Anda masuk di perusahaan ini tujuannya apa? Membangun bisnis secara step by step dengan melakukan pengungkitan, yaitu menciptakan suatu sistem untuk usaha tersebut harus melakukan langkah apa saja. Selain sebelumnya semua orang sudah tahu harus punya visi, misi, budaya, goal, dan sebagainya, next-nya adalah real action adalah Anda harus punya struktur organisasi. Kalau suatu perusahaan nggak punya struktur organisasi, itu biasa kalau bisnis masih kecil-kecilan, yaitu pakai semangat gotong royong.
Apa-apa, pokoknya ada pekerjaan yang perlu digotongi, digotongin. Yang penting cepat selesai. Ya tapi mulai gede kalau anda nggak punya struktur organisasi itu pasti akan tumpang tindih ya bukan ya sinergi yang didapet malah kekacauan yang terjadi biarpun ya anda udah punya sistem SOP segala macam ditulisin tapi nggak punya struktur organisasi yang jelas biasanya yang muncul malah kekacauan nah Struktur organisasi itu seperti apa? Nanti akan kita jelasin. Biasanya struktur organisasi itu penting harus punya job description, uraian kerja.
Anda mengapa dibutuhkan di dalam organisasi itu? Ada kejelasannya. Anda digaji di organisasi itu untuk menghasilkan apa? Atasan Anda siapa?
Bawaan Anda siapa? Kemudian rekan, sejawat atau peer, itu siapa? Dengan mengisi di posisi Anda, Anda punya tanggung jawab apa?
Tanggung jawab adalah hasil ya. Dengan ada tanggung jawab itu, tentu Anda juga diberikan wow menang untuk melakukan apa. Ya, itu kadang-kadang itu simple aja, kasih kata-kata yang simple-simple aja, jangan bikin panjang-panjang.
Tapi jawab pertanyaannya, yaitu Anda masuk di perusahaan ini tujuannya apa? Kamu fungsinya apa dulu deh? Kalau ternyata fungsi kamu nggak jelas, tanyakan ke atasan Anda. Demikian juga atasan Anda harus punya fungsi yang jelas untuk orang-orang yang masuk ke organisasi tersebut. Kalau nggak...
punya fungsi tersebut orang tersebut sebaiknya enggak usah masuk ke organisasi tersebut karena dia tidak akan memberikan sinergi yang akan terjadi adalah mengacaukan proses kerja tersebut jadi pertama fungsi kedua laporannya ke siapa sering kita tanya bos kamu itu siapa dia saking bingung Oh saya banyak Kenapa ini bisnis keluarga ya di organisasi dia hanya punya hanya satu bos dia bisa bantu yang lain-lain tapi tanggung jawab hanya ke satu orang kalau dia tanggung jawabnya ke banyak orang kecenderungannya ya produktivitas dan efektivitas pasti turun lebih jelek lagi terjadi chaos jadi fungsi tanggung jawabnya ke siapa atasannya? apakah dia punya bawahan? ada yang punya bawahan, dia mesti jelas bawahannya siapa? ya ini sedikit tips juga bawahan jangan lebih dari 7 orang ada yang bawaannya sampai puluhan banyak sekali sebenarnya malah perusahaan Jepang kecederungan bilang bawaan langsung itu 3 orang sistem barat memungkinkan 5-7 Ya, simple sekali, karena mereka kerja cuma 5 hari. Jadi kalau kamu punya karyawan 10 lebih, mendingan kamu pecah-pecah di unit kecil lagi.
Ya, itu suatu tip mengenai berapa karyawan bawaan Anda. Dan kemudian ada hubungan kerja antara rekan sejawat. Itu hubungannya apa saja?
Itu juga mesti di-make clear. Kalau tidak make clear, nanti komunikasi dan kerjasamanya akan terganggu. Setelah atasan, bawahan, sejawat, next-nya adalah Anda memegang jabatan ini tanggung jawab akhirnya apa?
Semua orang harus ada tanggung jawabnya. Jangan asal masuk kerja aja. Karena dia diberi tanggung jawab, dia diberi wawonan untuk melakukan. Tindakan tertentu untuk mencapai hasil tersebut.
Itu penting. Setelah itu, dia harus ada manual kerja. Yang disebut SOP tersebut loh.
SOP tersebut itu bisa merupakan tulisan, itu zaman dulu yang paling canggih tuh ISO, semua dia tulis K. Selamat! ya kekurangannya kadang-kadang pakai bahasa yang terlalu formal terlalu standar hanya bisa dimengerti orang yang lulus S1 yang dibawa itu kadang-kadang mereka baca makin baca makin pusing jadi di jaman sekarang selain ditulis sebaiknya ditambahin banyak visual ya contohnya foto paling canggih sekarang yang pakai video ya jadi semua proses kerja itu di videoin dicatat ya setelah anda punya manual kerja SOP yang canggih finalinya dan next stepnya itu harus disusun suatu manajemen sistem yang berpaket yang sering bertalian ya ya sehingga orang yang melakukan pekerjaan tersebut tahu bahwa proses ini selesai nanti diserahin ke siapa loh ya nggak hanya diri sendiri aja sering perusahaan makin gede itu terjadi konsepnya yang disebut silo sistem dia cuma tahu pekerjaan dia aja dia enggak tahu bagaimana setelah pekerjaan itu berhubungan dengan yang mana Ya, itulah kira-kira langkah-langkah membangun sistem dalam menjalankan bisnis.
Selain Anda punya visi, misi, budaya, goal yang jelas, Anda mesti terjemahkan dalam struktur organisasi yang rapi. Dalam struktur organisasi itu, Anda pasti punya job description. Dari job description itu harus ada...
Dia ini gaji untuk apa? Atasannya siapa? Bahwaan siapa?
Sejawatnya siapa? Dia punya tanggung jawab apa terhadap hasil? Wawadangnya apa?
Satu lagi yang ditambahin, untuk menduduk di jabatan tersebut, kualifikasinya apa? Ya, bukan karena saya kenal dia, dia masuk. Harus ada kualifikasinya.
Nah, kualifikasinya biasa juga dibagi. Satu itu dari pendidikan formalnya. Ya, kedua dari pengalamannya. Bisa juga untuk job tertentu justru keterampilan yang diuji.
ya jadi harus memenuhi kriteria itu baru boleh mengembang pekerjaan tersebut setelah dia mengambil pekerjaan tersebut dia harus ada tolok ukurnya Apakah dia kerja di perusahaan apa di job tersebut bagus atau enggak itu yang disebut KPI bahasa kerennya key performance indicator ya mungkin terjemahan dalam bahasa Indonesia yang tepat adalah tolok ukur kinerja banyak orang yang mengandalkan Pak saya kerja keras Pertanyaannya kerja keras hasilnya ada nggak? Jadi Anda tahu Anda sebenarnya diukur Di mana KPI-nya Nah di situ kalau mau lebih dalam lagi Ada sesi KPI yang mendalam Bikin KPI yang simple Jangan membuat pusing Survei mengatakan Tidak kurang dari 3 Tidak lebih dari 5 ya maximum-maximum bisa 7 kalau posisi makin tinggi bisa 7 posisi makin rendah ya yang diukur makin kecil dan saya anjurin lebih baik 80% berhubungan dengan duit Hai yah kalau tidak dihubungkan sama duit nanti perusahaan anda kurang tajam karena setelah ada KPI nextnya orang suka nanya kalau saya capai KPI Reward saya apa? Hasil saya apa?
Jadi kalau kamu KPI melulu, hanya mengukur suatu proses dan kualitatif yang tidak dikontifikan dalam duit, Anda akan sulit bagaimana akhirnya meng-reward atau memberi penghargaan ke orang tersebut.