Mungkin dalam 5 menit saya akan mulai saja ya. Nanti bisa menyusul saja yang belum online. Takutnya...
Baterainya sih harusnya keburu sih, tapi supaya ini aja. Totalnya ada berapa partisipan? Kalau tidak salah...
ada sekitar 15 ya, belasan ya. Iya, Pak. Mungkin saya mulai saja sambil jalan ya, nanti bisa menyusul, nanti juga ini di posting di WLS juga.
Oke, kita mulai saja. Selamat pagi untuk semuanya, semoga sehat-sehat terus ya. Ya, mungkin saya akan melanjutkan untuk...
atau kuliah Fisiologi dan Teknologi Pasca Panen. Kali ini saya akan menyampaikan materi mengenai teknologi pasca panen untuk kelapa sawit. Dan juga nanti ada sedikit tentang kelapa ya.
Mungkin sebelumnya saya mau menunjuk sebentar mengenai UTS. Untuk UTS-nya, bagaimana? Ada feedback tidak kesan untuk UTS?
Saya lihat sudah masuk semua lewat ULS, jadi berarti dari masalah ini tidak ada kendala dan sudah masuk semua. Nah untuk... Sampai UAS ini saya akan memberikan materi dua ya, sawit dan nanti untuk pasca panen susu.
Ya baik, untuk sawit, kadang orang menyebutnya kelapa sawit, tapi ada yang nyebut hanya sawit saja, soalnya kalau kelapa kan namanya kelapa ya tapi ini kan bukan kelapa gitu, sawit tapi orang masih menyebut kelapa sawit ya semuanya sama saja sih kelapa sawit ataupun sawit ya tapi untuk sepertinya sih dari segi dari komunitas itu lebih prefer menyebutnya sebagai sawit saja. Jadi untuk selayuin lebih singkat dan juga memang lebih mencerminkan ininya bahwa memang dia berbeda dengan kelapa. Oke, jadi kelapa sawit ini, atau sawit, dilihat dari sejarahnya, nanti di slide selanjutnya, jadi sawit itu bukan tanaman endemik Indonesia. Jadi sawit itu berasal dari Afrika. Sawit yang...
sekarang ditanam ya, itu asal dari Afrika, dan di Al-Fadl ke-19 itu dibawa oleh kolonial Inggris atau Belanda, terus di kebun raya ada masih, sekarang sih sudah tidak ada pohonnya ya, dari situ kemudian dikembangkan di beberapa perkebunan. Jadi dia bukan tanaman endemik Indonesia, dan dulu juga... waktu orang Eropa di zaman renaissance itu ya, berkelana gitu, kemudian ini ada semacam testimoni dari ini bahwa di abad ke-15 ketika seorang explorer menemukan sawit, karena di Afrika kan sawit sudah dipakai ya, itu dia bilang, waktu itu mendeskripsikannya gitu, it has the scent of violet, taste of olive oil, and color which tinge food like saffron, but it's more attractive. Jadi seketika dalam seketika mereka langsung tertarik dengan sawit ini. Karena dari segi rasa seperti minyak caitun, olive oil, terus dari ini seperti violet ini semacam...
ini sih semacam bunga ya di aromanya juga sebenarnya wangi rasanya juga seperti minyak zaitun dan dari segi warna juga milih saffron, di saffron itu kan satu jenis rempah yang kalau di Eropa ini cukup mahal dan elit gitu pemakaiannya, jadi kayaknya setelah itu penemuan ini yang mereka tertarik untuk melihat sawit, memanfaatkan sawit untuk ditanam, sampai akhirnya dijadikan perkebunan. Jadi dari awal sebenarnya ditemukan oleh Eropa, waktu di Afrikanya sudah endemik, orang itu biasa pakai sehari-hari. Akibat penemuan Eropa inilah sawit ini menjadi cikal bakal berkembangnya industri sawit ini. Oke, jika kita lihat sawit, sebenarnya ada dua spesies untuk sawit ini. Yang pertama adalah ini yang ditanam di Indonesia dan Malaysia di Asia Tenggara, yang kita kenal sebagai sawit, adalah yang ini.
Ini asal dari Afrika. Spesiesnya Elias guinensis, bentuknya seperti ini. Kemudian ada lagi, Elias oleifera.
Ini berasal dari Amerika. Ini dia Amerika Latin, makanya menanam sawit itu yang rungunya adalah Eleis Olivera. Di sini bisa kita lihat perbedaannya.
Ini buah sawitnya seperti ini, bulir-bulirnya ini lebih besar-besar, kecil-kecil, dari segi warna juga beda, dari segi bentuk raga tubuhnya juga beda. dijadikan dari segi industri, yield atau rendemen minyak itu yang paling banyak dari Elias Gunensis ini, sawit ini, jika dibandingkan dengan yang ini. Namun, itu kalau kita melihat yield, terus agronominya, agronominya yang ini lebih unggul dari sisi yield misalnya.
Namun tetap saja misalnya pasti ada keunggulan lain, yang lainnya pasti ada plus minus. Misalnya yang ini itu lebih tahan terhadap penyakit tertentu, yang ini lebih rentan, dan begitu pula sebaliknya. Jadi ada plus minus untuk masing-masing, dan itu seperti misalnya penyakit tertentu, yang ini lebih rentan terhadap kano derma misalnya. yang ini lebih tahan dan sebaliknya. Yang ini lebih rentan ke kusarium misalnya.
Kalau dilihat dari segi evolusinya, kedua spesies ini sudah terspesiasi atau spesiesnya ini terpecah itu sudah cukup lama juga, sekitar 51 juta tahun yang lalu menurut analisa genetika. Jadi ini sudah cukup lama terspesiasinya antara kedua spesies ini. Dan tepatnya juga dengan perjauhan Amerika dan Afrika.
Nah, jika kita lihat sawit ini dari segi misalnya agronominya dari segi pohon sawitnya saja dulu ya. Sebetulnya tubuh sawit ini bisa dimanfaatkan hampir semua tubuhnya ini ya. Selain buahnya terutama ya, buahnya kan juga di minyak gitu.
Jadi misalnya ininya dimanfaatkan untuk fiber segala macam ya. Banyak daunya dikompos, kemudian nanti buah sawit yang di-press, habis di-meal di-press itu nanti cangkangnya, kemudian nanti kernelnya jadi apa. Jadi manfaatnya banyak. Jadi misalnya selnya ini, jadi sel, oke nanti mungkin...
kita akan bahas mengenai anatominya sih, tapi misalnya ini. Jadi ini lah ya, selnya ini di dalam batoknya, batok kelapanya itu ya, itu nanti akan dimanfaatkan misalnya untuk jadi bahan bakar, seperti arang ya. Kemudian karmelnya, artinya intinya ini, bisa jadi minyak juga, tentunya ini jadi minyak juga, ini aja bisa jadi fiber, banyak lah ya manfaatnya.
Nah ininya, kemudian bisa jadikan nanti limbahnya itu limbah dari sawit juga bisa dijadikan sebagai pupuk atau sebagai biogas. Oke, jadi saya ada istilah saja tapi mungkin lebih relevan digambar selanjutnya. Jadi istilah ini misalnya ada yang disebut fresh fruit bunches.
tandan buah segar, artinya yang masih ada bulir-bulir sawitnya, disebut tandan buah segar atau TBS. Kemudian ketika sudah dipanen, kemudian diambil bulir-bulirnya itu, setelah itu di-press, nah itu hasil buangannya ini, sampahnya ini, disebut empty fruit bunch, atau tandan atau janjangan kosong, sebetulnya dalam istilah perkebunannya. Nah, seperti kita lihat ya.
Nah inilah fresh fruit bunch-nya. Fresh fruit bunch masih di pohon. Nah kemudian untuk ini kan bagaimana menentukan kematangannya sehingga misalnya apakah tanda segar ini, buah segar ini bisa dipanen atau belum. Nah tanda-tanda kematangannya ya secara sederhana, misalnya warnanya sudah jingga merahan seperti ini, artinya sudah siap untuk di... dipanen.
Jadi ini masih hijau, masih muda, mentah, kemudian ini di pertengahan. Jadi ada semacam kategorinya, panduan kategorinya, misalnya buah mentah ini, ciri-cirinya misalnya masih hijau, buahnya tidak memberondol, akhirnya buahnya itu tidak jatuh. Kadang ini suka, kalau sudah matang ini kadang dia jatuh ke bawah.
Nah ini tidak memberondol, kemudian... bisa hitam pekat, kemudian ini agak matang, ini sekitar 12,5-25% buah luarnya berondol, jadi bisa jatuh-jatuh, kemudian berwarna sudah kemerahan. Nah buah matang itu sekitar 26-50%. memburondol, kemudian warnanya merah mengkilat.
Sebenarnya gambar ini tidak terlalu representatif, tapi ada juga seperti ini. Tapi ini jadi merahnya itu merah cerah. Nah, kemudian kalau sudah terlewat matang, ini sudah terlalu banyak yang jatuh buahnya, bulir-bulirnya.
Jadi sudah banyak sekali yang... Selain yang memperoleh, selain yang dihasilkan Perkebunan yang Itu berarti sudah terlewat batang. Nah ini nanti akan menentukan yield atau rendemen minyaknya. Dan juga selain rendemen minyak, ini akan mempengaruhi kadar asam lemak bebas.
Free fatty acid. Nah ini penting karena semakin banyak asam lemak bebasnya ini, FFA ini, ini secara... mudahnya itu dia semakin banyak evapora itu biasanya semakin tengik aromanya.
Itu kan kalau kita ada minyak misalnya semakin tengik, lama-lama tengik itu berarti semakin banyak asam lemak bebasnya. Nah itu nanti akan mempengaruhi kualitasnya minyaknya nanti di akhir. Jadi selain rendemennya ini berpengaruh, misalnya ini kan yang matang ini rendemennya 24-30%. Yang lewat matang sebetulnya dari segi rendemen dia bagus. lebih bagus dari ini, tapi kelemahannya adalah ALB-nya sama makbebasnya terlalu tinggi sehingga nanti kualitasnya tidak sebagus yang buah matang jadi biasanya petani sudah tahu secara visual mana yang waktu untuk pemanenan.
Nah jika kita lihat sawit dibandingkan misalnya dengan produk atau tanaman pangan lainnya yang menghasilkan minyak ya, seperti kedelai, red seed, canola ya ini, cotton seed, terus bunga matahari, kemudian yang lainnya ini. Jadi sawit ini merupakan... penghasil minyak yang paling efisien dibandingkan semua yang ini.
Jadi efisien dalam artian misalnya misalnya untuk menghasilkan 1 ton minyak sawi ini hanya memerlukan 0,26 hektare luasannya. Antara untuk canola misalnya, untuk 1 ton minyak, 1,25. Untuk minyak bunga matahari, lebih banyak lagi lahan yang diperlukan, 1,43 untuk 1 ton. Nah, minyak kedelai, 2 hektare untuk 1 ton ini. Jadi, minyak sawit ini memproduksi 35% dari semua minyak nabati.
dengan luas lahan yang hanya kurang dari 10%. Ini kan jika ditotal semua, ini sunflower dan lain-lain, mungkin totalnya seperti ini. Untuk mencapai 35%, sawit hanya membutuhkan 10%, satu petakan kecil saja. Ini juga berdasarkan luasan lahan yang dipakai, sawit hanya membutuhkan 6,6%. untuk menghasilkan output yang mayoritas 38,7.
Sebetulnya dibandingkan dengan minyak nabati lain, sawit itu paling efisien karena membutuhkan lahan lebih sedikit, jadi per pohonnya itu minyaknya banyak dibandingkan minyak nabati lain. Kemudian untuk produksinya di dunia, ini data 2016-2017, ini yang terupdate mungkin tidak seperti ini, tapi Indonesia masih mendominasi. Jadi bisa dilihat di sini Indonesia kita merupakan produsen terbesar untuk sawit sekarang ini. Kemudian kedua Malaysia, dulunya Malaysia, tapi kemudian kita berusaha di sini. dan lain-lain Asia Tenggara, kemudian ada Amerika Latin, Afrika.
Jadi Indonesia ini sudah lebih dari setengahnya menguasai produksi. Ini global produksi minyak nabati dunia. Ini trennya dari 2003, 2018, 2019, bisa kita lihat. sawit ini yang di, ya yang ini ya, kita lihat trennya itu yang sawit ini lebih. lebih dramatik, lebih curang pertubuhannya.
Jadi pertubuhannya lebih pesat daripada yang lain. Oke, sekarang kita lihat anatomi sawit, buahnya ini. Jadi buah sawit itu kira-kira seperti inilah.
Ini sama saja. Jadi jika dibelah, itu Ada yang disebut di sini mesokarp, kemudian di sini kernel putih, kemudian di sini tadi sel batoknya, batok kelapa. Untuk mesokarp ini banyak minyak yang kita tahu ini mayoritas dari mesokarp, seperti minyak goreng, kemudian yang lain-lainnya itu dari mesokarp.
Nah kemudian ada lagi kernel, minyak kernel. Jadi disini juga ada minyaknya juga. Nah itu minyaknya punya karakteristik atau komposisi yang agak berbeda dari Nesokap.
Nah untuk ini yang disebut palm oil itu biasanya yang dari Nesokap. Tapi untuk dari kernel orang lebih mengenalnya dengan palm kernel oil, PKO. Oke, itu dari anatominya.
Kemudian, nah ini, jadi sebenarnya minyak itu apa sih jika dilihat dari strukturnya ya? Jika dilihat dari strukturnya, struktur kimianya. Jadi minyak itu, seperti minyak yang kita tahu itu, itu sebenarnya kan triglycerida. Triglycerida itu apa? Triglycerida itu adalah gliserol yang mempunyai, ini gliserol ya, gliserol itu Alkohol C3 seperti ini, gliserol.
Jadi triglycerida itu adalah gliserol yang di gugus ini, gugus alkoholnya itu yang ini ya, R jadi R ini adalah mengandung asam lemak ini. Nah ini jadi asam lemak yang ini ya. Ini rantai panjang kan, C-C-C-C-C-C-O-H. Fetty acid.
Jadi fatty acid asam lemak ini ini. di sini menggantikan OH, jadi seperti ini, kemudian di ujung sini juga H-nya dengan asam lemak, ini asam lemak. Jadilah itu triglycerida atau disebutnya juga triacylglycerol.
Itu bisa berbeda-beda, misalnya ada palmitic acid untuk asam lemaknya ada palmitic acid di sini, bisa semuanya palmitic acid, tapi bisa juga misalnya ini palmitic acid, Kemudian yang ininya adalah linoleic acid, tergantung ininya. Jadi dengan demikian akan terjadi beberapa keragaman jenis-jenis minyaknya. Oleh sebab itu, itu akan mempunyai karakteristik fisik yang berbeda. Misalnya minyak goreng itu mayoritasnya apa campurannya. Itu biasanya minyak goreng lebih banyak palmitic acid.
Kemudian nanti mentega, apalagi. Nah itu akan menentukan di sini komposisinya. sifat fisikanya membeku atau tidak, atau mencair atau tidak di suhu ruang, dll. Jadi banyak sekali keragamannya.
Untuk oleic acid aja misalnya, trans-oleic acid ini. Ini kan suka ada saturated dan unsaturated. Biasanya saturated itu yang katanya satu asal lemaknya.
Unsaturated itu yang ada ikatan gandanya. Ikatan ganda itu ada dua, misalnya ada yang trans seperti lus, ada yang cis seperti ini. Ada juga ikatan gandanya lebih dari satu, seperti misalnya yang meleik asin. Nah itu akan mempengaruhi, misalnya yang ada ikatan ganda ini yang unsaturated biasanya campurannya lebih banyak, biasanya di suhu ruang lebih cair. Nah inilah keragaman minyak yang ada tadi.
Ini kan banyak macam-macam, fatty acidnya ini. C14 artinya karbonnya itu rantai ada 14. Itu myristic acid, myristic, palmitic. Ini adalah komposisinya.
Jadi myristic sekitar 1,2, palmitic 4,3, stearic, oleic, linoleic. Jadi tergantung komposisinya ini. Kemudian ini kan yang dari palm oil, yang dari mesocap. Kemudian ini dari palm kernelnya. Di palm kernelnya ada lagi yang sama, misalnya palmitic, stearic, juga ada seperti oleic, linoleic.
Tapi ada juga yang beda, misalnya caprylic, capric, lauric. Itu adanya di palm kernel oil. Komposisinya juga bisa berbeda-beda seperti ini. Ini jadi akan menentukan itulah sebabnya produk minyak sawit itu banyak sekali ragamnya, karena ragaman ini juga banyak gitu.
Keragaman asam lemaknya ini, fatty acidnya ini banyak. Nah, makanya jika kita lihat sekarang ini kan, kita sulit menghindar dari minyak sawit ini. Sulit menghindar karena di hampir semua produk yang kita kenal sehari-hari itu ada. ada komponen minyak dari sawit.
Jadi makanya disebutnya 24 jam dari mulai bangun sampai tidur lagi, itu kita tidak pernah lepas dari produk sawit. Misalnya dari mulai mandi, sabunnya dari sawitnya. Pastagigi, kemudian yang lainnya, sabun cuci, sabun mandi, kemudian sarang sarang. ada juga bahkan untuk hewan, macam-macam.
Kita makan salad, ada minyaknya, es krim, sabun cuci, pakaian. Ini seperti dilihat di sini. Bahkan pakaian pun juga ada komponennya.
Bahan sekarang ini ada selain itu juga. Belum lagi kita bicara masalah bahan bakar. Bahan bakar juga ada dari sawit.
seperti biodiesel misalnya. Bahkan sekarang itu ada lagi bukan hanya biodiesel tapi hidrokarbon minyak bumi, minyak bumi itu, bensin seperti itu, itu sudah mulai bisa dibuat dari minyak sawit ini. Jadi kegunaannya banyak sekali sebetulnya. Tanpa kita sadar sebenarnya ada sawit di situ.
Oke sampai disini ada yang ditanyakan? Apakah ada yang ditanyakan? Tidak ada ya Kalau begitu, saya akan menjelaskan mengenai dari hulu ke hilir prosesnya satu sawit ini.
Jadi, misalnya dari mulai pembibitan, kemudian sawit dewasa, kemudian dipanen, kemudian ini diproses, prosesnya juga panjang ini. Ada yang jadi ini. produknya sampai bermacam-macam.
Jadi secara garis besar, pembibitan, kemudian biasanya ini pembibitan saja nggak lama, bisa satu tahun lebih. Setelah 30 bulan, kemudian baru mulai besar pemanenan. Kemudian dimasuk ke pabrik, masuk pabrik ini, nanti si...
Fruit bunch yang tadi itu, fresh fruit bunch itu, nanti akan disterilisasi, dipanaskan. Dipanaskan, disterilisasi supaya memudahkan untuk melepaskan bulir-bulir buahnya itu dari tandannya. Selain itu juga akan membuat itunya jadi lembek.
Sehingga nanti pas di-cross, di-press itu, itu akan lebih mudah. Setelah itu dipanaskan, sterilisasi, kemudian di-press, nanti hasilnya disebut crude palm oil. Jadi hasil langsung di-press-an itu ada disebut crude palm oil. Nanti kernalnya... tentu akan terpisah ya, nanti akan diproses lagi, diperas lagi gitu.
untuk menghasilkan palm kernel oil. Dari hasil ini biasanya limbahnya dibuat untuk biogas. Karena hasil ini kan banyak limbahnya, nanti dibuat untuk biogas.
Nah hasil ini kemudian di refinery dimurnikan lebih lanjut, nanti secara garis besar itu ada dua cabang hasilnya. Ada yang crude palm oil, Ini dari MesoKarp, ada palm kernel oil. Kron palm oil produknya seperti minyak goreng, biodiesel, bahan bakar, sabun, margarin. Palm kernel oil biasanya itu masuk ke special fat, artinya lemak-lemak yang khusus karena dia karakteristik khusus, misalnya untuk kosmetik, untuk produk-produk paramaesthetical. Oke, yang ini sih.
Lebih ke proses-proses apa yang terjadi di sini. Jadi untuk sawit ini kan untuk melibatkan breeding, tentunya untuk misalnya mengeleksi sawit, galur sawit yang, kultifar sawit yang unggul, seperti itu. Nah di sini selain produk yang ini, juga ada misalnya manfaatnya untuk pupuk, untuk pakan, biogas, kemudian manajemen limbah lainnya. Tadi sudah dijelaskan ya, produk-produk. Jadi garis besarnya seperti ini, dari mulai ulu, dipanen, kemudian di sini disterilisasi, kemudian di mill, di mill ya, kemudian setelah mill itu ada refinery, kemudian refinery inilah keluar produk-produk ini.
Oke, ini detail ya, tapi... ini bisa dibaca saja, karena kenyataannya memang kompleks seperti ini. Karena makanya untuk sawit ini industri-nya cukup kompleks dibandingkan misalnya dengan produk pangan lainnya, cukup kompleks. Intinya adalah ini Fresh Fruit Bunch, tadi jangjangan apa itu, tandannya itu fresh fruit punch, disterilisasi, kemudian di-threshing.
Setelah di-threshing ini, kemudian ada lagi proses digestion sebetulnya untuk lebih menghaluskan lagi, melembekkan lagi si buahnya itu. Kemudian di-press, di-press ini kan ada keluar cairanya, minyaknya. Minyaknya ini nanti dimurnikan lagi, ada prosesnya di sini.
Ini juga kompleks sebenarnya di sini. Jadi ini untuk membuang impurity, pengotor-pengotor dibuang di sini, kemudian purifikasi, setelah itu dipurifikasi lagi. Purifikasi lagi ini untuk lebih membersihkan lagi secara kimia, karena biasanya ada bahan-bahan ikutan yang tidak diinginkan. sehingga sampai menjadi crude palm oil itu. Kemudian nanti kan setelah di-press ini kan meso cup yang di-press ini keluar minyaknya.
Kemudian kan di dalamnya masih ada kernelnya. Kernelnya di-press kek ini. Kernelnya ini dipisahkan, kemudian di-crack batoknya itu, di dalamnya kan ada kernelnya. Kemudian di-cracking sehingga dipisahkan nanti ada batoknya.
ada kernelnya, kernelnya itu jadi palm kernel, ini bisa jadi minyak, diambil minyaknya juga minyaknya juga untuk palm kernel oil. Bisa dilihat di sini ketika proses ini nanti akan menghasilkan limbah disebut palm oil mill, kemudian tadi kan empty fruit bunch yang dihasilkan di sini menjadi sampah yang bisa dimanfaatkan juga kemudian Ini by-product. Kemudian untuk ini ada by-product juga. Palm kernel sel itu bisa dijadikan bahan bakar di sini.
Dikeringkan jadi bahan bakar. Sama seperti ini juga. Jadi seperti ini proses secara umumnya untuk produksi crude palm oil.
Ini baru crude, ini belum minyak yang bisa dikonsumsi. Jadi crude palm oil itu CPO bentuknya seperti ini. Merah, jingga kemerahan ya. Jadi proses panjang ini hanya menghasilkan seperti ini baru. Nanti ada proses lagi sampai menjadi misalnya nanti minyak goreng, karena masih banyak pigment-pigment di sini termasuk betak karotene, dll.
Ini proses selanjutnya dari CPO tadi itu disebut proses refining. Proses refining, Biasanya ada dua macam, ada yang disebut physical refining, itu ada proses degumming. Jadi banyak getah, di Indonesia disebut getah.
Jadi di crude palm oil banyak getah itu, getah-getah itu dibuang. Kemudian ada lagi earth bleaching, ini untuk memisahkan. membuang lagi impurity-impurity yang lain seperti warna kemudian pigment-pigment yang lain, chlorophyll banyak lah ya impurity-impurity disini apa lagi ya bleaching itu yang paling utama ya terutama pigment-pigment dan logam-logam berat, logam berat juga di sini dibuang. Kemudian setelah itu ada lagi deodorizing. Deodorizing ini distilasi sebenarnya prosesnya.
Jadi untuk menguapkan bahan-bahan yang volatil. Nah dari sini ada produknya disebut PFAD, Palm Fatty Acid Distillate. Ini bisa dimanfaatkan.
Kemudian ada lagi dari sini masuk lagi kan, refine, bleach, deodorize, palm oil. Jadi sudah di-refine, kemudian masuk bleach, kemudian sudah di-deodorize. Jadi singkatnya seperti ini, RBDPO. RBDPO seperti ini. Nah RBDPO ini nanti masuk vaksinasi untuk memisah-misahkan.
Nah itu kan tergantung tadi ya. Triglycerida itu tergantung komposisi asam lemaknya, ada yang stearin, olein, nanti difraksinasi. Seperti minyak bumi juga kan ada difraksinasi, ada dari benzen, ada dari karosen, dsb. Disebutnya RBD, Refined Bleached Deodorized Sterine. Nanti ini yang menjadi minyak goreng seperti ini.
Ini ada lagi proses lainnya, meruih kimia. Nah ini dibandingkan ini, ini tidak terlalu umum sebenarnya. Proses yang ini lebih banyak dipakai yang ini. Neutralisasi secara alkali, sama earth bleaching, deodorizing, sama proses ke bawahnya sih. Bedanya di sini ada, biasanya degamingnya itu beda ya, ini beralkali.
Nah ini biasanya alkali itu artinya ditambahkan basah disini. Coba tambahkan basah sehingga nanti menghasilkan sabun. Ingat bahwa sabun dengan nasam lemak, apa, sorry, sabun basah dengan nasam lemak menghasilkan sabun ya.
Penyabunan disini. Beda namanya saja di sini. Ini refine, ini naturalize, dan BDTO. Ini pemanenan. Saya duga apakah sudah ada yang pergi ke kebun sawit.
Di sini ada yang pernah ke kebun sawit atau tidak ada? Belum pernah ya? Biasanya tempatnya jauh terpencil.
Kebun sawit ini seperti ini, biasanya bisa luas sekali. Kebunnya itu. Jadi untuk pemanenan biasanya untuk yang sederhana sekali ini pakai tuas panjang ini disebutnya egg rack.
Kalau di kebun disebutnya egg rack. Jadi di sini nanti ada... semacam pisau panjang gitu ya, sehingga dipotong, nanti buahnya jatuh ke bawah.
Atau ada yang lebih modern, misalnya pakai mesin di sini, pakai mesin, pemotongannya juga sudah dimekanisasi seperti ini. Nah proses pemanenan ini tentunya tidak selalu seragam, tergantung kematangan buahnya. Dalam satu pohon itu ada yang sudah matang, ada yang belum.
Terus pohon yang sebelahnya misalnya belum ada yang matang, berarti tidak ada yang dipanen. Jadi pemaninan seperti ini, nanti ini dibawa ke pabrik untuk milling nanti yang nanti yang disterilisasi kemudian di-press itu, sampai nanti keluar crude palm oil. Jadi biasanya pabrik CPO itu atau disebut PPKS, pabrik pengolahan kelapa sawit itu biasanya letaknya juga di kebun, dekat dengan kebunnya. supaya memudahkan secara logistik. Nanti baru setelah dimil, minyaknya keluar, CPO-nya nanti masuk lagi ke pabrik lain untuk refinery.
Biasanya untuk refinery itu pabriknya, lokasinya tidak dikebun karena pabriknya itu biasanya besar dan prosesnya cukup rumit. Dan juga nanti hasilnya kan minyak goreng dan lain-lain lebih dekat. dekat ke konsumen, jadi secara distribusi logistik lebih memudahkan jika lokasinya itu lebih dekat, tidak ada kebun. Sterilisasi TPS tadi, tandat buah segar itu, fungsinya apa?
Untuk memudahkan pelepasan buah, merusak enzim yang berperan dalam krisis hidrolisis atau oksidasi. Ini penting. di buah sawit sendiri itu banyak enzim itu kan ada lemak ya ada triglycerida itu nah si buahnya sendiri punya enzim yang bisa menghidrolisis atau oksidasi lemak minyak-minyak itu karena kan mungkin nanti dipakai lagi untuk dia untuk energi ya, nah itu biasanya tidak diinginkan karena nanti akan menghasilkan itu misalnya hidrolisis kan menjadi menghasilkan dari triglycerida itu akan terbentuk free fatty acid.
Free fatty acid kan. Sama makra di Indonesia, bawah temik. Kemudian oksidasi juga. Nanti ini akan mengakibatkan si triglycerida teroksidasi nanti akan menghasilkan bawah temik juga yang teroksidasi. Ini ada istilahnya.
Intinya kedua proses ini dihindari, karena nanti akan mempengaruhi kualitas minyaknya. Sehingga biasanya hasil pemanenan itu segera langsung tidak didiamkan dulu, langsung dikirim ke pabrik, disterilisasi, kemudian diproses. Kemudian memudahkan misalkan mesokap dengan kerenam, kemudian merusak gam, getah, dan resin, ini akan membentuk buih nanti di proses ini, kalau getah ini.
Kemudian juga memisahkan kernel dari endokarp-nya. Ini beragam yak sawit, jadi macam-macam. RDDPO, RBD-PALM, olein, stearin, bisa dilihat misalnya olein, stearin bedanya.
Olein ini tidak jenuh. Ini jenuh, karena ini ikatan ganda, sehingga bentuknya itu di suhu ruang dia cair, liquid. Sementara ini padat.
Makanya kan ada minyak goreng, misalnya ada margarin, itu beda-beda. Kemudian ini untuk kernel, dari kernelnya, ini dari mesokat, sama olein, stearin. Seperti ini. Bisa dilihat bedanya ya. Kalau dari Mesocap ini warnanya merah, lebih gelap.
Karena memang di sini banyak, di CPO tadi kan banyak manu pigment-pigment. Kalau ini kan lebih putih memang, jadi lebih putih kelihatannya. Kemudian ini bisa diambil misalnya ketika vaksinasi di tengah-tengah seperti ini.
Kurir ini RBD, Pound Sterilin. oleh RBDPO crude palm oil, CPO, seperti ini bentuknya. Jadi bisa dilihat ini bermacam-macam beragamnya. Tergantung komposisi fatty acidnya, dan juga tergantung prosesnya di mana. Nah, tadi kan minyak sawit itu banyak gunanya.
Jadi ada yang bisa untuk makanan, minyak goreng, dan lain-lain. Tapi ada juga non-food, jadi palm oil. disebut oleochemical disebutnya oleochemical itu jadi minyak-minyak sawit yang tidak digunakan untuk makanan jadi misalnya untuk sabun, segala macam itu sampo, itu oleochemical nah jadi prosesnya seperti ini nah untuk oleochemical ini prosesnya adalah dari minyak yang sudah jadi ya dari palm oil, dari PKO jadi palm oil dan PKO Kemudian dihidrolisis, hasil hidrolisis menghasilkan glicerol. Kemudian hasil hidrolisis tadi kan dipecah, terpisah antara triglyceridae itu, glicerol, dengan fatty acid.
Jadi glicerol yang diproduksi, fatty acidnya terpisah. Kemudian dihidrolisis lagi menjadi alkohol, dll. Kemudian ini menjadi...
di transesterifikasi, hasil transesterifikasi masuk di serol, kemudian fatty acid, mestil, ester. Fatty acid, mestil, ester ini nanti akan menjadi biodiesel. Bisa juga dipakai untuk biodiesel. Kemudian ini dicampur bisa jadi sabun. Kemudian amidasi, sulfonasi menjadi produk ini, alkanolamid.
Jadi beragam sekali produknya. Orang tinggal main-main dengan reaksi kimianya saja. Karena ikatan ester itu ikatan yang sangat fleksibel.
Apalagi tadi triglycerida ada tiga ikatannya. Asam lemaknya bisa beda-beda, bisa dihilangkan satu, diganti lain, atau dioksidasi, dihidrolisis, jadi produknya bisa beragam sekali. Saya tidak sadar ini dari... Banyak minyak sawitnya.
Nah ini biofuel. Nah ini biofuel seperti biodiesel misalnya. Ini biofuel, ini biodiesel contohnya ya.
Nah triglycerida ya ini ya. Triglycerida kan seperti ini. Airnya ini adalah asam lemak. Dicampurkan dengan metano. kemudian lewat katalisis, ini ada prosesnya katalisis, bisa dengan enzim, bisa juga dengan kimia, nanti akan menghasilkan biodiesel dan gliserol.
Ini fatty acid, meteor ester, ini. Inilah produksi reaksi biodiesel sederhananya seperti ini. Jadi hasil sampingnya nanti juga akan menghasilkan gliserol. Selain menghasilkan biodiesel yang dipakai untuk bahan bakar, juga menghasilkan gliserol yang juga bisa dimanfaatkan untuk keperluan lainnya.
Jadi RBDPO, kemudian dengan metanol sehingga terjadi transesterifikasi, kemudian ada fase gliserol dan fase biodiesel. Nah gliserol sendiri bisa dipodifikasi sehingga menjadi kudus gliserol bisa dimanfaatkan. metanolnya dari paper, dicuci air, dikeringkan.
Inilah normal grade biodiesel. Di sini bisa dimanfaatkan bahan bakar. Dari sini pun bisa didistilasi lagi menjadi biodiesel winter grade karena winter grade artinya untuk di negara-negara 4 musim tetap cair, karena ini banyak tidak jenuhnya. Kemudian oleochemical, bisa jadi karoten, vitamin A, pharmaceutical.
Jadi selain biodiesel dihasilkan, di sini gliserol juga dihasilkan, ini banyak juga yang lainnya. Seperti itu. Jadi sangat versatile.
Makanya industri sawit ini sangat menguntungkan. Ini contoh saja untuk secara ini. Jadi di Eropa saja misalnya, untuk biodiesel, biofuel.
itu lebih banyak memakai dari palm oil. Kedua ini rapeseed, ketiga soybean. Kemudian ini sementara dari perluasan lahan untuk mencapai ini, perluasan lahan kita lihat rapeseed untuk mencapai seperti ini harus lebih banyak lahan pakai, apalagi ini soybeannya, soybean paling buruk. untuk menghasilkan biofuel yang seperti ini saja, ulahannya harus banyak. Sementara palm oil untuk menghasilkan biofuel seperti ini, ekspansi lainnya seperti ini.
Jadi yang diimport ke Eropa, misalnya ini 50% dari mesokap ini, palm oil. Kemudian 10%, ini untuk biofuel, 50%. kemudian 10% untuk bahan bakar untuk pemanasan lain bahan bakarnya, kemudian 39% untuk makanan. Inilah proporsinya di Eropa yang dipakai.
Masih ada waktu ya. Saya ini ada 2 video untuk palm oil. Semoga suaranya ada ya.
Ini ada dua tapi pendek sih untuk proses produksinya. Apakah terdengar? Saya stop dulu. Suara videonya terdengar?
Iya, Pak. ...yang telah membantu jutaan untuk mencapai kemerdekaan ekonomi, sedangkan menyebabkan mereka yang tidak memiliki masa depan, akhirnya memiliki yang baik. Ini adalah cerita palm oil Malaysia, perjalanan dari buah-buahan palm oil menjadi sebuah asas di dapur kita. Semua ini mulai di sini, di sebuah plantasi. Di sini palm oil dikeluarkan.
Mereka adalah tanaman perenial, yang mampu mengembangkan hingga 60 meter tinggi, memiliki buah-buah selama tahun. Buah-buah ini disebut buah-buah segar atau FFB. Di dalam buah-buah ini ada palm kernel dan mesocarp.
Palm kernel memproduksi minyak palm kernel, sedangkan mesocarp memberikan minyak palm. Ketika FFB-nya dihargai, mereka memerlukan transportasi urgenti ke mill, menggunakan lorai atau kereta barang, FFB-nya dikawal dalam 24 jam untuk memastikan kualitas minyak terbaik dikawal. Setelah dikawal, proses grading terjadi untuk mencari yang baik dan membedakkan mereka dari kumpulan yang tidak berapar, berapar atau berapar.
FFB-nya dikawal dengan sterilisasi menggunakan jaringan api yang disatur di dalam kapal atau kubur. Di sini, hampir semua buah-buahan dikeluarkan dan dikeluarkan dari kumpulan. Mereka kemudian diberi tempat di dalam drum yang bergantung untuk menghilangkan buah-buah yang tersteralisasi melalui gap antara bar, sedangkan buah-buah yang kosong diisi dari bagian lain.
Buah-buah lembut ini diubah menjadi masak minyak minyak homogenis di dalam penyakit dan penutup, dari mana minyak palm oil diextract dan dipurifikasi selama-lamanya melalui skrin vibrat, clarifier, dan purifier. Minyak palm oil memiliki warna oranye yang intensif. Dari tingkat tinggi vitamin A dan E, minyak ini memiliki kondisi antioksidan dan mempromosikan lipoprotein yang tinggi, atau HDL, yang adalah kolesterol yang baik dalam tubuh kita. Tapi di kondisi ini, minyak palm tidak berada di form yang edibel atau siap digunakan, bahkan dalam produk-produk yang tidak dimakan.
Ini membutuhkan proses yang lebih lanjut sebelum bisa digunakan. Jadi di video pertama ini menjelaskan di tahap awal sampai dari pemanenan sampai crude palm oil. Tadi disebutkan segera setelah dipanen harus diangkut, diproses. Karena nanti akan terjadi enzymatik proses tadi ya, yang hidrolisis dan oksidasi itu. Itu harus segera diproses, distabilisasi.
Kemudian setelah tiba di sana juga harus di grading, dipilih-pilih lagi kan petani, pemanen mungkin. ada yang kurang optimal manennya, ada yang terlalu muda, terlalu tua, nanti dipilah-pilah lagi. Jadi prosesnya seperti itu. Oke video selanjutnya Nah ini yang dari CTO sampai refinery RBD palm oil goes through the process of fractionation to produce liquid oil known as RBD-Olin and a solid known as RBD-Stearin. Firstly, RBD-Olin, commonly known as palm-olin, comes in...
RBD stearin, yang biasa dikenali sebagai palm stearin, solid di alam dan biasa digunakan untuk membuat produk kelembagaan spesial seperti margarin, vanaspati, penyelenggaraan, emulsifier, dan ais krim. Palm based vanaspati cepat mengganti ghee based animal fats karena halal dan bebas kolesterol. Hari ini, Vanaspati adalah bahan penting dalam banyak makanan, termasuk favorit Malaysia seperti roti canai, tose, dan chapati.
Margarin dibuat sebagai alternatif untuk butter. Kelebihan menggunakan minyak palma di margarin adalah bahwa itu semi-solid, sehingga memerlukan hidrogenasi yang tidak atau tidak. Tanpa ini, minyak lembut memerlukan hidrogenasi untuk memberikan stabilitas ke rasanya, sama juga kehidupan shelf life yang lebih panjang. Hidrogenasi akan menyebabkan produk memiliki asid transfat yang menyebabkan keamanan. Margarin beras juga tetap di dalam bentuk yang mudah dikongsi, sama ada di dalam kabel atau di luar.
Seperti ini, ini pilihan yang lebih terbaik untuk pabrik dan pengguna rumah. Biskuit, kek, pastri, dan penyambut krim memerlukan kekurangan. Sebagai bahan-bahan dalam es krim, palm oil berguna untuk orang-orang yang tidak terlalu lakos.
Ini juga lebih ekonomis daripada susu dan memiliki kehidupan yang lebih panjang. Dengan 10 dari 1 produk makanan yang mengandung palm oil, harta kebaikan ini diberikan di sini. Ini sehat, berproduksi dengan sengaja dan dapat diperlukan dalam banyak jenis oleh orang dari semua jalan hidup. Oke, menarik ya tadi kan di liujung produknya bisa bermacam-macam proses hasil dari minyak sawit itu.
Apa hasil produknya. Ada satu yang menarik disitu disebutkan bahwa margarin misalnya. Margarin itu kan padat ya, setearin dari setearin-setearin.
Kalau di minyak sawit itu margarin itu secara alami sudah ada karena kan dari komposisinya banyak tuh. Ada yang setearin, dipisahkan dengan olein. Olein jadi yang cair, setearin jadi yang padat seperti margarin. Jadi secara alami dari itu tidak perlu apa-apa, proses apa-apa, sudah ada yang bisa dipakai untuk margarin.
Namun kalau kita bandingkan dengan minyak nabati lain seperti dari kedelai, kedelai mayoritas tidak jenuh unsaturated fatty acidnya. Sehingga kebanyakan dalam bentuk cair. Jika ingin memproduksi margarin atau butter padat, terpaksa harus ada proses kimia dari yang cair itu ke padat.
Itu namanya terjadi di hidrogenasi. Sehingga membentuk trans fatty acid. Jadi dengan hidrogenasi itu konsekuensinya terbentuk trans fatty acid sehingga memang jadi padat.
Trans fatty acid itu tidak bisa dimetabolisme oleh tubuh manusia sehingga dia bisa menumpuk dan mungkin ada efek sampingnya pastinya. Itu kalau kita mau bandingkan. Butter yang dari kedelai misalnya itu dibuatnya dari minyak cair itu dengan nilogenasi itu sehingga membentuk trans fatty acid.
Kalau dari sawit tidak perlu Oke saya lanjutkan mungkin saya akan buat Sedikit saja untuk kelapa ya Kalau kelapa sih sejauh lebih sederhana ya Ini kelapa ya tadi kelapa sawit Jadi tinggal di Coconut grate tadinya sudah diparut Dan di press Dan jadi Apa ini namanya Santan ya Kemudian didinginkan Kemudian di heating Mild saja kemudian bisa jadi coconut butter, kemudian difiltrasi, difiltrasi ini menjadi VCO, virgin coconut oil, biasanya 30-40%. Kemudian disentrifugasi lagi untuk memisahkan lagi minyaknya dengan lapisan yang masih ada airnya. Jadi seperti ini, VCO cooker, kemudian ini pemanasan santannya dipanaskan, mencair, kemudian setelah 40 menit seperti ini, kemudian dipanasan terus sampai akhirnya dapat yang mengendap itu nanti menjadi VCO.
Banyak ya macamnya ada yang pakai vakum di filternya. Kemudian ada lagi yang dipanasin lagi visionya, komposisinya untuk minyak kelapa. Jika dilihat sebetulnya ini agak mirip dengan palm kernel oil tadi ya. Karena ada caprylic, capric, jadi secara ini ada kemiripan dengan PKO.
palm kernel oil itu secara ini memang beda sih ininya, tapi makanya dia minyak kelapa itu yang lebih bening kan ya hampir sama dengan palm kernel oil di bening ya jadi ini komposisinya nah ini penggunaannya ya minyak kelapa yang untuk dimasak ada aroma terapi gitu ya kosmetik, di medisin juga ada sabun, ya hampir sama sebetulnya tapi ada perbedaan-perbedaan ininya, karena sifat ininya ya, sifat kimia dari triglyceridanya ini. Nah ini minyak gorengnya seperti yang terkenal kan Barco, yaitu Sinevisio, ya sebetulnya itu sih untuk kelapa. Jadi memang sama ada kesamaan dengan, karena kalau dilihat kan Kita lihat saja secara anatomi. Ini batok kelapa kan di sini.
Ini kan sebenarnya kalau disawit ini kan sama saja kernalnya ya. Mesokapnya itu ya serabutnya ini gitu. Ini serabutnya udah dibuang ya. Ini kan ada serabut kelapa di sini.
Kalau disawit ya itu mesokap tadi yang menghasilkan minyak jadi olin itu, minyak goreng. Kemudian kan mesokap ada shell tadi kan. Ini batok kelapa, batoknya ini.
Ini juga sama. Nah ini kalau di sawit, kernel. Kalau di sini ya kelapanya ini.
Jadi maka oleh dari sebab itu ada kesamaan dari komposisi minyaknya. Ada kesamaan antara minyak kelapa dengan PKO. Oke, itu saja untuk materi sekarang. Jika ada yang ditanyakan, silakan.
Kalau ada yang bertanya. Ada yang tanyakan? Tidak ada ya?
Kalau tidak ada... Mungkin sampai bertemu lagi di materi selanjutnya. Saya itu pasca panen susu nanti.
Jadi setelah ini banyak dengan Bu Christina nanti. Oke, kalau tidak ada, terima kasih semuanya. Selamat siang.
Sampai bertemu lagi. Terima kasih Pak