Tantangan dan Harapan Demokrasi Indonesia

Aug 14, 2024

Catatan Kuliah: Tantangan dan Harapan Demokrasi di Indonesia

Pendahuluan

  • Indonesia baru saja menyelesaikan pesta demokrasi.
  • Terdapat suara dari akademisi yang tidak seirama dengan suara masyarakat.
  • Pemimpin baru harus mengagregasi suara akademisi dalam 5 tahun ke depan.

Kepemimpinan yang Baik

  • Penting untuk memugar kembali masyarakat yang terpolar.
  • Sepertiga masyarakat bergantung pada media sosial untuk menentukan pilihan.
  • Penelitian MIT (2018): kebohongan di media sosial menyebar 6 kali lebih cepat daripada fakta.
  • Sensasi dan informasi yang tidak menjual menjadi masalah intelektual.

Problematika Informasi

  • Disonansi di masyarakat: alergi terhadap teori dan opini murah.
  • Masa depan Indonesia terancam oleh perusahaan teknologi dan AI.
  • Winston Churchill: Demokrasi adalah sistem terburuk, namun lebih baik daripada sistem lain.
  • Demokrasi sebagai asuransi melawan otokrasi dan penindasan.
  • Post-truth: era di mana fakta objektif kurang berpengaruh dibanding emosi.

Pendidikan dan Pemahaman Demokrasi

  • Rakyat perlu memahami ekonomi untuk membuat pilihan yang tepat.
  • Memilih adalah ilmu yang perlu diajarkan secara sistematis.
  • Liberal Arts Faculty: tidak hanya seni rupa, tapi juga ilmu alam, sosial, dan humaniora.
  • Universitas sebagai penyokong dan mikrokosmos demokrasi.

Pengetahuan dan Epistemologi

  • Epistemologi: teori tentang pengetahuan yang dapat dipertanggungjawabkan.
  • Pengetahuan diperoleh melalui logika (deduktif) dan data (induktif).
  • Contoh deductive reasoning dan inductive reasoning.

Metode Saintifik vs Pseudosaintifik

  • Falsifiability: kemampuan untuk membuktikan pernyataan salah.
  • Contoh pernyataan saintifik dan pseudosaintifik.

Alternatif dan Reaksi Terhadap Universitas

  • Jika universitas tidak berfungsi, alternatif akan muncul (contoh: penny universities di Perancis).
  • Universitas sebagai tempat pertemuan intelektual dan ide revolusioner.

Kesimpulan

  • Kanal modern sebagai salon untuk memperlengkapi masyarakat.
  • Rakyat yang kuat adalah rakyat yang bebas berpikir.
  • Hak untuk berpikir adalah hak asasi yang harus diperjuangkan.