di syukur kepada Allah subhanahu wa ta'ala kita berterima kasih kepada Allah yang ini kita diberikan kesempatan syahadatnya Allah untuk pertama kita mengasihkan kepada raksasa Tuhan yang maaf mudahkan hatinya dan kemudian ramai-ramai di uyangmu kemahalian insya Allah Tema yang akan dibawakan oleh Bapak-Ibu ini adalah tentang Masyarakat. Masalah hukuman ini juga menjadi pilihan pokok dalam kita memahami tahap-tahap. Kalau mungkin sebelumnya kita sudah dipahamkan tentang sejarah-sejarah manusia, kemudian kepentingan pembaharan dasar manusia.
Ojek-objek yang disuruh menaiki kemarin membahas tentang sifat dan pribadi Muhammadiyah. Hari ini kita akan masuk pada bahasa pertama, Mungkin lagi di bagian Muhammadiyah itu, Maza'i Allah. Lebih jelas, secara historis sampai pada pokok-pokoknya akan dimatari kita pada video yang akan kita lihat.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Alhamdulillah wa syukurillah Wassalatu wassalamu ala rasulillah Muhammad ibn Abdullah wa ala alihi wa sahbihi wa mawala wa la hawla wa la quwata illa billah Ma ba'd Yang saya hormati moderator, para mahasiswa yang berbahagia karena sedang berada di masjid, saya dan Ustadz. Muhammad Zaini menemani saudara sekalian dalam kegiatan tolabul ilmu, membelajari ilmu. Islam sangat memotivasi kita untuk selalu belajar dan belajar dengan berbagai cara.
Di banyak waktu dan di berbagai tempat kita sekarang belajarnya di masjid, mendapatkan keutamaan mempelajari ilmu, man salakatorekan yaltami sufi ilman, sahalallahu lahutorekan ilal jannah, barang siapa yang melalui jalan dalam rangka mempelajari ilmu, maka Allah memudahkan baginya jalan menuju surga. Ini jalan arahnya menuju surga. Yang kedua, tempatnya di masjid, tempat yang mulia, yang disebut dengan bayitullah, rumah Allah. Maka sembari belajar, niatkan iktikaf.
Semoga para mahasiswa terlatih untuk senang beriktikaf. Di masjid, daripada itikafnya di kafe, lebih baik itikaf di masjid. Itikaf di masjid dapat pahala itikaf, kalau berdiam diri atau itikaf di kafe menghabiskan uang. Para mahasiswa yang saya cintai, topik kita adalah Al-Masail Al-Khams Terjemahannya adalah Masalah 5 Konsep ini menjadi konsep yang sangat penting di dalam Muhammadiyah Konsep ini dirumuskan di dalam forum resmi di Muhammadiyah Apa itu al-masail al-khams? Masalah lima itu di dalam Muhammadiyah.
Ia adalah konsep dasar mengenai faham agama di dalam Muhammadiyah. Agama Islam bersumber kepada Al-Quran dan As-Sunnah. Lalu umat Islam memahami dan mempraktikan apa yang terkandung di dalam Al-Quran dan As-Sunnah. Memahami Islam yang ada di dalam Al-Quran dan As-Sunnah butuh ilmu, maka yang bisa memahami dan menonton kita adalah orang yang punya otoritas.
Nah, sudah sekalian Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam sebagai organisasi yang tujuannya adalah menjunjung tinggi ajaran Islam. Untuk atau agar terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, tentu dasar perjuangannya adalah Ajaran Al-Quran dan apa yang dikandung dalam Al-Hadis. Itu sebagai gerakan Islam, sebagai organisasi Islam yang usianya sudah melampaui satu abad dan banyak pengikutnya, banyak hasilnya.
Salah satunya adalah kampus-kampus Universitas Muhammadiyah yang tersebar di seluruh dunia, bukan hanya Indonesia, karena ada satu yang ada di Malaysia, namanya UMAM, Universiti Muhammadiyah Malaysia. Jadi nanti kalau para mahasiswa ingin studi banding ke Universitas Muhammadiyah yang lain, boleh memilih UMAM. di Malaysia, di negeri Perlis. Daripada yang dekat-dekat, mendingan yang agak jauh. Nah, para masyarakat yang saya cintai, Muhammadiyah bisa lama dan bisa menarik perhatian orang banyak untuk mengikuti, menghasilkan aman usaha.
Yang tadi saya sebut baru perguan tingginya, ada ribuan sekolah. Kalau dihimpun semua sejak TK sampai SMA, SMK itu 20 ribuan. Kalau kampusnya 166, kampus dulu pernah 172, tetapi karena beberapa kampus digabung agar lebih besar. maka data terbaru 166. Ada rumah sakit di banyak tempat, ada panti asuan. Untuk apa semua itu?
Untuk melayani umat. UMM salah satu kampus untuk melayani umat dalam pendidikan tinggi. Dan Anda hadir di sini untuk siap dididik agar menjadi manusia yang sebenar-benarnya, menjadi bagian dari masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Nah, kalau ditelusuri, ternyata itu semua berangkat dari faham keagamaan yang dianud dibangun oleh Muhammadiyah. Hadirin yang diminta Allah, maka salah satu dokumen penting yang merupakan konsep dasar mengenai faham agama, bagaimana memahami agama menurut Muhammadiyah itu adalah dokumen Masail Al-Khams Masalah 5 Dokumen ini awalnya sudah ada, lahir sejak tahun 1935. Anda dimana ketika itu?
Di alam goib. Kemudian, itu kira-kira yang lahir tahun itu ya kakek atau ayahnya kakek mungkin ya. Kemudian, dibahas secara intensif dalam sebuah hurum resmi. Namanya Muqtamar khusus Majlis Tarjih pada tahun 1954 sampai 1955, satu tahun. Kalau dihitung satu tahun, 1954 sampai 1955. Karena mulainya akhir tahun, selesainya awal tahun, dimulai tanggal 29 Desember tahun 1954, selesainya 3 Januari 1955, berapa hari itu?
6 hari ya. Nah, kemudian ditanfitkan oleh pimpinan pusat Muhammadiyah, Baru tahun 1964, jauh menjadi putusan resmi di Muhammadiyah mengikat semua orang yang menjadi bagian di Muhammadiyah baik individu, lembaga, atau masyarakat. Kalau sudah ditanfit, itu menjadi keputusan yang mengikat. Semua orang yang ada di Muhammadiyah wajib mengikuti.
Nah, sudah sekalian mengapa ada atau penting Al-Masail Al-Khamsah ini. Karena Al-Masail Al-Khamsah maka jumlahnya lima, Khamsatun atau Khumsun. Saya ingin menunjukkan dulu. Yang lima itu apa?
Yang Muhammadiyah memiliki pemahaman yang khusus yang mungkin sama dengan yang lain tapi mungkin juga tidak sama. Ini adalah bagian dari karakteristik Muhammadiyah, sifat dasar Muhammadiyah. Yang pertama diantara masalah lima itu adalah ad-din. Ad-din itu adalah agama. Jadi ad-din itu bukan nama teman Anda, panggilnya ad-din.
Agama. Mahu ad-din, kira-kira begitu pertanyaannya. Yang kedua, ad-dunya. Dunia.
Dunia itu maknanya adalah masalah duniawi, masalah dunia. Yang ketiga adalah al-ibadah. Apa itu?
Ibadah. Mahiyal ibadah indal Muhammadiyah. Apa itu ibadah menurut Muhammadiyah? Yang keempat, Sabilillah. Apa yang dimaksud Sabilillah dalam pandangan Muhammadiyah?
Yang ketiga adalah Al-Qiyas atau Al-Ijtihad. Muhammadiyah memiliki konsep yang sangat mendasar tentang lima hal ini dan itu menjadi pedoman dasar di dalam memahami ajaran-ajaran Islam yang terhimpun di dalam Al-Quran dan As-Sunnah. Nah, sudah sekalian mengapa... Ada masalah lima ini menjadi sesuatu yang sangat penting karena ini diilhami, pentingnya masalah lima ini menjadi clear, menjadi jelas, diilhami oleh kenyataan bahwa umat Islam dalam kondisi yang belum mampu. Menjadikan Islam sebagai agama yang kontekstual dan berkemajuan.
Islam berupa agama yang lebih bersifat tekstual. Beragama itu banyak orang melakukannya dengan mencari pahala, dengan mungkin membaca Al-Quran, dengan zikir, berselawat. Sebatas itu, itu tidak salah.
Tidak ada salahnya orang berzikir. Tidak ada salahnya orang itu bersalawat, tidak ada salahnya. Tetapi beragama Islam itu tidak cukup.
Selesai dengan berzikir, dengan banyak bersalawat, dan hal-hal yang lebih bersifat seremonial dalam beragama. Itu kan seremonial, upacara-upacara itu. Tidak cukup hanya sekedar sholat. Solat penting, tetapi harus ada tindak lanjutnya.
Solat itu harus punya efek. Maka tidak cukup orang itu hanya selesai solat, tetapi habis itu maksiat lagi. Itu namanya STMJ. Apa itu STMJ itu? Solatnya terus, maksiatnya jalan.
Inna solatatanha anilfasya iwal munkar. Nah, Maka agama yang formalitas seperti itu seringkali kemuliaannya, kehebatannya, ketinggiannya yang itu dimiliki oleh agama Islam ditutupi sendiri oleh kaum muslimin karena cara beragamanya yang tidak benar. Saya Muhammad Abdul Misai mengatakan, Al-Islamu Mahjubun Bil Muslimin Islam itu ditutupi oleh orang-orang Islam Hebatnya Islam tidak kelihatan karena tertutup oleh ketidakhebatan orang-orang Islamnya itu Padahal Al-Quran mengenegaskan bahwa Islam itu adalah agama yang hebat Agama untuk menebarkan rahmah kepada seluruh alam, tapi banyak dan tidak sedikit. Orang berislam, tapi justru tidak menebarkan kasih sayang. Jangankan kepada seluruh alam, kepada sesama juga tidak.
Jangankan kepada seluruh alam, kepada pohon-pohon yang ada di sekitarnya saja juga tidak. Pohon begitu mudah ditebangi, pohon yang tumbuh diberi paku untuk memasang iklan. Banyak itu di mana-mana itu.
Pohon itu kalau bisa protes, udah banyak sering protes itu. Pohon itu ketika dipaku oleh orang yang tidak bertanggung jawab, pasti dia sudah menamparkan salah satu cabangnya kepada orang yang... atau rantingnya kepada orang yang memaku. Mana rahmahnya?
Mana kasih sayangnya? Nah, artinya, sudah sekalian, banyak orang yang sesungguhnya menyatakan diri sudah berislam, tetapi sejatinya dia sama sekali tidak menunjukkan islam itu secara substantif. Hadirin para masyarakat yang saya muliakan, maka Masalah lima ini sesungguhnya melampaui perdebatan-perdebatan dalam bidang fikih.
Biasanya orang itu ketika bicara Muhammadiyah adalah bicara kunud dan tidak kunud. Itu fikih itu. Bicara persoalan tidak pakai usoli atau pakai usoli, itu fikih itu.
Fikih itu. Nah, mungkin yang baru datang sebagai bagian dari... Kampus Muhammadiyah mungkin belum begitu mengenal bagaimana fikih Muhammadiyah itu. Tetapi ini melampaui dari hanya sekedar persoalan-persoalan khilafiyah dalam bidang fikih itu. Mengapa?
Karena kenyataannya misalnya di dalam Islam itu ada tema-tema yang penting. Contoh, toharoh. Toharoh dalam bidang fikih adalah dibahas bagaimana caranya wudhu itu mengusap kepala itu, mengusap semuanya, atau mengusap sebagian. Itu fikih. Tetapi, kenyataannya sesungguhnya toharoh itu berkaitan dengan masalah kebersihan.
Faktanya ternyata tidak sedikit orang Islam yang tidak memperhatikan masalah kebersihan. Termasuk mahasiswa yang ketika kuliah pagi, enggak mandi pagi. Karena sudah telat bangun, khawatir telat kuliah, enggak mandi.
Akhirnya banyak kuman, karena banyak kuman keteknya bau. mengganggu temannya padahal kebersihan itu jelas bagian dari ajaran agama kita nah dalam fikir misalnya orang berdebat air yang suci dan air yang tidak suci ada air mustaqmal dan sebagainya nah tetapi tidak banyak orang yang Berbicara tentang kesucian itu dengan terbebasnya air itu dari kuman. Airnya hanya sedikit, terperci air.
Wah ini sudah tidak boleh dipakai untuk bersuci, baru di situ. Air yang lebih dari dua pulah, kalau terkenai najis, maka dia tidak menjadi najis. Maka boleh digunakan sebagai air berwudu, air bertuhara. Tetapi tidak pernah menjadi pembahasan definisi air suci itu dari perspektif kesehatan.
Berarti ada suci dan bersih. Nah, saudara sekalian, tentang itu kan tidak ada di dalam pembahasan fikir. Adanya air terbebas dari kuman itu yang bisa digunakan oleh manusia, itu menjadi bahasan ilmu kesehatan. Maka selamat datang yang belajar di Fakultas Ilmu Kesehatan atau Kedokteran. Lalu pertanyaannya begini, apakah ilmu kesehatan itu atau ilmu kesehatan itu termasuk bahasan agama?
Ini pertanyaan. Atau bahasan dunia, ilmu kesehatan itu masuk masalah agama atau masalah dunia? Tinggal dijawab. Jika masuk dalam urusan agama, bagaimana? Jika masalah kesehatan itu dikategorikan sebagai urusan dunia, lalu ilmu kesehatan itu dengan segala praktik-praktiknya, apakah termasuk ibadah atau tidak?
Dengan kata yang sederhana, orang yang belajar ilmu kesehatan itu Bisa dapat pahala atau tidak, kira-kira begitu lah. Jangan-jangan yang dianggap belajar berpahala hanya yang belajar di FAI. Yang di Fakta Sukum nggak berpahala, yang di FKIP nggak berpahala, yang di Teknik tidak berpahala.
Apakah ilmu kesehatan itu termasuk pelajaran atau mempelajarinya itu bisa mendapatkan pahala atau tidak? Artinya termasuk ibadah atau tidak? Apakah dalam ibadah itu diperlukan atau dibolehkan ada ijtihad?
Ini pertanyaan-pertanyaan penting. Misalnya, menginterpretasi air suci. Kalau kemarin-kemarin air suci itu adalah air dua kulah.
Dua kulah itu ukurannya 60 x 60 x 60. Kalau di sentimeter, air yang banyaknya di bak mandi, 60-60-60 itu sudah termasuk kategori air doa pula. Itu fikir itu. Nah, dalam persoalan ini, apakah boleh menginterpretasi tentang air suci itu dengan ijtihad? Maksudnya adalah, Bahwa Untuk menentukan air ini layak dipakai atau tidak, mendalui penelitian-penelitian di bidang ilmu kesehatan.
Karena banyak saya pernah menemukan di tempat-tempat yang tidak sehat, tidak baik, air di masjid-masjid, airnya banyak, tetapi banyak jentik. Bahkan ada orang yang berwudu itu kumur-kumur. Ambil air, lalu kumur-kumurnya itu dikembalikan kepada baknya itu. Apa enggak jijik itu.
Dan airnya sangat kotor. Nah, apakah Ijtihad yang semacam itu, orang yang melakukan pelitian dalam bidang kesehatan, tentang kesehatan air itu, apakah dapat pahala? Kira-kira begitulah. Nah.
Ini yang menjadi penting, apakah orang yang menekuni bidang kesehatan, meneliti, apakah termasuk sabi lillah? Karena biasanya sabi lillah itu adalah diartikan orang yang berangkat perang melawan orang kafir. Nah sekarang sudah enggak ada lagi perang melawan orang kafir.
Apakah yang begitu termasuk sabi lillah? Maka pengertian. Pengertian yang dikemukakan di dalam masalah lima itu menjadi sangat penting.
Maka yang pertama, sekarang sudah jam 12 lebih, 19 ya, 20, sampai jam berapa? Tadi mulainya jam, saya minta kesepakatan saja maunya selesai jam berapa. Kalau Anda ingin lebih cepat lebih baik karena Anda belum tahu manisnya ilmu itu.
Orang itu kalau sudah tahu manisnya ilmu itu nggak akan bosan-bosan mempelajari ilmu. Tapi kalau belajar ilmu itu dianggap beban, duduk di sini dianggap beban, apalagi perutnya sedang lapar. Pasti ingin cepat selesai.
Silakan evaluasi diri, apakah Anda termasuk yang ingin cepat selesai atau ingin diperpanjang, itu adalah Anda. Apakah? 12?
30? Berarti kurang 10 menit. Oke.
Kalau yang memerintah itu adalah pengelola, saya siap. Sudah sekalian, maka... Kelima hal ini perlu kita ketahui untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pengantar saya itu. Apakah Anda yang meneliti di laboratorium itu termasuk Sabilillah?
Orang pertanian akan banyak meneliti itu. Apakah orang, mahasiswa yang nanti meneliti dalam bidang rekayasa, teknik, apakah itu bisa termasuk Sabilillah sehingga dapat pahala? Sehingga nanti kalau yang fai bisa masuk surga.
Maka yang teknik pun bisa masuk surga Kalau begitu Maka istinya surga itu adalah Seluruh mahasiswa UMM Yang rajin ke masjid Rajin belajar Tidak menghianati amanah dari orang tua Nah itu penting itu Yang pertama Mahwadin Indal Muhammadiyah Apa itu yang dimaksud agama Agama Yang dalam hal ini adalah agama Islam. Saya ingin mulai dari yang paling belakang, yang bawah. Agama itu dalam pandangan Muhammadiyah adalah apa yang disyariatkan oleh Allah dengan perantaran nabi-nabinya berupa perintah-perintah, larangan-larangan, serta petunjuk untuk kebaikan manusia di dunia dan akhirat. Itu pengertian agama atau ad-din menurut Muhammadiyah.
Din. Nah, termasuk juga agama Islam yang diturunkan oleh Allah kepada adik Muhammad. Itu juga din. Yaitu apa yang diturunkan oleh Allah di dalam Al-Quran dan... Yang termuat di dalam as-sunnah yang sohih, itu juga agama.
Yang isinya apa? Isinya perintah. Isinya agama itu perintah, isinya larangan, isinya peringatan.
Isinya petunjuk. untuk kebaikan manusia, dunia dan akhirat. Nah, dalam konteks pembahasan agama Islam, Muhammadiyah memandang bahwa ad-dinul islami, ini tidak ada dalam masalah lima, tetapi ada dalam matan keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah, agama Islam itu adalah agama yang diturunkan oleh Allah kepada para nabi, Sejak Nabi Adam sampai kepada Nabi Muhammad SAW Maka Muhammadiyah memandang bahwa Agama, semua agama yang Allah turunkan kepada Nabi-Nabinya Itu semua adalah agama Islam Selagi tidak diselewengkan oleh manusia Maka Nabi Musa yang menerima wahyu itu, dia Muslim dan umatnya Muslim.
Nabi Ibrahim mengatakan, wa'ana awwalul muslimin atau dia mengatakan, wa'ana minal muslimin dan aku termasuk orang-orang yang berislam. Maka pandangan Muhammadiyah, semua agama yang Allah turunkan kepada manusia melalui nabi-nabinya sejak nabi Adam, Sampai Nabi Muhammad semua adalah agama Islam. Tetapi kalau ada Nabi baru yang mengaku-ngaku Nabi, mengaku menerima wahyu, maka itu tidak termasuk.
Karena yang terakhir adalah Nabi Muhammad SAW. Yang kedua, kurang lima menit. Ma hiat dunia, apa itu dunia?
Ada agama, maka nanti ada urusan agama. Yang dimaksud ad-dunya itu artinya adalah urusan agama, urusan dunia. Yang dimaksud oleh Muhammadiyah dengan urusan agama, urusan dunia, adalah sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah, antum a'lamu minni fi umu didunyakum.
Kalian lebih tahu daripada aku dalam urusan dunia kalian. Artinya apa? Kita tentu merujuk kepada asbab urut hadis ini.
Hadis ini diucapkan oleh Rasulullah karena ada seorang sahabat yang bertanya tentang bagaimana caranya menanam kurma yang bisa menghasilkan buah yang banyak. Karena Nabi tidak pernah kuliah di Fakultas Pertanian, maka Nabi tidak menjawab, Tapi Nabi menjawab, Antum aklamu minni fi umur duniakum. Kalian lebih tahu daripada aku tentang dunia kalian.
Aku belum pernah bercocok tanam kurma. Ini urusan mengembala kambing, aku pernah. Kira-kira begitulah.
Kalau ditanya tentang bagaimana caranya mengembala kambing, Nabi paham betul karena beliau punya pengalaman. Tapi dalam urusan menanam kurma, Nabi tidak pernah tahu. Maka, Yang namanya dunia itu dalam pandangan Muhammadiyah adalah segala sesuatu yang menjadi aspek atau bidang hidup manusia yang tidak disebutkan di dalam agama, dalam pengertian menjadi hukum-hukum dan itu dibutuhkan keterampilan, dibutuhkan keahlian. Maka itu dunia. Maka siapapun yang sekarang sedang ngurus dunia Ngurus ilmu kesehatan, ngurus ilmu pertanian, ngurus ilmu peternakan, itulah yang dimaksud dunia oleh Muhammadiyah.
Paham maksud saya? Apakah Nabi melarang orang menanam kurma? Tidak.
Teruskan. Itu adalah urusan kalian. Dan kalian lebih tahu caranya membuat pertanian yang lebih baik. Maka, Dalam kotek ini adalah bahwa dunia itu dalam pengertian Muhammad adalah segala sesuatu yang tidak menjadi tugas diutusnya para nabi. Perkara-perkara yang menjadi pekerjaan, yang menjadi urusan, yang diserahkan kepada seluruh manusia tak pandang buluk.
Tidak perlu tanya pada nabi, tidak perlu tanya dalilnya. Menanam pakai pupuk, enggak ada dalilnya. Tapi kalau menanam itu dengan pupuk menjalin subur, ya lakukan. Kira-kira begitulah, paham ya? Yang ketiga, mahyal ibadah.
Apa itu ibadah? Ibadah adalah bertakaruk kepada Allah dengan cara menaati perintah-perintahnya, menjauhi larangan-larangannya, dan mengamalkan segala sesuatu yang diizinkan oleh Allah. Maka dalam Muhammadiyah, ibadah itu bukan sekadar sholat, ibadah itu bukan sekadar puasa. Tetapi semua yang bisa dikerjakan oleh manusia dan diizinkan oleh Allah, tidak dilarang oleh Allah, maka itu semua termasuk ibadah. Tapi kalau dilarang, itu tidak menjadi ibadah.
Ada mahasiswa dan mahasiswi boncengan. Ngerangkul itu bukan ibadah, jalan-jalan berdua sampai ke tempat yang sepi itu bukan ibadah, itu karena itu larangan. Janganlah kalian berdua berholwat, berdua-duaan di sebuah tempat yang sunyi karena yang ketiga adalah syetan.
Maka kalau ada orang sedang berdua-duaan, jangan engkau mendekat supaya anda tidak jadi syetan. Syaitan menggoda Ibadah ada dua Ada ibadah mahdoh, ada ibadah gurmahdoh Ibadah mahdoh itu khusus Ibadah gurmahdoh itu umum Ibadah mahdoh itu apa? Ibadah mahdoh itu adalah Ibadah yang sudah ditetapkan Tata caranya Syarat rukunnya Dan semuanya sudah ditentukan oleh agama Ada dadilnya Solat kita ya tetap begitu Tidak boleh kita mengganti solat Karena ini mau reformasi, maka sholatnya Allahu Akbar-nya dengan menggepal tangan. Allahu Akbar, takbir, Allahu Akbar, gak boleh. Sholatnya ya tetap takbir dengan menggepal kedua tangan.
Apakah setinggi telinga, setinggi bau, atau setinggi dada itu pilihan. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Karena ini zaman... Besti-bestian, maka salamnya diganti.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Nggak boleh, tetap toleh kanan dan toleh kiri, itu ibadah mahadah.
Ibadah umum adalah semua perbuatan-perbuatan yang diizinkan oleh Allah, itu bisa termasuk kategori ibadah, maka melakukannya menjadi berpahala. Anda berangkat dari rumah kos ke kampus, belajar ilmu, berpahala karena itu ibadah. Lalu yang keempat, sabi lillah itu apa?
Sabi lillah itu adalah jalan yang menyampaikan, yang mengantarkan kepada keriduan Allah. Berupa amalan-amalan yang diizinkan oleh Allah untuk memuliakan agama Allah dan merasakan hukum Allah. Maka untuk menjawab persoalan tadi, pandangan Muhammadiyah, orang yang menekuni bidang kesehatan, lalu dia mendefinisikan, oh air ini jangan kau minum, ini air kotor. Proses penelitiannya itu bisa dikategorikan sebagai jihad fisabilillah.
Orang yang membantu orang sakit, itu bisa disebut sebagai jihad fisabilillah. Mahasiswa yang belajar sampai tengah malam untuk mempelajari ilmu untuk kebaikan manusia di dunia dan akhirat bisa termasuk sabi lillah. Tetapi kalau mempelajari ilmu itu untuk pandai korupsi, maka tidak termasuk sabi lillah.
Mempelajari ilmu untuk menipu orang, tidak termasuk sabi lillah. Mempelajari ilmu untuk berbohong, tidak termasuk sabi lillah. Yang terakhir.
Ijtihad, di dalam Muhammadiyah, Ijtihad itu dihidupkan. Setelah sekian lama, Ijtihad itu sudah dimatikan. Karena dianggap bahwa seluruh persoalan sudah ada jawabnya. Maka apabila kita menghadapi persoalan-persoalan baru dalam hidup ini, maka dibutuhkan Ijtihad. Dengan cara apa?
Dengan menganalogikan. Pada dalil-dalil yang sudah ada status hukumnya untuk menjawab persoalan-persoalan yang kita hadapi di hari ini. Contoh, kalau rokok itu dianggap sebagai bikin penyakit dan bikin orang cepat mati, maka rokok itu hukumnya haram. Karena dalilnya, wala taktulu amfusakum, jangan kamu bunuh dirimu sendiri. Orang yang meyakini, kan sudah ada tulisannya ya, rokok menyebabkan kanker.
Rokok menyebabkan serangan jantung. Maka itu jelas itu bikin penyakit. Kalau kita meyakini itu dan tahu. Maka melakukannya itu menjadi haram.
Karena Allah melarang orang itu membunuh diri. Bunuh diri pelan-pelan adalah dengan merokok. Maka yang sudah terlanjur merokok. Segera bertawabat dengan tawabatan nasuhah. Itu contoh, dulu di zaman Nabi tidak ada orang merokok, maka tidak ada larangan dari Nabi.
Tetapi rokok itu muncul belakangan, itu baru satu contoh dan masih banyak contoh-contoh yang lain. Ngerepek itu dosa atau tidak? Zaman Nabi tidak ada yang ngerepek. Tetapi Nabi mengatakan, Wa'iyakum wa'alkadib, takutlah kamu kepada berbohong. Maka, Ngerepek itu termasuk berbohong Pelagiasi itu termasuk berbohong Maka itu hukumnya haram Berhenti di tempat lampu merah Dapat pahala karena itu mematuhi perintah Allah Di samping mematuhi perintah undang-undang Melanggar dosa itu ijithat Karena itu jangan ada masyarakat UMM Yang berangkat dari rumah tidak pakai helm karena berdosa Jangan sampai ada maswa MM yang di lampu merah melanggar, itu berdosa.
Karena itu undang-undang. Allah berfirman, Ya ayyuhal ladhina amanu awfu bilukut, Wahai orang-orang yang beriman, Penuhilah akat-akat itu, Penuhilah kontrak-kontrak itu, Penuhilah perjanjian-perjanjian itu, Penuhilah peraturan-peraturan itu. Maka semua bisa terjawab dengan masalah 5 yang dimiliki oleh Muhammadiyah saya kira demikian sudah sekalian saya mendoakan anda tetap sehat sukses, berkah dan lulus tepat waktu dan bisa bercerita kepada orang tua bahwa saya di UMM betul-betul belajar terima kasih wa'alaikumussalam Salam, Assalamualaikum Wr.
Wb. Alhamdulillah, materi tentang masalah 5 secara ekstrem sudah diambilkan termasuk 3 pokok-pokoknya sudah disampaikan yang jelas saya ingin memahami bahwa ini tentang 5 hal yang terjadi dengan masalah 5 dari Pertama Pukul ke Pertama Pukul saya ingin bayangkan dari sejak tahun 1935 kalau tidak salah Sudah dikutukan tentang pengiriman-pengiriman itu, padahal itu Indonesia belum mendekat. Baru kemudian pada tahun 1954-1955, baru dimutamarkan dan kemudian telah ditanggir pada tahun 1965. Ini satu presiden yang luar biasa, dan kebetulan mengandalkan tentang hal ini satu kembalan. Dan untuk mengundangi tentang adanya sasugambara dinamis tentang bagaimana memakai pintu dan berkelanjutan hingga satu atau lebih.
Artinya kalau mulia ini berikutnya dijadikan juga prinsip pesahayaan. Insya Allah kita semua masuk ke dalam. Amin.
Ya, kita buka. Satu saya jadi sejarah, dengan hukum dua penanyaan, satu mewakili mahasiswa, satu mewakili mahasiswa. Silahkan, tangan-tangan. Yang laki?
Gak ada yang laki. Itu mahasiswa yang di tengah itu. Mahasiswa yang di tengah itu, yang depan itu.
Silahkan. Yang di tengah itu, yang depannya Pak Zaini itu loh. Itu yang bergerak itu. Alhamdulillah mahasiswa baru paham.
Tinggal lihat waktu ujian. Saya dari Produmi Ilmu Hukum Komunitas Sosial. Jadi ada sektor-sektor dasarnya itu yang pertama al-min, kemudian al-sunnah, kemudian al-ibadah, yang keempat satya ilah, dan yang kelima al-qiyas.
Oke, insyaallah kita yakin bahwa semua yang sampai di sini, Ustaz Dr. Omaydi, membagi paham pilihan baik dan kita harapkan ini menjadi satu prinsip untuk memperkuat semangat kita dan Islam dan untuk orang-orang bagian. Ada closing? Baik. Terima kasih Pak Zaini, terima kasih saudara sekalian.
Saya melihat saudara-saudara mahasiswa ini melihat masa depan yang cerah, melihat Indonesia yang gemilang, melihat Muhammadiyah yang akan datang akan tetap maju. Dengan catatan, saudara sekalian bersungguh-sungguh dalam belajar. Amanah telah diberikan oleh orang tua.
Jangan disiasiakan, apalagi dikhianati. Ini semester berapa ini? Semester? Semester 3, mau semester berapapun, semester 7 atau menjelang semester 8 atau maksimal semester 8, dipastikan semuanya sudah lulus.
Itu adalah salah satu contoh indikator menurunkan amanah dari orang tua. Disuruh kemalang untuk belajar, bukan untuk main-main, bukan untuk begadang, bukan untuk menghabiskan uang di kafe-kafe. Uang belanja, uang Anda yang terima itu untuk makan kebutuhan sehari-hari. Yang penting sudah makan pagi, siang, malam, sudah. Tidak usah menghabiskan uang untuk jajan.
Rapat kafe, belajar kelompok kafe, itu adalah contoh berlebihan, itu contoh berboros-boros. Kulu wesrobu walatusrifu, makanlah dan minumlah, tapi jangan berboros-boros. Sukses selalu, sehat selalu, dan berkah. Terima kasih.
Ya, di sini kami, umat Al-Makdari, saya berterima kasih juga, para penonton, kita berterima kasih juga, kita berterima kasih juga, dan kita