Dampak Melemahnya Nilai Tukar Rupiah

Sep 3, 2024

Catatan Kuliah: Dampak Melemahnya Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS

Penurunan Nilai Tukar Rupiah

  • Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS hingga hampir tembus Rp16.500.
  • Terakhir, rupiah ditutup pada Rp16.450 per dolar AS, mengalamai penurunan 0,12%.
  • Melemahnya rupiah disebut sebagai yang terparah sejak krisis moneter 1998.

Penyebab Melemahnya Rupiah

  • Sentimen pembangkasan suku bunga acuan AS.
  • Ketergantungan Indonesia pada modal asing dan lemah sistem keuangan.
  • Spekulasi terhadap nilai tukar dan beban utang luar negeri yang tinggi.

Sejarah Krisis Moneter 1998

  • Krisis terjadi sekitar Mei 1998, rupiah jatuh dari Rp2.500 menjadi Rp16.800 per dolar AS.
  • Mengakibatkan lonjakan inflasi hingga 78%, lumpuhnya kegiatan ekonomi, dan peningkatan angka pengangguran.

Potensi Dampak Jika Dolar AS Mencapai Rp17.000

  • Ekonom senior, Thelisa Aulia, memperingatkan agar pemerintah tidak membiarkan kurs rupiah tembus Rp16.500.
  • Jika tembus Rp17.000, dampaknya:
    • Inflasi meningkat, daya beli masyarakat melemah.
    • Pertumbuhan ekonomi tidak mencapai target pemerintah (5,2%).

Upaya Stabilitas Nilai Tukar Rupiah

  • Bank Indonesia memerlukan biaya intervensi minimal $3 miliar (sekitar 49,4 triliun rupiah) untuk mengembalikan rupiah ke Rp16.100.
  • Jika intervensi tidak berhasil, kemungkinan kenaikan suku bunga acuan menjadi 6,5%.
  • Sentimen negatif global dan domestik memperburuk keadaan:
    • Pemangkasan suku bunga The Fed.
    • Persepsi negatif terhadap kesinambungan fiskal Indonesia.

Cadangan Devisa dan Kebijakan Bank Indonesia

  • Cadangan devisa meningkat dari Rp136,2 triliun pada April 2024 menjadi Rp139 triliun pada Mei 2024.
  • Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, optimis nilai tukar rupiah akan menguat karena:
    • Inflasi terpantau baik (2,84% tahunan).
    • Pertumbuhan ekonomi tinggi (5,1%).
    • Pertumbuhan kredit 12%.

Faktor Penyebab Melemahnya Nilai Tukar

  • Ketegangan geopolitik di Timur Tengah.
  • Kenaikan suku bunga obligasi pemerintah AS dari 4,5% menjadi 6%.
  • Kenaikan permintaan korporasi untuk repatriasi dividen pada kuartal 2 2024.

Kesimpulan

  • Melemahnya rupiah saat ini sangat dipengaruhi oleh sentimen global dan domestik.
  • Upaya pemerintah dan Bank Indonesia sangat penting untuk menjaga stabilitas mata uang rupiah.