Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Halo teman-teman, selamat datang kembali di channel Alba Science Club. Hari ini saya akan mengajak kalian untuk praktikum di Laboratorium Kimia. Praktikum ini berjudul Hukum La Voiciere. Praktikum ini biasanya kalian dapatkan pada tingkat kelas 10 pada bahasan tentang hukum dasar kimia pada Babs Toikio Metri.
Apa dan bagaimana itu hukum La Voiciere? Saya harap teman-teman dapat menyimpulkannya. ketika selesai menyimak video ini.
Untuk itu langsung saja kita mulai praktikumnya. Untuk membuktikan hukum Lavoisier tersebut, kali ini saya akan melakukan 2 kali percobaan. Percobaan pertama, saya akan mereaksikan larutan potasium iodida yang mempunyai rumus kimia KI dengan timbal nitrat yang mempunyai rumus kimia PbNO3-2. Kemudian pada percobaan kedua, Saya akan mereaksikan larutan Natrium Karbonat yang mempunyai rumus kimia Na2CO3 dengan larutan Kalsium Klorida yang mempunyai rumus kimia CaCl2.
Alat dan bahan yang kita perlukan untuk praktikum kali ini adalah gelas ukur, neraca digital, beker gelas, tabung reaksi, rak tabung reaksi, pipet tetes, dan Tabung Y. Larutan yang kita gunakan adalah larutan kalium iodida 0,5M, larutan timbal nitrat 0,5M, larutan natrium karbonat 0,5M, dan larutan kalsium klorida 0,5M. Pada percobaan pertama, saya akan mereaksikan larutan kalium iodida dengan larutan timbal nitrat. Langkah kerja pertama adalah kita mengukur. sebanyak 3 ml masing-masing larutan dengan menggunakan gelas ukur.
Yang perlu kalian perhatikan ketika melakukan pengukuran dengan gelas ukur adalah posisi mata kita harus sejajar dengan minuscus cekung skala yang kita tuju pada gelas ukur. Untuk itu, ada dua pilihan yang bisa kalian lakukan agar posisi mata kita sejajar dengan minuscus cekung skala yang kita tuju. Pertama, kalian bisa mengangkat gelas ukur agar sejajar dengan mata, atau kalian bisa merendahkan posisi badan kalian agar posisi mata kalian sejajar dengan minuscus cekung pada skala yang kalian tuju. Setelah larutan selesai diukur, langkah selanjutnya adalah kalian siapkan tabung Y.
Kemudian, masukkan larutan kalium iodida ke dalam salah satu sisi tabung, dan masukkan larutan timbal nitrat secara hati-hati, pada sisi tabung yang lainnya. Usahakan kedua larutan tidak saling tercampur terlebih dahulu. Jika kedua larutan sudah dimasukkan ke dalam dua sisi tabung Y, langkah selanjutnya adalah tutup tabung Y dengan sumbat karet. Setelah itu, kita timbang tabung Y yang berisi kedua larutan yang belum direaksikan dengan menggunakan deraca digital. Di sini juga saya menggunakan beker gelas sebagai alat bantu.
Di sini dapat kalian amati bahwa masa sebelum direaksikan adalah 37,87 gram. Setelah itu kita reaksikan kedua larutan. Dapat kalian amati terjadi perubahan warna setelah kedua larutan direaksikan dari bening menjadi kuning.
Selanjutnya kita timbang masa setelah direaksikan. Dapat kalian lihat ternyata masa setelah reaksi sama dengan masa sebelum reaksi. Selanjutnya, kita akan melakukan percobaan kedua, yaitu kita akan meraksikan larutan CaCl2 0,5M dengan larutan Na2CO3 0,5M. Langkah kerjanya sama seperti percobaan pertama, yaitu kita ukur masing-masing larutan sebanyak 3 ml dengan menggunakan alat ukur gelas ukur.
Setelah itu, kita masukkan larutan CaCl2 ke dalam salah satu sisi tabung Y dan larutan Na2CO3 ke sisi tabung Y yang lainnya. Kemudian kita tutup dengan sumbat karet. Setelah itu kita ukur masa sebelum reaksi dengan menggunakan deraca digital.
Dapat terlihat bahwa masa sebelum reaksi adalah 37,73 gram. Setelah itu kita reaksikan kedua larutan. Dapat kalian amati terjadi perubahan warna menjadi warna putih.
Langkah selanjutnya kita timbang masa larutan setelah direaksikan. Ternyata masa sebelum kedua larutan direaksikan sama dengan masa setelah reaksi, yaitu 37,73 gram. Teman-teman, pada praktikum pertama, tadi kita mereaksikan antara larutan KI dan larutan timbal nitrat. Jika kalian amati, terjadi perubahan warna dari kedua larutan tersebut setelah direaksikan, yaitu dari larutan yang tidak berwarna menjadi berwarna kuning. Warna kuning tersebut adalah endapan PBI-2 yang terbentuk setelah reaksi.
Kemudian pada reaksi kedua antara CACL-2, Dengan Na2CO3 terjadi perubahan warna dari bening menjadi warna putih. Endapan putih tersebut adalah CaCO3 sebagai salah satu produk hasil reaksi. Teman-teman, apakah kalian dapat menemukan persamaan dari praktikum pertama dan praktikum kedua?
Coba kalian bandingkan masa kedua larutan sebelum reaksi dan setelah reaksi. Apakah masanya berubah atau tetap sama? Ternyata, dari kedua praktikum yang kita lakukan, masa kedua arutan sebelum reaksi dan setelah reaksi sama.
Inilah yang disebut dengan hukum La Voiciere. Hukum La Voiciere atau hukum kegekalan masa menyatakan bahwa masa pada suatu sistem tertutup akan tetap konstan meskipun terjadi berbagai macam proses pada sistem tersebut. Atau dengan kata lain, masa sebelum reaksi sama dengan masa setelah reaksi. Hal tersebut kita buktikan melalui dua percobaan yang kita lakukan tadi.
Meskipun pada reaksi-reaksi yang kita lakukan tadi terbentuk suatu produk hasil reaksi yang ditandai dengan adanya perubahan warna pada larutan setelah reaksi, tapi masa larutan sebelum reaksi sama dengan masa larutan setelah reaksi. Maka hukum Lavoisier terbukti. Nah teman-teman, demikianlah video praktikum tentang pembuktian hukum Lavoisier.
Semoga kalian dapat lebih memahami penerapan hukum La Voiciere dalam reaksi-reaksi kimia yang terjadi. Terima kasih. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.