Proses Respirasi Anaerob dan Fermentasi

Aug 20, 2024

Catatan tentang Respirasi Anaerob dan Fermentasi

Pendahuluan

  • Pembahasan materi respirasi anaerob dan fermentasi.
  • Sebelumnya telah dibahas tentang respirasi aerob yang memproduksi ATP dalam jumlah besar melalui:
    • Glikolisis
    • Dekarboksilasi oksidatif
    • Siklus Krebs
    • Rantai transport elektron dan kemiosmosis

Respirasi Aerob

  • Memerlukan oksigen sebagai penerima elektron terakhir.
  • Hasil akhir: air (H2O).
  • Tanpa oksigen, proses ini tidak bisa berlangsung (aerob = memerlukan oksigen).

Respirasi Anaerob dan Fermentasi

Persamaan

  • Keduanya dapat menghasilkan ATP tanpa memerlukan oksigen.

Perbedaan

  • Respirasi Anaerob:

    • Rantai transport elektron tetap digunakan.
    • Penerima elektron terakhir bukan oksigen, tetapi molekul lain (contoh: ion sulfat).
    • Menghasilkan senyawa seperti hidrogen sulfida (bau telur busuk).
  • Fermentasi:

    • Rantai transport elektron tidak digunakan.
    • Menghasilkan 2 ATP dan 2 asam pirufat untuk 1 molekul glukosa.
    • Asam pirufat tidak masuk ke siklus Krebs, tetapi mengalami reaksi lain tergantung jenis fermentasi.

Jenis Fermentasi

1. Fermentasi Alkohol

  • Tahapan:
    1. Glikolisis:
      • 1 molekul glukosa dioksidasi menjadi 2 asam pirufat, 2 ATP, dan 2 NADH.
    2. Dekarboksilasi Oksidatif:
      • 2 asam pirufat diubah menjadi 2 asetil dehid (melepaskan 2 CO2).
    3. Produksi Etanol:
      • 2 asetil dehid mengikat ion hidrogen untuk membentuk etanol.
  • Hasil Akhir:
    • 2 etanol, 2 CO2, dan 2 ATP.
  • Organisme yang Melakukan:
    • Bakteri dan ragi (digunakan untuk pembuatan bir, wine, dan roti).

2. Fermentasi Asam Laktat

  • Tahapan:
    1. Glikolisis:
      • Mirip dengan fermentasi alkohol.
    2. Reduksi Pirufat:
      • Pirufat mengikat ion hidrogen dari NADH menjadi asam laktat (tanpa pelepasan CO2).
  • Hasil Akhir:
    • 2 asam laktat dan 2 ATP.
  • Organisme yang Melakukan:
    • Beberapa bakteri (seperti pada yogurt) dan manusia (terjadi saat kebutuhan oksigen tidak terpenuhi, seperti saat berolahraga).

Efek Asam Laktat pada Manusia

  • Asam laktat dapat menjadi toksik jika terakumulasi, menyebabkan nyeri otot dan kram.
  • Setelah istirahat, asam laktat dikirim ke hati untuk diubah kembali menjadi asam pirufat, terutama saat oksigen tersedia.

Kesimpulan

  • Respirasi anaerob dan fermentasi memiliki mekanisme dan hasil yang berbeda, meskipun keduanya tidak memerlukan oksigen untuk memproduksi ATP.
  • Pentingnya pemahaman tentang kedua proses ini dalam konteks bioenergetika sel.

Semoga bermanfaat!