Coconote
AI notes
AI voice & video notes
Export note
Try for free
Ketidakadilan dan Teror dalam Sejarah
Aug 12, 2024
Catatan Kuliah: Extra Judicial Killing dan Gerhana Matahari Total
Pendahuluan
Extra Judicial Killing (pembunuhan di luar hukum) marak terjadi.
Warisan sejarah terutama dalam konteks Indonesia.
Penembakan misterius (Petrus) sebagai teror rezim.
Sejarah Petrus dan Gus Dur
Petrus
: Operasi penembakan yang dilakukan tanpa proses hukum.
Korban: Ratusan penjahat dan preman.
Gus Dur
(Abdul Dahlan Wahid): Figur yang berani bersuara tentang operasi ini.
Menyebut Petrus berkaitan dengan penyebaran ketakutan.
Gerhana Matahari Total 1983
Tanggal dan Kejadian
: Gerhana Matahari Total terjadi pada 11 Juni 1983.
Kontra dengan Gerhana Matahari Total 2016 yang disambut gembira.
Pada 1983: Suasana penuh ketakutan, pemerintah menyebarkan isu pseudosains.
Warga disuruh mengunci rumah, bersembunyi saat gerhana berlangsung.
Hubungan Antara Petrus dan Gerhana Matahari
Kesamaan
:
Kedua peristiwa terjadi di bulan yang sama (Juni 1983).
Keduanya menciptakan teror yang luar biasa.
Penyebar Teror
: Gus Dur menunjukkan bahwa tidak ada yang misterius, ada kekuasaan yang mengorkestrasi ketakutan.
Petrus dan Gerhana digunakan sebagai alat psikologis oleh pemerintah.
Pernyataan Gus Dur
Gus Dur menulis di Kompas pada 16 Juni 1983 tentang fenomena ini.
Memperkenalkan istilah
Betoro Kolo
: Kekuatan yang menyebarkan teror.
Mengaitkan kedua peristiwa dengan kebijakan pemerintah dan kekuasaan.
Dampak dan Implikasi
Operasi psikologi
: Menciptakan ketakutan di masyarakat untuk mencegah kritikan terhadap pemerintah.
Gus Dur menjadi suara yang menentang teror ini, penuh dengan akal dan strategi.
Ketidakadilan hukum dan kebijakan pemerintah menjadi sasaran kritik Gus Dur.
Keterkaitan antara Petrus dan pemaksaan asas tunggal Pancasila untuk ormas dan parpol.
Penutup
Kisah Gus Dur vs Betoro Kolo
: Konflik berlanjut hingga Muktamar Situbondo di 1984.
Gus Dur digambarkan sebagai sosok cerdik yang melawan kekuasaan.
Catatan penutup oleh Muhyiddin M. Dahlan, pengingat pentingnya sejarah dan keberanian dalam menghadapi ketidakadilan.
📄
Full transcript