Jangan lupa like dan subscribe channel Aylan Haula 27. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Jumpa lagi di channel Aylan Haula 27. Kali ini kita akan belajar tentang keselamatan kerja di laboratorium kimia dan penggunaan alat-alat di laboratorium. Selamat menyaksikan. Hal-hal yang perlu diperhatikan saat melaksanakan percobaan di laboratorium. Pertama, Taati tata tertib laboratorium demi keamanan dan kelancaran kerja.
Kedua, pelajari lebih dahulu petunjuk eksperimen atau LKPD, agar jelas tujuan, masalah serta cara kerjanya. Kerjakanlah menurut cara kerja itu. Ketiga, gunakanlah alat-alat pelindung, misalnya masker, kacamata pelindung dan jas laboratorium. Keempat, Fahami jenis kegunaan dan cara penggunaan alat-alat laboratorium secara benar. Anda harus memahami sifat dari alat-alat tersebut, misalnya alat dari gelas mudah retak dan pecah.
Selanjutnya kita akan belajar tentang apa saja yang dilarang saat melaksanakan percobaan di laboratorium. Pertama, letakkan hanya alat yang digunakan di atas meja. Kedua, gunakan kacamata pengaman.
B. Api pemanas sendaknya terletak pada bagian atas larutan. C.
Goyangkan tabung reaksi agar pemanasan merata. D. Arahkan mulut tabung reaksi pada tempat yang aman agar percikannya tidak meluka orang lain.
Keempat, ingat, jangan mengarahkan tabung reaksi yang dipanaskan ke orang lain. Kelima. Perhatikan cara mencium gas yang benar kipaskan gas ke arah hidung dengan tangan sampai bau tercium.
Keenam, jangan buang Z di keranjang sampah. Perhatikan bahan yang tumpah, apakah asam basah senyawa beracun. Sebaiknya laporkan ke guru atau laboran.
Ketujuh, jangan mengembalikan Z sisa ke dalam botol stok. Sediakan wadah, misalnya tabung reaksi untuk mengumpulkan Z-Z sisa. Itulah tadi beberapa petunjuk atau larangan ungu yang harus diperhatikan setiap kali melakukan percobaan. Lanjut materi berikutnya. Simbol-simbol bahan kimia yang perlu diketahui.
Dapat membakar zat lain. Serta penyebab timbulnya api atau penyebab sulitnya pemadaman api. Keamanan. Hindari dari panas. Bahan mudah terbakar.
Dan reduktor. Contoh. hidrogen peroksida dan kalium perklorat. 2. Eksplosif atau mudah meledak. Eksplosif atau mudah meledak, bahaya.
Eksplosif pada kondisi tertentu, dapat meledak dengan pukulan, benturan, gisekan, pemanasan, api dan sumber nyala lain bahkan tanpa oksigen atmosfer. Kamanan! Hindari benturan, gesekan, loncatan api dan panas.
Contoh, amonium nitrat, nitroselulosa dan TNT. 3. Toxic atau beracun. Bahaya. Toxic, beracun, berbahaya bagi kesehatan bila terhisap, tertelan atau kontak dengan kulit, dan dapat mematikan.
Keamanan, hindari kontak atau masuk dalam tubuh. Segera berobat ke dokter bila kemungkinan keracunan. Contoh, arsantri klorida dan markuri klorida. 4. Flammable atau mudah terbakar.
Bahaya, mudah terbakar. Meliputi. Pertama, zat terbakar langsung.
Contohnya, aluminium alkyl fosfor. Keamanan. Hindari campuran dengan udara. Kedua, gas amat mudah terbakar.
Contohnya, butana dan propana. Keamanan, hindari campuran dengan udara dan hindari sumber api. Ketiga, zat sensitif terhadap air, yakni zat yang membentuk gas mudah terbakar bila kena air atau api.
Keempat, cairan mudah terbakar, cairan dengan titik didih di bawah 21 derajat Celcius. Contoh, aseton dan benzena. Keamanan, jauhkan dari sumber api dan loncatan bunga api.
Lima, harmful irritant atau bahaya iritasi. Perhatikan di sini. Koda eksen, bahayanya. Menimbulkan kerusakan kecil pada tubuh. Contoh, Pyridin.
Keamanan, hindari kontak dengan tubuh atau hindari menghirup langsung Z dengan kode ini. Segera berobat ke dokter bila kemungkinan keracunan. Kode Z, bahaya, iritasi terhadap kulit, mata dan alat pernapasan. Contoh, Ammonia dan Benzil Chlorida.
Keamanan, hindari terhirup ke pernapasan. Hindari kontak dengan kulit. kulit dan mata 6 krosif bahaya korosif atau merusak jaringan tubuh manusia contoh lorin belerang dioksida keamanan hindari terhiru pernapasan kontak dengan kulit dan mata 7 simbol kretan Jika terjadi kontak secara langsung dan atau terus-menerus dengan kulit atau selaput lendir dapat menyebabkan iritasi atau peradangan atau alergi kulit. Selain itu juga dapat menyebabkan iritasi pernapasan, mengantuk atau pusing, iritasi atau kerusaan parah pada mata, yang dapat menyebabkan iritasi serius pada mata.
Contoh, Osam Format. 8. Dangerous Friend Viromental, Bahan Berbahaya Bagi Lingkungan Bahaya bagi lingkungan, gangguan ekologi. Contoh, ributil timah klorida, tetrakloromatana, petroleum bensin.
Keamanan, hindari pembuangan langsung ke lingkungan. 9. Simbol karsinogenik, mutagenik, dan terstogenik. Ingat! Bahan ini menyebabkan karsinogenik yaitu penyebab sel kanker, tetragenik yaitu sifat bahan yang dapat mempengaruhi pembentukan dan pertumbuhan embryo, mutagenik yaitu sifat bahan yang menyebabkan perubahan kromosom yang berarti dapat merubah genetika. Toksisitas sistemik terhadap organ sasaran spesifik, toksisitas terhadap sistem reproduksi, dan atau-atau gangguan saluran pernafasan.
Contoh, formalin. Itulah. tadi beberapa simbol bahan kimia, beserta sifat bahan dan penanganannya di laboratorium kimia. Selanjutnya, kita akan belajar tentang beberapa alat kimia yang sering digunakan di laboratorium kimia. 1. Labu ukur.
Fungsinya untuk membuat suatu larutan dengan volume yang diketahui secara teliti, mengencarkan larutan sampai volume tertentu dengan ketelitian yang tinggi. 2. Labu Arlan Meyer. Fungsinya untuk menitrasi larutan. 3. Gelas Ukur. Fungsinya untuk mengukur volume larutan.
Fungsinya untuk menyaring larutan. 6. Tabung reaksi. Fungsinya untuk mereaksikan Z. 7. Rak tabung reaksi.
Fungsinya untuk menyimpan tabung. Reaksi. 8. Pipet tetes.
Fungsinya, untuk memipet larutan. 9. Spatula. Fungsinya, untuk mengambil zat padat. Batang pengaduk.
Fungsinya, untuk mengaduk zat. 10. Kaki tiga. Fungsinya, untuk tempat atau dudukan. Gelas yang dipanaskan. 11. Kawat kasa.
Fungsinya sebagai pembatas api dan gelas yang akan dipanaskan. 12. Bunsen spritus. Fungsinya sebagai sumber api untuk pemanasan.
Platetes. Fungsinya sebagai tempat mereaksikan Z dalam jumlah sedikit. 14. Tabung atau PPO. Fungsinya sebagai penghubung tabung reaksi dan juga sebagai media pemindah. pada suatu proses reaksi.
Kaca atau gelas arloji. Fungsinya sebagai tempat menimbang bahan kimia berupa pasta, padatan atau bubuk. 16. Botol semprot. Fungsinya sebagai tempat menyimpan larutan atau zat cair, menyemprot dan menambahkan akuades dalam jumlah sedikit.
membilas dan menetralisir peralatan-peralatan yang akan digunakan. 17. Bol pipet atau pipet filler atau karat penghisap. Fungsinya membantu mengambil larutan kimia yang berbahaya dengan cara disambungkan dengan pipet ukur atau pipet volume.
Tang krusibel. Fungsinya, untuk mengangkat cawan, porselen panas. 19. Kelem buret. Fungsinya, sebagai penyangga atau penjepit. Buret agar dapat menempel pada tegakannya dan dapat berdiri tanpa harus dipegangi.
Statif. Fungsinya, untuk mengangkat cawan, porselen panas. sebagai stand tempat meletakkan atau memasangkan klem. 21. Buret.
Fungsinya untuk meneteskan sejumlah regen cair dalam eksperimen yang tentunya memerlukan presisi, seperti eksperimen titrasi. 22. Mortal dan pastel. Fungsinya. Untuk menggerus atau menghaluskan Z.
Fungsinya, sebagai wadah atau tempat penguapan bahan atau senyawa yang tidak mudah menguap. 25. Termometer Laboratorium Fungsinya, untuk mengukur suhu suatu Z kimia, sehingga memiliki jarak skala ukur yang jauh, mulai 0 derajat Celcius sampai 350 derajat Celcius. 26. Neraca OOS Fungsinya, untuk mengukur masa yang memiliki 3-4 lengan pengukurannya.