Ya gimana ya Makanya udah bikin tim investigasi J udah jelas ada Pram tentu saja ada atau banyak Oh banyakoke gimana apa kejanggalan pada gelar guru besarnya dasco ini jadi mulai dari guru besarnya sampai dengan ee pejabat kementerian pendidikan yang yang terlibat itu semua sudah sampai di meja Nadim ya meja Nadim dan Nadim belum bersikap apa-apa kita mengirim Ee kontributor kita ee ke Inggris Oh jadi investigasi ini sampai ke Inggris ya samp jug Wah mewah sekali tempo untuk mengejar kebenaran tuh di mana-mana itu di man tingal nanti ke negara [Musik] [Musik] konoh yo Jumpa lagi bersama kami di bocor alus politik bersama saya Stefanus Pramono rondusrikang untuk teman-teman yang belum subscribe silakan Klik tombol subscribe di akun YouTube tempo.co dan bagi teman-teman yang ingin mendukung jurnalisme tempo jangan lupa klik Link yang ada di deskripsi di bawah ini jangan baca atau sebarkan konten bajakan main apa kita hari ini tunggu dulu ini ada kalau kata Ricky seir tembak baru ini Oke kita kenalkan praga utama Iya halo semuanya Terima kasih sudah mengundang saya di basa-basiain praga ini redaktur di Des investigasi dan wawancara gitu karena kalau kata Pram main apa kita hari ini kita mau main soal ee berbulan-bulan nih investigasi ya mengulik soal guru besar gitu ya peraga ini selain menjadi investigator di tim investigasi tempo ini juga ee punya program digital baru ya baru mantap bersama rekannya juga redaktur di nasional ya kan Dev Ernis e namanya adalah putar balikar balik ngomongin apa ya Gak ini Akak jadi putar balik ini kita pengin cerita peristiwa-peristiwa lama yang pernah diliput tempo kita tahulah Tempo liputannya selalu menarik selalu eksklusif gitu dan sayang asipnya sangat kaya gitu ya dari tahun 1970-an jadi sayang banget kalau arsip-arsif itu tidak dimunculkan kembali Tapi tentu saja nanti kontennya akan segar akan kekinian lah karena kita kaitkan dengan isu-isu yang sedang berkembang Mantap benar loh ya kalau enggak kekinian dilarang tampil lagi bocor ya Lu lihat Nantilah pokoknya program ini nanti tayang setiap Minggu setiap jam 8 malam tapi sebelum itu lu ke mana aja Pram berapa nih menghilang lama 4 minggu ya 4 l Minggu dicariin ini nih penonton kita cuti atau liputan gua Sibuk mempelajari value gua kira mempelajari kodamakam itu di balik layarnya Pak dan itu ada begitu banyak ya yang gua lihat Asian values itu ya kan di negara ini ternyata Asian values di Indonesia itu semua serba menggunakan logika Terbalik ya kan misalnya dalam kasus ee kematian anak di Padang tuh ya kan yang diburu malah orang yang menyebarkan gitu kan bukan orang yang ee apa namanya pelakunya polisi yang kemudian diduga terlibat dalam penyiksaan Ya begitu juga soal kasus ketua KPU lah ya itu logikanya kan Terbalik ya harusnya sudah dari dulu tuh dia diberhentikan gitu dengan berbagai pelanggaran dan e etik dan lain-lain gitu tapi ya tetap dipertahankan itulah Asian values kita masuk langsung ngegas dia tapi ngomong-ngomong dalam kasus gruru besar juga ada valuya nih tiba-tiba kok sudah langsung masuk kasus guru besar ya kan oh biar cepat oke Maya cepat-cepat aja investigasi ini Padahal lama terb I Oke kita akan main soal Guru Besar Guru Besar terutama para politikus politikus dan juga ini Pram ee Bagaimana komplotan komplotan komplotan E tim reviewer ee yang ada di Kementerian Pendidikan ya Sehingga meloloskan para guru besar inih karena ee praga juga Pram pasti juga tahu bahwa sebenarnya tempo juga enggak kurang-kurang nih ngeliput soal atau menulis soal guru besar kan Tapi kali ini ee berbeda karena satu tadi soal viewer eh kedua ini melibatkan politikus atau bahasa kerennya political expos PR ini orang-orang hebat enggak orang-orang berkuasa enggak berkuasa jabatan-jabatan penting nih setiap hari muncul di berita Oh ya Siapa yang pertama akan kita bahas raga praga praga pertama mungkin Mungkin penonton atau teman-teman tempo sudah pada tahu ya Bambang susato Bambang susato ketua MPR ya dan juga politikus go i dan kita juga dua Pekan lalu mungkin agak ramai di Tempo hanya tempo yang memberitakan bahwa bamsut ini sedang mengajukan e permohonan guru besar tapi ternyata secara syarat belum memenuhi bahkan riwayat pendidikan pun dia anehus S2 duluan baru S1 itu Jadi sempat heboh lah di dunia maya ya logika kebalik lagi-lagi ya logika kebalik Asan oke oke oke enggak tapi Eh kenapa kemudian bamsut jadi menarik praga eh Apakah eh semata-mata ya karena riwayat pendidikannya itu atau misalnya ada lobi-lobi itu di balik upaya dia mendapatkan gelar guru besar Oke kang jadi gini ee kasus Bambang susato ini agak menarik dan agak unik he jadi di tengah penelusuran tim investigasi terhadap ee beberapa guru besar yang EE diduga bermasalah tiba-tiba di beberapa media online itu muncul banyak berita bahwa eh Bambang susat sedang ingin menjadi guru besar he kami penasaran karena Kami merasa ee atau seingat kami bahos tidak mengajar di mana-mana gitu dia bukan dosen Kok bisa jadi guru besar kan akhirnya kami cek ee data pendidikannya kebetulan tersedia di di ee pangkalan data Dikti terlihatlah beberapa kejanggalan salah satunya adalah riwayat mengajar yang dia 201324 mengajar tapi vakum baru mengajar lagi 2023 dan dalam waktu ee kurang dari 2 tahun sudah mengajukan guru besar secara syarat tidak tidak mungkin dan tidak boleh karena syaratnya adalah minimal 10 tahun 10 tahun dan EE sejak dia menjadi Doktor Doktor 3 tahun menung 3 tahun sementara ee Bambang susatyo baru lulus Doktor dari UNP P jajaran nih kampus lu nih peraga kadang-kadang kadang-kadang suka dipelesetin umpat itu Unas pasti Doktor itu itu semua pengetahuan umum lah ya gitu oke oke tapi ya gua harus mengakui bahwa unpat ini disebut tidak hanya di dalam kasus B SEATO dalam kasus yang lebih besar yang nanti kita ceritain itu juga jadi juga ada ya jangan lupa nanti kampusnya cicak bisa bisa bisa iya lanjut oke nah ee kami membuatlah berita kejanggalan itu ternyata Bang susatnya marah h dan di hari Idul kami dipanggil ke rumahnya kami menemui di l ya sekalian Untuk konfirmasi meskipun sebetulnya ee ketika kami menulis kami sudah berusaha mengkonfirmasi ya E menelepon tapi dia tidak merespon barulah dia mau menemui kami e di hari Idul hadha dan dia e cerita panjang lebar di sana dan memang ternyata eh di situ Bambang mengakui dia melobi Kementerian Pendidikan lewat Nadim untuk dibantu istilahnya adalah meminta diskresi apa persisnya agak ee omongan ee Bambang susat ya terkait dengan upaya lobi dia ee untuk meloloskan grup besarnya ini Oke Jadi pas ketemu Bambang gua nanya kan ini sebenarnya proses pengajuan gimana sih ee Ini kan secara aturan syarat belum memenuhi gitu dan anda tahu bahwa syarat-syarat itu belum sesuai dengan ketentuan yang ada di Kementerian Pendidikan ya Kemudian kami bertanya eh kok bisa syarat-syarat itu diajukan gitu lalu dia bilang ya saya Memang sebelumnya ketemu sama Nadim Saya kenal dekat sama Nadim gitu saya tanya prosesnya gimana gitu dan E saya Utarakan bahwa saya ingin menjadi guru besar di situlah bahwa ada proses lobi-lobi menarik jadi kalau kalau sebatas pengin gitu Tinggal ngomong gitu bisa dapat gitu ya Asian value orang dalam kenal oke oke oke nah terus ada ada apa tanggapan Nadim saat itu pada Bambang susat ya Kalau ceritanya dia eh waktu itu sih menurut Bambang ya Nadim bilang eh ya dia nadiim menjelaskan prosedurnya dan Bambang waktu itu bilang Oke saya akan ikuti prosedurnya tapi kan ternyata di gembar-gembar berita yang e beredar itu Bambang terlihat sekali bahwa eh saya sudah siap saya sudah memenuhi syarat sudah mengikuti berbagai tes tapi ternyata secara syarat administratif yang paling mendasar itu Pram Ternyata dia tidak layak belum layak ada fakta menarik nih Pram apa tu engak adalah ee pangkalan data Dikti yang Jadi sebenarnya itu ee laman terbuka lah semua orang bisa bisa akses gitu kan Nah ketika kita pertama kali memberitakan soal ee riwayat pendidikannya Bang susatyo tadi itu masih format yang lama jadi waktu kelulusan atau keluarnya ijazah itu masih ditulis sehingga kita bisa tahu e bangang susatyo lulus S2 lebih dulu ketimbang S1 karena kelihatan tahunnya nah ini ee kemarin nih gua baru cek nih Iya semalam aku ngobrol sama apa praga walau eh pangklan data Dikti ini interface-nya sudah baru dan dalam kasusnya Makang susatyo eh cuma dijelaskan ee lulus S1 di mana tapi tidak ada kolom tahun i t kolom tahunnya Kosong gitu Oh jadi menarik lupa kali ya kalau yang lain tapi ada enggak ada dong ada ya khusus ya spesialusato tidak ada tahunya tapi ngomong-ngomong pangkalan Dikti kemarin katanya ada yang menghubungi lu nih Kang bahwa gua sudah update nih data di pangkalan Dikti Oh dan ini kayaknya nama yang juga nih Kang Iya iya siapa itu kang jadi ini adalah kolega Bambang susatyo di DPR Heeh di DPR dan juga di komisi 3 gitu kan Siapa itu namanya sufmi Dasko Ahmad sufmi Dasko Ahmad Dasko Iya Don dasco kalau orangang memanggilnya ya kita tahu bahwa dasco ini adalah tangan kanan Prabowo ya kan dan disebut-sebut kalau kita ngobrol sama orang-orang ee Gerindra juga sama orang-orang di Koalisi Indonesia maju dasco adalah salah satu penentu pemenangan Prabowo tapi dia disebut juga di persoalan ini dalam kasus ee guru besar ini dia sudah kan menjadi guru guru besar kan sudah jadi dasco itu dikukuhkan sebagai guru besar ilmu hukum Oh Profesor hukum Iya dari Universitas Pakuan Bogor Pakuan Bogor Tahun 2022 dan pada waktu itu pidato ini agak istimewa nih karena pidato pengukuhannya bukan di kampus tapi di Sentul eh Convention Center dan dihadiri oleh apagi kalau bukan ketua umum Gerindra prabya presiden terpilih dihadiri oleh Prabowo Subianto nah oke ee dalam dalam penelusuran ee kami ya Pram bahwa Kenapa kemudian bisa menemukan ee nama dasco ini karena Ee kita perlu menyebut juga bahwa skandal e guru besar ini terungkap karena ada penyelidikan atau penelusuran di internal Kementerian Oh sedang berjalan Kementerian Pendidikan ya oh Kementerian Pendidikan jadi apa mereka mengadakan penelusuran sendiri penelusuran sendiri tapi bukan kepada e politikus atau political expos person ini tapi kepada ee guru besar di Universitas Lambung Mangkurat begitu ya kak ya Oke kita simpan yang soal itu nanti kita bicara dulu soal dondasco nah kemudian nama-nama ini kan kemudian menyangkut Kenapa kemudian eh nama-nama political expos person atau pesohor ini muncul eh karena kita bisa ee mendapatkan atau membaca lah ya sumber-sumber informasi atau form-form e penilaian ee yang yang dikumpulkan atau dissubmit ee oleh para calon ee guru besar ini dulu calon guru besar yang sekarang tentu saja sudah menjadi guru besar salah satunya dasco begitu nah ada kejanggalan ada Pram tentu saja ada atau banyak oh diaong banyak Oke gimana apa kejanggalan pada gelar guru besarnya dasco ini jadi eh satu seperti halnya eh Bang susatyo riwayat mengajar jadi riwayat mengajar ee lagi-lagi Ini sumbernya sumber terbuka di pangkalan data yang kita akses e akhir Mei sampai pertengahan Juni he itu ee menunjukkan bahwa ee masa ee mengajar atau pengalaman mengajar dasco itu kurang dari ee 10 tahun Oke syaratnya kan minimal 10 tahun sebagai Oke dan tadi ya 3 tahun setelah menjadi Doktor gitu dan yang menarik adalah ee dasco Ini loncat jabatan Oke jadi gini Jadi gini Pram ee dalam ee dunia pendidikan atau seorang pengajar dosen itu ada beberapa tingkat e jabatan akademik yang paling bawah itu asisten ahli lalu promosi ke lektor lalu ke lektor kepala lalu barulah guru besar yang kita kenal sebagai Profesor itu nah ee dasco itu ketika mengajukan sebagai guru besar pangkatnya atau jabatan akademiknya masih lektor artinya kan kalau reguler dia harus lektor kepala baru guru besar tapi ini dia loncat loncat ya itu dimungkinkan gitu asalkan apa menulis empat jurnal internasional bereputasi gitu kan enggak ya Empat artikel EMP artikel sor empat artikel reputasi internasional dasco punya berapa jurnal Eh punya berap partikel jadi yang Ee Kita lihat sumber ee otentik yang kita lihat dasco itu ee yang memenuhi itu ada lima lima I lebih ya ber lebih effortnya ada ada jadi lebih gitu kan kemudian sepintas memang ee memenuhi gitu kan Tapi kalau kita telisik lebih ee jauh Pram itu ada keanehan atau e kejanggalan dalam ee jurnal yang dia yang dia submit ke ee Kementerian Pendidikan he Apa itu misalnya ada jurnal yang dissubmit atau dikumpulkan e dasco kementerian pendidikan sebagai syarat pengajuan guru besarnya bernama jurnal a a ini ada di mana Jadi a ini eh adalah jurnal yang ditulis dalam bahasa Spanyol Pram WE gitu kan dan eh ketika kita mendapatkan e berkas atau dokumen yang dikumpulkan dasco ke Kementerian Pendidikan artikel ilmiahnya itu ditulis dalam bahasa Inggris oh dalam bahasa Inggris I kita sempat memberikan apa ya reserve gitu lah jangan-jangan memang ada artikel di air yang EE pernah ditulis dalam bahasa Inggris kayak ada versinya lah Ya iya gitu tapi setelah ee kami kulik-kulik beberapa pekan gitu tidak ada gitu kan dan EE yang menarik adalah Ee Kita kan sudah mewawancarai dan meminta konfirmasiidasco ya Ee di situ dalam konfirmasinya dia melampirkan bukti-bukti bahwa dia benar ee klaim dia ya klaim dasco adalah dia benar menulis di jurnal air itu nah kan Tapi kita juga enggak kalah canggih nih kita juga punya bukti korespondensi yang asli Oh antara siapa dan siapa antara ee dasco gitu kan dengan penerbit Oh pim Iya yang diklaim sebagai managing editor a He nah dalam eh korespondensi yang gua terima atau yang gua dapat itu ada link e managing editor A tapi setelah kita klik itu tidak mengarah ke situs resmi A tapi ke jurnal lain ohit kok membagongkan begitu Itu makanya ke jurnal lain gitu kan dan EE ketika kita tanya Kenapa bisa begini Gitu Ee dasco mengatakan kepada kita dalam jawabannya itu bahwa ada link error yang di luar kendali penulis gitu namanya internet di Indonesia ya tapi selain selain jurnal ada juga yang menarik e apa itu jadi dasco ini kan guru besar hukum ya Profesor hukum tapi dalam pengajuannya dia dinilai oleh Profesor ekonomi nah Oke jadi artikel itu itu memang harus direview betul Iya kan oleh yang namanya aksesor aksesor Enggak cuman sebetulnya Pram jadi Beberapa syarat administratif termasuk juga artikel yang diajukan itu harus ditinjau dulu oleh seorang asesor yang ditunjuk oleh Kementerian Pendidikan I aksesornya pun juga harus seorang Profesor kan Nah ini kemudian ee apa yang dilukan oleh aksesornya tadi lu sebut menarik ya asesor dasco Ini pertama ya dia sebagai dosen eh ekonomi di Universitas Diponegoro namanya Ind suilowati nah eh seorang asesor sebetulnya ee harus tadi harus sesuai dengan ilmu bidangnya ketika ee menangani penilaian guru besar tapi juga dia harus meneliti keapsahan jurnal kalau misalnya seperti tadi ya diceritakan rikang Oke artikelnya diklaim diterbitkan di air tapi ternyata linknya e mengarah ke jurnal lain itu seharusnya langsung dicoret dianggap tidak tidak tidak memenuhi syarat karena ya artikel harus diterbitkan di jurnal yang sama di halaman jurnal tersebut gitu nah diduga indah ini memang ee meloloskan eh berbagai syarat yang janggal itu sehingga sampai akhirnya dasco ee menjadi guru besar karena ee tanpa ee asesor sebetulnya seorang guru besar yang syaratnya tidak memenuhi tidak akan bisa menjadi guru besar oke karena Pram karena sebenarnya jadi asesor dalam kerangka ee memeriksa keapsahan artikel di jurnal internasional itu gampang misalnya dalam kasus air nih ya gua gua Ini penelusuran kita nih eh apa namanya jurnalis gitu yang tidak punya background apa-apa dasco itu melampirkan di jurnal A itu artikel yang terbit pada 2020 ee volume 27 Nomor 4 He nah kalau kita ee masuk dan menelusuri di situs resminya air di tahun 2020 itu hanya ada volume 117 118 119 dan 120 jadi tidak ada volume 27 Nomor 4 seperti edisi yang dikumpulkan atau di ee ajukan dasco sebagai ee syarat e penulisan ee syarat pengajuan guru besar agak-agak Spooky juga ya bisa I bilang begitu saja oh oke oke jadi ee edisinya kalau di situs di situs resmi itu enggak ada H gitu oke oke oke oke apa lagi kejanggalan dari gelar guru besarnya eh dasco jadi ada satu jurnal Pram yang ee diac ya oleh Indah tadi yang sebenarnya sudah discontinue atau bahasa gampangnya ked luarsa lah gitu padait lag Iya sudah enggak terbit lagi pada 2020 atau 2 tahun sebelum belum dasco dikukuhkan sebagai Profesor atau guru besar itu nah sebenarnya ini ini enggak boleh kita sempat E ngobrol lah dengan beberapa akademikus yang konsen soal guru besar ini bilang bahwa sebenarnya enggak layak jurnal yang disontinue itu e dipakai sebagai syarat untuk pengajuan guru besar apalagi kemudian di acc gitu Pram Oh dan itu sebenarnya langsung ketahuan dong sama aksesornya harusnya dong mestinya orang kita aja bisa dengan mudah karena gue tadi kenapa bisa tahu disontinue karena gua pakai eh alat atau situs lah yang namanya shimago ini gampang terbuka banget dan ketika kita mengetik e nama e jurnalnya begitu langsung ada keterangan bahwa eh disontinue sejak 2020 gitu Oh oke oke oke oke nah Pram lu punya Informasi apa nih soal sepak terjang dasco di dunia pendidikan i jadi kalau jurnal Tadi kan udah gitu kan pura-pura enggak punya info lah ada infnya kan gua kasih tahu ke lu juga ya kan iya iya tengah malam tuh WhatsApp gua Iya jadi gua waktu itu ketemulah dengan ee seorang ee pengajar ya yang tahu ya soal ee apa namanya ee beberapa cara pengajuannya dasco ini untuk menjadi Profesor Dan ini sebenarnya bukan hanya pada saat dia di Universitas Pakuan Pakuan Bogor ya pakon Bogor tapi sebelumnya pun sudah dicoba dengan menggunakan kampus lain gitu ya dan EE orang yang tahu ini itu bilang bahwa ee pihak kampusnya ini sempat meminta dia untuk ee dia ini si narasumber ini ya I untuk segera mempercepat ee proses pengajuan profesornya ee dasco nah ee orang ini kemudian e Ceritalah bahwa ee dia melihat lagi dari segi waktu mengajar belum terus juga dari sisi ee jabatan tadi juga sudah disebutin pangkat ya ee belum nih masih statusnya masih lektor masuk mau langsung jadi ee Profesor gitu nah terus ee gua sempat nanya ya lu dimintain bantu berarti iya dimintain bantuan cuman gua nyerah gitu loh enggak bisa kalau kalau kemudian harus memaksakan karena ujung-ujungnya pasti nanti kampus yang akan disalahin gitu loh gratis Enggak gua tanya gitu kan masok ngasih bantuan gratis gitu kan Ya l gitu Bil itu ada lah pembicaraan berhenti sampai di situ ya kan Nah itu artinya memangmemang menunjukkan bahwa ee keinginan dari dasco untuk segera menjadi Profesor itu ee sudah sejak lama gitu ya dan itu ee sudah di beberapa kampus dicobakan ee tentu saja kita apa namanya minta konfirmasi juga ya Pram soal apa beberapa kejanggalan itu dan eh dasco eh dalam jawabannya kepada kita bilang bahwa eh saya melakukan semua proses Tridarma itu penelitian pengabdian itu semuanya dilakukan kira-kira begitulah Mulia sekali oke Nah tadi kita sudah menutkan dasco ya Nah selain dasco dengar-dengar juga ada kerabatnya dasco nih Iya Yang juga ada e apa namanya kejanggalan Iya siapa dia Oke jadi e Pram kerabat dasco ini yang juga menjadi guru besar adalah seorang Jaksa namanya reda mantovani Wah Jaksa Agung muda bidang intelijen betul sekali jadi reda ini menjadi guru besar dari Universitas Pancasila pada tahun lalu Nah kenapa reda masuk radar kami juga Radar Kementerian p kan sebetulnya karena reda ini menggunakan eh jurnal-jurnal untuk menerbitkan artikel ilmiah yang dia eh submit ke Kementerian untuk jadi syarat pengajuan itu juga bermasalah jurnalnya Waduh nah dua jurnal yang dipakai oleh reda ini dipakai juga oleh eh dosen-dosen di Universitas Lambung makurat Dosen Hukum yang memang sedang diselidiki oleh e Kementerian Pendidikan oke nah tapi dalam kasus ee atau dalam persoalan reda ini artinya dia eh apa kejanggalannya menggunakan jurnalisontinue atau apa Oke jadi jurnalnya setelah kami telusuri sebetulnya ini agak agak agak sophisticated ya kalau bisa dibilang karena kalau dicek di si scopus atau si Mago kedua jurnal ini terdata terindeks Oke jadi kedua jurnal ini diterbitkan oleh asosiasi kriminolog di India pendirinya adalah seorang eh kriminolog terkenal asal India yang eh kami juga sudah hubungi dia gitu ya untuk mempertanyakan statusnya nah ternyata sejak 2020 jurnal ini sudah berpindah kepemilikan benerbitnya adalah eh hnn e publisher di Inggris lokasinya nah eh tapi ketika kita cek dokumen pengajuan reda maupun guru besar universitas malam makurat yang juga menggunakan jurnal tersebut tertulis bahwa penerbitnya masih asosiasi kriminolog di India nama hnn publisher itu tidak ada gitu nah kemudian setelah tapi kemudian e kami melakukan penelusuran lebih dalam ya jadi modus kedua jurnal ini agak agak unik ketika misalnya seorang guru besar mengajukan artikel ketika klik linknya itu justru kita mengunduh si artikelnya dalam bentuk PDF padahal seharusnya di halaman penilaian artikel itu masuk di halaman web jurnal tersebut gitu Iya Jadi kalau ini kan aneh gitu Ini terbitnya sebenarnya di mana di web atau di mana Kok bentuknya PDF gitu dan itu mereka lampirkan di syarat pengajuan iya i nah lagi-lagi reda dan guru besar lain yang menggunakan jurnal ini diloloskan oleh reviewer he jadi reda ini statusnya seperti di ee dasco Pram dia loncat jabatan Oh loncat jabatanan senang sekali mereka ini lompat-lompat gitu ya loncat jabatan dari lektor ke guru besar karena itulah perlu empat e artikel di jurnal repereutasi internasional dan semuanya ee itu di jurnal yang e sedang diselidiki oleh Kementerian Pendidikan nah tentu saja kita juga mencoba dong tanya ke reda ini gimana sih ee apa Kenapa bisa terbit di sana dan macam-macam kepada kita ee reda bilang bahwa ee dia tidak tahu bahwa ee jurnal ini tergolong sebenarnya yang menarik adalah jurnal-jurnal ini adalah predatori Pram H predatoryi Apa itu predatory jurnal at jurnal Predator adalah jurnal yang mengutip biaya ee penerbitan kepada penulis yang kadang Ee tidak melalui proses P review ketika artikel itu di dikumpulkan Arya artinya Lu cukup bayar nanti langsung dimuat gitu kan bahwa sebenarnya proses membayar ini di jurnal-jurn J yang prestisius itu ada tapi sangat mahal itu dalam konteks apa dalam konteks membuka ee jurnal itu menjadi Open akses atau tidak bukan untuk ee men-submit atau memasukkan artikel ini gitu Nah kalau kita telusuri lebih lanjut ee redaksional situs 2 jurnal ini itu sama persis Pram mereka meminta ee Iya 2000 psterling atau sekitar kalau KUR sekarang 41 juta lah agar artikelnya Heeh artikelnya bisa dimuat sama satu lagi yang menarik adalah ee di dua jurnal ini ee penulis atau peneliti dari Indonesia dikenakan ee cas tambahan sebesar 500 Pound Sterling untuk Berarti sekitar e 10 juta dongituan kurang lebih seperti itu untuk ee apa editing bahasa dan editing teknis begitu Oh jadi mungkin kalau jurnalnya abal-abal mereka tetap pusing gitu ya ngedit jurnal dari Indonesia bahasanya jelek sekali tapi sebetulnya jurnal predatory pun e bukan hanya itu eh Kang heeh ada ada Ada dugaan dan bahkan banyak kasus yang menyebutkan bahwa jurnal-jurnal ini sebetulnya artikel yang diproduksi itu mengutip dari artikel Dari jurnal lain yang sudah lama terbitnya Jadi sebetulnya Klien Klien jurnal ini grup-guru besar asal Indonesia ini ee hanya membayar artikelnya diproduksi oleh jurnal tersebut Oh dari sumber-sumber jurnal-jurnal Lain Oh ini Ini iya ini ini sudahud paper meil Iya ini sudah pernah ditulis sama Egi ya kan beberapa bulan lalu ya 2 bulan lalu Heeh beberapa bulan lalu dalam kasumbaba Heeh kumba ini sama persis modusnya ee dalam penerbitan jurnal ee itu sama persis memang modus yang EE lazim dilakukan oleh para guru besar dari Indonesia Ya Ya Ya Ya Ya Ya waktu itu gue ingat banget tuh Eh pada kasus kumba gitu ya kita eh menulis banyak sekali soal apa namanya paper Mes ini kerja sama juga dengan eh jaring dan juga eh the conversation Indonesia dan di situ memang ee apa namanya praktik E akademic miscondak atau pelanggaran ee akademik ini ini luar biasa masif orang bisa dengan mudah atau dosen-dosen itu bisa dengan mudah ee membeli artikel e terus kemudian e dipublish habis itu artikelnya ini kemudian di-submit sebagai eh apa namanya untuk menjadi guru besar gitu dan ini dan ini menimpa banyak sekali itu ya tadi termasuk salah satunya kan kumba Tadi dari mana dong kumba Sebutin dong Sebutin dong jangankan begituba itu itu satu kampus yang sama dengan saya gitu kan saya ya gitu kampus s2-nya ya Unas gu berarti kampus-kampus kita ini enggak ada yang bersih ya sebetulnya ada mungkin filsafat dan teologi Enggak tahu juga dengh tapi tapi Unas kan sudah mengambil tindakan ya waktu itu eh apa namanya E kumba ee dinonaktifkan dicopot gitu dan dan segala macamnya lah ya artinya masih ada ketegasan walaupun orang juga nanti bisa bertanya-tanya juga ini cukup tegas atau tidak Gitu ya betul oke eh Pram gua Nain dikit kan kita Penasaran ya soal ee jurnal yang dipakai karena jurnal ini yang dipakai oleh reda tadi itu tidak hanya di ee dipakai oleh e reda dan guru besar ulm banyak sekali salah satunya juga adalah Siti e Siti Azizah Siti Azizah ini anak dari wakil presiden Maruf Amin jadi Siti Azizah itu kan E menjadi guru besar di Universitas Negeri Surabaya he ya kan Eh tapi sekarang menul Iya pernah menulis itu juga tapi sekarang Eh Siti Azizah eh pindah ke Universitas 17 Agustus 45 di Jakarta di Tanjung Priuk sana kita juga sudah temui juga gitu dan EE kita tanya kenapa bisa Ee kita bisa menerbitkan artikel di e jurnal Predator begitu kan ee bahwa dia mengatakan bahwa ya sebenarnya itu sangat layak karena terindeks scopus dan ketika kita tanya bayar enggak ee ya adalah biaya yang kita apa namanya yang yang dia bayarkan tapi dia lupa nominalnya berapa gitu Jadi emang jurnal ini menarik karena ee digemari oleh EE pesohor-pesohor atau ee politikus-politikus kita Nah karena kita penasaran kenapa sih politikus-politikus kita ini pakai jurnal ini gitu kan menyasar jurnal ini kita mengirim e kontributor kita e ke Inggris oh oh jadi investigasi ini sampai ke Inggris ya sampai ke inris Wah mewah sekali tempo untuk mengejar kebenaran Tuh Di mana-mana n ituan ada di Manal nanti ke negara Konoha Oke Oke gimana hasilnya ada kontributor e kita di e Inggris yang kita minta e kita tugaskan untuk kenapa ke Inggris karena jurnal Ini kata praga tadi Eh ditake over oleh sebuah perusahaan di Inggris Nah kalau kemudian kita baca aktanya ini kita mengulik juga akta namanya hnn hnn publisher Heeh Eh ini Eh Kantornya di Birmingham nah dan ketika kita mengutus kontributor kita ke sana untuk e Meliput ini Ketika di akta kita datangi alamatnya ternyata rumah Pram Oh jadi tidak ada kayak e sebuah perusahaan apa Jurnal yang EE prestisius yang B jadi ee rumah Seorang warga negara e Iya Pakistan gitulah dan ketika kita e meminta konfirmasi e Bagaimana aktivitas jurnalnya dia minta kita menunggu tapi berapa jam kemudian dia menolak untuk diwawancara Apa hubungannya dengan kita dalam akta di e di Inggris itu perusahaan hnn publisher ini dimiliki oleh salah satu warga negara Indonesia namanya Nira Hariati siapa dia oke jelasin enggak oke Nira Heryati ini agak unik karena eh selama kita menelusuri kasus e guru besar Terutama ketika fokus di kasus Universitas Lambung Mangkurat nama dia tercantum di e daftar guru besar Universitas Lambung Mangkurat sebagai dosen lah ya sebagai dosen di fakultas om tapi ketika e gua ke sana Pram e ketemu sama e dosen kemudian gu juga kontakan sama Wakil Rektor ketika gua nyebut nama n Haryati tidak ada yang kenal aneh sekali gitu dan e ternyata Setelah gua cek nirah Haryati itu memang pernah di ulm tapi tahun 201 Kalau tidak salah Nah setelah itu baru dia pindahlah ke Malaysia nah uniknya nama Nira Haryati ini juga muncul sebagai pemilik dan pendiri eh sebuah CV yang namanya intelectual ag consultany intelectual ag consultany ini muncul dalam pemeriksaan guru besar ee hukum di Universitas Lambung Mangkurat oleh Kementerian Pendidikan jadi suatu ketika ketika tim dari Kementerian Pendidikan sedang melakukan ee apa interograsi lah ya ke guru-guru besar ini bagaimana mereka prosesnya ada yang ngaku bahwa Oke saya bayar akhirnya nih saya bayar lewat CV intelectual consultany eh supaya artikelnya bisa dipublish supaya mereka punya artikel karena sesungguhnya guru besar ini tidak punya artikel Oh ya tadi kan prakk paperms gitu eh karena kami dapat informasi nama C intelectual AG kami cek aktanya keluar nama Nira Hariati cocoklah Oke ketika dapat informasi seorang wartawan Hal pertama yang dilakukan adalah Googling nah ini lucu jadi ketika gua Googling nama intelectual consultancy ternyata muncul juga sebagai nama sebuah perusahaan di Malaysia juga perusahaan yang bergerak dalam bidang pengurusan jurnal cuman jurnalnya Beda bukan dua jurnal yang e tadi yang dipakai oleh reda dan e guru besar hukum lain Jadi ada jurnal lain lah tapi si ini eh perusahaan ini di Malaysia mengelola beberapa jurnal nah di Google itu banyak sekali dosen-dosen Indonesia yang EE mengupload e bukti eh Apa bukti transfer dan korespondensi eh ke rekening eh atas nama CV intelectual as consultany di eh Indonesia sebagai perwakilan perusahaan di malaysia jadi ada keterkaitan jadi CV intelectual AIDS di Indonesia dalam bentuk CV di Malaysia sebagai perusahaan swasta tapi ternyata pemiliknya sama-sama pemilik Ann publisher yang ada di Inggris nah ini yang yang sudah pernah ee disebutkan di tulisannya Egi waktu itu ya bahwa mereka ini memang berjejaring gituoh ee dan bukan hanya di satu negara bahkan juga untuk ee apa namanya ee reviewer-nya pun juga juga mereka kan dari berbagai negara tuh dari Iran Rusia dan segala macamnya gitu loh tapi aneh-aneh gitu kan sudah banyaklah kajian soal itu ya orang yang menganalisis secara secara langsung maupun tidak langsung gitu ya melihat-lihat ee apa namanya ee reviewer-reviewer ini Seperti apa kejanggalannya seringkali kan nama-nama itu ditempelkan aja Pram Iya betul belum tentu dia punya latar belakang akademik atau entah Apakah benar ada orang bernama itulah kira-kira gitu dalam editorial boardnya itu oke gitu Nah gua nambahin sedikit Pram jadi dalam kasus eh intelectual AIDS consultany itu eh terlacak dari apa investigasi Kementerian ini eh kita dapat cerita lah dari orang-orang yang mengetahui prosesnya melibatkan pusat pelaporan dan analisis transaksi keuangan karena Iya Pram karena apa Karena Awalnya mereka agak kesulitan ini menembus atau mencari ee apa Spider wave-nya atau bagaimana jaringan ini ee beroperasi gitulah setelah kemudian ee ee PPATK masuk atau pusat pelaporan analisis dan transakasi keuangan itu masuk barulah ketahuan tuh bahwa ada transfer atau transaksi ke CV ini begitu nah ketika kita konfirmasi ke ee PPATK salah satu pejabat PPATK mengatakan Ee tidak mau terbuka dan membenarkanlah bahwa proses ini sedang berlangsung kira-kira begitu dia tidak mau membuka ee segala bahan yang sedang mereka olah kira-kira beg Nah gua sebenarnya punya cerita menarik ya soal si CV ini yang mengurusi jurnal ini dan keterkaitan dengan si asesor para asesor di diikti jadi eh kenapa kemudian Eh ini saling terhubung gitu dan melibatkan PPATK karena penyidik dari Kementerian Pendidikan eh mendapat pengakuan dari seorang dosen di ulm yang bilang mereka mengeluarkan uang sebesar 70 sampai R30 juta untuk mengurus ee pengajuan guru besar tapi kalau kita cek Tadi e kedua jurnal tadi kan biaya prosesingya hanya sekitar kalau dirupiahkan Ya hanya 40 jutaan ditambah yang tadi 500 itu total paling R juta artinya ada sisa duit yang hilang nih ke mana nih dari 70 sampai R30 juta Nah itulah makanya Eh ada asumsi bahwa duit ini mengalir ke ke Jakarta atau ke Kementerian Pendidikan Nah dari situlah kemudian peran-peran para asesor ini dibedah dicek gitu gitu ya dan ternyata bukan cuma asesor yang bermain karena pejabat Dikti yang EE punya wenang untuk mengatur ee apa ploting si asesor ini menilai siapa itu juga terlibat jadi bisa disimpulkan bahwa ada gerombolan Bandit betul di Kementerian pendidikanul loh iya kita harus menyebut apa lagi untuk orang-orang yang semacam ini kan mereka ini berjejaring mereka kemudian e diduga kemudian bermain ee dan dan menerima suap untuk meloloskan ee seseorang menjadi guru besar betul kesimpulan seperti itu betul H karena di tengah proses ini Pram ada pergantian pejabat di ee Dirjen ee Direktorat Jenderal pendidikan tinggi dirjennya diganti ee terus kemudian yang yang tadi peraga sebut itu adalah Direktur SDM direktur sumber daya manusia yang punya kewenangan untuk mengasesi atau menyetujui siapa-siapa nama asesor atau tim penilai yang EE harus menilai calon guru besar a b c dan seterusnya begitu dan di sini ee sudah diganti oleh orang-orang baru di tengah proses investigasi ee ini gitu Kenapa diganti oleh orang baru Apakah mereka lebih lebih baik atau bagaimana karena memang terbukti ada permainan bahwa terbukti bahwa e sebelumnya ini ikut mengatur ikut dalam gerombolan tersebut pejabat di Kementerian sudah mengakui itu Terus siapa otaknya atau pejabat di ee kementerian pendidikan yang terlibat dalam ee kasus ee guru besar yang abal-abal ini Oke tadi kan rikang cerita kalau di Kementerian Pendidikan sudah ada pejabat yang diganti salah satunya si eh direktur SDM yang lama Namanya Muhammad Sofan Effendi dia adalah dosen ekonomi di Universitas Negeri Jakarta H eh Sofan ini menurut cerita sumber kami yang apa tahulah ya proses di dalam Seperti apa gitu memang punya kedekatan khusus dengan indah H eh pertama mungkin mereka punya sama-sama latar belakang dosen ekonomi ya Eh tapi juga suatu ketika mungkin tahun lalu Kalau tidak salah Sofan itu mengajukan kenaikan jabatan dari ee lektor ke lektor kepala Hm nah reviewernya adalah Indah Oh padahal di pengajuan Sofan itu pun sebetulnya ada syarat yang agak aneh karena Sofan punya dua e surat keputusan sebagai PNS dia sebagai P3K juga sebagai e ASN itu enggak boleh yaak itu enggak boleh dan Harusnya reviewer bisa memfilter itu kan Tapi karena ada kedekatan itulah eh akhirnya Sofan bisa eh mendapat eh kenaikan jabatan Nah sekarang Sofan sudah dikiik dari Kementerian Pendidikan dan akhirnya sekarang kembali ke UNJ jadi dosen Oh oke oke sudah diubungi juga nih si tapi sudah tapi dia membantah dia malah lempar body karena dia bilang justru yang mengatur plot eh asesor untuk menilai guru besar itu Direktur Jenderal pendidikan tinggi gitu Dirjen tapi ketika kami cek lagi Ke Dirjen ya Enggak mungkinlah itu kan urusan teknis gitu itu itu memang di bagian Apa sumber daya manusia Oke jadi ini kan ada celah di Kementerian Pendidikan ya kan ada pejabat-pejabat yang terlibat ee dalam ee kasus ya Dan ini pelanggaran etik juga pidana ee sehingga membuat ee orang bisa dengan mudah ee mengajukan diri sebagai ee guru besar dan lolos dan lolos Apakah ini juga terkait dengan semakin banyaknya jumlah guru besar di kampus-kampus saat ini kan kita sudah tahu banyak banget tuh sekarang tuh kampus-kampus nah ini jawabannya gini Pram jadi memang secara insentif atau kita berbicara soal uang gitu ya tidak bagi terutama dari ee dari politikus-politikus ini ini apa enggak Enggak bukan suatu isu lah ya bukan suatu hal yang dikejar atau jadi ee suatu target mereka gitu tapi apa soal prestis I prestis Oke tapi kemudian yang yang yang menjadi menarik adalah bagaimana dengan kampus-kampus yang mengejar ee jumlah guru besar yang sangat banyak ini berkaitan dengan apa akreditasi kan ee kemudian gengsi kampus dan tentu akan berkaitan juga dengan apa dengan ee status kampus yang meningkat akan berbanding lurus dengan bantuan-bantuan hibah kerja sama yang berpotensi mereka peroleh jika kampus itu memiliki e banyak guru besar jadi itulah kemudian alasan kenapa ee kata praga tadi kampus pun jadi satu kesatuan ee proses yang terlibat dalam dalam hal ini dalam hal pengajuan guru besar mestinya ketika ada ketid ee apa namanya ketidak Cocokan atau ketidak sesuaian ee syarat dari sejak kampus atau fakultas itulah dipotong ya jadi belum lengkap silakan dipenuhi dulu harusnya di situ tidak kemudian didorong melambung sampai Kementerian Pendidikan dan dinilai oleh eh reviewer atau asesor tadi karena memang eh proses pengajuan guru besar di kampus pun berlapis Kang eh Pram jadi guru besar itu pertama kalau dia merasa sudah punya angka kredit yang cukup dia akan bilang ke dekan dekan kemudian akan mengajukan ke senat atau rektorat nah di sana akan ada proses review juga dilihat Oke angka Angka apa Angka kredit kamu sudah cukup tapi syarat kamu yang lain ee seperti jurnal sudah oke belum gitu nah di situlah yang ternyata di dalam kasus m juga dipermainkan dan ada eh apa ya tindak pidana karena ada pemalsuan dokumen Terus eh pemalsuan tanda tangan dan eh itulah yang kemudian eh apa ya membuktikan bahwa jaringan ini eh bekerja sangat luas gitu ya dalam arti dari mulai level kampus sampai asesor gitu Ada berapa sih di ulm atau Universitas Lambung Amangkurat ini Mangkurat ini eh J guru besar 11 besar hukum yang bermasalah yang bermasalah Wih banyak ya betul mereka karena dilanti atau dikukukan barengan gitu loh Pram dalam satu periode yang miripah satu periode itu ada 11 11 oh kampus gua cuma satu yang bermasalah enggak tahu kalau lebih jauhak tah jugaak tapi tapi ada yang bikin malu juga karena e apa guru besar ulm ini nilainya sama salah satunya sama dosen di kampus gua oh dosen kampus l ya itu tadi jadi Ee tidak hanya satu nama yang kita sebut di di awal tadi ya Pram soal indah tapi ada ee menurut wawancara kita ada 11 asesor yang diselidiki dan sekarang dalam ee dalam status dibegukan dulu ya proses atau statusnya sebagai asesor karena mereka dalam under investigasi Kementerian sebelelah ini yang bisa kita sebut sebagai komplotan lah oke kampusnya C enggak ada kalau ditelusuri banyak nyebut kam Cak mana ya nah oke pertanyaan gue selanjutnya menteri pendidikan Nadim Makarim tahu enggak sih dia persoalan ini tahulah PR tahu dia satu Kenapa karena ee tentu karena ini investigasi ya Kami Perlu secara layak meminta konfirmasi atau penjelasan dari ee pengambil kebijakan tertinggi di Kementerian itu ee kita sudah menghubungi lewat orang-orang dekatnya ter terus kemudian peraga juga mencegat di DPR untuk memberikan surat tapi ya kabur gitu loh dan samp hari ini tidak e memberikan tanggapan ke kita Nah dari mana dia tahu satu dari itu terus Kemudian yang kedua adalah proses yang ada di internal kementerian pendidikan itu sudah sampai di mejanya Nadim Pram Oh bahwa ditemukan ada pelanggaran senderet pelanggaran bukti-buktinya e sudah sangat mulai dari mulai dari guru besarnya sampai dengan ee pejabat an pendidikan yang yang terlibat itu semua sudah sampai di meja Nadim yaad dan Nadim belum bersikap apa-apa sampai sejauh ini apa yang terjadi Jadi sebetulnya begini berdasarkan cerita sumber kami yang tahulah proses penyelidikan setiap ada update itu Tim akan membuat laporan dan akan menyampaikan ke Nadim nah suatu ketika waktu itu habis lebaran lebaran tahun lalu ya Eh Lebaran tahun ini yang apa April Kalau enggak salah itu bukti pelanggaran di kasus e lambung marat itu sudah jelas dan waktu itu sudah membuat rekomendasi Untuk ditandatangani Nadim untuk mencabut ee jabatan guru besar-guru besar ini tapi sampai sekarang surat itu belum ditandatangani dan dikeluarkan Nadim dan dikirimkan ke kampus eh Universitas Lambung Mangkurat cuman lucunya Eh sekitar awal Juni heeh ada surat memang dari Kementerian Pendidikan ke rektor eh Universitas Lambung Mangkurat yang isinya meminta Rektor membuat tim memeriksa kasus ulm ee guru besar hukum di ulm Ya gimana ya makanya sudahah bikin tim invest sudah jelas sebenarnya PR hasilnya sudahah ada dibalikin lagi ke kampus kampusnya suruh bikin tim investigasi sendiri dan di surat itu yang gua lihat ya Eh salinan itu jadi yang diminta untuk menjatuhkan sanksi ke guru besar meminta guru besar untuk mengembalikan tunjangan memenecat staf yang diduga membantu apa terbukti membantu e rekayasa syarat-syarat itu dipecat oleh Rektor Jadi bukan oleh Kementerian Pendidikan Jadi mungkin kementerian pendidikan seperti lempar tangan aja L buang bod Ke kampus gitu nya yang lempar tangan berarti bisa jadi ya ya harusnya karena SK tersebut memang harus Dit tangan o mkin Nadir juga ini memang dia memang ngadaptasi Asian value tadi balik-balik terus logikanya gitu loh Nah dengan segala temuan kita ini Pram sikap tempo Seperti apa kan situ ya ikut rapatnya sini kan enggak ikut tapi Okelah ya okah Jadi gini gua mengutip ada pepatah latin non multa set multum nah cocokkan jumlahnya tapi kualitasnya he di negara ini he Kita berorientasi pada kuantitas Kementerian Pendidikan berorientasi pada ee jumlah dari guru besar dan tidak memperhatikan atau Abai pada kualitasnya dan ini yang terjadi pada Kementerian yang dipimpin oleh Nadim ingat kita sudah berkali-kali menuliskan persoalan pendidikan tinggi ya kan mulai dari do honoris Kausa terus juga kemudian e plagiarisme yang dilakukan ee Rektor ya waktu itu dan semuua dikembalikan UKT jugalah ya Dan ini ini karut-marut dari persoalan ini Seharusnya diselesaikan oleh Nadim tapi pada persoalan guru besar ketika yang dibidik adalah Jumlah akhirnya kualitas terabaikan kalau gue ya gue melihat ee bahwa ee ada profesor-profesor yang masih oke I itu harus diakui dong iya harus diakui di kampusku juga ada tuh Belum lama ini dilantik jadi Profesor gitu dan ee apa namanya Dia ee namanya Profesor e Sigit Rohadi dan gua tahu persis dia enak banget cara memberikan pengajarannya nya dan juga gua membaca karya-karya ilmiahnya dia Asiklah gitu Kan ini contoh aja gitu kan biar gua gua gua enggak diajar lagi sama dia tapi paling enggak biar gua enggak Dikeluarin dari kampus nah tapi ee selain itu juga kita melihat ada ada begitu banyak masalah dan tidak diselesaikan oleh Kementerian Pendidikan ya ini sangat disayangkan ya Ee karena akhirnya ya orang-orang yang harusnya menjadi Profesor ini kan orang-orang yang sudah sangat disegani sudah sangat memperhatikan etika ilmunya tidak perlu diragukan lagi etikanya tidak perlu diragukan lagi tapi ketika ini terjadi dan ini dilakukan oleh para politikus kita ya akhirnya ya Ya beginilah kondisi pendidikan kita memang Ya kebobrokannya seperti ini dan ini satu kegagalan ee yang tidak pernah bisa dituntaskan oleh Kementerian Pendidikan kita dan Harusnya harusnya menteri Nadim itu keras saja copot saja profesor-profesor yang kemudian ya memang terbukti bermasalah terbukti tidak layak gitu loh even itu politikus gitu ya ya itu tugasnya dia dong haknya dia sebagai Menteri Kenapa lu Kem Kian tidak menggunakan kewenangan lu untuk kemudian mencabut gelar-gelar ini gitu loh silakan rikang tambahkan dikit aja karena lu tadi sudah e menyebut soal itu ya Dan kita e kita juga ngobrol dengan banyak orang akademikus ee mereka merasa bahwa ini Kementerian yang dikelola seperti halnya perusahaan transportasi Nah apa poin-poin Pram Oh jadi ketika lu bikin jurnal poinnya sekian nulis media massa sekian lah dia memang pengelola perusahaan Trans jadi kan apa namanya ini menjadi beban birokrasi bagi dosen-dosen yang mestinya fokus pada keilmuan dan pengembangan penelitian gitu kalau kemudian mereka disuruh untuk ngisi Borang Borang Borang Borang Kapan mereka meneliti Iya kan dan Ini mesti sistem ini yang mesti di ee dihapus kalau perlu karena biarkan ee akademikus e dosen-dosen itu ee berkutat pada keahli dan kepakarannya Dengan apa Dengan meneliti mengajar tidak direpotkan dengan ee apa hal-hal yang birokratis semacam itu guu dan ya itu tadi Kalau kemudian saya tidak melakukan ee penelitian tidak merebihkan jurnal tidak mendapatkan poin dengan begitu dia akan susah untuk naik pangkat akademiknya dan segala macam nah ini perlu ditinjau ulang di luar negeri ee kepakaran atau sebutan e seorang guru besar Profesor itu itu memang menjadi otonomi kampusnya jadi memang e mereka di dinilai oleh pe review-nya oleh kolega-kolega sejawatnya bahwa orang ini layak secara ee karya ilmiah memang ee bagus penelitiannya Memang e dahsyat-dahsyat sehingga layak diakui atau diberikan gelar Profesor Jadi bukan sesuatu hal yang sifatnya birokratis dan pada akhirnya gampang diakal-akali dengan e temuan-temuan e investigasi tempo ini Pak ya susah ya namanya prestis ya makanya pejabat-pejabat itu kan memburu memburu gelar guru besar dan menurut gue harusnya ee apa namanya ya ya kita bisa tahu nanti ujungnya mereka akan menjadi pejabat yang seperti apa ketika untuk mendapatkan gelar yang terhormat itu saja mereka melanggar etika ya akhirnya pun kebijakan mereka dan lain-lain ya punya dampak juga pada kepentingan publik ya bagaimanapun gelar atau jabatan akademik gelar akademik itu poinnya adalah kejujuran kan Iya betul tanpa kejujuran itu e nonsens lah kemudian ketika dia mendapatkan Apun namanya ee di depannya nama Profesor siapa gitu tapi diraih tanpa kejujuran ya kayak mahasiswa S satu aja masih nyontek kan mgar etika Walaupun guaah waktu S1 enggak pernah nyontek loh ya itulah oke ya cukup ya banyak ini bocorannya saksikan terus bocor alus politik di youtubeetempo.co dan kalian bisa dengarkan juga di spotify bocor alus politik sampai [Musik] jumpa than