Selamat pagi hadirin, selamat bergabung di kompetisi debat SMA Ruang Raya Jakarta. Debat kali ini yaitu tentang dilema penggunaan plastik antara efisiensi dan kerusakan lingkungan. Telah ada bersama kita dua kelompok yang akan saling berdebat pada kesempatan kali ini.
Di sisi kanan saya ada tim afirmasi dan di sisi kiri saya ada tim oposisi. Tanpa membuang waktu lagi, mari kita simak. pernyataan pertama dari kedua tim mengenai dilema penggunaan plastik antara efisiensi dan kerusakan lingkungan.
Waktunya hanya 2 menit. Kepada tim afirmasi, dipersilakan. Menurut kami, plastik merupakan material yang praktis, hemat, dan tepat yang telah terbukti memudahkan kita dalam menjalani kehidupan.
Banyak benda-benda yang kita gunakan terbuat dari bahan plastik yang terbukti lebih mudah dan murah digunakan. Tidak hanya kantong belanja, tetapi juga peralatan makan dan minum, bahkan perabotan rumah tangga. Antara plastik dan kerusakan lingkungan bukanlah hal yang berhubungan. Plastik tidak memberi andil bagi kerusakan lingkungan. Manusia selaku pengguna plastiklah yang menyebabkan lingkungan itu rusak.
Jika yang memproduksi, mendistribusikan, dan mengonsumsi plastik adalah manusia, atau dengan kata lain manusia adalah subjeknya, mengapa? Apa plastik yang hanyalah objek justru dikambing hitamkan atas kerusakan lingkungan yang terjadi? Menurut kami, mengambing hitamkan plastik bukanlah hal yang tepat dan tidak dapat diterima dengan akal sehat. Luar biasa! Beri tepuk tangan untuk tim Afirmasi!
Selanjutnya, dipersilakan kepada tim oposisi untuk memberikan pernyataannya. Waktunya 2 menit dimulai dari sekarang. Kami tidak sependapat dengan kelompok Anda. Plastik merupakan material yang tidak dapat terurai dengan cepat, membutuhkan waktu ratusan tahun bagi mikroorganisme untuk dapat mengurai limbah plastik. Penggunaan plastik berdampak negatif bagi lingkungan.
Sebagai mana yang diketahui, plastik yang mulai digunakan sekitar 50 tahun yang silam, kini telah menjadi barang yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Di perkirakan... Ada 500 juta sampai 1 miliar kantong plastik digunakan penduduk dunia dalam satu tahun. Ini berarti ada sekitar 1 juta kantong plastik per menit.
Untuk membuatnya, diperlukan 12 juta barel minyak dan 14 juta pohon ditebang per tahunnya. Jika seperti itu, tidak selayaknya penggunaan plastik tetap dipertahankan. Harus ada alternatif lain untuk menggantikan plastik demi keberlanjutan lingkungan.
Bagaimana dengan tim afirmasi? Apakah ada tanggapan? Kami tetap pada pendapat kami, bahwa ditinjau dari segi efisiensi dan ekonomi, plastik merupakan material yang mempermudah kehidupan. Perihal sampah yang ditimbulkan akibat plastik dapat dicanangkan program 3R, yaitu reduce, reuse, dan recycle. Dengan demikian, yang diperlukan adalah edukasi untuk memberdayakan plastik.
Satu hal lagi yang paling penting, menggunakan plastik tidak boleh dibarengi dengan membuangnya begitu saja. Dengan demikian, meski tetap menggunakan plastik, tidak lantas mengabaikan lingkungan. Mohon maaf, program 3R memanglah baik. Akan tetapi, saat ini sudah ada cetusan program 5R, yaitu Reduce, Reuse, Recycle, Replace, dan Repair.
Terdapat kata Replace dan Repair yang tingkatannya sudah di atas Recycle. Jadi, Menurut kami, edukasi daur ulang plastik tidaklah cukup. Edukasi harus lebih dari itu.
Kesadaran tentang kebiasaan yang harus diubah dan diperbaiki jauh lebih penting. Baik, waktunya habis. Kepada tim afirmasi dan tim oposisi, dipersilakan untuk memberikan pernyataan penutup. Terima kasih, moderator.
Kami berpendapat bahwa tidak ada yang salah dengan menggunakan plastik. Meski begitu... Perihal lingkungan tetap tidak boleh diabaikan. Tim oposisi, silakan.
Menurut kami, membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan dapat dimulai dari mengganti penggunaan plastik. Kalau kesadaran sudah terbentuk, selanjutnya dapat muncul inovasi-inovasi untuk menemukan produk penggantinya yang lebih ramah lingkungan. Luar biasa!
Beri tepuk tangan untuk kedua tim, pemirsa. Menggunakan plastik atau menggantinya memang merupakan pilihan kita. Namun, berbicara soal lingkungan, jika bukan kita yang peduli, lalu siapa lagi?
Anda yang menentukan.