Transcript for:
Penyusunan Tujuan Pembelajaran Efektif

Intro Bapak dan Ibu Guru mohon perhatikan kedua guru berikut. Mereka adalah Pak Anton dan Pak Santoso. Keduanya adalah guru matematika yang hendak mengajar dengan kompetensi dasar yang berbunyi, memahami sifat bangun datar dan menggunakannya untuk menghitung keliling. Pak Anton menyusun aktivitas di kelasnya menjadi dua bagian Pertama, siswa diajak menemukan benda-benda di sekitarnya Dengan bentuk persegi, persegi panjang, segitiga, dan lingkaran Kedua, siswa diminta untuk menghitung panjang sisi dari benda-benda yang mereka temukan dengan penggaris Sedangkan Pak Santoso menyusun aktivitas di kelasnya dengan cara yang lain Ia memberikan contoh bangun ruang dengan lengkap untuk dipelajari siswa Jika Pak Anton hanya memfokuskan pada empat contoh, Pak Santoso memberikan delapan Kemudian ia mengajak siswa mendiskusikan rumus penghitungan keliling beserta contoh soal sederhana agar siswa dapat mempraktekkan secara langsung cara menghitung kelilingnya. Jika Anda memposisikan diri sebagai siswa, guru mana yang berkemungkinan lebih besar membelajarkan Anda tentang sifat bangun datar dan menggunakannya untuk menghitung keliling?

Lalu apa alasannya? Bagaimana Bapak Ibu? Sudahkah Anda menentukan pilihan? Tentu saja jawaban, pendapat, dan alasan kita bisa beragam.

Tetapi sebaiknya kita mendasarkan pemahaman dan sikap kita pada kualitas penyusu dan tujuan pembelajaran yang dicontohkan kedua guru tersebut. Sebelum kita berefleksi lebih lanjut tentang praktek mengajar Pak Anton dan Pak Santoso, baiknya kita mengasah pengetahuan kita. lebih dalam lagi mengenai penyusunan tujuan pembelajaran.

Dalam video ini kita akan sama-sama belajar komponen-komponen utamanya. Pembelajaran adalah kegiatan interaktif antara guru, siswa, dan ilmu pengetahuan yang dirancang dan disusun secara sistematis, strategis, dan dapat diukur. Artinya pembelajaran tidak dapat terjadi hanya dari praktek menerangkan teori dan rumus.

di papan tulis atau kegiatan mengerjakan soal-soal latihan. Guru tidak membelajarkan siswa jika hanya datang ke kelas tanpa persiapan dan membaca lantang apa yang disajikan pada buku teks. Oleh karenanya pembelajaran yang baik membutuhkan persiapan yang matang. Salah satunya adalah menyusun tujuan belajar siswa dengan jelas, terperinci hingga akhirnya efektif. Intro Tujuan pembelajaran sendiri terbagi menjadi dua, yang umum dan yang khusus.

Mari kita bahas yang umum terlebih dahulu. Seperti namanya, tujuan umum bersifat meluas dan hanya menandakan capaian akhir. Contoh dari tujuan umum adalah kompetensi dasar atau KD. Jika kita kembali merujuk pada cuplikan di awal video, KD Matematika tersebut mengidamkan hasil. belajar siswa yang cukup luas dan mengambil hanya garis besar capaian siswa saja.

KD ini hanya berfungsi sebagai arahan bagi guru untuk memastikan bahwa di akhir proses pembelajaran yang berkala siswa dapat menguasai keterampilan tertentu. Jadi tidaklah mungkin tujuan dalam KD tersebut dapat dituntaskan dalam satu kali pertemuan di kelas. Oleh karena itu kita membutuhkan tujuan pembelajaran khusus yang berfungsi sebagai perencanaan jangka pendek Berisi instruksi dan kegiatan pembelajaran yang lebih spesifik dan disusun untuk memampukan siswa mencapai tujuan belajar umum di akhir pembelajarannya Guru perlu mempersiapkan dan menyusun tujuan pembelajaran khusus untuk setiap pertemuan di kelas Memberi cakupan yang jelas untuk memperbaiki tujuan pembelajaran untuk materi dan kegiatan yang akan dipelajari dan diterapkan serta dievaluasi.

Di awal video, Pak Anton telah memberikan contoh yang baik. Dari kade yang digunakan, ia menyusut dua tujuan pembelajaran khusus untuk satu pertemuan. Pertama, Siswa dibimbing untuk dapat mengingat dan menemukan benda di sekitarnya yang kontekstual dengan materi. Kedua, siswa dibimbing untuk dapat mengidentifikasi benda tersebut sesuai dengan konsep keilmuan.

bidang datar. Jika kita cermati tujuan khusus ini juga telah tersusun dari yang mudah menuju ke yang lebih kompleks. Dari mengingat, menemukan, menuju mengidentifikasi. Bapak dan Ibu guru, bukankah hal ini akan lebih memudahkan siswa menguasai materi?

Dalam mengembangkan tujuan pembelajaran, terutama yang khusus Ada 4 komponen yang perlu kita cermati secara seksama Komponen ini dapat kita ingat sebagai komponen ABCD Pertama komponen A, yaitu audience Artinya siapa yang menjadi sasaran dari tujuan pembelajaran. Dalam hal ini tentunya sasarannya adalah siswa. Kedua, komponen B yaitu behavior.

Artinya perilaku apa yang diharapkan dapat siswa tunjukkan. Misalnya siswa dapat mengidentifikasi karakteristik bangun ruang. Pada komponen ini ada baiknya Bapak Ibu mencermati rumusan kata kerja operasional atau atau taksonomi Bloom. Ketiga, komponen C, yaitu condition.

Artinya kondisi yang memampukan siswa untuk menunjukkan perilaku yang diharapkan. Hematnya dengan cara apa perilaku tersebut dapat guru cermati pada siswa. Contohnya, siswa mengidentifikasi karakteristik bangun ruang dengan cara menghitung panjang sisinya.

Terakhir yaitu komponen D adalah degree artinya tingkatan keberhasilan yang diharapkan dapat siswa tampilkan. Contohnya siswa dapat mengidentifikasi bangun ruang dengan cara menghitung panjang sisinya. Secara 80% akurat dari minimal 5 benda di kelas yang mereka pilih. Dengan menggunakan komponen ABCD ini guru akan selalu terima.

Ingatkan untuk mengembangkan dan menyusun tujuan pembelajaran yang spesifik, terstruktur dan dapat diukur. Penyusunan tujuan pembelajaran adalah salah satu dasar dari penyelenggaraan pembelajaran yang efektif. Mari kita lihat kewajiban ini sebagai bimbingan untuk profesi kita. Karena semakin jelas tujuan yang telah kita kembangkan, dan susun maka akan semakin mudah guru memimpin proses belajar mengajar di kelas untuk mendalami materi tentang penyusunan tujuan belajar Bapak Ibu dapat mengakses video lainnya di seri video pelatihan guru Kuiper diantaranya video memahami taksonomi belum lebih dalam video refleksi dasar pengelolaan kelas dan video video praktek menyusun tujuan pembelajaran secara terstruktur. Sampai jumpa di video berikutnya.