Kembali lagi, kali ini kita akan membahas mengenai kontaksi otot. Setiap hari kita menggunakan otot untuk melakukan aktivitas. Wanita pada gambar ini menggunakan otot pada tangannya untuk menulis.
Sebagai mana kita ketahui, otot jantung dan otot polos merupakan otot involunter karena gerakannya tidak menulis perintah yang kita kandaki, sedangkan otot rangka merupakan otot polonter. Otot rangka terdiri dari kumpulan serat otot yang berbentuk silindris panjang dan mengandung beberapa nukleus. Otot rangka akan berkontraksi dan berelaksasi ketika menerima sinyal dari sistem sarap. Niatal smiter merupakan tempat pertukaransinya.
Disinilah tempat terhubungnya bub, sinaptik, akson terminal, dan serat otot. Selanjutnya, serat otot terdiri dari banyak myofibril. Myofibril mengandung unit kontraktil yang disebut dengan sarkomer. Sarkomer berdekatan satu sama lain sepanjang myofibril. Setiap sarkomer terdiri dari filament protein yang tebal dan tipis, karena itulah otot ini disebut dengan otot lurik.
Protein yang tebal tersusun dari protein myosin dan bagian tengah yang membagi darah ini disebut dengan garis M. Filamen yang tipis tersusun dari protein aktin. Garis potongnya disebut dengan garis Z.
Nah, karena itulah sarkomer dapat memendek pada kedua sisinya. Meskipun antara filament digambarkan sebagai pergeseran, sebenarnya filament myosin benar-benar menarik aktin sepanjang-panjangnya. Cross bridges atau jembatan yang menjadi penghubung aktin dan myosin mengarahkan tenaga untuk bergerak.
Inilah yang disebut dengan mekanisme kontraksi otot. Kontraksi otot dimulai ketika ATP yang menempel di myosin dihidrolisis menjadi ADP dan pospat. Hal ini menyebabkan kepala myosin bisa menempel pada aktin dan membentuk jembatan aktin myosin. Ini adalah proses ketika myosin menempel pada aktin. Selanjutnya, ADP dan pospat akan dilepas, namun myosin akan tetap melekat pada aktin sampai datang lagi ATP yang baru yang menempel di myosin.
Hal ini adalah saat ketika otot berelaksasi, dan siklus ini akan terus berulang. Kontraksi otot dikontrol oleh ion kalsium, filament aktin akan berasosiasi dengan protein tambahan, yaitu troponin dan tropomiosin. Ketika otot berelaksasi, tropomiosin akan memblok jembatan aktin-miosin. Jika kadar ion kalsium cukup tinggi dan terdapat ATP maka ion kalsium akan berikatan dengan troponin. Sehingga akan menyebabkan daerah aktif tropomiosin yang semula tertutup oleh troponin.
Hal tersebut membuat kepala miosin mampu berikatan dengan aktif troponin. aktin dan membentuk jembatan aktin-miosin dan memungkinkan miosin untuk menarik aktin ion kalsium terdapat pada sarkoplasmik retikulum dan akan dikeluarkan ketika mendapatkan sinyal dari sistem sarap berikut adalah penjelasannya new transmitter dilepaskan dari neuron dan mengikat reseptor yang mendepolarisasi selaput serat otot impuls akan bergerak yaitu bulus T dan membuka retikulum endoplasmik Ion-ion Ca akan mengalir ke myofibril dan memicu terjadinya kontraksi. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya pemendekan otot. Selanjutnya, Ketika otot menghasilkan kekuatan yang cukup untuk menggerakkan, maka memungkinkan wanita pada gambar untuk menulis.