Tau gak kalo jualan ada namanya rule of seven? Kalo kalian nonton video gue yang sebelumnya yang gini, ya menurut gue semua orang marketing di dunia harus tau. Sekarang tuh kita di jaman berbeda.
Lu gak bisa expect, berharap liat adsnya sekali terus orang beli. Disini gue bakal share gimana cara kalian dapetin seribu customer pertama. Mungkin jurus-jurus gue kali ya. Seribu customer kalo barangnya seratus ribu, dapet seratus juta.
Kalo satu juta, dapet satu miliar. Kalo seribu customer barangnya sepuluh juta, dapet sepuluh miliar. Tapi yang bikin kebanyakan orang gak bisa jualan sampe seribu customer, kalo mereka gak subscribe. Gak ada bercanda guys.
Jadi gak usah basa-basi, biar kalian langsung ngerti gimana prakteknya. Chapter 1, Product Communication. Kita balik lagi ke Rule of 7-nya.
Kalian ngerasa gak kalau misalnya lagi browsing social media, atau liat ads dimanapun, zaman sekarang, apalagi milenial emergency, gak mungkin liat sekali langsung beli. Itu gak mungkin. Tapi pernah juga gak?
Liat ads, udah tau ini produk. Nggak penting buat gue. Tapi lo liat terus, lo liat terus, lo liat terus.
Akhirnya malah kepo, tertarik buat beli produk itu. Nah, rule of seven, artinya tuh orang butuh ngeliat tentang produk lo atau brand lo 7 kali minimal untuk mereka tertarik untuk take action. Take action ini bukan berarti langsung beli produknya. Kalau kita belajar marketing funnel, ada namanya awareness, consideration, conversion. Di tahap awareness, kalian harus bisa kasih tau produknya.
dengan cara-cara yang berbeda, minimal 7 kali. Komunikasi yang bagus, itu bukan cuma, oh produk gue paling bagus, oh spesifikasinya apa. Urutannya tuh kayak gini, what it is, what it does, what it means, why should I care?
Jadi jualan itu nggak sekedar cuma ngomongin, oh ini produk paling bagus. Tapi harus ada aspek-aspek sampai di tahap emosional. Ngapain customer lu peduli untuk beli produk lu? Dan makanya kebanyakan digital marketer hebat, itu tuh mereka nggak ngejualan produk dengan satu tipe ads doang. Mereka udah lihat satu ads ini, mereka dikasih lihat ads yang lain.
Udah kelihatan yang itu, dikasih liatin ads yang lain. Sebenernya kita lihat salah satu strategi yang lumayan gencar, itu beberapa brand skincare. Langsung aja kita sebut beberapa, misalnya kayak Scarlett. Ada periodenya di mana mereka KOL, KOL, KOL. Kalian lihat terus produknya.
Gue yang sama sekali nggak tertarik skincare-an, sempet kepo, mau coba beli ah. So that's the power of rule of seven. Kalau misalnya dibikin satu kalimat, yang empat produk communication itu, contohnya kayak gini. Hand body, Vita Gel, dengan vitamin C membuat kulitmu glowing, sehingga semua temanmu iri.
Satu kalimat itu ada empat unsur positioning dan communication dari produk kalian yang bisa kalian pakai. Dan itu harus diulang terus, harus diulang terus. Tapi kok kalau misalnya Nike cuma just do it, just do it, just do it.
Lo nggak bisa samain brand yang baru mulai jualan. Ini kan konteksnya seribu customer pertama. Nike udah ada di sini berapa tahun. Brand yang udah punya awareness, boleh skip beberapa positioning dan communication produk mereka. Gak kayak brand-brand lain yang baru mulai.
Karena dulu, kalau kalian lihat advertisingnya Nike, itu kira-kira kayak gini. Panjang lebar, dikomunikasiin terus, foto produknya selalu ada, dan ini diulang-ulang sampai customer ngeliat itu berkali-kali. Tapi pertanyaannya, oke mereka udah liat 7 kali nih, next stepnya apa? Chapter 2, how to stand out. Jujur ya, kalau kalian jualan, ngiklan 10 tahun lalu, itu jauh lebih gampang daripada sekarang.
Karena kalian gak sikut-sikutan sama ratusan ribu brand yang lagi coba advertise di platform manapun. Gue share jurus gue, tips and trick gue, kalau kalian mau jualan pakai iklan sekarang. Fun fact-nya, dulu di tahun 70-an, Kira-kira orang tuh sehari ngeliat 500-1600 iklan. Kalau kalian ngerasa itu banyak, di tahun 2007 naik.
Setiap orang rata-rata liat 5000 iklan setiap harinya. Di tahun 2021 bisa sampe 10.000, hampir 2 kali lipat. So, saingan kalian jauh lebih berat dibanding tahun-tahun dulu. Kalau kita ngomongin bentuk iklan, ini 86% marketer tuh setuju nih.
Video ads itu efektif untuk naikin sales. Bukan gambar doang, bukan poster doang. Tujuannya satu. lebih entertaining.
Dan biasa, video ads tuh bisa dapet CTR, atau bahasanya click to read, seberapa sering orang pencet ads-nya kalau dia lihat ads-nya, itu sampai 380%. Hampir 4 kali lipat lebih efektif dibanding format yang lain. Biasanya emang tiap bisnis bisa beda, tapi itu emang kayak rata-rata datanya. Ini kalau kalian lihat data ini, apa yang customer lakuin kalau mereka lihat video ads, Gen Z sama millennials, conversion ratenya lumayan tinggi. Tapi gue harus bikin video apa?
Ini kalau kita ngomong bukan cuma orang Indonesia ya. 90% masyarakat global suka kalau videonya humoris. Bukan masalah format doang, kalian lagi scrolling Instagram, liat ads, ada orang, oke ini produk saya, tolong beli produk saya, produk saya sangat bagus, kalian langsung auto-skip. Ada report dari The Happiness Report, dibilang kayak emang 90% orang tuh jauh lebih suka dan nonton apa habis kalau iklannya humoris.
Tapi sayangnya cuma 18% bisnis yang pakai iklan humoris. Kenapa? Soalnya komedi is hard. Susah untuk bikin sesuatu yang lucu tapi nggak garing, nggak bapak-bapak jokes kayak gue. Kalau kalian udah maksimalin itu, kalian bisa otw ke seribu customer pertama.
Chapter 3, Customer Journey. Di video sebelumnya, gue bahas tentang funnel. Gimana cara kalian ngedesign dari 100 ribu awareness sampai berhasil ke seribu pembeli.
Tapi nggak banyak marketer ngelakuin customer journey. Ini teknik yang lebih advance ya. Kira-kira gambarnya kayak gini.
Customer itu nggak lihat ads, langsung beli. Ada step by step-nya yang kalian tuh analoginya harus desain. Kalau kalian lagi bikin maze atau kayak labirin, kalian harus bisa arahin mereka di tahap mana. Dan mereka...
Kalian mau mereka ngapain? Ada beberapa customer yang langsung skip beberapa step. Tapi biasanya mayoritas orang itu ngelakuin step by step.
Sampai di tahap advocacy, kalian mau journey-nya gimana? Sampai mereka rekomendasiin produk. kalian ke temen-temennya misalnya di ujung panelnya di ujung jernihnya kalian kirim email ke mereka eh thank you buat jadi loyal customer kita ini diskon 50% kalau kalian kasih ke temen kalian tetapi customer journey ini dipakai untuk melihat sebenarnya blocker-blockernya atau kayak pain pointsnya itu ada di mana jangan-jangan kalian susah-susah udah advertise udah bikin CS yang bagus udah semua pas datang ke website mereka mau beli stoknya kosong jujur gua kesel banget kalau itu terjadi terus mau nggak mau kalian chat CS nya tapi dia slow respon So make sure kalian bener-bener bikin journey-nya biar pain-nya atau customer tuh gak ngerasa sakit di proses manapun mereka mau beli barang kalian.
Contohnya karena gue lagi kolaborasi, kalian bisa pakai meta ads. Ini biar conversion kalian makin tinggi, kalian lakuin step-by-step ini untuk meta ads. Sekarang ada pilihan engagement, kayak gini, kalian bisa klik.
Dari sini kalian bisa langsung terima WhatsApp message dari iklan manapun yang kalian publish. Kira-kira kayak gini tipsnya. Pertama pasang greetings.
Di sini kalian bisa langsung kasih auto message. Kalau customer kalian chat pertama kali. Biaran lagi langsung...
fast response. Nah, kalian harus link WhatsApp bisnis ke Facebook page sama Instagram kalian. Kalau udah, bahkan kalian bisa manage conversation-nya dari FB ads kalian.
Jadi, balik lagi bikin ads pakai objektifnya engagement. Ini bakal nge-push customer untuk langsung nanya tentang produknya. Jadi, harus siap-siap banjir chat. Kalian download WhatsApp bisnis, jangan pakai WhatsApp personal, karena WhatsApp bisnis punya lebih banyak tools buat bantu engagement. Sebenarnya sesimpel itu, dan kalian tinggal tes sama eksperimen.
Kalian bisa edit text-nya, bakal muncul di ads. Chat sekarang, tanya sekarang. Coba-coba biar mana yang paling bikin orang tertarik.
main-main dikit di greetingsnya, sama kayak banyak strategi marketing, intinya trial and error kalo mau coba conversion naik, kalian bisa langsung aja detailnya ada di link description jadi terakhir, summary kalo kalian mau dapetin 1000 customer pertama follow the steps, bangun awarenessnya dulu inget rule of seven, ajarin tentang brand dan produk kalian, terus kayak gandeng tangan mereka untuk ikutin customer journey kalian, jangan sampe ada blocker Yang menurut kalian sepele, misalnya mau cek, oh harus pencet 3 kali untuk isi alamat, hilangin blockernya, bikin itu segampang mungkin, oh cari linknya susah, search barangnya di paling bawah, bikin itu di paling atas. Kadang orang nggak sadar, mereka cari advance marketing strategy yang terlalu kompleks, padahal yang basic kayak gini, kalian bisa dapet sampai 10 ribu customer bahkan, selama kalian do it right. Gimana, udah kebayang belum jualan 1000 produk pertama kalian? Apa jangan-jangan problemnya belum kebayang produknya apa?
Mungkin kita bahas di video selanjutnya, I'll see you guys in the next video.