Bantuan Sosial dan Pengaruh Ekonomi

Oct 7, 2024

Catatan Kuliah tentang Bansos dan Ekonomi

Pendahuluan

  • Indikator kemiskinan, pengangguran, dan inflasi membaik.
  • Pemerintahan Presiden Joko Widodo mencatat rekor baru dalam bantuan sosial (Bansos).
  • Anggaran jumbo dalam APBN bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Rekor Bansos

  • Pencairan Bansos berkaitan dengan pemilu pada Februari 2024.
  • Pemulihan ekonomi selama dua tahun terakhir belum membuat pemerintah percaya diri.
  • Bansos tahun ini lebih tinggi dibandingkan tahun pandemi (2020-2022).

Program Bansos

  • Bantuan pangan beras: 10 kg hingga bulan Juni.
  • Bantuan langsung tunai: Rp200.000 per bulan untuk 3 bulan, evaluasi setelah 3 bulan.
  • Anggaran Bansos 2024 melibatkan partai politik di DPR.
  • Nilai Bansos tahun 2023: Rp476 triliun.

Indikator Ekonomi

  • Tingkat kemiskinan: di bawah level sebelum pandemi.
  • Angka pengangguran: 5,4% di 2023, turun dari di atas 6% saat pandemi.
  • Inflasi: berhasil sesuai target, diusahakan tetap di bawah 3% oleh Bank Indonesia.

Proyeksi dan Tantangan

  • Inflasi 2024 diperkirakan terjaga di kisaran 2,5% ± 1%.
  • Anggaran Bansos mungkin membengkak hingga Rp508 triliun, tertinggi sepanjang sejarah.
  • Tahun politik menjadikan Bansos rentan untuk dipolitisasi.

Efektivitas Bansos

  • Efektivitas pemberian Bansos dipertanyakan.
  • Bansos sebagai belanja terbesar untuk masyarakat bawah.
  • Konsumsi rumah tangga lebih bergantung pada kelas menengah, yang jadi tulang punggung perekonomian.

Sumber: Diah Megasari Anjaya, Tim Liputan Kompas TV, Jakarta.