Kearifan Lokal dan Sains di Indonesia

Sep 18, 2024

Catatan Kuliah: Kearifan Lokal dan Sains di Indonesia

Kearifan Lokal dan Sains

  • Sebelum memahami konsep jalur tektonik, orang Yogyakarta sudah mengetahui hubungan antara Nyai Rorokidul dan gunung berapi.
  • Orang Jawa dari abad ke-8 sudah memiliki cara untuk mengantisipasi gempa bumi.
  • Hipotesis: banyak kearifan lokal yang relevan dengan dunia sains.

Indonesia: Laboratorium Dunia

  • Indonesia dianggap sebagai laboratorium dunia.
  • Pulau Satonda memiliki potensi obat masa depan.
  • Di Papua, sarang rayap dapat digunakan untuk arsitektur tahan panas tanpa AC.
  • Kalimantan mengajarkan tentang restorasi lahan gambut sebagai penyerap karbon terbesar.

Diskusi tentang Gelar Profesor

  • Terdapat fenomena tokoh politik yang menjadi profesor.
  • Di Inggris, profesi profesor terkait dengan kebebasan akademik.
  • Dalam konteks Anglo-Amerika, profesor adalah jabatan tertinggi di universitas, berperan dalam penelitian dan pengajaran.

Perbandingan Sistem Pendidikan

  • Di Amerika, gelar Assistant Professor belum permanen, sedangkan di Inggris sudah permanen.
  • Kebebasan akademik penting untuk perkembangan masyarakat.

Peran Universitas dalam Masyarakat

  • Universitas harus jadi tempat untuk menguji ide sebelum diperdebatkan di masyarakat.
  • Kearifan lokal penting untuk menjawab tantangan lingkungan dan sosial.

Rencana Aksi Biodiversitas

  • Rencana aksi untuk melestarikan biodiversitas hingga 2045.
  • Penelitian interdisipliner diperlukan untuk menangani masalah keanekaragaman hayati.

Kearifan Lokal vs. Pengetahuan Sains

  • Pengetahuan lokal sering dianggap mistis, padahal memiliki relevansi ilmiah.
  • Contoh: orang Jawa mengetahui hubungan aktivitas vulkanik dengan gempa jauh sebelum penelitian ilmiah.

Pendidikan dan Kebudayaan

  • Kebudayaan harus menjadi bagian dari pendidikan tinggi.
  • Pentingnya integrasi antara sains dan kearifan lokal untuk keberlanjutan.

Tantangan dan Peluang

  • Tantangan dalam kolaborasi internasional antara universitas Indonesia dan asing.
  • Pentingnya meritokrasi dalam pendidikan untuk menghasilkan pemimpin yang kompeten.

Kesimpulan

  • Indonesia perlu memiliki narasi yang kuat mengenai identitas dan peran di dunia.
  • Harus ada kepemimpinan yang didukung oleh sains dan kompetensi untuk menghadapi tantangan global.