Halo semuanya, jumpa lagi bersama saya, Christian Sutantio di channel Jendela Science. Channelnya buat kalian yang ingin memahami pelajaran Matematika, Fisika, dan Kimia untuk tingkat SMA. Di video ini kita akan membahas pelajaran Kimia SMA kelas 11, yaitu tentang Termokimia. Dan di part yang pertama ini kita akan membahas Sistem dan Lingkungan, lalu Reaksi Eksoterem dan Reaksi Endoterem. Untuk part-part berikutnya, bisa kalian klik ada link playlist untuk bab ini di sebelah kanan atas ini, atau bisa juga kalian klik di bawah ini.
Link yang ada di deskripsi untuk melihat videonya. Untuk mendapatkan pemahaman yang lengkap, pastikan tonton terus video ini dari awal hingga akhir. Sebelum kita mulai, jangan lupa klik subscribe dengan menekan tombol merah di sebelah kanan bawah ini.
Dan jangan lupa pencet bell-nya agar kalian tidak ketinggalan video-video terbaru dari kami. Oke, langsung kita mulai ya. Nah, di sini kita akan membahas tentang termokimia. Termokimia itu adalah cabang dari ilmu kimia yang mempelajari tentang kalor reaksi atau energi dari reaksi. Karena kalor kan merupakan salah satu bentuk dari energi.
Nah, misalkan di sini kalian mereaksikan sejumlah zat di dalam labu Erlenmeyer yang warna oranye ini adalah larutannya yang kalian reaksikan. Maka, larutan yang kalian reaksikan ini disebut dengan sistem atau reaksi yang sedang dipelajari perubahan energinya. Nah, kemudian ada istilah lain yang namanya lingkungan.
Lingkungan itu adalah bagian lain dari alam yang berinteraksi dengan sistem. Jadi, labu Erlenmeyer ini adalah juga termasuk lingkungan. Udara di luar Erlenmeyer adalah termasuk lingkungan.
Tangan kalian yang memegang labu Erlenmeyer ini juga adalah lingkungan. Oke, nah di sini ada kata-kata bagian lain dari alam yang berinteraksi dengan sistem. Artinya, antara sistem dan lingkungan bisa mengalami interaksi. Interaksinya adalah berupa...
Yang pertama, pertukaran materi. Yang kedua adalah pertukaran energi. Oke, nah berdasarkan interaksi ini, maka ada tiga macam sistem.
Yaitu, yang pertama, sistem terbuka. Sistem terbuka ini adalah sistem yang memungkinkan terjadinya pertukaran materi maupun pertukaran energi. Contohnya ya seperti ini, labu air lemerinya dibiarkan terbuka.
Artinya, kalau misalkan di dalam reaksi ini menimbulkan gas, misalkan. Gas itu akan menjadi gelembung dan dia akan naik. keluar dari air lemer ke udara bebas berarti terjadi perpindahan materi yaitu materi gas itu dari sistem ke lingkungan Oke demikian juga udara dari lingkungan juga bisa masuk ke dalam air lemer dan mempengaruhi atau bahkan bisa bereaksi dengan zat yang ada di sistem karena itu sistem terbuka itu bisa mengalami pertukaran materi nah pertukaran energi seperti apa pertukaran energi berarti kan kalor dari sistem bisa keluar ke lingkungan dan sebaliknya kalor dari lingkungan juga bisa masuk ke dalam sistem Oke Yang kedua, sistem tertutup. Sistem tertutup itu misalkan di dalam labu air lemer ini kita sumbat atasnya, kita tutup. Kalau ditutup, artinya tidak mungkin terjadi pertukaran materi.
Kalau misalkan reaksi ini menghasilkan gas, maka gas dari sistem akan terperangkap di sini saja. Tidak keluar ke udara bebas. Tetapi, sistem tertutup masih memungkinkan terjadinya pertukaran energi.
Misalkan, reaksi ini menghasilkan panas, maka panas tersebut bisa kalian pegang dari luar. Tangan kalian yang memegang ini kan tangan kalian lingkungan. Berarti ada proses pertukaran energi dari sistem ke lingkungan. Kurang lebih seperti itu.
Dan yang ketiga adalah sistem terisolasi. Kalau sistem terisolasi ini tidak memungkinkan terjadinya pertukaran materi maupun pertukaran energi. Contohnya dalam kehidupan sehari-hari untuk sistem yang terisolasi ini seperti termos.
Misalkan ke dalam termos kalian isi air panas. Maka air panas itu akan tahan dalam jangka waktu yang lama. Mengapa kok bisa begitu?
Karena antara sistem, jadi sistem kan cairan atau air di dalam termos itu, tidak dapat mengalami pertukaran materi maupun pertukaran energi dengan lingkungan. Kalau kalian pegang termos dari luar, itu tidak panas sama sekali. Padahal dalamnya adalah air yang panas, air yang baru mendidih tadi.
Paham ya perbedaan antara sistem terbuka, sistem tertutup, dan sistem terisolasi. Nah, untuk mengukur perubahan energi, disini kan sistem adalah reaksi yang sedang dipelajari perubahan energinya. Nah, Untuk bisa mengukur atau mempelajari perubahan energi yang terjadi pada sistem, maka sebaiknya digunakan jenis sistem yang terisolasi. Agar kita bisa melihat benar-benar energi dari reaksi ini berapa, karena tidak dipengaruhi dari energi yang dari luar masuk maupun yang dari dalam keluar.
Seperti itu. Oke? Nah, berdasarkan perubahan energinya, reaksi kimia itu dibedakan menjadi dua macam, yaitu reaksi eksoterem dan reaksi endoterem.
Reaksi kimia itu kan pada dasarnya adalah reaktan berubah menjadi produk. Yang di ruas kiri adalah reaktan dan yang di ruas kanan adalah disebut produk. Nah, baik reaktan maupun produk itu memiliki tingkat energi masing-masing.
Atau tingkat energi di sini kita nyatakan sebagai entalpi. Ingat ya istilah entalpi. Entalpi itu H. Jadi di sini ada HR. entalpi untuk reaktan dan HP ini entalpi untuk produk.
Nah, dari HR ke HP itu bisa mengalami kenaikan, bisa mengalami penurunan. Selisih antara HR dan HP itu disebut delta H atau perubahan entalpi. Jadi delta H sama dengan HP dikurangi HR. Perubahan entalpi adalah entalpi produk dikurangi entalpi reaktan. Ingat ya, delta atau perubahan itu kan selalu akhir dikurangi awal.
Jadi di sini entalpi akhir dikurangi entalpi awal atau entalpi produk dikurangi entalpi reaktan. Oke, nah pembedaannya seperti ini. Reaksi eksoterem itu adalah reaksi yang melepas atau menghasilkan kalor.
Karena melepas kalor, maka aliran kalornya dari sistem keluar ke lingkungan. Oke, nah kalau misalkan melepas kalor, berarti begini. Reaktan ini punya kalor atau punya energi. Setelah berubah menjadi produk, kalornya dilepas.
Melepas kalor, misalkan reaktan energinya atau HR-nya 1000 Joule. Melepas 200 Joule, berarti sisanya... 800 Joule itu adalah HP, energi produk. Artinya apa? Artinya HP itu lebih kecil dari HR.
Karena HP lebih kecil dari HR, sedangkan delta H adalah HP min HR, maka delta H-nya negatif. Nah, kemudian suhunya, karena ini reaksi eksoterem, tadi kan calor dari sistem kelingkungan. Karena dari sistem kelingkungan, maka suhunya sistem itu lebih besar dari suhu lingkungan.
Jadi kalau misalnya kita memegang bejana Becker atau Erlenmeyer yang... reaksinya esoterem itu akan terasa panas di tangan kita karena suhu sistem lebih tinggi dari suhu lingkungan sebaliknya, reaksi endoterem adalah reaksi yang menerima atau menyerat kalor karena menerima berarti arah aliran kalornya dari lingkungan ke sistem karena menyerap kalor berarti HR atau energinya reaktan itu lebih kecil dari energi produk karena HR lebih kecil dari HP, sedangkan delta H adalah HP-HR maka delta H atau perubahan NLP positif Lebih besar 0. Oke? Dan suhunya, suhu sistem selalu lebih dingin dari suhu lingkungan. Karena aliran kalornya dari lingkungan ke sistem. Jadi sistem yang lebih dingin.
Ya, kalau kita pegang reaksi endoterem, maka bejana, beker, atau air lemeranya akan terasa dingin oleh tangan kita. Oke? Paham ya? Berikutnya, ini adalah diagram tingkat energi dari reaksi eksoterem dan endoterem.
Untuk reaksi eksoterem, kita lihat. Di sini, Reaktan ya, reaktan memiliki energi atau entalpi sebesar HR. Nah, terus produk itu posisinya di bawahnya reaktan.
Ingat tadi, kalau reaksi eksoterm kan melepas kalor. Kalau melepas kalor berarti energinya berkurang. Energinya reaktan lebih besar daripada energi produknya.
Jadi HR lebih tinggi dari HP. Nah, selisihnya adalah delta H, yaitu HP-HR. Nah, karena delta H-nya ini turun, maka delta H-nya lebih kecil dari 0. Ya, di sini delta H digambarkan sebagai panah biru. Panahnya ke bawah artinya minus. Oke?
Sebaliknya, untuk reaksi endotherm, reaktan memiliki entalpi yang lebih rendah daripada produknya. Di sini HP yang lebih tinggi dari HR. Sehingga delta H-nya positif, arah panahnya ke atas.
Oke? Ini adalah diagram tingkat energi dari reaksi eksotherm dan endotherm. Oke, sekian untuk video kali ini.
Jika kalian suka, silakan like dan share video ini. Jika ada saran, kritik, dan masukan bisa kalian tulis di kolom komentar. Sampai jumpa di video selanjutnya.