🌱

Inovasi Smart Farming di Kebun Cabai

Aug 6, 2024

Catatan Kuliah: Smart Farming di Kebun Cabai Wonosari F

Pengenalan

  • Lokasi: Kabupaten Pasuruan
  • Pemilik Kebun: Bapak Masuda
  • Tujuan kunjungan: Belajar tentang smart farming cabai, berkaitan dengan sukses Bapak Masuda.

Kunjungan dan Diskusi

  • Bertemu dengan Bapak Masuda dan Mbak Wi
  • Kementerian Pertanian melakukan kunjungan untuk membahas smart farming.
  • Diskusi dengan Prof. Dedi dan Prof. Nuri tentang produktivitas kebun.

Smart Farming

Definisi

  • Smart farming: metode pertanian yang menggunakan teknologi untuk meningkatkan produktivitas.
  • Contoh: kebun cabai dengan produktivitas 100 ton/hektar, sedangkan rata-rata di daerah lain 10-20 ton/hektar.

Teknologi yang Digunakan

  1. Rumah Kaca (Greenhouse)

    • Mengatur penyinaran dan melindungi tanaman dari hujan dan serangga.
    • Menggunakan plastik untuk memfilter sinar matahari.
  2. Pengaturan Nutrisi dan Air (Fertigation)

    • Nutrisi diberikan melalui irigasi langsung ke tanaman.
    • Memastikan tanaman mendapatkan nutrisi yang tepat untuk pertumbuhan maksimal.
    • Rincian pemupukan: 4 gram per tanaman per hari, dengan pengairan 2,5 liter.
  3. Varietas Tanaman

    • Menggunakan varietas cabai "Baja MC" yang tahan terhadap penyakit dan virus.
    • Memproduksi cabai berkualitas tinggi yang disukai pasar.
  4. Irigasi Tetes (Drip Irrigation)

    • Sistem irigasi yang efisien, mengurangi pemborosan air dan pupuk.
  5. Budidaya dan Media Tanam

    • Tanaman ditanam langsung di tanah dengan pengolahan sebelumnya.
    • Menggunakan mulsa untuk mempertahankan kelembaban dan mengendalikan gulma.

Hasil dan Keuntungan

  • Setiap tanaman dapat menghasilkan rata-rata 5,2 kg cabai dalam 10 bulan.
  • Populasi: 3.000 tanaman per hektar, total produksi 15 ton per hektar.
  • Harga cabai saat ini: Rp 35.000/kg.

Kendala dalam Smart Farming

  • Modal Awal Tinggi:
    • Investasi awal untuk rumah kaca dan teknologi irigasi cukup besar (sekitar 2 M untuk 1 hektar).
  • Kekurangan Tenaga Kerja Terampil:
    • Penting untuk melibatkan mahasiswa pertanian dalam praktek lapangan.

Rencana Masa Depan

  • Menerapkan smart farming di lahan terbuka dengan media polybag.
  • Evaluasi teknologi yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan hasil.

Kesimpulan

  • Pentingnya adaptasi teknologi di kalangan petani milenial.
  • Keberhasilan dalam smart farming dapat dicapai dengan pendekatan yang tepat dan inovatif.