📚

Penerapan Deep Learning dalam Pendidikan

Apr 17, 2025

Catatan Kuliah: Deep Learning dalam Pendidikan

Pendahuluan

  • Pembicara: Prof. Yuli Rahmawati, diundang oleh Suyanto dari suyanto.id
  • Diskusi tentang penerapan Deep Learning dalam pendidikan nasional.

Apa itu Deep Learning?

  • Definisi: Pembelajaran mendalam, bukan istilah baru dalam pendidikan.
  • Asal Usul:
    • Muncul pertama kali dalam konteks pendidikan pada tahun 1970 oleh Merten.
    • Berkaitan dengan konsep Surface Learning dan Deep Learning.
    • Berasal dari penelitian machine learning sejak tahun 1940.

Hubungan dengan Kecerdasan Buatan (AI)

  • Deep Learning di komputer menggunakan neural networks yang menyerupai otak manusia.
  • Fokus bukan hanya pada AI, tetapi juga pada proses berpikir siswa dalam memahami konsep.

Pendekatan Pembelajaran

  • Definisi Deep Learning: Pendekatan yang memuliakan, menekankan suasana belajar yang menyadarkan, bermakna, dan menggembirakan.
  • Terdapat empat aspek dalam pembelajaran:
    • Olah pikir (intelektual)
    • Olah hati (etika)
    • Olah rasa (estetika)
    • Olah kinestetik (praktek)

Teori dan Filosofi

  • Terintegrasi dengan teori konstruktivisme dan model pembelajaran kolaboratif (Cooperative Learning, Social Learning, Inquiry-Based Learning).
  • Michael Fullan sebagai referensi utama dalam pengembangan Deep Learning.

Implementasi dan Tantangan

  • Bukan mengganti kurikulum, tetapi mengadaptasi kurikulum yang sudah ada dengan pendekatan baru.
  • Infusion to the Curriculum: Mengintegrasikan prinsip-prinsip Deep Learning ke dalam kurikulum yang ada.
  • Pentingnya refleksi dalam proses belajar:
    • Siswa harus merasa bermakna dan relevan dengan kehidupan mereka.
    • Guru sebagai fasilitator dalam proses tersebut.

Contoh Implementasi

  • Contoh pembelajaran kimia: Menghubungkan teori koloid dengan pengalaman nyata (misal, ice cream, air sungai).
  • Fokus pada pembelajaran yang relevan dan kontekstual.

Penerapan Internasional

  • Norwegia sebagai contoh negara yang menerapkan Deep Learning dalam kurikulum publik.
  • Profil lulusan Norwegia: Kompetensi, identitas, etika, dan kritikal.

Kesimpulan

  • Deep Learning bukan barang baru, tetapi reempowering pendekatan yang sudah ada.
  • Fokus pada pendekatan yang mindful, meaningful, dan joyful dalam proses pembelajaran.

Penutup

  • Diskusi diakhiri dengan harapan agar guru dan pendidik dapat menerapkan Deep Learning dengan baik.