Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Kembali di channel media belajar teknik Kali ini kita akan bahas Cara pengukuran Atau pembacaan jangka sorong Ketelitian 0,05 mm Untuk bagian-bagian jangka sorong Cara penggunaan jangka sorong Dan pembacaan jangka sorong Ketelitian 0,02 mm Bisa di klik Atasnya di atas Sebelum memulai ke pengukuran, kita perhatikan terlebih dahulu, disini terdapat skala utama untuk satuan milimeter, yang bawah skala nonius untuk satuan milimeter, di mana ketelitiannya adalah 0,05 milimeter, dan yang atas, ini adalah skala utama untuk satuan inci, dan ini adalah skala nonius untuk satuan inci dengan ketelitian 1 per 128 inci. Dimana cara membaca cakar sorong yaitu skala utama ditambah dengan skala nonius Untuk contoh yang pertama kita lihat hasil pengukuran berikut Intinya nanti ketika kita akan melakukan pengukuran Untuk menentukan skala utamanya adalah titik acuannya ada pada garis nol pada skala nonius jadi garis ini adalah titik acuan untuk menentukan skala utama kita lihat di sini skala utamanya adalah 0 mm kenapa karena disini Garis nama pada skala nonius belum melewati 1 mm pun pada skala utama, sehingga nilai pada skala utama adalah 0 mm. Kemudian, kita cari di sini garis yang paling sejajar di antara garis pada skala nonius, salah satu yang paling sejajar dengan garis pada skala utama. Kita lihat di sini. Ini belum sejajar, masih menyerong.
Ini juga belum sejajar. Belum, belum. Ini juga belum.
Ini sedikit, belum sejajar. Kita lihat di sini. Di sini, ini yang paling sejajar garis pada skala nonius yang paling sejajar dengan garis yang ada pada skala utama. Sehingga di sini nilainya adalah 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 bagian pada skala nonius. Dikali dengan ketelitian 0,05 mm setiap satu bagian skala nonius, hasilnya adalah 0,35 mm.
Sehingga di sini skala utamanya 0 ditambah dengan skala nonius 0,35, hasilnya adalah 0,35. Di sini kita tidak perlu mengkalikan berapa bagian dikali dengan 0,05 Jika sudah terbiasa di sini, yang penting setiap satu bagian dia memiliki nilai 0,05 Kita lihat di sini ketika yang sejajar nanti di sini itu adalah 0,05 Di sini 0,1, 0,15, 0,2, 0,25, 0,3, 0,35 dan seterusnya Kita lihat hasil pengukuran berikut. Di sini terlihat garis 0 pada skala nonius sudah melebihi sedikit dari garis ke-19 mm pada skala utama. Sehingga di sini bisa dipastikan skala utama.
utamanya adalah 19 mm kita lihat disini 15 16 17 18 19 mm sehingga skala utamanya adalah 19 mm ditambah dengan garis yang ada pada skrononius yang paling sejajar dengan dengan garis yang ada pada skala utama. Kita lihat di sini, ini belum sejajar, ini belum sejajar, ini belum sejajar, ini sedikit belum sejajar. Nah, kita lihat di sini, garis ini yang paling sejajar dengan garis pada skala utama.
Sehingga bisa dipastikan di sini, skala noniusnya adalah 1, 2, 3, 4, 5 bagian pada skala nonius dikali dengan 0,05 mm. Maka hasilnya adalah... 5 dikali 0,05 mm, hasilnya adalah 0,25 mm.
Kita lihat di sini, ini paling sejajar. Di sini agak nyerong, nyerong. Terus semakin ke sini semakin jauh.
Sehingga hasil pengukuran ini adalah skala utama 19 mm ditambah dengan skala nonius 0,25 mm. Hasilnya adalah 19,25 mm. Selanjutnya kita lihat hasil pengukuran berikut.
Kita tentukan skala utamanya. Garis nama pada skala nonius sebagai titik acuannya. Kita lihat di sini garis nama pada skala nonius sejajar dengan garis yang ada pada skala utama.
Jadi, jika garis 0 sejajar dengan garis pada skala utama, ini bisa dipastikan hasilnya pas di 10, 11, 12 mm. Jadi, ini garis yang sejajarnya berada pada 12 mm pada skala utama. Sehingga, hasil pada skala nondosnya adalah 0. 12 mm ditambah dengan 0, hasilnya adalah 12 mm. Kita lihat di sini, bisa kita pastikan ini pas di 12 mm jika garis 0-nya sejajar dan garis pada nomor 10 atau garis ke-20 bagian pada skala nonius, ini juga pasti pas dengan...
garis yang ada pada skala utama jadi ini sebuah pengukuran bisa dikatakan pas di skala utama 12 mm jika garis nomor 10 pada skala nonius atau garis ke-20 bagian pada skala nonius sejajar dan garis nol pun dipastikan sejajar dengan skala utama sehingga disini hasilnya adalah 12 mm kita lihat hasil pengukuran berikut Di sini, skala utamanya adalah 23 mm. Kita lihat ini titik acuannya, garis 0 pada skala nonius, dia belum melewati 24 mm, dia berada di belakang. Sehingga di sini skala utamanya adalah 20, 21, 22, 23 mm. Ditambah dengan garis yang ada pada skala nonius, yang paling sejajar dengan garis yang ada pada skala utama.
Di sini kita lihat, Garis yang paling sejajar dengan skala utama berada pada ke 17 bagian Di sini setiap 1 bagian, 2 bagian Di sini kita hitung 15, 16, 17 bagian Di mana 17 dikali 0,05 hasilnya adalah 0,85 mm Sehingga hasil pengukuran ini Skala utama 23 mm ditambah skala nonius 0,85 mm, maka hasil pengukurannya adalah 23,85 mm. Jokersorong ini memiliki ketelitian 0,05 mm, di mana ini didapat dari kita ukur panjang dari 0 sampai ke 20 bagian adalah kita rapatkan dulu 0 garis 0 dengan garis 0 pada skala utama. Disini didapat panjang dari 0 sampai ke 20 bagian adalah 39 mm pada skala utama Sehingga 39 mm dibagi 20 bagian sama panjang hasilnya adalah 1,95 mm Sehingga jarak dari sini ke sini adalah 1,95, 1,95 sampai ke ujung sini 1,95 Jadi ini semua rata, jarak antar garis pada skala nonius adalah 1,95 mm Sekarang kita coba ukur ke ukuran terkecil, di mana ukuran terkecil didapat dari satu bagian pada skala nonius sejajar pertama kali dengan garis pada skala utama. Nah, di sini kita sejajarkan seperti ini. Nah, ini skala nonius bagian pertama sejajar dengan skala utama.
Kita lihat di sini ukuran terkecilnya. Nah, ini ukuran terkecil yang bisa diukur dengan skala nonius ini. Tinggal kita kurangi selisihnya Di sini, garis satu bagian pada skala nonius sejajar dengan garis kedua milimeter pada skala utama Sehingga jaraknya adalah, di sini 2 milimeter Dikurangi jarak dari 0 sampai satu bagian, 1,95 Maka hasilnya adalah 2, dikurangi 1,95 adalah 0,05 milimeter Sehingga di sini didapat ukuran terkecil yang bisa diukur dengan jaga sorong ini adalah 0,05 mm atau ketelitiannya pada jangka sorong ini adalah 0,05 mm Atau cara yang kedua kita geser 0 sampai dia kembali sejajar dengan garis yang ada pada skala utama Kita geser Garis 0 kembali sejajar dengan garis skala utama di 1 mm Ini juga sama kita lihat Tadi angka 10 di 39 mm Kembali sejajar dengan garis pada skala utama di 40, sehingga selisihnya adalah 1 mm. Ini pun sama 1 mm, dibagi dengan 20 bagian yang ada pada skala nonius, hasilnya adalah 0,05 mm. Sekian video pembahasan cara membaca jaka sorong, ketelitian 0,05 mm.
Semoga bermanfaat. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.