Ki Ageng Mangir dan Sejarahnya

Pendahuluan

• Ki Ageng Mangir adalah seorang pemimpin pedukuhan yang terkenal di awal Kerajaan Mataram Islam.
• Didirikan oleh Panembahan Senopati pada tahun 1586.
• Menolak untuk tunduk kepada Mataram karena merasa setara sebagai keturunan Raja Majapahit, Brawijaya V.

Petilasan dan Desa Mangir

• Mangir dikenal sebagai desa tertua di Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
• Didirikan oleh keturunan Brawijaya V, Raten Wonoboyo.
• Petilasan Ki Ageng Mangir terletak di Desa Sendang Sari, Kecamatan Pajangan, Bantul.
  • Dua lokasi penting:
    • Batu di bawah pohon randu alas (tempat tinggal Ki Ageng Mangir).
    • Pade pokan (beberapa bangunan baru).

Sejarah Awal

• Bubarnya Majapahit pada akhir abad ke-15 menyebabkan keturunan raja menyebar.
• Raten Lembu Amisani, keturunan Brawijaya V, berkelana ke Mataram Kuno.
• Raten Wonoboyo melanjutkan perjalanan dan mendirikan pedukuhan Mangir.

Warisan Ki Ageng Mangir

• Raten Wonoboyo kembali ke Mangir setelah bertapa dan membimbing anaknya, Ki Ageng Mangir II.
• Ki Ageng Mangir II juga lengser, dan kepemimpinan diteruskan kepada Jaka, cucu Raten Wonoboyo.
• Ki Ageng Joko Mangir menolak tunduk kepada Mataram.

Pertentangan dengan Mataram

• Ki Ageng Joko Mangir menantang Panembahan Sinopati untuk duel.
• Banyak daerah mengikuti penolakan Mangir terhadap Mataram.
• Mataram merencanakan siasat untuk mengalahkan Ki Ageng Mangir melalui Roro Pembayun, putri Panembahan Senopati.

Jebakan dan Akhir Ki Ageng Mangir

• Ki Ageng Mangir menikahi Roro Pembayun tanpa tahu identitasnya.
• Diajak untuk soan ke Panembahan Senopati dan terjebak.
• Ki Ageng Mangir dibunuh oleh Panembahan Senopati saat memberikan sembah bakti.
• Peristiwa ini terjadi pada tahun 1601, bersamaan dengan wafatnya Panembahan Senopati.

Lokasi Petilasan Ki Ageng Mangir

• Terletak sekitar 30 km selatan Yogyakarta.
• Akses mudah dari kota Bantul, menuju Desa Sendang Sari.
• Perkampungan masih tradisional dan rimbun.
• Petunjuk arah dapat dibantu dengan peta online.