Berbobot hampir 2 kuintal, Singgi Sugiarto sempat harus dievakuasi dengan damkar ke rumah sakit. Hingga kini pun, pria asal Papuaran Kabupaten Bogor, Jawa Barat ini masih mencari jalan untuk sembuh dari obesitas yang dialaminya. Berikut Singgi menceritakan faktanya.
Apa namanya terjadi perubahan besar seperti ini baru 7 bulan ya Kira-kira di bulan Agustus 2021 ya Normalnya itu ketika saya nikah pun masih normal ya ketika nikah ya Jadi saya nikah Tahun 2012 itu masih berat Di angka berarti 120 ya 120-an saya masih bisa Bonceng anak istri Sampai di 2000 Terakhir itu saya normal itu Masih di 2019 itu ketika saya ada benjolan lemak ya 5 kilo jadi ada perut di bawah perut itu itu di 2019 akhirnya saya dioperasi miripnya bentuknya mirip Caesar ya dipotong ya, ada 15 cm nah setelah setahun saya segera sembuh ya, saya bisa aktivitas jalan ke sana kemari tapi tiba-tiba di 2021 di bulan Agustus Tiba-tiba perut saya membengkak ya, karena khawatir ya kondisi saya tambah bengkak, tambah bengkak. Dan perut ini tidak segini, besar segini, lebih besar ya. Saya sudah tidak bisa nafas, coba untuk home care ya. Oke saya datangkan dokter terdekat disini, nah akhirnya saya disuntik mesolisis ya, dan ya turun, lemak itu keluar melalui gencinya. menjadi menemak saya perut tidak terlalu membesar dan tidak terlalu keras saya bisa nafas lagi saya coba hubungi kawan-kawan saya agar sekiranya saya bisa ya untuk masuk Padmawati Alhamdulillah saya ditelepon saya dijemput dijemputnya pakai dangkar, 8 orang yang saya dangkar cuma yang saya rasakan ini apa namanya kondisi saya itu badan seperti terbakar selama hampir 2 minggu ya 2 minggu kebelakangan belum sebelumnya sebelum saya hentikan obat itu ya pas pakai obat dari obat apa obesitas itu ya baru saya terpergi terbakar di sini bakar bakar langsung saya sakit karena memang ketika minum obat itu memang ya selama tiga hari tiga malam pun ngetrasa lapar gitu loh terus mata saya ini kan karena juga ya karena syarab yang tersedia anestesi ya 2019 itu ya jadi mata saya sekarang blur gitu loh jadi Tidak berkabut gitu posisinya.
Makannya paling protein aja, paling telur, ikan, daging, paling itu aja. Jadi makan melauk gitu. Pagi gitu ya, kira-kira jam 8 gitu ya, saya berusaha untuk makan-makan yang ringan aja ya, yang sekiranya ada gitu ya.
Ibu saya kan tidak masak ya. Pertama mandinya, PHB, pipis, kebutuhan untuk ngambil apa-ngambil apa itu kita, kadang adiknya, kalau yang keluar istilahnya beli. Ini, itu, adiknya. Kalau adiknya nggak ada, minta tolong pakde, tukang ojek itu. Baik banget orangnya.
Namanya orang tua, ya sayang anak. Ya, gimana keadaan anak kita? Ya, kita sayang.
Kalau nggak orang tua, siapa yang ngurusin? Nggak mungkin ada. Ya, pokoknya.
Kasianlah ngeliatnya keadaan kayak gitu. Mudah-mudahan doakan biar cepat normal kembali. Cepat sehat kembali. Saya selalu minta ke Nabi Muhammad untuk menyampaikan doa-doa saya kepada Allah.
Saya bertawasul kepada beliau. Saya minta, Wahai Rasulullah, tolong saya. Saya bilang, sampaikan kepada Allah.
Saya bilang, saya ini harus ke mana? Harus apa? Dan ke mana?