Tinjauan Kritis terhadap Studi Kohort

Sep 28, 2024

Penilaian Kritis Studi Kohort

Pengantar

  • Fokus pada penilaian kritis studi kohort menggunakan pendekatan CASP.
  • Modul sebelumnya membahas RCT dan pentingnya dalam men atribusi kausalitas.
  • Studi observasional berharga di mana RCT tidak mungkin atau tidak etis.

Tujuan Studi Kohort

  • Desain terkuat di antara studi observasional.
  • Peneliti mengikuti peserta tanpa hasil yang diminati seiring waktu.
  • Contoh: Mempelajari dampak merokok pada kanker paru-paru.

Hasil Pembelajaran

  • Pengenalan studi kohort dan nilai penelitiannya dalam layanan kesehatan.
  • Penilaian kritis menggunakan daftar periksa CASP.
  • Memahami rasio risiko: perhitungan dan interpretasi.
  • Kuis di akhir untuk menguji pengetahuan.

Rasio Risiko

  • Definisi: Rasio insiden penyakit pada kelompok terpapar vs tidak terpapar.
  • Insiden mengacu pada kasus penyakit baru.
  • Interpretasi:
    • RR > 1: Paparan meningkatkan risiko penyakit.
    • RR < 1: Paparan mengurangi risiko penyakit (protektif).
    • RR = 1: Tidak ada perbedaan risiko.

Contoh Perhitungan

  • Data fiktif tentang merokok dan kanker paru-paru:
    • Risiko pada kelompok terpapar (perokok): A/(A+B) = 0.85
    • Risiko pada kelompok tidak terpapar (bukan perokok): C/(C+D) = 0.05
    • Rasio Risiko = 0.85 / 0.05 = 17
    • Kesimpulan: Perokok 17 kali lebih mungkin mengembangkan kanker paru-paru.

Pentingnya Penilaian Kritis

  • Kualitas studi kohort dapat bervariasi.
  • Pentingnya menggunakan daftar periksa CAASPP untuk penilaian.

Ikhtisar Daftar Periksa CAASPP

Bagian A, B, C

  • A: Validitas studi.
  • B: Kepercayaan hasil.
  • C: Nilai relevansi.

Studi Contoh: Gerhardt et al.

  • Studi tentang pengobatan lithium dan risiko demensia.

1. Pertanyaan yang Dikhususkan

  • Memeriksa hubungan antara lithium dan risiko demensia.

2. Bias Rekrutmen dan Pemilihan

  • Peserta: Usia di atas 50 tahun dengan gangguan bipolar dari populasi Medicaid.
  • Pertimbangan terhadap bias pemilihan dan representativitas.

3. Bias Pengukuran

  • Paparan: Lithium dinilai via data administratif kesehatan.
  • Hasil: Perkembangan demensia, diukur secara objektif.

4. Faktor Pengganggu

  • Pengganggu: Usia, jenis kelamin, perilaku kesehatan.
  • Penulis menyesuaikan pengganggu dalam model statistik.

5. Durasi Tindak Lanjut

  • Durasi tindak lanjut maksimal: 3 tahun.
  • Pertimbangan cukup waktu untuk manifestasi hasil.

6. Rasio Risiko

  • Rasio Risiko untuk paparan lithium: 0.77 (protektif).

7. Interval Kepercayaan

  • CI mengukur rentang nilai sebenarnya dan menunjukkan presisi.

8. Kepercayaan Hasil

  • Pertimbangan pengganggu, bias, dan pengaruh peluang.

9. Penerapan Lokal

  • Pertanyaan 10, 11, dan 12 menilai relevansi lokal.

Kesimpulan

  • Modul berikutnya: Fokus pada studi kasus-kontrol.
  • Dikembangkan oleh Cochrane Common Mental Disorders Group.
  • Tautan kuis disediakan untuk pengujian pengetahuan.