Kondisi Ekonomi Awal Kemerdekaan Indonesia

Mar 6, 2025

Kondisi Ekonomi Indonesia pada Masa Awal Kemerdekaan

Pada masa awal kemerdekaan Republik Indonesia, kondisi ekonomi mengalami kesulitan yang cukup besar. Berikut adalah beberapa faktor penyebab dan kebijakan yang diambil pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut.

Faktor Penyebab Inflasi Tinggi

  1. Peredaran Mata Uang Jepang

    • Mata uang Jepang beredar luas di masyarakat sekitar 4 miliar Yen.
    • Peredaran uang yang banyak dimanfaatkan oleh produsen untuk menaikkan harga barang.
    • Akibatnya terjadi inflasi atau kenaikan harga barang secara masif.
  2. Kedatangan Tentara Sekutu (Inggris dan Belanda)

    • Tentara sekutu mengambil alih perusahaan dan bank di Indonesia.
    • Uang digunakan untuk membayar gaji pegawai dan operasional tentara.
    • Menyebabkan peredaran uang semakin banyak dan inflasi tidak tertangani.
  3. Ketersediaan Barang yang Menipis

    • Blokade Belanda menghalangi perdagangan keluar dan masuk Indonesia.
    • Menghambat impor dan ekspor, mengurangi pendapatan, dan tidak bisa mendapatkan barang yang dibutuhkan.

Kebijakan Pemerintah untuk Mengatasi Inflasi

  1. Pembentukan Mata Uang Sendiri - ORI (Oeang Republik Indonesia)

    • Menggantikan mata uang Yen yang sudah banyak beredar.
  2. Kebijakan Gunting Syafrudin

    • Pemotongan nilai mata uang Rp 25 ke atas menjadi setengah.
    • Mengurangi peredaran uang di masyarakat.
    • Contoh: Uang Rp 50 hanya bernilai Rp 25 saat dibelanjakan.
  3. Nasionalisasi De Javasche Bank

    • De Javasche Bank milik Belanda dinasionalisasi menjadi Bank Indonesia.
    • Berdasarkan Undang-Undang No. 24 Tahun 1951.
    • Bank Indonesia berfungsi sebagai bank sentral dan bank sirkulasi.
    • Tugas: mencetak uang dan mengatur peredaran uang.

Dengan kebijakan-kebijakan tersebut, pemerintah berusaha menormalkan kondisi ekonomi pada masa awal kemerdekaan. Semoga informasi ini bermanfaat untuk memahami sejarah ekonomi Indonesia.