Revolusi Agrikultur dan Teknologi Modern

Aug 2, 2024

Catatan Kuliah: Revolusi Agrikultur Kedua dan Adopsi Teknologi Agrikultur

Pendahuluan

  • Sekitar 10.000 tahun yang lalu, manusia mulai bertani dan beternak.
  • Ini dikenal sebagai revolusi agrikultur, yang memungkinkan peradaban tumbuh pesat.
  • Menciptakan keberlimpahan sumber daya yang dapat disimpan untuk menghadapi musim sulit.

Tantangan Saat Ini

  • Pertumbuhan populasi dan inovasi di bidang sains dan teknologi menciptakan tantangan baru:
    • Kebutuhan makanan yang semakin meningkat.
    • Krisis iklim.
  • Membutuhkan revolusi agrikultur kedua.

AgriTech

  • AgriTech: Penggunaan teknologi untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan peternakan dengan input lebih sedikit.
  • Penting untuk:
    • Meningkatkan efisiensi.
    • Mengatasi pekerjaan yang membutuhkan banyak orang, seperti monitoring lahan.

Kondisi Pertanian di Indonesia

  • Pertumbuhan produktivitas pertanian Indonesia stagnan.
  • Penyebab:
    • Terbatasnya benih berkualitas.
    • Kurangnya otomatisasi.
    • Kurangnya adopsi teknologi modern (sensor, drone).

Precision Agriculture

  • Precision Agriculture: Teknologi yang memanfaatkan sensor dan peralatan untuk mengumpulkan data dan memberikan rekomendasi.

Alat yang Diperlukan

  1. GPS: Membuat peta digital dan identifikasi area khusus.
  2. Drone: Mengidentifikasi daerah yang membutuhkan perhatian lebih (nutrisi, hama).
  3. Sensor Kualitas Tanah: Mengukur kelembaban, suhu, dan kandungan mineral.
  4. Stasiun Pemantauan Cuaca: Mengukur suhu, kelembaban, dan curah hujan.
  5. Mesin Otomatis: Melakukan panen berbasis data.

Manfaat Precision Farming

  • Meningkatkan produktivitas.
  • Mengurangi biaya operasional (pestisida, air, energi).
  • Mendorong praktik pertanian yang lebih ramah lingkungan.
  • Contoh: Pengurangan emisi gas rumah kaca di lahan padi.

Hambatan Adopsi AgriTech

  • Sebagian besar pertanian dan peternakan di Indonesia masih menggunakan teknik tradisional.
  • Hambatan:
    • Akses modal terbatas.
    • Usaha kecil.
    • Umur petani yang menua.
    • Kesadaran rendah tentang pentingnya AgriTech.

Solusi untuk Adopsi AgriTech

  • Pemerintah dan sektor swasta harus bekerja sama.

Rekomendasi:

  • Memfasilitasi peran sektor swasta dalam transfer teknologi dan pengetahuan.
  • Menyediakan dasar hukum yang lebih kuat (contoh: Peraturan Menteri).
  • Menjadikan program transfer teknologi sebagai prioritas.
  • Merevisi dan menerapkan peraturan yang mendukung kemitraan usaha peternakan.

Contoh Implementasi

  • Kemitraan swasta di peternakan susu:
    • Milk Collecting Point Digital di Bandung dan Jawa Timur oleh FFI dan Nestlé.
    • Menggunakan sistem Barcode untuk identifikasi dan pengujian kualitas susu.

Penutup

  • Pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan petani untuk mendorong adopsi teknologi dalam agrikultur.
  • Untuk informasi lebih lanjut, jangan lupa untuk subscribe dan nyalakan lonceng notifikasi untuk video selanjutnya.