Transcript for:
Langkah Mengubah Hidup Menjadi Baik

Langsung aja, video ini gue buat buat lo yang pengen ngerubah hidup lo. Udah nyoba mungkin jadi orang yang lebih baik, tapi gagal. Jadi di video ini lo akan belajar langkah-langkah awal buat mengubah hidup lo jadi lebih baik. Dan pastinya kita akan bahas juga gimana caranya supaya konsisten dan lebih cepat punya hasilnya dibandingin sama orang lain.

Oke, cukup banyak yang mau gue kasih di video ini, jadi kita langsung to the point aja. Kita clear-in dulu deh. keadaan lo ini gimana sekarang?

Jadi gini, kalau lo pernah mau merubah hidup lo abis-abisan, bener-bener dek dasar, dan banyak banget jadinya yang lo mau ubah sekaligus, gue cukup yakin lo pas itu gagal. Kenapa? Well, karena emang basically manusia itu nggak suka disrupsi.

Perubahan yang terlalu banyak itu rasanya nggak nyaman. Dan rasa nggak nyaman ini pastinya, emang buat beberapa orang pastinya bisa jadi motivasi. Tapi kalau misalnya emang kebanyakan aja gitu, yang ada jadinya terlalu banyak resistensi di dalam diri lo.

Dan kalau misalnya kita ngomongin soal resistensi, resistensi itu apa sih, Fik? Resistensi itu maksudnya adalah perasaan melawan yang ada di dalam diri lo ketika lo emang ingin melakukan sesuatu yang lo tahu bahwa itu tuh penting buat lo. Nah, ketika kita ngomongin soal resistensi, ini bukan lagi soal ngomongin apakah lo cukup disiplin, apakah lo cukup...

termotivasi buat naklukin halangan tersebut. Enggak. Kita nggak ngomongin soal disiplin di sini. Kita nggak ngomongin soal motivasi juga.

Yang ada, kita di sini ngomonginnya gimana caranya kita bisa pinter-pinter merendahkan resistensinya. Supaya emang lo lebih gampang maju, lebih gampang dikonsistensinin juga, dan jadinya proses lo bagus. Nggak kehambat gitu. Cuman karena resistensinya kegedean. So, kuncinya apa kalau misalnya kayak gitu?

Itu buat merendahkan resistensi ini. Systematic changes. Dua kata itu kuncinya.

Ya oke gitu, target lo emang pengen mengubah diri lo secara mendasar, lo pengen berubah total. Tapi let's be smart at it. Menggunakan strategi yang emang bisa menaikkan chance keberhasilan lo. Kita nggak gegabah lah disini. Dan mungkin prosesnya akan jadi lebih lama.

Iya, nggak langsung gitu. Mungkin ada yang disini berharap bahwa langsung bisa berubah kayak gitu dalam waktu satu bulan. Enggak lah, nggak bisa. Kita melakukan perubahan ini secara perlahan.

Mungkin kalau misalnya rencana lo itu sebulan, ya bisa jadi nggak sesebentar itu. Bisa jadi setahun malah. But I promise you, gue janjiin sama lo.

Dalam setahun itu, lo akan jadi orang yang totally different. Lo akan jadi orang yang sangat berbeda. Jadi langkahnya gimana nih? Yang pertama, set your lean goal. Oke, kita ngomongin soal goal dulu deh.

Ngomongin soal tujuan. Kesalahan yang banyak orang lakukan ketika membuat... goal adalah mereka membuat ini terlalu strict. Gue gak bilang terlalu spesifik.

Gue bilang terlalu strict. Kenapa? Let me explain.

Misalnya, lo set, goal lo itu adalah lo pengen achieve 5 tahun dari sekarang, lo pengen kerja di bidang perminyakan sebagai kepala operasional dengan gaji minimal 50 juta sebulan. Nah, ya oke lah, lo punya tujuan kayak gitu. But that's not the point.

Ketika kita ngomongin soal tujuan, apalagi tujuan hidup, gue sendiri gak yakin gitu. Apakah aspirasi hidup lo itu emang lo pengen jadi kepala operasional, peminyakan, dengan gaji minimal 50 juta sebulan? Kenapa gue gak yakin? Karena penjelasan itu, it's just a means to an end.

Itu tuh adalah prosesnya, itu adalah strateginya untuk benar-benar mencapai apa yang lo pengen. Dan apa yang gue maksud dengan lion disini adalah bigger picture-nya, bigger meaning-nya dibalik itu tuh apa. Like nih misalnya nih ya, kenapa sih lo punya tujuan hidup punya gaji 50 juta per bulan?

Kenapa juga lo pengen jadi kepala operasional? Kenapa pula perusahaan perminyakan? Apa arti dibalik semua tujuan itu?

Tujuan ini jadinya incomplete. Dan hanya dengan menanyakan pertanyaan-pertanyaan sulit yang tadi gue bilang, lo bisa tahu apa sebenarnya yang emang lo bener-bener incer. Ya mungkin lo butuh gaji 50 juta karena lo pengen kebebasan finansial.

Lo pengen gak usah lagi mikirin lah soal pendapatan dan bisa tenang gitu membiayai pendidikan anak lo kelak. Kenapa perusahaan perminyakan? Ya mungkin karena lo mau prestisenya gitu.

Karena di perusahaan perminyakan mungkin di lingkungan lo dianggap tinggi banget lah. Dan lo pengen orang respect sama lo. Ya there's nothing wrong with it juga toh. Tapi coba deh sekarang gue tanya.

Apakah kerja di perusahaan perminyakan dengan gaji 50 juta satu bulan itu satu-satunya cara buat meraih? yang tadi kita sebut, kebebasan finansial dan respect. I don't think so. Bikin usaha tekstil misalnya, bisa juga dapet dua-duanya. Jadi youtuber ya mungkin enggak, lo gak dapet respect sih, biasanya kok jadi youtuber.

Tapi ya again, maksudnya adalah yang tadi lo set di awal, itu tuh strateginya. Itu bukan end goal-nya. End goal-nya apa?

End goal-nya kebebasan finansial sama respect. So, cara nanya ke diri sendirinya gimana kalau misalnya kayak gini? Nih, kalau misalnya goal lo itu masih kayak yang gue sebut tadi, coba pikir. So what?

Emangnya apa yang lo pengen dapetin sih dari itu? Lo pengen gaji 50 juta satu bulan. So what? Apa yang lo bisa dapet dari itu? Tapi kalau misalnya lo belum punya goal, yang lo bisa tanya ke diri sendiri adalah, apa nilai yang paling lo hargai di kehidupan ini?

Apakah lo sangat menghargai kebebasan misalnya? Apakah lo sangat menghargai prestise, power, pengalaman seru, atau apa nih? Dan setelahnya baru, silahkan keluar dengan berbagai cara untuk mencapai itu. Ya mungkin tadi, kerja di perusahaan tambang, atau mungkin bikin usaha sendiri, atau mungkin bikin channel YouTube sendiri. Dan nanti setelah jalannya kelihatan, baru nih jadinya lo bisa ngeliat kira-kira lo itu harusnya jadi orang yang kayak gimana.

Nah, kalau misalnya udah sampai ke situ, saatnya lo masuk ke langkah yang kedua. Keystone Habit. Apa yang akan merubah lo itu bukan satu perubahan, tapi hal yang akan lo lakukan secara konsisten terus-menerus. Jadi ya gampangnya, kalau misalnya lo mau merubah hidup lo secara signifikan, yang lo ubah itu kebiasaan lo. Sebelum ngomongin ini, sebenarnya gue mesti ngasih disclaimer juga.

Gue ngeliat sekarang, ini banyak banget orang-orang yang mikir bahwa akan ada satu kebiasaan yang akan ngebuat hidup mereka bener-bener berbeda. Kalau misalnya lo punya morning routine kayak Steve Jobs misalnya, lo akan jadi se-efektif dan se-sukses dia. Surprise, enggak.

Surprise, enggak akan. Lo dan orang-orang yang sangat sukses itu enggak cuma dibedain sama satu kebiasaan. Enggak. Jadi kalau misalnya emang lo mau sekece itu dan lo sekarang seambiar itu, misalnya, ya mau gak mau, lo mesti banyak banget berubah. Gak bisa cuma melakukan satu hal doang.

Jadi yang akan kita bahas di sini adalah kebiasaan yang menurut gue bisa jadi first step buat lo. Cukup mudah dikerjain buat siapapun, tapi bisa jadi kickstarter juga untuk pembentukan kebiasaan-kebiasaan kedepannya. Nah, kebiasaan ini gue sebut sebagai Keystone Habit. Kenapa?

Karena habit ini bisa jadi adalah sebuah kunci untuk lo masuk kebiasaan-kebiasaan baik selanjutnya. So, apa nih keystone habit pertama yang lo bisa bangun? Gak tau.

Ya mana gue tau? I don't even know you. Gue gak tau apa yang lo incer.

Gue gak tau lifestyle lo kayak gimana. Gue gak tau masalah apa yang lo punya. Tapi gue bisa kasih guideline. In general lo bisa start dari mana. Apa coba?

Olahraga. Kenapa? Energi. Lo akan punya self-control yang lebih baik kalau misalnya lo punya energi. Diet, nih ya diet, lo ngurangin makan, lo pengen nurunin berat badan, itu biasanya ancur pas malam.

Kenapa? Energi. Karena lo udah capek kalau malam-malam kayak gitu. Ketika lo capek, self-control lo jatuh. Biasanya.

Self-control lo turun, dan jadinya kebablasan makan. Dan gimana caranya, pertanyaannya, membangun reservoir energi? Olahraga.

Olahraga juga udah terbukti, bahkan. Banyak banget benefitnya. Bisa mengurangi stress, bisa naikin mood, bahkan sampai memudahkan kita buat fokus. Jadi, olahraga itu bukan cuma bagus buat badan lo, tapi juga bagus buat otak lo. Jadi kalau misalnya tips dari gue, gampangnya olahraga setiap hari.

Start dengan lo coba 7 minutes workout, gue udah pernah bahas juga. Coba lakuin setiap hari. Nanti 2 minggu kemudian, ketika udah terbiasa atau udah bosen, cobain session yang lebih intense.

Tapi please, jangan kebanyakan mikir, cobain aja dulu 7 menit itu. Buat selanjutnya, maksudnya kebiasaan selanjutnya yang lo bangun, itu pasti beda banget buat kebutuhan setiap orang. Again, tergantung masalah lo, tergantung sama lifestyle lo, tujuan lo, dan lain-lain.

Apalagi ya kadang-kadang emang kita butuh orang buat sharing satu sama lain, ketika emang kita lagi nyoba buat merubah hidup kita. Kita butuh soal sharing soal obstacles yang kita hadepin, proses kita gimana, dan mungkin juga sampai minta saran. Research-nya American Society of Training and Development bahkan udah membuktikan bahwa keberadaan partner mentor atau seenggaknya teman seperjuangan itu signifikan banget buat tercapainya target-target yang lo punya.

Jadi kalau misalnya lo serius buat mengubah hidup lo, lo harus ikutan mentoring bersama 1%. Mentoring 1% itu program konsultasi online, one-on-one dengan mentor 1%, Buat menaklukkan kecemasan, ketakutan, serta juga menemukan langkah hidup lo selanjutnya. Yang terakhir itu hubungannya erat banget sama yang apa kita bahas sekarang.

Sampai sekarang udah 10 ribu kayaknya nggak 10 ribu lagi. Pokoknya banyak lah. Dan udah internasional juga, udah 15 negara yang ikutan. Dan di mentoring ini, lo bisa discuss juga sama mentor lo sebenarnya habit apa yang bagusnya lo set setelah Keystone Habit tadi.

Nanti mentor lo bisa pandu buat lihat habit apa yang paling cocok berdasarkan keadaan hidup lo, lifestyle lo kayak gimana, problem lo apa, target lo apa. Dan juga nanti dia akan ngasih trik. trik khususnya gimana nih, supaya lo bisa tetap konsisten di keadaan gimana pun. Itu penting, di keadaan gimana pun, supaya habit lo akan lebih cepat terbentuk. Pastinya nggak akan ada judgement dalam sesi mentoring ini, kerahasiaan pasti kita jaga.

Jadi yaudah, ikut mentoring sama tim gue. Akses pendaftarannya via link di description box atau comment section. Oke, iklannya udah kelar.

Sekarang kita masuk ke langkah yang ketiga, pre-commitment. Oke, nanti gue akan jelasin pastinya. Jadi satu hal dasar yang lo harus tahu dulu nih soal manusia.

Manusia itu overall akan lebih termotivasi buat menghindari kejadian buruk dibandingkan sama mengejar kejadian baik. Dan ini tuh kebawah sampai hal-hal yang kecil juga. Contoh paling sederhananya nih, kenapa lo lebih milih tiduran seharian instead of misalnya gitu ya, jalan-jalan sama teman. Padahal kalau misalnya kita pikir, kalau teman lo baik kayak gini ya, jalan-jalan sama teman pasti lebih fun, pasti lebih asik, pasti lebih seru. Dan kayak seru aja gitu kan ngobrol sama temen yang emang udah deket sama lo.

Tapi kenapa kita malah milih, yaudah, tiduran gitu seharian. Nah ini ada hubungannya sama resistensi yang tadi gue bahas di awal. Dan emang menghadapi resistensi itu hal yang gak enak. Bahkan ketika price-nya itu adalah sesuatu hal yang menyenangkan. Jadinya yang menang karena yang satu, tiduran di rumah gak ngapa-ngapain itu resistensinya bener-bener nol, dikit banget.

Yahirnya. Lo tidak melakukan apa-apa. Karena ya, again, lo lebih termotivasi untuk menghindari pengalaman buruk. Dibandingkan sama bahkan ngambil pengalaman yang baik.

Karena ada resistensi di situ. Nah, cuman, hal dasar ini juga lo bisa manfaatin buat produktivitas lo. Caranya gimana? Pre-commitment.

Apaan nih pre-commitment? Jadi pre-commitment itu adalah sebuah proses lo nge-set konsekuensi-konsekuensi terkait sama hal yang lo mau. Atau nggak mau kerjain.

Singkatnya gini, lo bikin beberapa artificial if-then skenario. Ya nggak sesimple itu sih bahasanya. Tapi intinya sih gini. Jadi misalnya nih, setelah lo set keystone habit yang lo mau bentuk. Misalnya lo mau start olahraga setiap hari.

Lo bentuk pre-commitment-nya. Bikin rule-nya. Konsekuensi kalau misalnya lo gagal melakukan ini apa. Kalau misalnya lo berhasil melakukan ini apa. That's pre-commitment.

Dan juga, makin lo berani dalam setting bet. Bisa jadi itu bikin tekanan yang bisa bikin lo maju semaju-majunya. Ini contoh aja, gue nggak menyarankan lo untuk mengikuti ini, terutama buat lo yang masih kuliah.

Ini agak ekstrim. Ini cerita nyata juga, jadi pas gue dulu mau pindah jurusan, jadi gue pindah jurusan dulu. Gue tahu bahwa gue harus belajar mati-matian setiap hari, dalam waktu ya kurang lebih 5-6 bulan.

So, I set up a bet. Jadi waktu itu gue masih kuliah juga. Kuliah gue, alhamdulillah, waktu itu berjalan lancar.

Tapi tau nggak apa yang gue lakukan? Akhirnya gue nggak ikut UTS beberapa mata kuliah gue. Kenapa?

Sederhana. Karena stake-nya jadi tinggi banget buat gue. Kalau misalnya gue gagal tes pindah jurusan, most likely gue akan drop out. Yakin, gue yakin banget 100%.

Hasilnya? Akhirnya gue bisa belajar lebih dari 14 jam satu hari. Dan ya alhamdulillahnya gue lulus. Tapi kebiasaan belajar 4 jam. jam sehari itu akhirnya kebawa.

Bahkan sampai sekarang saat gue udah kerja, gue masih cukup sering juga gitu kerja lebih dari 12 jam satu hari cukup sering. Oke, itu contoh ekstrim. Tapi lo bisa set ide sekreatif mungkin buat pre-commitment lo.

Kalau misalnya kita mengacu ke kasus yang ada gitu ya, dari menti-menti gue misalnya, ada menti gue yang pre-commitmentnya adalah kalau misalnya dia gagal ngelakuin kerjaan harian, dia nggak boleh teleponan sama pacarnya. Gue yakin dia nonton video ini. Hey, kamu budak cinta.

Gue yak dasar lo budak cinta. Ada juga menti gue yang lain. Kalau misalnya dia tidurnya kemaleman, besoknya dia harus ngasih pengamen 50 ribu.

Dan dia bener-bener lakuin itu. Kalau misalnya dia tidurnya kemaleman, lebih dari jam 12 malam, besoknya dia nyumbang ke pengamen 50 ribu. Dan biasanya emang pre-commitment yang ada hubungannya sama duit, itu ampuh. So, free commitment Itu yang ketiga Dan yang keempat Make a loop Seperti yang lo tau tadi Satu kebiasaan doang itu gak akan merubah lo Jadi emang bagusnya Lo bisa memasukkan beberapa kebiasaan Nah, jadinya disini kita akan memberikan waktu Untuk kebiasaan yang lagi kita bentuk Itu supaya settle gitu di dalam kehidupan kita Udahnya kita baru membentuk kebiasaan baik yang lain Jadi ada loopnya Ada siklusnya.

Tentuin kebiasaan apa, udah itu set pre-commitmentnya. Udah itu lo bentuk. Terus, yaudah balik lagi.

Lo tentuin lagi kebiasaannya, nextnya apa, lo set pre-commitmentnya, lo bentuk lagi. Pertanyaannya adalah, berapa lama waktu yang lo butuhkan untuk membentuk kebiasaan, kan? Kalau misalnya kayak gitu. Ya banyak perdebatan kalau misalnya soal ini, tapi biasanya gue settle di angka 66 hari.

Lewat dari itu biasanya gue udah 100% otomatis. Tapi karena gue ambis, gue nggak sabaran, dan sepertinya kalian juga, kalau kalian nonton video ini, jadinya gue bisa set sampai 30 hari biasanya. Supaya gampang dihitung juga.

Jadi dalam satu tahun, kalau lo melakukan dengan baik, lo konsisten, lo disiplin, lo akan punya 12 kebiasaan baru. Itu banyak. Let me tell you, punya 12 kebiasaan baik, itu akan benar-benar membuahkan orang yang berbeda. Most of people yang gue kenal itu butuh waktu yang jauh lebih lama buat ngerubah diri mereka.

Ya, coba aja mereka nonton 1% rutin gitu kan. Tapi ya, membandingkan diri sendiri dengan orang lain itu emang bukan hal yang baik. Jadi, tambahannya adalah, yang lo harus kalahkan itu adalah lo yang dulu. Asal lo lebih baik dibandingkan lo yang dulu, seenggaknya 1% aja, you're good. Lo nggak harus cepet-cepet sukses lah.

Take your time. Enjoy the process. Oke, udah itu aja yang bisa gue kasih di video ini.

Thank you for watching. Gue Vicky. Semoga lo sehat di sana.

Semoga lo sehat.