporan itu berupa video dikirim ke HP saya. Iya, nah dari HP saya itu kan mereka tahu nomor saya. Terus saya komentarin. Kayak gitu. Nah itu kan sebenarnya yang pengen kita bangun adalah personal. Kedekatan personal. Jadi mereka datang belajar, diperhatikan oleh yang punya. Gak cuma guru doang ya. Tapi diperhatikan juga sama yang punya. Jadi sebenarnya misalnya... Miss Ari meskipun, itu masih kerja atau gimana? Itu saya kerja di kursusan saya juga. Itu kan posisi Miss Ari masih kerja. Jadi faktor kunci yang membawa konsumen, itu kan Miss Ari. Miss Ari di kursusan itu. Jadi kalau Miss Ari hengkang, itu pastinya sudah berpengaruh sih. Berpengaruh sekali. Jadi itu kan temponya gak lama dari Miss Ari yang terakhir buka frame itu, terus sekarang buka Britannia. Rentang waktunya kan gak lama. Ini dimana ceritanya? Sudah 7 bulan ya Memang saya melihat ada perubahan yang signifikan Jadi ternyata bisnis itu Untuk yang masih kecil Itu harus ada soulnya Jadi termasuk Soul itu mulai dari atas sampai bawah Termasuk cerita-cerita marketing Itu konten marketing Itu memang harus ada soulnya Ketika yang punya itu Tidak menghadirkan soul Karyawan dengan owner kan beda ya ketika mereka bekerja sebaik-baiknya karyawan, tetap kalau owner itu ada soul yang hadir ya. Jadi saat kita menyapa konsumen pun, kita menyapa benar-benar karena kita ingin membangun engagement gitu. Jadi dan saya merasakan memang seperti kayak misalnya ini lah ya, Microsoft ya, walaupun itu sudah besar, tapi Bill Gates masih tetap melekat ya. Jadi, Microsoft ya Bill Gates gitu. Bill Gates ya Microsoft kayak gitu. Jadi kita adalah jualan kita. Bill Gates itu orang-orang silat. Sepertinya orang rawalo ya. Iya, jadi memang kita nggak bisa memungkiri ya yang namanya bisnis yang memang kita rintis dan kemudian kita merintisnya di awal dengan marketing grill ya. Seperti saya ya. Personal branding itu emang kuat banget. Wajib lah ya. Nah terus, kenapa bisa tiba-tiba pindah ke Britannia? atau misalnya resend atau gimana dari franchise-an itu tuh karena kita Kontrak ya, jadi kontrak setiap 5 tahun diperbarui, nah kemudian ada beberapa pertimbangan, kita tidak memperpanjang kontrak gitu, nah kemudian karena tidak memperpanjang kontrak, kita bubar. kemudian rebranding dengan nama baru bisnis Ari melahirkan sendiri sekarang bisnis Ari ownernya ya seperti itu brand sendiri, punya sendiri tapi sudah punya masa karena dari hasil engagement itu tadi Jadi begitu buka langsung meledak. Nah itu teknik ya teknik buka bisnis jasa langsung meledak. Langsung ramainya ugal-ugalan. Nah untuk kedepannya gimana cara Miss Ari untuk menyiasati? Kalau gini, orang kursus disitu kalau nggak ada Miss Ari nggak mau kursus. Sama kayak toko saya ya. Dulu-dulu itu konsumen. Saya nggak mau belanja oleh-oleh di tempatnya filsa kalau filsanya nggak ada. Iya. Karena orang senang ngobrol sama saya, ketemu saya. Lama-lama kok saya merasa, kok lama-lama kayak saya dikerjain konsumen ya? Iya. Dapet duitnya, tapi menjadikan saya harus duduk terus di situ. Dari pagi sampai sore, ini saya nggak mau. Nah, menyiasatinya gimana misalnya itu? Ya, jadi sebenarnya ini kan ketika kita memutuskan sebuah bisnis ya, kita punya mimpi ya. Mau mimpi, bisnis ini mau kita jalankan seperti apa. Nah, kemudian dibayangkan saya ya. orang-orang yang menggerakkan bisnis ini juga seperti apa, karyawannya orang-orang yang terlibat itu karakternya seperti apa, kayak gitu karena kita kan ingin menciptakan orang tuh datang ke Britania gak cuma belajar bahasa Inggris, tapi mereka mendapatkan sesuatu yang lebih gitu, jadi kita disini ada kursus bahasa Inggris, tapi juga ada supporting program supporting program itu kita kasih skill-skill, life skill seperti misalnya teknik pembawaan cara kerja ya, itu kita ada workshop namanya job interview... Successful job interview Itu kita berikan free ke siswa Kelas yang utama tadi yang conversation Tetap membawa Program unggulan Program unggulan bahasa Inggris Conversation Bisa menyentuh siapa saja Tukang urcik pun bisa Asal ngobrol doang Bahasa Inggris cuma ngobrol aja kok Yang penting orang tuh pede ngomong Kita tuh belajar bahasa Inggris tuh gak muluk-muluk Orang Indonesia tuh cuma pengen keluar Dari zona Inggris ke batin kebatinan pengen lepas dari matzah Inggris kebatinan ya menjadi Inggris yang lebih bersuara gitu jadi kadang-kadang saya sering ditanya Miss, ini bahasa Inggris yang diajarkan itu yang benar sebenarnya Inggris-Inggris American English or British English or Australian English, semuanya benar semuanya benar, yang salah itu yang gak ngomong, yang masih jadi Inggris kebatinan, itu yang salah jadi internet market yang Tapi keren loh, niche marketnya luas loh itu. Jadi yang menjadi kendala bagi banyak orang, itu yang memang conversation ya. Jadi orang, lebih banyak orang itu lebih banyak pengen belajar ngomongnya aja deh. Cuma pengen ngomong doang ya? Ngurusin grammar, gak usah ngurusin Tulisannya kayak apa, yang cuma ngomong Itu aja Udah sederhana bang, mulia ya Jadi itu program utamanya British, nah dari situ Booming tuh Ceritanya jadi nomor paling rame ya, sekarang masalah harga cara menentukan harga di kota yang sekecil Purwokerto itu gimana? atau tinggi eksklusif? atau kelas kaki lima? jadi kalau harga itu sebenarnya relatif ya kalau mau dibilang mahal, mahal mau dibilang murah, juga murah kita sampaikan ke siswa harga kita itu sekian belajarnya seperti ini, kita sudah punya program dan saya sudah punya metode, kita ada metode yang proven... Sudah diterapkan bertahun-tahun dan itu terbukti Bisa merubah orang You just follow the program And you can see You change gitu Nanti bisa lihat video ya Jadi itu hitungannya bukan hari Tapi beberapa menit Beberapa jam Nanti bisa lihat sendiri videonya ya Saya ada videonya gitu Jadi itu siswa saya kebetulan baru belajar hari ini Minggu ini private, private class Jadi sebenarnya kita orang Indonesia itu ya Sudah pintar bahasa Inggris Ya Belajar bahasa Inggris dari SD, SMP, SMA, kuliah gitu ya Tapi memang kita belum punya habit, English habit Dan bagi kita Inggris itu masih foreign language Ini cocok Bahasa asing Cocok dengan ilmu kewirausahaan ya Yang sering kalau saya seminar itu ngomong Percuma kalian ikut workshop sana sini, belajar sana sini Kalau nggak praktek Yes, that's right Nggak ada action ya percuma Bahasa Inggris juga begitu ya Sama gitu Jadi kita belajar bahasa Inggris kebanyakan ya Itu sudah Sudah kadung gitu ya, belajar untuk ujian. Iya nggak? Jadi, eh nanti ujian keluar ini, ujian keluar ini, jadi fungsi bahasanya sendiri tidak kita laksanakan. Fungsi bahasa apa sih? Komunikasi. Yang penting kok kita komunikasi aja. Jadi orang Indonesia masih mengalami krisis percaya diri, betul? Saya melihatnya seperti itu Memang saya rasakan juga seperti itu ya Kalau orang bule, misalkan bule datang ke Indonesia Ngomong Dengan bahasa Indonesia yang meskipun Anggurah dulu kita tetap ngajak Aku maksudnya ini Dan kita mengapresiasi bagusnya, meskipun bahasanya gelepotan, tapi dia ada menunjukkan itikad, wah saya tertarik dengan bahasa Indonesia, dan kita memaklumi begitu juga pasti sebaliknya kan kita ngomong bahasa Inggris asal A, I, U, E, O asal cepros, boleh juga pasti menghargai itu, simple sebenarnya ya, simpel sederhana munculkan kepercayaan diri kepercayaan dirinya, dan ada lagi filsa yang penting banget ya, jadi belajar itu, it takes a village kalau katanya ibu, iya katanya Bu Hillary Clinton ya, it takes a village. A village ya, it takes a village. Butuh orang sekampung. Hillary Clinton itu istrinya yang dikelas ya? Itu tetangga saya. Jadi sebenarnya intinya adalah pada saat kita belajar, kita butuh dukungan banyak orang. Termasuk netizen. Nah, saya ada cerita nih, Filsa. Jadi ada salah satu siswa, dia itu blogger. Beauty blogger. Beauty blogger. Dia sudah nulis sekitar 10 artikel berbahasa Bahasa Inggris. Saya aja gak sanggup. Belum punya blog berbahasa Inggris dengan 10 artikel. Dia sudah bikin 10 artikel. Dan kemudian temannya komen. Dibilang grammarnya beginilah, begitulah. Akhirnya dia merasa down. Kemudian artikel itu semuanya dihapus. Hilang semua tulisan 10 dari blognya. Artinya apa? Komentar satu orang itu benar-benar membuat kita baper. Jadi gini, ii kamu Grammar teroris ya Jadi komen Orang yang grammarnya rusak Tapi sebenarnya itu gak penting sih Karena kan kita lagi gak Ujian bahasa Inggris Jadi Jadi ya as long as we understand each other ya oke-oke aja sih. Karena cewek ya masih baperan ya. Baperan. Saya di Youtube kalau komen nyinyir negatif biarkan aja. Terima kasih. Nggak semua orang itu punya mental squad filsa. Jadi ada beberapa orang itu yang dia ketika dikritisize secara grammar itu down. Sebenarnya di Britannia ini ada program untuk membongkar mental blocknya. Ya kita kasih program tersendiri namanya Hypnoterapy for Speaking English. Jadi. Jadi itu free kita kasihkan ke siswa. Jadi programnya apa tuh? Kelas conversation yang utama? Itu kelas conversation itu kelas. Nah kita berikan mereka support program. Support program itu program tambahan buat mereka. Jadi ada workshop, job interview, successful job interview. Karena mereka itu kan harus kerja. Mereka harus belajar juga bikin surat lamaran, cara wawancara. Kemudian kita kasih mereka workshop hipnoterapi for speaking English. Jadi belajar bahasa Inggris itu untuk meng... menghalau netizen-netizen gitu lah ya. Mereka masih belajar bagaimana membangun mental berbahasa. Dan itu perlu program tersendiri di luar kelas bahasa Inggris. Itu kita kasih free ke siswa. Kemudian kita juga kerjasama dengan beberapa komunitas. Kita sering adakan program-program entrepreneurship, bisnis kelas, kayak gitu. Seperti kemarin kita adakan workshop bisnis model canvas. Itu buat teman-teman mahasiswa yang pengen belajar. belajar bisnis, mereka bisa belajar banyak di situ. Dan itu free, kita kasihkan free. Kebetulan, saya juga tergabung di beberapa komunitas ya, dan mereka tuh seneng banget untuk berbagi ilmu-ilmu seperti itu. Oke, Miss. Jadi, kalau buat, nanti kalau ada teman-teman yang nonton, siapa tahu pengen buka kursus bahasa Inggris, kira-kira sudah siap belum? Di mitrakan ya? Kalau berantakan minimal 5 tahun. Iya, iya, iya. Betul, betul, betul. Sudah siap di mitrakan belum? Aduh, saya deg-degan ya. Jadi, ini juga tantangan buat saya ya. Tadi pertanyaan Filsa, berapa lama Brandingnya itu sampai seberapa lama? Kan seperti itu ya ketika dibuat franchise ya. Jadi ini kebetulan kita lagi mempersiapkan sistem. Kedepannya kita melihat sebuah pandangan bahwa tidak menutup kemungkinan orang melakukan hal yang serupa dengan kami gitu. Artinya bermitra ya. Ini saya lagi dibantu dengan beberapa orang untuk membuat sistem. Jadi kalau kata Fisra jangan sampai kita dikerjain sama bisnis kita. Harus nongkrong dari pagi sampai pagi lagi. Jadi ini memang. Kita sedang merapikan sistem. Minta doanya saja. Jadi kalau ada teman-teman yang pengen buka kursus bahasa Inggris. Jadi nanti kita bisa berpartner. Seperti itu. Tadi yang diperintahkan Miss Ari-nya ya. Jadi harus mencret Miss Ari-Miss Ari. Kota-kota lain. Iya. Bikin kopiannya ya. Iya. Jadi itulah teman-teman. Semoga berada menginspirasi. Saya simpulkan ya, buat bisnis jasa khususnya, yang pertama diferensiasinya ya, diferensiasi yang pertama adalah, yang pertama harus inser niche market yang orang belum banyak menjamah. Nah, dalam hal ini Britannia itu ambil kelas conversation, yang kursus lain itu nggak ada kelas itu. Dan nichenya juga cukup besar, ya. Harus jeli melihat peluang, pertama. Terus... Tambahan yang kedua untuk menguatkan diferensiasi lagi, Britannia ini punya kelas job, apa tadi? Supporting Program Job Interview, soft skill. Soft skill, job interview program. Jadi membantu mereka membuat surat lamaran, mencari kerja, ya. Lapisan kedua nih sebagai nilai tambah, udah cukup kuat dua nih, eh ditambah tiga lagi. Ada bonus-bonus tambahan, kelas apa, public speaking untuk, apa tadi? Untuk mahasiswa. Ya, kelas public speaking untuk mahasiswa. Jadi, apa ya? mendorong para masjid untuk belajar dan berani ngomong di depan umum. Jadi ada tiga lapisan ini yang membuat Britannia English Course jadi nomor satu terbesar di Purwokerto. Itu wajar kan punya banyak sekali diferensiasi. Nah jadi kalau kalian punya bisnis atau mau belajar bisnis, mau buka bisnis jangan lupa diferensiasinya yang membedakan produk kalian dengan produk yang lain. Oke Miss Ari terima kasih sudah menyempatkan hadir ke sini. Ya makasih banyaknya Phil saya. Jadi. closing statement dong pake bahasa inggris oh my god, aku malu ya, oke, i would like to say thank you very much it's been so great, it's been an honor for me to come here and i do hope all of you have success in your life thank you very much Filsa thank you very much dear thank you for watching thanks for watching terima kasih jangan lupa subscribe dan comment Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh