Coconote
AI notes
AI voice & video notes
Try for free
Pemahaman Etika Jawa dalam Filsafat
Nov 23, 2024
Kuliah Filsafat: Etika Jawa
Pembukaan
Kuliah Filsafat di Salihara memasuki hari dan sesi terakhir.
Pembicara: Romo Magnis.
Ucapan terima kasih kepada Romo Magnis dan HIFOS.
Etika Jawa
Etika Jawa bukanlah sesuatu yang unik, tetapi memiliki ciri khas tersendiri.
Dipengaruhi oleh budaya Jawa dan lingkungan sosial.
Etika Jawa lebih merupakan tipe ideal (ideal type) menurut Max Weber.
Fokus pada nilai keselarasan (harmoni) dalam masyarakat, alam, dan alam gaib.
Nilai-Nilai dalam Etika Jawa
Keselarasan (Harmoni):
Menjaga kerukunan dan absensi konflik.
Menangani emosi untuk menjaga ketentraman.
Pentingnya Bahasa:
Penggunaan tingkatan bahasa (Ngoko, Kromo, Kromo Inggil) mencerminkan kedudukan sosial.
Bahasa Jawa membantu dalam menciptakan suasana dan menjaga kerukunan.
Implementasi Etika Jawa
Menghindari Konflik:
Konflik dihindari untuk menjaga kerukunan.
Menghormati Orang Lain:
Menghormati orang lain berdasarkan kedudukan sosialnya.
Pengendalian Emosi:
Menghindari emosi berlebihan (baik positif maupun negatif).
Kritik Terhadap Etika Jawa
Potensi negatif seperti timbulnya "time bomb" dalam hubungan karena masalah yang tidak diungkapkan.
Risiko budaya 'nerimo' yang dapat membatasi kreativitas.
Diskusi dan Pertanyaan
Perbedaan Geografis:
Etika Jawa lebih kental di wilayah Mataraman, Jawa Tengah.
Pengaruh Sejarah:
Apakah etika Jawa merupakan hasil dari pengaruh kekuasaan Mataram.
Perbandingan dengan Budaya Lain:
Apakah etika Jawa dipengaruhi oleh budaya Hindu-Buddha dan Mataram Kuno.
Kesimpulan
Etika Jawa sebagai konstruksi teoritis untuk memahami ciri-ciri orang Jawa.
Tantangan dalam menghadapi etika modern dan perubahan sosial.
Pentingnya mengembangkan keberanian dan kreativitas dalam pendidikan.
Penutup
Diskusi terbuka untuk pertanyaan dan tanggapan dari audiens.
Harapan bahwa etika Jawa dapat berkembang dan menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
📄
Full transcript