Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Alhamdulillah Alhamdulillahi wakafah Wassalatu wassalamu ala rasulillahil mustafa wa ala alihi wa sahbihi wa dhurniyatihi wa ummatihi wa man wafa wa ba'at Teman-teman sekalian Ayat-ayat paket puasa itu itu turunnya bukan di bulan Ramadhan turunnya di bulan Syaban di tahun kedua hijrah saya sebut ayat-ayat Karena sebagian umat Islam ketika disebutkan puasa Ramadhan fokusnya hanya di ayat 183 saja. Padahal kurikulum Ramadhan itu satu paket dari ayat 183. Surah Al-Baqarah sampai dengan Ayat 187 Di Surah Al-Baqarah Diturunkan Di bulan Syaban Di tahun kedua hijrah Dan sekarang kita sudah memasuki Bulan Syaban Di tanggal kedua Di tahun 1444 Hijrah, jadi berkesesuaian Kurikulum ini Dibahas saat ini Dan sesuai dengan petunjuk atau sunnah Nabi SAW Alhamdulillah Dari segi historis dan dari segi persiapan-persiapan spiritual Pertama kenapa turunnya bulan Syaban Sebulan sebelum dilakukan Secara singkat kata para ulama Agar Nabi SAW memiliki kelapangan waktu Untuk menjelaskan semua yang terkait dengan Baik itu keistimewaan Ataupun juga teknis pelaksanaan Ramadan yang sempurna Sehingga menghasilkan hasilkan kualitas Ramadan yang diinginkan oleh Allah. Nanti kita akan bedah apa yang diinginkan oleh Allah lewat Ramadan itu. Nah dengan pendidikan sebelum Ramadan ini, langsung dari Nabi, pendidikan Nabawi, maka diharapkan semua orang Islam, baik di masa itu, ataupun diteruskan kini sampai dengan sekarang, itu memiliki kelapangan hati, dan kesiapan untuk menerima apapun yang diperintahkan saat Ramadan, sehingga menghasilkan kualitas. Kualitas seperti yang diinginkan oleh Allah SWT.
Dalam bahasa Arab, seorang yang telah lapang sehingga menerima apapun dia siap melakukannya, maka dalam bahasa Arab itu disebut dengan marhaban namanya. Dari kata rahiba ya rahabu. Jadi kalau orang Arab mengatakan marhaban ya akhi, selamat datang ya saudaraku, menyambut tamu misalnya, itu maksudnya saya betul-betul lapang menerima Anda.
Silahkan apapun yang Anda inginkan. Anda inginkan di sini? Boleh. Mau duduk?
Silahkan. Makan? Silahkan.
Maka mereka mengatakan, Nazaltum ahlan, wa halaltum sahlan. Disingkat, ahlan wa sahlan. Nazaltum ahlan.
Anda tiba di sini, anggap rumah sendiri. Rumah sendiri kan juga, tidak harus seperti yang punya rumah. Silahkan makan, minum, tapi kan ngepel, enggak ya. Nyapu, enggak ya.
Jadi silahkan nikmati senyamannya. Halaltum, dan apa yang Anda, Sekarang mau nikmati semua halal Silahkan Itu orang mengatakan merahaban Nah kalau kita ingin melapangkan hati Supaya apa yang datang Apapun itu mudah kita terima Maka bahasa Arabnya Tambahkan tashdid Di kata kerja asal Dari rahiba jadi rahaba Yurahibu Sifatnya disebut dengan tarahib Maka dari sini Kenapa muncul istilah tarahib Rahab Tarahib itu asalnya usaha untuk melapangkan hati seluas-luasnya sehingga siap menerima dan menyambut apapun yang akan dihadapi kemudian. Jika tarahib ini dilekatkan dengan Ramadan maka memberikan kesan upaya untuk melapangkan keadaan hati dan jiwa sehingga ketika Ramadan datang sebagai tamu istimewa itu apapun yang diperintahkan siap untuk dilakukan. Itu gambarannya.
Nah sekarang... Apa materi tarahib Nabi SAW yang pernah beliau sampaikan kepada sahabatnya yang menjadi kurikulum untuk diwariskan sehingga dengan warisan ini setidaknya mendekati kualitas para sahabat-sahabat ataupun tabi'in di era itu yang bisa kita capai di masa-masa yang berbeda. Yang pertama saya cepat. Disini ada ibu ya, jadi saya sapa nya bapak ibu kan Bapak ibu ada di sini sekalian Yang pertama penting diketahui bahwa goal dari Ramadan itu, itu ada tiga Jadi seseorang disebut berhasil melewati pendidikan Ramadan Bila setidaknya dia bisa mendapatkan tiga goal yang diharapkan Yang langsung Allah tuangkan dalam Al-Quran Yang pertama, ada yang dinamakan dengan peningkatan ketakwaan personal. Itu yang ada di Al-Baqarah di ayat 183. Jadi, Ramadan desainnya.
dihadirkan oleh Allah ibadah selama sebulan nanti harapan pertamanya ditujukan supaya membentuk karakteristik setiap muslim itu yang memiliki ketakuan personal yang tinggi dalilnya Quran surah kedua Ayat 183 Ketika menunjuk Tattakun itu menggunakan Kata kerja kedua nanti saya bedah Jadi supaya kalian Kalian kan ke kita Jadi Allah menghittab kita secara personal Aku siapkan puasa ini Dan dipanggilnya nanti Untuk semua tanpa kecuali Nanti saya bedah Saya detilkan tujuan dasar pokoknya Supaya membentuk karakteristik ketakuan personal Bagi setiap individu muslim Dua, saya cepat Ramadan juga disiapkan oleh Allah Untuk membentuk ketakuan sosial Jadi bukan sekedar secara pribadinya menjadi lebih baik Tapi ternyata kebaikan personal ini baru punya nilai optimal dalam pandangan Quran Jika auranya sudah mampu ditebarkan kelingkungannya. Karena itu puasa tidak biasa nanti desainnya. Nanti akan melatih kita saat yang bersamaan untuk berinteraksi secara sosial dan mengoptimalkan semua karakter sosial kita.
Sehingga goalnya akan terlihat. Bukan hanya dengan Allah yang punya hubungan baik. Jadi kalau dengan Allahnya baik dengan manusianya tidak baik, belum sempurna Ramadannya.
Dan yang ketiga, membentuk karakteristik manusia yang bersyukur kepada Allah. Allah SWT ketakwaan personal, ketakwaan sosial, ketakwaan sosialnya ada di ayat 187 dan karakter syukurnya ada di ayat 185 itu saja yang akan kita bedah di kesempatan kali ini, saya akan coba optimalkan di 45 menit ke depan, 15 menitnya kalau ada sekiranya yang Anda ingin sampaikan atau kita diskusikan kita bisa optimalkan di sisa waktu itu saya bisa menulis ya baik, kita mulai Bismillahirrahmanirrahim Jadi yang pertama kita mulai dari segi ketakwaan personal. Takwa secara personal. Daliliya Quran surah kedua ayat 183. Pelan-pelan.
Ya ayyuhal ladhina amanu kutiba alaikumus siam kama kutiba ala ladhina miyakablikum la'allakum tataquan apa yang dimaksud dengan ketakuan personal? ini dulu Bapak, Ibu, teman-teman sekalian, bila terdapat kata takwa di dalam Al-Quran, itu setidaknya disebutkan derivasinya sebanyak 240 kali. Nah, desainnya terbagi pada tiga bagian.
Nanti ada yang membimbing bagian just money kita, ada yang kedua membimbing akal atau intelektualitas kita, dan yang ketiga ada membimbing rohani kita, jiwa spiritual kita. Nah hal yang terkait... Dengan bimbingan rohani ini Yang membawakan Atau memberikan bekal kepada kita Untuk pulang kepada Allah saat meninggalkan dunia Itu yang diistilahkan oleh ulama Dengan ketakuan personal Jadi babnya khusus Kalau mau dirincikan secara singkatnya adalah Bab tentang Aspek ritual Bahasa lainnya ibadah Nah sekarang dasar berfikirnya bagaimana Kita itu kan tinggal, bukan hanya di dunia kan. Baik ya?
Setelah dunia kita meninggal, makanya disebut meninggal dunia. Ya, perginya kemana? Baik.
Berbahagianya di dalam Islam, bersyukurnya sebagai muslim, konsep kehidupan yang dijelaskan itu jelas sekali. Gak ada ambiguanya. Ya, anda bisa komparasikan untuk menambah. di islam itu dari bangun tidur sampai tidur dijelaskan dari bimbingannya, doanya, caranya meninggal dunia sampai kebab kematian dijelaskan mau wafat tuh silahkan, cara yang tenang seperti ini setelah meninggal Diinfokan Anda kalau meninggal dunia Tempat transitnya Makanya disebut barzah Barzah itu waiting room Tempat pemisah Namanya kubur Ada ayatnya Ada hadisnya Ada detailnya Setelah itu kemana? Dari dunia Ke akhirat Tempatnya cuma dua Imah di surga Atau neraka Ini tempat menunggunya disebut barzah, alam pemisah.
Alamnya disebut barzah, tempatnya disebut dengan kubur. Jelas semua. Ayat, hadis, dalil, lengkap. Nah sekarang pertanyaannya, kalau kita di dunia saja berkehidupan butuh bekal, Anda enggak mungkin datang ke kantor ini tanpa bekal.
Dan disini pun bekerja mencari bekal kan. Dan kita kadang-kadang tugas apalagi di EP kan. Tugas misalnya keluar, eksplorasi.
Di setiap tempat kan punya aturannya sendiri ya. Datang ke Amerika mata uangnya sudah beda. Karansinya sudah lain.
Bekalnya sudah berbeda. Nah sekarang kalau kita meninggalkan dunia bekalnya apa? Sedangkan yang kita kumpulkan di dunia itu gak akan dibawa.
Ke barzah aja gak dibawa. Ada diantara kita yang dikubur bawa handphone. Kalau saya kangen nanti miskol aja Ya pakaian aja kan ganti kan Ganti loh Teman-teman masih pakai seragam tuh Seragamnya saat ke alam kubur kan beda kan Gak ada kantongnya loh pak Boleh dicek nanti tuh Kainnya cuma dua, perempuan tambah satu Kerudungan Makanya yang belum berkerudung dipikir-pikir dulu ya Supaya malaikat gak aneh nanti nanya Kamu masuk kubur kok pakai kerudung Di dunianya enggak ya Ini untuk latihan saja ya Balikin Jadi masuk ke alam kubur saja, kita sudah meninggalkan semua yang kita kumpulkan di sini.
Karena hukum mengatakan setiap pendah tempat, berpindah tempat, itu pasti bekalnya tidak akan sama. Pasti berbeda. Hukum ini berlaku fitrah saat berpindah kemanapun, apalagi berpindah ke sini dan ke sini.
Maka pertanyaannya, bekal apa yang kita bawa saat berpindah dari dunia? Nah, inilah yang kita siapkan sejak berada di dunia supaya saat pindah ke sini sudah siap. Maka Allah kemudian menurunkan kepada kita usaha-usaha personal selain yang kita kerjakan dalam kesibukan dunia untuk untuk menyiapkan bekal akhirat. Bekal inilah yang disebut dengan ibadah.
Aspeknya masuk kepada aspek ritual, dan spiritnya masuk kepada ketakuan personal. Inilah sebabnya kenapa Allah meminta kita sholat, meminta kita baca Al-Quran. meminta kita haji minta kita omrah ya ada kaitan langsung dengan aspek-aspek keduniaan tapi sesungguhnya tujuan utamanya adalah penyiapan bekal menuju kehidupan setelah dunia kesini setiap kita menunaikan sholat maka perbuatan sholat baca Quran puasa dan yang lain sebagainya itu untuk mendukung menjadi bekal kehidupan akhirat maka oleh Quran dinamakan dengan hasanah banyak ya Hasanah Contoh Salat itu di Quran disebut hasanah Quran surah ke-11 Ayat 114 Salat yang kita kerja Kita kerjakan sehari lima waktu itu 17 rakaat plus dengan tambahan sunnah yang lain Itu oleh Quran disebut hasanah Nah setiap kita mengerjakan perbuatan hasanah Maka konsep dasarnya akan melahirkan Bekal, diberi nilai bekal Untuk pulang ke akhirat Berapa bekalnya setiap hasanah itu Sepuluh poin Ada di Quran surah ke enam Ayat satu enam puluh Ini jangan dianggap biasa ya Nanti kita lihat nih, nanti taunya saat akan meninggal Jadi akan meninggal Semua hasanah dikonfirmasi Makanya ada orang yang ketika akan meninggal kan Senyum, tenang, panggilannya Panggilan ketenangan, hasil ibadah Contoh, dalam sholat kan kita tadi Ada tumak ninah ya Ya Salat ruku' tumaknina Sujud tumaknina Itu tumaknina itu kalau terus dikerjakan Memberikan sifat kepada jiwa Sifatnya disebut mutmainnah Nanti jiwa mutmainnah ini Akan dipanggil saat akan meninggal Dikonfirmasi dengan pahala sanahnya Makanya ketika dipanggil Quran surah 8 Ayat 27 sampai dengan 30 Ya ayat Tuhan nafsul Mutmainnah Irji'i ila rabbiki radiatan Merdian Kenapa ada yang tenang, senyum karena ditampak kan ya dulu ada seorang kakek itu yang sangat soleh ahli masjid hari kamis itu ya beliau selalu merawat masjid hari kamis bang anda asar sedang puasa itu masyaallah itu cuma di belakang belakang sandaran kemudian meremelek meremelek begini meninggal dalam keadaan yang sangat nyaman itu ahli masjid wafatnya di masjid cuma meremelek meremelek tinggal itu hati-hati belakang yang meremelek meremelek ya oke Balik sini, manja'a bil hasanati falahu asru'an thalihah Siapa yang mengerjakan satu perbuatan hasanah, dia dapat sepuluh poinnya, sepuluh kebaikan Nah, sepuluh ini, itu detilnya disebut dengan ajrun, lahum ajrun, ghairu memnun Ajrun itu bahasa kita yang disebut dengan pahala namanya Ini yang kita kumpulkan hasilnya berupa apa?
Pahala Ajrun Jadi yang ikut tuh ininya, khasanahnya. Dan satu kedua ngitungnya bukan satu, dua, tiga, empat, bukan begitu. Cara menghitungnya contoh di hadis muslim, Anda baru masuk kesini nih, tempat ibadah, mau sholat misalnya, itu baru datang sudah mendapatkan 25. Jarak satu keduanya 500 tahun.
Ketiganya 500 tahun, demikian seterusnya Baca Quran setiap Khorofnya itu 10 kebaikan Nah problemnya apa? Apa kaitan dengan pembahasan kita? Maaf sekali dengan bahasa ini Setiap kita itu kan meyakini Bahwa kita akan pulang akan meninggal gak ada satupun apalagi kita yang beriman yang tidak meyakini bahwa satu saat kita akan meninggal ini kan sementara anda sesibuk apapun berada disini pasti Hakul yakin bila tiba waktunya pasti pulang kan?
Pasti meninggal kan? Tapi pertanyaannya, di antara sekian orang yang yakin akan meninggal ini, Sudahkah dia menyiapkan bekal yang cukup untuk pulangnya? Coba perhatikan.
Untuk yang sementara saja, yang kita tinggali saat ini, betapa luar biasa seriusnya. Kerjanya merangkat gelap, melewati banyak kemacetan, pulangnya gelap lagi. Ya kan?
Serius kita kerjakan, tata kelolaknya. aturannya dan sebagainya untuk mengumpulkan apa? Untuk mengumpulkan kenyamanan-kenyamanan dunia yang sifatnya sementara. Bila tiba waktunya rumah yang sudah dikumpulkan jadi mewah itu, kendaraan yang luar biasa, pakaian yang bagus-bagus. Pada akhirnya ketika pulang, kan gak bisa dibawa ke sini pun.
Mau pindahan rumah cuma dua kali satu. Sementara yang ada sekarang sudah dikumpulkan begitu besar. Karena memang bekalnya berbeda.
Jadi konsep Quran itu, ingat, konsepnya itu sangat luar biasa. Hei, kamu mesti sukses dunia, akhirat pun bahagia juga. Makanya khasanah itu oleh Allah dibagi dua. Ada konsepsi dunia, ada akhirat.
Quran Surah kedua Al-Baqarah, ayat 201. Jadi keseimbangan dalam Islam itu Allah tidak menginginkan Kejar akhirat dunia lupakan Tidak Karena mencari akhirat itu tempatnya di dunia Tapi jangan sampai Sampai juga terjadi, maaf, dunianya luar biasa, akhiratnya nestafa. Nanti kita akan temukan pengaruh-pengaruh ibadah ini, ada yang terkait dengan dunia, tapi pokoknya adalah akhirat. Ini gambaran pertama.
Nah, kenapa puasa? Kenapa puasa? Karena dari sekian kita beraktifitas, sekian lama diberikan waktu berkehidupan, kadang-kadang kebanyakan manusia lupa dengan tujuan berkehidupannya sehingga tidak siap untuk pulang. Contoh, kemarin di Pondok Indah saya sempat berbicara tentang Sama-sama menghitung Ini rata-rata usia berapa ya?
Kita ambil 40 lah ya Entah ke atas atau ke bawah 40 ya Koncepnya begini aja 40 Ya 40 tahun itu Kalau kita potong sedikit Untuk tidurnya Kita kira-kira berapa tahun? Akumulasi setengahnya lah ya Dari mulai berkehidupan Tidur siang, tidur malam Kurangi 20 tahun Jadi yang digunakan aktivitas 20 tahun Oke Dari 20 tahun ini Yang dipakai ibadah berapa tahun? Kurangi kerja, makan, macam-macam, ambil setengahnya ya Jangan terlalu pesimis lah Ambil 10 lah Ini yang dipakai Sholatnya, ibadahnya, macam-macam Dari yang 10 tahun ini Yang ibadah, yang ikhlas Berapa tahun?
Kan konsep diterimanya Kalau ikhlas kan? Wama umiru illa liya'budullah Mukhlisin ala hudin Ambil 5 tahun lah Jadi usia 40 tahun itu amalan potensial yang dibawa untuk pulang 5 tahun. Potensial. Ya kan? Dan ingat energi potensial kan ada kaitan dengan H juga kan, Mg.
m dikali g kali h kan? bukan cuman gravitasi dunia tapi harus ada keseimbangan akhirat kan? halo? betul ya? baru jadi kinetik kalau ada itu baru kan setengah m dikali kan?
v kwadrat kan? tambah kedua jadi mekanik kan? kita balik kesini, dari 5 tahun yang ikhlas ini maksiatnya berapa tahun?
udah kebayang ya sekarang ya? dan harapannya kan kesini surga firdaus kan? bersama nabi kan? bekalnya mana? Itulah yang menjadikan sifat rahman dan rahimnya Allah diaktualisasikan kepada kita dalam wujud Ramadan itu.
Allah menginginkan sekalipun waktunya terbatas, tapi dengan kasih dan sayangnya diinginkan oleh Allah setiap hambanya yang beriman. itu punya peluang yang tinggi untuk mendapatkan rahmat Allah di akhirat berupa surga maka didatangkanlah setiap tahun 12 bulan itu dari sekian kesibukan 30 hari khusus untuk meningkatkan ketakuan personal ini sehingga meningkatkan meningkatkan peluang-peluang untuk mendapatkan rahmat di akhirat. Kenapa wujudnya puasa? Karena puasa adalah desain satu-satunya yang menjadikan setiap manusia mudah meningkatkan amal soleh.
Satu. Anda kalau tidak sedang puasa, jangankan sholat sunnah. Maaf, sholat fardu pun kadang terlambat.
Dan kesannya biasa. Nanti lihat saat puasa, jangankan sholat fardu, ketinggalan sunnah gelisah. Lihat awal pertama Ramadan nanti. Ya, barangkali.
Ibu bahkan sudah Maaf sekali Sudah mulai memesan tempat Membook tempat-tempat pertama dengan sajarah itu Dan itu bukan ngejar sholat fardu Ngejar tarawih Dan tarawih sunnah kan Anda keluar dari sini Ada yang minta belum tentu diberi Tapi saat puasa yang tak kelihatan mata Itu ditanya Berapa fakirnya, berapa miskinnya, berapa yatimnya Kumpulkan Jadi puasa itu dahsyatnya Apalagi Ramadan Bisa membuat seseorang itu mengakumulasikan Semua potensi ibadah yang bisa dilakukan Orang yang gak pernah ke masjid Itu Ramadan bisa sab pertama Tapi saya tidak katakan Setiap yang sab pertama gak pernah ke masjid ya Tapi bisa datang Itu luar biasa Quran yang gak pernah jarang ngaji Itu bisa tadarus Itulah dahsyatnya Ramadhan Yang kedua Ketika seseorang Sudah mulai mendapati Ramadhan Apalagi dia serius dia bekerjakan itu Maka potensi-potensi Maksiat yang mengikis Kebaikan-kebaikan itu Itu bisa dijaga bahkan ditekan dan dihilangkan Saat Ramadhan Seorang yang Pemarah sekalipun Itu bisa libur marahnya pak Ada pemarah Jam setengah enam dicacimaki 30 menit lagi buka Jam enam buka, setengah enam cacimaki Dia gak balas, dia diam aja Istrinya heran, dia tanya, kok gak balas pak? Ntar abis maghrib bisa tahan karena konsepnya demikian minimal dia takut batal puasanya dia melatih dirinya dari sejak awal korupsi bisa libur tuh menyogok bisa libur, takut batal itu konsep dasar pertama Kenapa dimunculkan puasa Karena panggilannya ketakwaan personal Ini bagian pertama Jadi secara singkat begini Di balik kesibukan dunia yang kita kerjakan Sekali-kali Allah minta kita sadar Hey ingat kamu akan pulang Kalau memang belum bisa mendapat Dapatkan yang optimal, optimal kena Ramadhan. Karena itulah saya cepat langsung ke ayatnya.
Ini kalau waktunya panjang, saya bisa detilkan dari setiap huruf Quran. Contoh, waktunya panjang, cuman kesempatannya ini. Masuk ke Al-Baqarah 183. Saya ambil contoh singkat saja. Ya ayyuhal ladhina aman. Saya ambil satu ini saja.
Kelimat. Ya disebutkan 361 kali dalam Al-Quran Itu menunjuk panggilan Bisa panggilan dekat, menengah, dan jauh Nida'ul qarib, mutawassid, wal ba'id Huruf panggilan di gramatikal bahasa Arab itu ada 14 Tapi yang di Quran digunakan hanya ya Pemanggil dekat, menengah, dan jauh Ayyuhah disebutkan 150 kali dalam Al-Quran Ayyuhnya berfungsi menguatkan pesan Haknya mengingatkan Al-Ladhina disebutkan sebanyak 1080 kali dalam Al-Quran Panggilan mencakup semua tanpa kecuali Laki-laki, perempuan, besar, kecil Dan semua status keduniaannya Perhatikan baik-baik Betapa satu huruf ini kesannya luar biasa Khusus untuk Ramadan Panggilannya dibuka dengan Ya ayyuhal ladhina amanu Seakan-akan Allah ingin memberikan pesan yang kuat Hei semua hambaku Laki-laki, perempuan, besar, kecil Yang merasa beriman Terlepas dari tingkat keimanan kalian beda-beda Ada yang imannya kuat Sehingga merasa dekat dengan Allah konfirmasi iman kuat itu begini kita kalau ingin ukur iman kita kuat atau lemah nanti ukurannya di Quran surah ke delapan ayat yang kedua contohnya insan beriman yang sejati itu ukurannya kalau dipanggil disebutkan nama Allah itu ada getaran di hatinya, mengonfirmasi karena itu diperdengarkan nama Allah setiap hari lima kali kali setiap pergantian waktu di telinga kita, telinga itu bahasa Arabnya Udun, jama'nya disebut Adhan, maka diperdengarkan dalam Adhan lafad Allah, Allahu Akbar Allahu Akbar teman-teman merasakan gak, waktu ada panggilan itu di hati itu ada getaran kan? Allahu Akbar, Allahu Akbar. Ada getaran kan? Nah itu konfirmasi iman.
Kalau kemudian itu direspon dan sadar saat dipanggil, misal, subuh 4.35, 4.35, dipanggil, Anda masih tidur. Allahu Akbar, Allahu Akbar. Anda langsung bangun.
Ya Allah, sudah adhan, wudhu. Siap-siap, sholat. Nah ini menunjukkan iman Anda standar.
Masih charter. Hai standar ya Anda jam kerja jam 7 di sini masuk jam 7 standar kan tapi yang hebat tuh begini dipanggil 435 jam setengah 4 sudah bangun ada yang begitu ya itu isyarat misal di Quran surah keempat 703 inna salataka Insan beriman itu tahu waktu sholat Karena tahu dia siap-siap sebelum dipanggil Itu yang hebat Nah maka orang-orang yang standar Itu yang menengah jaraknya Yang kalau dipanggil baru datang Atau yang merasa imannya kuat Sebelum dipanggil sudah siap-siap Ada yang lemah Dipanggil 435 Dia baru bangun 534 pun belum ingat sholat tapi dahsyatnya dalam ramadhan di hari pertama dipanggil Allah tidak melihat semua tingkat keimanan itu, Allah panggil semua dengan satu huruf yang sama, seakan-akan mengatakan begini, aku tidak peduli betapa tingkat iman kalian. Maka di detik ini, aku panggil semua tanpa kecuali.
Yang lemah aku kuatkan, yang menengah aku dekatkan, yang dekat pun aku tambahkan kekuatan kembali. Itulah yang menjadikan semua kita tanpa peduli karakteristik imannya, parameter tingkat rendah dan tingginya. Coba lihat, bukti ayat ini. Di awal Ramadan, semua semangat.
Lihat nanti, hari pertama Ramadan. Kita insya Allah tanggal berapa nanti? tanggal 1 ramadhan ya, 1 ramadhan yang kemungkinan masyahinya, nanti saya sampaikan belakangan saja, ya belakangan saja tapi insyaallah sama 1 ramadhan pas 1 ramadhan, malam tarawih itu semua akan kumpul di masjid Terlihat, gak peduli apakah dia jarang ke masjid Apakah dia jarang berjamaah Itu bisa kumpul semua Tapi problemnya adalah Allah turunkan rahmat itu hanya di awal Untuk memberikan sebuah bekal dasar Apakah kita mampu menjaga itu atau tidak sampai akhir itu kembali kepada manusia yang masing-masing. Itulah sebabnya butuh tarhib. Kalau gak disampaikan dari tarhib, itu bisa terjadi kemajuan.
Anda awal sampai 10, hari kedua maju 9. 3, 8. Terus sampai dekat mudi kosong kan? Dan itu selalu diingatkan sebelum Ramadan, tapi kejadian terus gitu. Coba lihat nanti.
Karena apa? Motivasinya berbeda. Motivasinya berbeda. Nah ini poinnya.
Jadi di awal Ramadan Sudah diingatkan dalam ayat yang pertama turun Allah berikan perangkat kemudahan Bagi setiap personal untuk mendekat kepada Allah Supaya terjadi peningkatan-peningkatan ketakwaan Dahsyatnya apa? Ini motivasi pertamanya Satu Saya langsung kembali ke hadith di Al-Bukhari Perhatikan baik-baik Man salma ramadana Imanan wahtisaban Wufir lahu mataqadama min thabbi Masuk malamnya Hadith yang sama Beda diksinya Karena pertama kali masuk Ramadan kita ibadah malam Solat Disebut dengan kiam Pekerjaannya disebut dengan kama Perhatikan Anugerah besarnya saat Ramadan Dari Al-Dhina Dipersonifikasi jadi man Kalau man itu sudah kepersonalnya Kalau Al-Dhina masih umum Siapapun Dari yang banyak ini Malamnya memulai dengan menyiapkan diri Untuk menunaikan tarawih Manqama, Ramadana, khusus Ramadan Bukan yang lain Imanan karena panggilan Iman nya meresponsoran Allah Di Allah panggil Ya Ayyuhan Ladina Amanu Anda datang dengan iman itu Jadi bukankah Karena orang lain taraweh anda ikut Bukan karena imamnya bagus saya kesitu Bukan, karena kesadaran bahwa Selama ini saya sibuk, jarangnya di akhirat Selama ini orang sudah menghafal Quran Saya baca aja belum punya waktu Selama ini orang tahajud Saya masih kejar kerja lagi Kerja lagi, dapat meninggal, bakal belum siap Maka ketika diberikan Ramadan Saya sadar, ini peluang saya Maka dia datang dengan imannya Begitu datang dengan iman Dia mengoreksi dirinya Dia sadar, ya Allah Selama ini saya sibuk, kau berikan aku kepadamu kesempatan sekarang untuk mendekat kepadamu lalu dia bacakan kalimat yang Nabi ajarkan kepada Sayyidah Aisyah umul mu'minin Allahumma innaka afumu tuhibbul afwa fa'fu andi Ya Allah engkau mencintai orang-orang yang mendekat kepadamu engkau maham mulia yang memaafkan selama ini hamba sibuk, hamba banyak berbuat maksiat malam ini hamba menegadah kepadamu untuk memohon ampunanmu itu yang disebut ihtisaban begitu keluar kalimat itu memohon ampun kepada Allah, maka sambil ingat dosa-dosa yang pernah dikerjakan semua kesalahan yang pernah dilakukan gugur ini dahsyatnya Ramadan gugur makanya sering oleh Bilal itu saat Ramadan, sering diingatkan kan yang mengingatkan kadang-kadang saat Ramadan ada di samping imam itu diingatkan supaya menghadirkan rasa-rasa kenikmatan bertobat kepada Allah Itu ketika Anda mengucapkan kalimat itu Maaf sekali Disertai dengan keimanan bukan kalimat biasa Anda ingat dosa yang lambau Ingat koreksi diri Memohon kemuliaan Allah Semua dosa-dosa yang pernah dikerjakan Dito'bati di malam malam itu gugur langsung kecuali utang ya maaf utang tetap berlaku ya utang tuh harus lunas bukan bukan dengan tobat jadi lunas tidak apa faedahnya begitu selesai dosa diampuni anda bangkit misalnya baru takbir kemudian meninggal itu Masya Allah meninggal di malam itu dengan tobat gugur semua dapat satu amalan sudah fakad wakwa ajruhu ala Allah dosanya hilang amalannya tumbuh di peluang dapatkan rahmat Allah di akhirat ke surga ini menjadi lebih besar Hisapnya ringan Itu gak ditemukan di waktu-waktu lain kecuali Ramadan Kalau bersamaan Itu dengan malam Al-Qadar Bersamaan Maka sholat yang pertama ditunai Itu langsung pahalanya Lebih dari seribu bulan Bukan sama dengan seribu bulan Ayatnya mengatakan Khairumin Itu lebih dari, bukan sama Seribu bulan itu kurang lebih 83 tahun lah kalau dikonversi Lebih dari itu lebih banyak Jadi kalau ada misalnya anda ngaji tuh Selepas tarawe Cuma baca satu ayat misalnya Nun Pas malam Al-Qadar Itu nilai nunnya lebih daripada 83 tahun Ada yang seharian bisa baca Nun, nun, nun, nun Dan ingat di hadis muslim Konsepsi pahala itu kan menutup dosa Pahala tutupin dosa Pahala tutupin dosa Ini sholat nih ya Bisa selesai Ada yang menggibah Dan gak tanggung imamnya misalnya Gitu amat ya bacaannya Dia keluar tuh Dibicarakan itu di hadis muslim Pahala sholatnya langsung ditransferkan Kepada orang yang digibahkan itu Ada yang berselisih Di fitnah itu langsung pindah Jadi konsepnya yang soleh menutup yang salah Nah sekarang berapa banyak Yang dikumpulkan yang soleh itu Sementara dari ujung kepala Salah sampai ujung kaki. Maksiat seringkali terjadi.
Setiap detik sekarang. Mata udah salah lihat tuh. Baru bangun udah salah lihat. Cek WA kan?
Niatnya pengen lihat Youtube cerama. Yang keluar iklan yang tak pantas. Ya kan? Dilihat apa dilewat?
Dilewat sayang. Dilihat dosa. Tapi kan iman yang menguatkan. Lewat.
Istighfar. Listen. Saufirullah. Ingat meninggalkan maksiat itu ada pahalanya. Ketika Anda skip atau Anda palingkan ada istighfar.
Dicatat pahala. Bukan cuma tinggalkan biasa. Itu nahi mungkar. Nahi mungkar itu ada pahala seperti amal ma'ruh Tapi harus bersamaan Palingkan istighfar Bukan istighfar gak berpaling Astagfirullah Balik sini, ini nutup nih Jadi itu gak ada kecuali Ramadan Maka tumbuhkan motivasi Maaf sekali, maaf sekali dengan bahasa ini Tumbuhkan motivasi Bahwa Ramadan itu adalah momentum kita Untuk mengejar khusnul khatiman Itu poinnya Maka di ujung ditutup dengan kalimat Kama kutiba ala lilladhin Diharapkan dengan meningkatnya ibadah di bulan puasa ini, ada kesadaran personal dalam diri kita bahwa kita suatu saat akan pulang, dan bekal pulang itu cuma taqwa. Cuma taqwa.
Karena saat kita, ruh ditanamkan pada jiwa, itu membawa potensi taqwa. Jadi begitu roh masuk ke dalam jiwa kita menjadi nafas Diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi nafas Bisa bernafas tanda kehidupan Nafas itu kalau sudah masuk ada takwanya Dimana ditemukan? Quran Surah 91 ayat 7-10 وَنَفْسِ وَمَا سَوَّهَا makanya potensi taqwa itu dioptimalkan dalam bentuk ibadah setiap ibadah itu pasti ada taqwanya kita sholat barusan, sholat itu dibuka dengan kata iman dan taqwa Siapa orang takwa disitu Puasa jelas Haji nanti mau haji itu Takwa ujungnya Al-Baqarah 197 Takwa Itu poinnya Jadi secara singkat Kalau kita dengar kata Ramadhan Ramadhan Ramadhan Sandingkan kalimat Itu dengan kata pulang Jadi kalau sekarang masih kita abai dengan Ramadhan, tanyakan aja, kalau meninggal siap gak bekalnya? Saya tutup dengan satu bagian pertama ini, dengan satu kalimat dari Jibril alaihi salam.
Yang Nabi langsung like, kita wajib share, gak usah komen. komen lagi ya perhatikan komentar Jibril alaihsalam ketika Nabi akan naik ke mimbarnya mimbar Nabi itu ada tiga gundakan step 123 begitu naik kata Jibril alaihsalam ini ada di al-mustadrak karya al-imam al-hakim Nabi SAW kata Jibril alaihsalam Rahima anforan julim au bu'adan celaka seseorang dan akan jauh dari rahmat Allah liman adraka ramadana falam yungferlahu yang sudah disampaikan ke ramadhan tapi tak mampu mengonversi ramadhan itu sebagai rahmat untuk meningkatkan ketakuan dirinya sehingga tak mampu diampuni oleh Allah SWT dikasih sehari Anda tidak tobat ada kedua hari kedua Anda tidak tobat ada ketiga tapi 30 hari dikasih tidak tobat-tobat berapa lama lagi waktu yang dibutuhkan oleh Anda untuk mendapatkan rahmat Allah SWT itu poin satu pengingatnya saat selesai id nanti dari kata ada yaudu tempatnya disebut ma'ad Waktunya disebut dengan mi'ad Inna allaha la yukhlifu limi'ad Waktunya Innal ladhi farada alaika alqur'ana la radduka ila ma'ad Tempatnya Id itu sifatnya Kenapa di ujung ramadhan disebut dengan idul fitr Bukan hanya mengembalikan ke waktu kita makan lagi Tapi mengingatkan bahwa Satu saat kita akan pulang dan pulangnya Membawa jiwa yang suci Yang penuh dengan nilai ibadah Nah itu ditunjukkan setiap kali Selesai puasa Berbahagianya di Indonesia ini Ini muncul, mudik kan Mudik itu kan pulang ke Udi Pulang ke kampung kan Dan yang pulang Itu berani pulang kalau punya bekal Saya pernah tanya pada seseorang Yang gak mudik, kenapa anda gak mudik Gak punya bekal Tapi yang punya bekal Itu semangat pulangnya luar biasa Tiga empat hari sebelum pulang Udah siap-siap Dan dia telepon ke tempat yang akan pulang Maka di tempat itu ibunya Saudaranya udah siap-siap ngechat rumah, makanan diada-adakan, siap penyambutan. Kadang-kadang kan terjadi yang luar biasa ya.
Luarnya seperti kaleng biskuit, dalamnya rangginang kan. Saya gak sebut nama produk supaya gak endorse ya. UMKM gak apa-apa gitu. Itu semua disiapkan. Dan yang akan pulangnya itu saking bangganya walaupun kendaraannya kecil, bekalnya banyak.
Motornya kan bebek kan, tapi bekalnya singa kan. Coba lihat. Dusnya ditambah lagi pakai pelepah kurma sampingin lagi pelepah pisang tuh ya. Pelepah pisang tambahin dulu.
Tidus tambah lagi. Dan dia tuliskan, aku pulang sayang. Kenapa?
Karena siap. Di akhirat itu begitu. Ketakuan personal. Ini wujudnya dari sholat, puasa, Quran, haji. Ini yang menjadikan pintu-pintu surga bergantung dengan amalan ini.
Di surga itu ada delapan pintunya. Dan delapan itulah amalan pokok kita. Makanya nanti ada yang dipanggil dari pintu puasa yang rajin puasa. Pintunya arwayan.
Ada pintu babu sholah, pintu tahajud, pintu sodokoh. Pastikan Anda, Menekuni ketakuan personal itu Di sisi yang mana sehingga punya kebanggaan saat pulang Kalau belum sempat Baca Quran Saya kasih kabarnya dari sekarang Saya keliling-keliling Indonesia Sekarang di setiap tempat itu berburu Quran Dari mulai anak-anak kecil yang Tiga tahun, empat tahun, lima tahun Bahkan yang kata orang gak bisa melihat matanya buta Saya selalu katakan Allah tutup peluang matanya Untuk melihat maksiat Itu mereka pun sudah mulai menghafal Quran Dan banyak diantara mereka juga punya kesibukan Ada yang tempat ber AC, nyaman, tenang, enak Dengan semua fasilitas belum mampu mendekat kepada Allah Maka bandingkan dengan orang-orang yang kerja di lapangan Ada satu tempat, istrinya itu suka ngambil suluh Suaminya kerja serabutan Tapi kalau orang datang ke situ, itu Masya Allah semua yang terbaik dihidangkan, makanan, ikan dan sebagainya dan istri akan mengatakan, Alhamdulillah Abi itu kalau pulang, Allah kasih uang banyak sekali berapa sebulan? ya kalau gak 500, 700 ribu tapi tau kan dah, istrinya hafal Quran dan suaminya tujuh riwayat. Dan mereka bekerja dalam diam.
Dudianya hasanah, dan mereka menyiapkan akhirat yang sangat dahsyat untuk pulangnya. Karena diantara yang diparadekan oleh Allah untuk pulang itu, dan diperintahkan malaikat berjajaran. diajari di setiap pintu surga menyambut, itu ahli Al-Quran.
Makanya Ramadan, kita punya kebiasaan mendalami Al-Quran, salah satunya untuk itu. Jadi, kita lihat spirit pertamanya itu. Nanti saat akan ke Ramadan, siapkan agendanya dari sekarang.
Ini kurikulum yang Nabi ajarkan. Mohon maaf, mohon maaf, dari sekarang, rencana mau berapa jus khatam nanti? Mau berapa jus hafal?
Jangan tanggung, 30 jus pasang target. Hafal Quran. Maksud saya ini, kalau target 30, nyangkutnya kan jelas, 28. 27, dengan 3 jus Kalau cuma 1 jus kan targetnya Nanti nyangkutnya kan gak jelas tuh Ke bawahnya, dari sekarang siapkan Satu, sodakahnya Kemudian sholatnya Sholat sunnahnya, dari sekarang bikin Menunya keluarkan semua Nanti checklist Minimal salah satu pernah dilakukan Ya, checklist 1, 2, 3, sholat se-ramadhan Demi Allah saya katakan, rasakan Pas ke ramadhan, apakah ada Perubahan, peningkatan ketakwaan ketakuan personal ini setelah selesai menunaikan puasanya nanti cirinya pada bagian ketiga saya cepat saya punya lima menit lagi dua ada jenis kedua disebut dengan ketakuan sosial ayatnya ke-187 lihat ujungnya la'allahum yattaqun dari taqiyya kalau ta itu anda kalian personal kalau tidak dibicarakan kan dia, kalau di jama' akan tambah un di ujungnya, ya takun mereka, jadi bukan hanya membentuk secara pribadi untuk kita tapi interaksi dengan lingkungan sosial kita, habdu minal nas habdu minal makhlukat, maka jadi orang yang yang berhasil puasanya, bukan hanya baik secara personal, tapi implementasi kebaikan personal itu, bisa dilihat dari perbuatan baiknya, dengan sesama, makanya saat puasa, anjurannya bukan sekedar meningkatkan, ibadah pribadi, pernah dengar hadis ini, siapa yang memfasilitasi, bukaan untuk orang puasa, walaupun satu biji kurma saja, ataupun sehirup air saja, maka dia mendapatkan, pahala yang sama dengan yang berpuasa, itu tanpa dikurangi sedikit pun, pernah denger hadisnya? hadisnya sahih tapi jangan salah menyimpulkan ya, bacanya pakai ilmu hadis ya gak usah puasa fasilitasin aja, kurma kurma kurma gak begitu ya anda fasilitasin, anda gak puasa, anda dosa, anda batal jadi ruginya dua kali maksudnya apa? saking tingginya ibadah sosial itu itu nabi menginformasikan dengan tingginya tingkat apresiasi yang Allah berikan jadi kalau di Quran itu atau di hadis ada motivasi dengan pahala yang tinggi Ini menunjukkan kualitas amalan itu dahsyat.
Tinggi. Dan banyak sekali terkait dengan puasa itu amalan-amalan sosial. Sodakah. Infak.
Memuliakan yatim. Zakat. Ini kan sosial semua. Tapi pernah nggak teman-teman kita semua rinci ikan itu formulasinya kemana?
Contoh misalnya, kan ada zakat, ada infak kan? Baik, zakat itu untuk siapa? Infak untuk siapa? Ternyata skema infak itu, dia ada dua tuh. Ada infak wajib, ada infak sunnah Yang wajib itu untuk keluarga Disebut dengan nafkah namanya Maka kewajiban kita memuliakan istri, memuliakan anak Cari sekolah yang mendekatkan dia dengan Allah Cari pakaian yang menutup aurat supaya Allah senang Gambarannya itu wajib Dan ada paham Kalau antum kerja sekarang berangkat ke sini, diniatkan untuk nafkah karena menaati perintah Allah.
Quran surah 4 ayat 34. Itu setiap langkahnya ada pahalanya teman-teman. Jangan dikira biasa. Dan kalau antum rajin tahajud, itu dibimbing untuk meningkat karirnya.
Quran surah 17 ayat 79-80. Ini agak cepat aja karena kita sedikit lompat-lompat. Saya balikan, itu nafkah pertama. Niatkan sebagai ibadah dan antupun akan terjaga.
Kalau diniatkan ibadah, antum gak akan terjaga. terlibat korupsi. Malu lah masa ibadah berbuat kotor.
Ada orang minum bir misalnya pakai Bismillah. Bismillahirrahmanirrahim. Berkurang dikit lah dosanya gitu kan. Orang kalau mau korupsi juga, kalau sedang merasa ibadah, gak mungkin dilakukan. Dia akan terjaga.
Tapi yang terkait dengan Ramadan ini, saya mau tarik ya. Nih, keinfak sunnah. Saya perhatikan banyak mencarinya keluar dulu Padahal konsep dasar utamanya adalah Kedalam dulu Kurang surah kedua Ayat 2.15 Mungkin ini agak baru Mereka bertanya kepada Muhammad SAW Apa yang akan diinfakan?
Dan kepada siapa? Kata Allah Katakan, kalau mereka ingin infak Berikan kualitas yang baik, yang terbaik Pertama, lilwalidain Orang tua Ini dulu Coba, jauh-jauh infak bahkan sampai ke luar negeri dan sebagainya, gak dilarang. Tapi lihat orang tua sendiri, udah diinfakin belum? Berapa diantara anak-anak yang mengirimkan bukaan pada orang tuanya?
Yang mentransfer untuk persiapan Ramadannya? Itu disindir keras oleh Al-Quran, Al-Quran 46 ayat ke-15. Bahkan kata Quran, kalaupun anda sudah sukses dan menikmati kesuksesan itu, mungkin, maaf ya, ini isyarat Quran ya kesuksesan itu didapatkan bukan hanya kerja-kerja keras Anda saham Anda mungkin 30% 70% ibu yang sering tahajud, bintas sama Allah, nangis ayah yang dengan peluh keringatnya luar biasa, gak apa-apa ya Allah saya mencangkul anak saya Saya yang penting jadi direktur. Gak apa-apa ya Allah. Saya tidur di amparan-amparan.
Yang penting anak saya bahagia di kemudian hari. Itu disindir keras. Makanya ketika Anda sukses.
Doa pertamanya menyertakan orang tua. Maka ketika Anda menyiapkan pos infak. Saat Ramadan nanti.
Yang paling prioritas pertama orang tua. Ini dulu. Nah ini desain pertama. Akan memperbaiki hubungan-hubungan sosial. Yang tingkat pertama.
Atau main dengan orang tua. Mungkin hebat sholatnya. Ternyata dengan ibunya bermasalah. Ya.
Hebat puasanya. Sunnah dikerjakan. Dengan ayahnya belum selesai masalahnya.
Tuntaskan dulu. Ini skemanya. Wal akrabin. Kerabat terdekat.
Nomor dua. Wal yatama. Baru naik ke anak yatim.
Wal mesakin. Baru orang miskin. Wa bnisabil. Orang-orang yang kesulitan. Setelah itu.
Baru nanti yang umum. Yang fisabilillah. Banyak sekali cabangnya.
Bisa kita kumpulkan. Nah singkatnya adalah Mumpung sekarang kita masih di bulan Syamban Dari sekarang disiapkan Nabung dari sekarang Kenapa anggaran infaknya ini untuk skema sosial Untuk Ramadan Setiap hari keluarkan misalnya 1, 2, 3 Support A, support B, support C Karena yakin Ramadan itu dengan sendirinya pasti akan meningkat Pasti disiapkan oleh Allah Pandai-pandai melihat berapa yang Allah siapkan untuk kita Kalau sudah cukup di dalam rumah Anda dapat gaji misalnya 20 juta Kebutuhan di rumah 10 juta Tabungan 5 juta untuk ke depan Untuk anak-anak, berarti 5 juta itu peluang ibadah Anda lewat harta Optimalkan Tinggal diatur nanti bagaimana penyalurannya saat Ramadan Dan yang paling dahsyat Ada nanti skema yang ketiga Yang terakhir, sadaklah Yang sifatnya lebih luas luas lagi, bukan hanya muslim tapi sampai non muslim sampai non muslim, anda bekerjakan disini gak semuanya muslim, pasti ada non muslim Tebarkan awal Ramadhan kepada teman-teman juga Ya Jadi begitu datang nanti bulan Ramadhan Bisa dibikin skemanya Sedapah itu lebih luas Mungkin diantara anak mereka ada yang kesulitan Bisa diberikan bantuan SPPnya Ada diantara mereka yang tertarik dengan Islam Berikan kemudian pendalaman dengan buku-buku keislaman Biayanya boleh dari skema ini Bahkan nanti bisa dari zakat Anda mau buka berbagi Makanan kan banyak tuh Kata Nabi berbagi Sampingnya mungkin tetangganan muslim muslim aja Anda mau buka bersama barang-barang ya jangan yang muslim saja mungkin ada non-muslim tertarik aja ya ketika dia bertanya ya kok saya boleh ikutan sampaikan sampaikan Islam atau Quran yang mengajarkan sentuh berbagi ya tapi kedua ditanya lagi hari ini Quran ngajarin lagi berbagi hari poinnya yang terakhir yang ketiga ya kita akhiri hai hai Jika semua ini sudah bisa kita lakukan, maka semua latihan ini akan merubah keperibadian kita dan membentuk karakteristik yang baru pasca Ramadan. Gambarannya begini, maaf sekali, kalau teman-teman biasa makan, pakai ayam, ayam pakai kerupuk, ayam pakai kerupuk. Ini Ustaz Mubarak waktu pesanten itu capruk, kecap kerupuk, kecap kerupuk.
Saya satu pesanten dengan beliau dulu. Kecap kerupuk, kecap kerupuk. Nah, setelah 30 hari. Hari ke-31, ayamnya dikasih kerupuk.
kerupuknya gak dikasih? kira-kira komentar pertama apa? mana kerupuknya? karena sudah terbiasa kan? Ramadan kan kita dilatih kebiasaan sholat biasa baca Quran biasa berbagi biasa mendekat, biasa evaluasi masa 30 hari melakukan itu gak berubah karakter pasti akan ada perubahan hal pertama yang didapatkan pasca itu, yang pertama ketenangan itu dulu jadi Allah Allah itu kalau ingin merubah seorang hamba jadi lebih baik, hatinya ditenangkan dulu.
Karena tenang ini kunci sejalannya. Hidup tenang, di rumah tangga kan tenang ya. Samara itu kan Sakinah dulu, Sakinah kan tenang ya Di kaya pun kalau gak tenang gak enak Coba pilih mana?
Kaya tapi gelisah atau miskin tapi tenang? Gak ada pilihan ketiga, jangan maksa Saya tau kaya dan tenang ya Kaya tapi gelisah atau miskin tapi tenang? Jadi Allah itu kalau ingin merubah seorang hamba Menjadi lebih baik Itu diberikan ketenangan dulu Setelah tenang nanti baru di install Dia pengen apa? Apakah ilmu? Apakah harta?
Atau kedudukan? Baru diarahkan Anda kalau sholat Yang didapatkan kan bukan solusi dulu kan? Sebelum tanha anil fahsya iwal munkar. Ketenangan dulu. Makanya kalau orang itu kalau sudah sholat-sholatnya bagus, hatinya lebih tenang.
Baca Quran juga begitu. Kalau Anda sedang gelisah, ibu-ibu itu jangan bikin status. Gak menyelesaikan persoalan.
Ini mendung di sekitaran bikin status. Mendung ya? Ya gak menghentikan mendung kok.
Kalau sedang gelisah, ambil wudhu, ngadep kiblat, ambil mushaf, baca Quran. Tenang hati. Walaupun solusi belum datang.
Nah Ramadan pun begitu, ketika Allah ingin tanamkan hidayah pada seorang hamba, yang diberikan pertama ketenangan, lebih tenang pribadinya. Kedua, lebih nikmat dalam beribadah, lebih berkualitas, merasakan peningkatan kualitas dalam ibadah. Jadi ada kecenderungan ingin nambah, ada mulai rindu dengan Tarawi, padahal mau berakhir.
Maka saat itulah kemudian tanda awal dari... Dari Allah bahwa hidayah telah ditanamkan dalam diri kita. Ketika ditanamkan pada diri itu. Maka wujud yang terakhir yang Allah inginkan.
Membentuk pribadi yang lebih bersyukur. Apa itu syukur? Secara singkat syukur adalah Mampu mengonversi semua nikmat yang Allah berikan Pada setiap tempat yang Allah kehendaki Maaf, lisan ini fungsinya untuk bicara Tapi Allah menginginkan bukan sekedar bicara Bicara yang baik-baik, itulah syukur Syukur dengan mata melihat yang baik-baik Syukur dengan tangan menulis menggerakkan yang baik-baik Maka orang yang lulus puasanya Puasa itu akan merubah kepribadian dirinya Menjadi lebih baik sebagai syukur syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala setelah menyelesaikan pelatihan selama satu bulan itu karena dia mendapatkan syukur itu maka dia coba mengekspresikannya dengan bertakbir itulah sebabnya hari pertama di bulan Shawwal kita bertakbir Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar takbir ada dua jenisnya ya ada takbir perjuangan ada takbir sebagai syukur nanti ada yang menambahkan ulama dengan takbir ibadah seperti dalam sholat takbir perjuangan itu saat berjuang Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar Bung Tomo teriak Allahu Akbar. Yang lain, Allahu Akbar. Sampai di undang-undang kita, nama Allah masuk.
Atas berkat rahmat Allah yang maha kuasa. Sebagai wujud perjuangan kita. Ada takbir dari syukur.
Sebagai wujud, Allah telah memberikan hidayah kepada kita. Itu boleh bertakbir. Anda misalnya puasa.
Kalau saya dapat sesuatu, saya pengen puasa. Begitu dapat, diberikan Anda puasa. Anda bertakbir misalnya, Allahu Akbar, Allahu Akbar kesunnah.
Boleh untuk dilakukan. Nah, jadi secara singkat, lulus puasa, jadilah pribadi yang lebih baik dekat dengan Allah. Bersikap mulia Terhadap sesama Saat yang bersamaan Mampu menata diri dari ujung kepala sampai ujung kaki Menjadi pribadi yang lebih baik Itulah esensi Ramadan Yang Allah perintahkan lewat Rasulullah Untuk berlatih selama kita menunaikan dia Ada pun detailnya nanti InsyaAllah Kita sudah siapkan Saya siapkan nanti tayangan full selama Ramadan Untuk menurunkan detail dari semua ini Ini amalannya apa, ini prakteknya apa, evaluasinya apa InsyaAllah nanti teman-teman bisa terhubung Dengan adik-adik official Kita siapkan nanti setiap hari Setiap Ramadan ada tuntunan Dan saya siapkan buku juga yang spesifik untuk itu Jadi teman-teman bisa akses dan Diinfokan setelah selesai Di cetak kita bisa infokan sehingga Anda punya kurikulum yang bisa Anda pedomani selama Ramadan